15. Belum Rela

Di kedai kopi tak jauh dari apartemen Andre. Ia sudah duduk sambil terus menghisap vapor aroma vanilanya ditemani segelas coffelate. Perasaannya hari ini benar-benar kacau mengetahui kenyataan kalo Allea ternyata sudah menjadi milik Sandy, senior mereka dikampus. Hal itu sama sekali tak terbesit dipikirannya, ia terlalu naif berpikir kalo Allea pasti menunggunya dan mereka bisa bersama lagi. Ia bahkan tak memperkirakan hal lain, hatinya begitu percaya diri hingga malah menelan kekecewaan.

'Gak bisa dibiarkan gini aja,' batinnya.

Selama Allea dan Sandy masih sebatas pacar berarti masih ada peluang. Tentu saja harus dengan cara yang elegan hingga tak ada yang tau niatnya merebut Allea dari Sandy. Persetan dengan status mereka sekarang. Toh mereka juga tak memikirkan hatinya kan? Tapi ia tak bisa melakukan semua niatnya sendiri, ia butuh seseorang yang bisa mendukungnya. Sambil berpikir ia memeriksa kontak di gadgetnya lalu berhenti di satu nama. Andre tersenyum tipis lalu segera menelponnya.

      📱'Hallo Kevin, what's up?' tanya suara cewek diseberang.

"Gue pengen ngobrol, bisa ketemu dimana?"

      📱'Owh..tumben nyari gue'

"Bisa gak?" kejar Andre.

      📱'Bisaa...tapi besok malam aja ya, gue masih ada urusan sekarang'

"Oke, kabari aja kalo lu udah balik"

      📱'Okey, see you..' cewek itu menutup telpon bersamaan dengan Andre.

          🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺

Sore itu setelah sampai dirumah Allea mencoba menghubungi Sandy tapi tak ada jawaban. Beberapa menit kemudian Sandy membalas dengan chat kalo ia masih ada meeting sampai sore. Sandy bilang ia akan telpon balik kalo sudah dirumah. Allea pun menurut, terbayang betapa capeknya Sandy hari ini. Padahal belum resmi bekerja tapi sudah sibuk seperti ini, meskipun tidak tiap hari. Kadang ia kasihan melihatnya sibuk, harus membagi waktu antara menyelesaikan skripsi dan mulai belajar ngantor ditempat papanya. Sesekali Allea membelikannya vitamin agar kesehatan Sandy tetap terjaga.

Malamnya Allea menunggu kabar dari Sandy tapi tak kunjung menelpon padahal malam ini hujan lumayan deras. Allea khawatir kalo Sandy belum tiba dirumah. Hingga akhirnya ia ketiduran sampai pagi. Setelah ia bangun dan memeriksa hp, ternyata semalam ada dua missed call dari Sandy jam sebelas malam. Allea tak mendengarnya semalam karena ia sudah bermimpi.

Selesai mandi ia vidio call ,tak menunggu lama Sandy mengangkatnya. Terlihat Sandy tengah menyiapkan file skripsinya, ia pun terlihat sudah rapi.

"Hai...udah cakep aja jam segini?" sapa Allea menggoda.

Sandy tersenyum. "Iya sayang, nanti mau ke kampus dulu, habis lunch baru ke kantor" jawabnya lalu terbatuk sedikit.

"Owh gitu...maaf ya semalam aku gak dengar kamu telpon, jam sepuluh aku udah tidur, kamu tidur jam berapa?"

Sandy batuk-batuk lagi. "Ya itu habis telpon kamu gak diangkat aku juga terus tidur koq.." jawab Sandy lalu terbatuk lagi. Allea mengernyit.

"Koq batuk sih sayang? Dari kapan, hmm? Beli makanan apa kemarin?" cecar Allea tetap bernada lembut.

"Iya nih, dari kemarin sore kayanya udah gini, aku beli apa ya..perasaan gak mampir beli makanan deh, orang pulang aja kehujanan"

"Hmm...pantesan, emang kamu gak pake mobil kemarin?"

"Enggak, aku pake motor malah lupa bawa jas hujan..tapi gak apa-apa kan pake jaket.." jelas Sandy.

"Gak apa-apa gimana, orang jadi batuk gitu koq.." bantah Allea, Sandy nyengir. "Berangkat ke kampus jam berapa?" lanjutnya.

"Jam delapan sampai kampus, mau bareng?" tawar Sandy. Allea terlihat berpikir. "Tapi ntar gak bisa anter pulang soalnya jam satu aku harus ke kantor papa, gimana?"

"Ya udah gak usah sayang, kita ketemu dikampus aja kalo gitu.."

"Oiya ,kemarin Andre bilang apa? Belum sempat cerita kan?"

"Iya ,nanti sekalian ketemu dikampus ya aku ceritain" jawab Allea.

Mereka pun menyudahi video call lalu sibuk bersiap masing-masing. Allea menyempatkan ke dapur membuat susu jahe untuk ia berikan ke Sandy dikampus. Akan ia bawa dengan termos kecil agar tetap panas saat diminum Sandy nanti. Ia tak tega kadang melihat kekasihnya itu dirumah mengurus dirinya sendiri semampunya tanpa sosok ibu. Meskipun Sandy sudah terbiasa dan ada asisten rumah tangga tapi tidak dua puluh empat jam tinggal disana. Bi Yanti cuma datang jam enam pagi dan pulang setelah menyiapkan makan malam saja.

Sampai dikampus Sandy sudah menunggunya ,ia sudah tiba duluan. Dari jauh terlihat Sandy terbatuk-batuk saat Allea berjalan menghampirinya. Suasana kampus lumayan agak ramai pagi ini. Sandy menoleh saat Allea tiba, mereka saling melempar senyum.

"Udah sarapan?" tanya Allea.

"Udah dong...kamu udah?" Sandy balas nanya.

"Udah juga, tadi sanwich aja..oiya ini aku tadi bikinin kamu susu jahe, diminum ya..biar batuknya mendingan" kata Allea memberikan termosnya ke Sandy. Sandy tersenyum menerimanya lalu menatap Allea.

"Kenapa sih?"

"Gak papa...seneng aja, sekarang ngerasa ada yang ngurusin" jawab Sandy. Allea tersipu.

"Kan cuma bikinin minum aja"

"Ya gak papa, aku seneng koq..makasih ya Al" ucap Sandy tulus. Lalu meminum susu jahenya beberapa tegukan dan mengulanginya lagi.

"Enak gak?" tanya Allea.

"Enak banget, aroma jahe bakarnya kerasa..aku suka" jawab Sandy membuat Allea tersenyum senang.

"Serius?" goda Allea.

"Iya ,serius" jawab Sandy lalu terbatuk. Allea mengernyit sambil mengusap-usap punggung Sandy dan meraba keningnya sekilas. Sepertinya tidak demam berarti cuma batuk biasa, batin Allea lega.

"Kamu gak mau periksa aja kak?" tanya Allea.

"Gak usah, aku cuma batuk biasa koq, nanti malam pasti mendingan...kan udah minum ini" jawabnya mengacungkan termos jahenya.

"Tapi ya jangan capek terus, ntar lama sembuhnya!" pesan Allea.

"Siap nyonya" goda Sandy membuat Allea tersipu. "Oiya gimana kemarin Andre?" sambungnya.

"Ya gitu...", jawab Allea lalu menceritakan pembicaraan mereka kemarin. Ekspresi Sandy datar tapi keningnya mengernyit menyimak cerita Allea. "Berarti gak ada masalah lagi kan? Dia udah tau ,bisa nerima dan vidionya juga udah dihapus" lanjut Allea.

"Tapi koq filling aku gak gitu ya, aneh aja kalo dia langsung bisa terima" kata Sandy.

"Aneh gimana kak?" selidik Allea. "Bener koq kemarin dia cuma bilang gitu"

"Iyaa, maksud aku...kan dia jauh-jauh kesini buat nyari kamu, ya masa segitu fine-nya kamu dimiliki orang..bukan kaya sifat Andre kalo menurutku", jawab Sandy.

"Yaa...gak tau juga sih, memang agak aneh secara dia kalo mau apa pun pasti 'harus', tapi...kemarin dia cuma jawab gitu aja, dia mau hargai pilihan aku, gitu sih katanya.." jelas Allea menirukan perkataan Andre.

Sandy terdiam seperti berpikir, itu tak seperti Andre.

"Oiya, katanya dulu dia pernah ngelarang kamu dekat-dekat aku ya, koq kamu gak pernah bilang kak ke aku?" protes Allea teringat.

Sandy menoleh menatapnya sekilas lalu tersenyum tipis. "Ya buat apa, ntar dikira pengecut, gak gentle..iya kan?" Allea mengulum senyum. "Daripada bilang-bilang mending langsung buktiin aja , kalo memang serius ya perjuangin balik...bener gak sayang?" lanjut Sandy tanpa bernada angkuh.

Allea mengangguk tersenyum meletakkan kepalanya dipundak Sandy lalu Sandy menggenggam tangan Allea.

Bener, jawab Allea dalam hati. Kedewasaan Sandy makin membuatnya kagum. Memang sepertinya ia gak salah pilih. Semoga saja filling Sandy salah dan semoga saja Andre memang bisa menerima kekalahannya.

"Misi! Yang ngontrak mau lewat!" sindir Andre nyelonong didepan mereka.

Allea yang kaget reflek mengangkat kepalanya dari pundak Sandy." Kenapa sih Andre, syirik aja.." sungut Allea.

"Bukan syirik, PMS kali.." sahut Sandy berbisik lalu mereka tertawa. "Ya udah, aku naik dulu ya ketemu dosen, doain bulan depan udah bisa ikut wisuda...biar bisa cepet ngelamar kamu" lanjut Sandy berbisik didekat telinga Allea.

"Aamiin...aamiin...sukses ya" jawab Allea tersipu.

Sandy pun menjauh naik ke ruang dosen pembimbingnya. Allea beranjak berjalan menuju kelas, terlihat Andre didepan toilet pria berdiri sambil melipat tangan di dada.

"Udah selesai bisik-bisiknya?" kata Andre sambil mengiringi Allea berjalan. Allea menoleh menghela nafas. "Ngomongin apa sih? Kalo mesra-mesraan tu jangan dikampus dong.." lanjut Andre.

"Kamu koq jadi kaya paparazi sih, Dre? Gak usah ngurusin orang deh..lagian siapa yang mesra-mesraan?!" protes Allea.

"Ya kalianlah...masa aku!"

"Tadi tu cuma ngobrol biasa kalii...lagian kamu kenapa sih, katanya ikhlas...katanya mau hargai pilihan aku?" kata Allea mengulang kalimat Andre kemarin.

"Ya ikhlasnya gak muncul dadakan juga kalii.."

"Iih...koq labil sih?!" ejek Allea.

"Bukan labil, ini namanya masih proses ngobatin kecewa" sanggah Andre, Allea mencibirnya. "Kalo boleh jujur aku gak rela Al kamu dimiliki Sandy" lanjut Andre menatap Allea serius. Allea balas menatap tajam.

Ternyata benar kata Sandy, mana mungkin juga Andre langsung bisa terima kekalahannya. Tapi seiring waktu ia berharap Andre lebih bisa berpikir dewasa. Karena menurutnya sifat Andre saat ini masih seperti saat mereka SMA dulu.

Mungkin karena faktor sosial juga, sebagai anak bungsu dari dua bersaudara ia memang cenderung mudah mendapat segala fasilitas yang ia mau. Terlebih orang tua Andre pun pebisnis yang sukses di Surabaya. Sifat Andre inilah yang sebenarnya kurang Allea suka. Ia terbiasa mudah mendapat apa yang ia mau, jadi itu membuat Andre memiliki sifat yang keras kepala dan sedikit egois.

Biarpun dibalik itu ia selalu memberikan perhatian terbaik pada Allea, yang hingga saat ini masih belum luntur. Sebenarnya patut diapresiasi tapi di hati Allea juga sudah luntur juga semua kenangan bersama Andre. Allea yang semakin bisa berpikir dewasa semakin pandai menilai dan melihat pula sisi baik dari cowok lain. Yang bukan cuma perhatian terbaik ia dapatkan tapi juga tujuan mereka berjalan beriringan akan kemana.

"Sorry Al, kalo aku ngomong gini...tapi aku cuma jujur ngomongin perasaan aku sekarang ,aku memang belum rela" kata Andre lagi. Sekarang mereka sampai dikelas.

"Gak apa-apa ,kamu bener mungkin memang butuh proses, tapi aku mau kamu tu dewasa dikit dong mikirnya jangan egois...gak semua  yang kamu mau bisa kamu dapatin!" kata Allea menekankan.

Andre menghela nafas panjang lalu mengacak-acak rambutnya sendiri. "Itu bukan egois Allea, itu namanya perjuangan!" sela Andre.

"Ya perjuangan kamu udah selesai! Masa iya udah mentok mau ditrabas juga?!" sahut Allea agak meninggikan volumenya.

"Belum mentok ini mah, kan kamu belum dibuatin buku sama Sandy"

"Buku?" Allea mengernyit.

"Iya, buku nikah...kalo belum ada berarti belum mentok!" jawab Andre menaikkan alisnya sambil tersenyum licik.

"Aargghh....susah ya ngomong sama orang keras kepala, terserah kamu deh!" sembur Allea putus asa lalu meninggalkan Andre menuju mejanya.

Andre terkekeh melihat Allea ngambek. Ia suka melihat wajah sebel Allea yang makin terlihat cantik dan menggemaskan. Beruntung banget Sandy, pikir Andre. Tapi gak papa, sekarang Sandy boleh menang tapi lihat aja, bukan Andre namanya kalo gak berjuang sampai dapat, batinnya.

Terpopuler

Comments

naumiiii🎈✨

naumiiii🎈✨

Semangat kakk, mampir lagi diceritaku yaaa kakk

2022-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Liontin
2 2. Camping & New Comer
3 3. Penjelasan
4 4. Cemburu
5 5. Rival Rese'
6 6. Tanya Hati
7 7. Perjalanan Pulang
8 8. Tak Mau Kalah Star
9 9. Kejujuran Hati
10 10. Jawaban
11 11. Kerikil Pertama
12 12. Di Awasi
13 13. Go Public
14 14. Kenyataan Pahit
15 15. Belum Rela
16 16. Rencana
17 17. First Kiss
18 18. Mulai Memanas
19 19. Dua Orang Menyebalkan
20 20. Ujian Kekuatan Cinta
21 21. Cewek Uler Keket
22 22. Sharing
23 23. Pengorbanan Penuh Drama
24 24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25 25. Dua Kejutan
26 26. Hadiah Pengganti
27 27. Masa Lalu Mengganggu
28 28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29 29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30 30. Rafting
31 31. Jangan Minta Lebih
32 32. Lampu Hijau
33 33. Yakin Dari Hati
34 34. Lamaran
35 35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36 36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37 37. Cappadocia 1
38 38. Cappadocia 2
39 39. Menunggu Reaksi Andre
40 40. Habis Kesabaran
41 41. Tinggal Di Apartemen
42 42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43 43. Menyisir jejak
44 44. Kembali Pulih
45 45. Hamil
46 46. Salah Perkiraan
47 47. Kepikiran Soal Semalam
48 48. Buntu
49 49. Kehilangan
50 50. Berdamai Dengan Keadaan
51 51. Jenuh Di Kurung
52 52. Plaakkk...!!!
53 53. Over Protective
54 54. Menjadi Asisten Suami
55 55. Mengemis Maaf
56 56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57 57. Uler Keket Kembali
58 58. Terpaksa Memaafkan
59 59. Terjebak
60 60. Mencari Sandy
61 61. Merangkai Ingatan
62 62. Kiriman Foto Menyesakkan
63 63. Bukti Bukan Janji
64 64. Selamanya Suami Istri
65 65. Detektif Baperan
66 66. Sedikit Menghangat
67 67. Masalah Baru
68 68 Curhat
69 69. Membujuk Istri
70 70. Dukungan Mertua
71 71. Makin Kusut
72 72. Merahasiakan Penyakit
73 73. Kangen Dinas Malam
74 74. Menjalankan Rencana
75 75. Kelakuan Amira
76 76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77 77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78 78. Fase Keputusasaan
79 79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80 80. Main Cantik
81 81. Patah dan Teriris
82 82. Pengakuan
83 83. Bukti Komplit dan Dilema
84 84. Terpojok
85 85. Masa Depan Suram
86 86. Penawaran Konyol
87 87. Galau
88 88. Bikinin Pesenan Papa
89 89. Tak Biasa
90 90. Serba Membingungkan
91 91. BERARTI
92 92. Jackpot Istimewa
93 93. Pantang Balik Kanan
94 94. Sepasang Mata
95 95. Tak Rela
96 96. Zeefana
97 97. Amira Berpulang
98 98. Istri Mantan Napi
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Liontin
2
2. Camping & New Comer
3
3. Penjelasan
4
4. Cemburu
5
5. Rival Rese'
6
6. Tanya Hati
7
7. Perjalanan Pulang
8
8. Tak Mau Kalah Star
9
9. Kejujuran Hati
10
10. Jawaban
11
11. Kerikil Pertama
12
12. Di Awasi
13
13. Go Public
14
14. Kenyataan Pahit
15
15. Belum Rela
16
16. Rencana
17
17. First Kiss
18
18. Mulai Memanas
19
19. Dua Orang Menyebalkan
20
20. Ujian Kekuatan Cinta
21
21. Cewek Uler Keket
22
22. Sharing
23
23. Pengorbanan Penuh Drama
24
24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25
25. Dua Kejutan
26
26. Hadiah Pengganti
27
27. Masa Lalu Mengganggu
28
28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29
29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30
30. Rafting
31
31. Jangan Minta Lebih
32
32. Lampu Hijau
33
33. Yakin Dari Hati
34
34. Lamaran
35
35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36
36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37
37. Cappadocia 1
38
38. Cappadocia 2
39
39. Menunggu Reaksi Andre
40
40. Habis Kesabaran
41
41. Tinggal Di Apartemen
42
42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43
43. Menyisir jejak
44
44. Kembali Pulih
45
45. Hamil
46
46. Salah Perkiraan
47
47. Kepikiran Soal Semalam
48
48. Buntu
49
49. Kehilangan
50
50. Berdamai Dengan Keadaan
51
51. Jenuh Di Kurung
52
52. Plaakkk...!!!
53
53. Over Protective
54
54. Menjadi Asisten Suami
55
55. Mengemis Maaf
56
56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57
57. Uler Keket Kembali
58
58. Terpaksa Memaafkan
59
59. Terjebak
60
60. Mencari Sandy
61
61. Merangkai Ingatan
62
62. Kiriman Foto Menyesakkan
63
63. Bukti Bukan Janji
64
64. Selamanya Suami Istri
65
65. Detektif Baperan
66
66. Sedikit Menghangat
67
67. Masalah Baru
68
68 Curhat
69
69. Membujuk Istri
70
70. Dukungan Mertua
71
71. Makin Kusut
72
72. Merahasiakan Penyakit
73
73. Kangen Dinas Malam
74
74. Menjalankan Rencana
75
75. Kelakuan Amira
76
76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77
77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78
78. Fase Keputusasaan
79
79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80
80. Main Cantik
81
81. Patah dan Teriris
82
82. Pengakuan
83
83. Bukti Komplit dan Dilema
84
84. Terpojok
85
85. Masa Depan Suram
86
86. Penawaran Konyol
87
87. Galau
88
88. Bikinin Pesenan Papa
89
89. Tak Biasa
90
90. Serba Membingungkan
91
91. BERARTI
92
92. Jackpot Istimewa
93
93. Pantang Balik Kanan
94
94. Sepasang Mata
95
95. Tak Rela
96
96. Zeefana
97
97. Amira Berpulang
98
98. Istri Mantan Napi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!