7. Perjalanan Pulang

Jam pulang pun molor hingga jam sebelas mapala baru bisa perjalanan balik ke kota. Dua mobil minibus yang mereka gunakan sekarang lumayan kosong karena sebagian ada yang ikut naik pickup. Mario menggantikan Sandy menyetir karena kondisi kakinya yang masih belum pulih. Sandy mengajak Allea duduk di mobil yang sama. Allea mengangguk tapi ia juga mengajak dua sahabatnya.

Nayla dan Rania duduk dikursi belakang, lalu Sandy ditengah disisi kiri kursi bersama Allea agar bisa duduk sambil meluruskan kakinya. Ternyata tarikan dari Putra tadi lumayan memberi efek nyaman dikakinya. Rasa sakitnya sudah tidak seperti awal tadi biarpun masih agak bengkak. Tapi Allea masih saja khawatir pada Sandy. Sudah beberapa kali diperjalanan menanyakan rasa sakit yang Sandy rasakan.

"Tenang aja Al, kakiku udah gak papa..udah mendingan banget pokoknya.."

"Serius?" tanya Allea menyelidik.

"Iya...udah kamu tidur aja gak papa" kata Sandy.

"Enggak ah..kamu aja kak yang tidur" kata Allea lalu mengeluarkan earphone untuk mendengarkan musik dari ponsel. Ia tak berniat tidur pengen berjaga untuk Sandy.

"Mau join dong.." Sandy meminta satu earphone Allea ingin mendengar musik juga. Allea mengangguk lalu menyempatkan melongok ke kursi belakang. Ternyata dua sahabatnya sudah tertidur.

Musik mengalun pelan ditelinga mereka. Allea menyandarkan kepala di jendela mobil yang ia alasi bantal. Sedangkan Sandy meletakkan kepala di sandaran kursi. Sekejap kemudian mereka larut menikmati satu persatu lagu yang mengalun. Allea meletakkan ponsel ditengah-tengah mereka. Terlihat Sandy sibuk membalas chat.

"Nanti pulangnya gimana kak? Bisa bawa motor sendiri?"

"Gak Al, ini nanti aku minta tolong jemput kakak iparku aja, biar dia berangkat naik ojol terus pulang bawa motor aku.." jelas Sandy.

"Ooo...emang lagi pada dirumah?"

"Iya..ini papaku yang bilang, ternyata udah dari semalam datangnya...sekeluarga lagi!"

"Wah...asik dong, dirumah rame apalagi ada ponakan kamu juga ya kak" kata Allea. Ia memang sedikit tau tentang keluarga Sandy.

"Iya...mau dirumah semingguan katanya, pada pengen jalan-jalan" kata Sandy terlihat senang mendengar kakaknya ada dirumah papanya sekarang.

Sepeninggalan mamanya memang kak Serly lah yang menggantikan peran. Mengayomi adik-adiknya layaknya sang mama. Jadi mereka lumayan dekat karena sering sharing hal apapun, sampai kemudian kakaknya menikah dan tinggal di kota lain. Mau tak mau Sandy harus berpisah jarak dan tempat. Ia juga harus bisa menjaga Stevie adik bungsunya yang kini sekolah di pondok. Dan hanya beberapa bulan sekali pulang atau kadang bisa dikunjungi dua minggu sekali.

Mendengar Sandy sudah bisa pulang dengan aman Allea tenang. Ia juga sudah menghubungi mas Arga untuk menjemputnya begitu sampai dikampus nanti. Allea melirik jam tangannya, perjalanan masih satu jam lebih. Rasanya pengen cepat sampai dan merebahkan diri dikamarnya yang nyaman. Tapi disisi lain ia juga menikmati perjalanan pulang ini, duduk berdekatan dengan Sandy sambil berbagi earphone. Allea mengulum senyum lalu melihat Sandy yang ternyata sudah terpejam.

Dipelankannya lagi suara musik dari ponselnya agar tak terlalu mengganggu ditelinga Sandy. Melihat wajah lelah Sandy yang tertidur Allea sedikit iba. Ia sudah pasti capek mengkoordinator kegiatan mapala ditambah harus kena apes jatuh dari pohon, kaki kesleo, wajah dan tangan luka lecet, itu semua karena menolongnya tadi.

'Maafin aku ya kak,' batin Allea.

Tapi entah kenapa dengan pelipis yang terluka begini Sandy malah terlihat semakin 'cowok' banget. Allea tersenyum tipis lalu buru-buru mengalihkan pandangan mendengar Sandy mendesis.

Dilihatnya Sandy memegang kening lalu mengusap tengkuknya.

"Kak..." panggil Allea pelan ,Sandy membuka mata sedikit. "Kenapa?" lanjut Allea.

"Gak papa, cuma agak pusing.." jawab Sandy setengah berbisik. Allea jadi khawatir, apa karena luka dipelipisnya, pikir Allea. Segera diambilnya earphone yang ada ditelinga Sandy.

"Gak usah dengerin musik ya, biar gak tambah pusing.." kata Allea. Sandy mengagguk saja masih setengah memejam. Ia pun tak menolak saat Allea memasangkan bantal leher untuknya. Biarpun dadanya jadi berdegub kencang saat wajah Allea dekat dengan wajahnya.

"Makasih ya.." ucap Sandy tersenyum. Sandarannya kini lebih nyaman. Allea cuma tersenyum. Sandy memejam lagi, Allea membuka gadget memainkan sosmednya. Baru juga lima menit Sandy terjaga lagi mendengar suara telpon masuk. Dicarinya hp ditas yang menyilang didadanya. Kemudian mengernyit melihat nomor tanpa nama dilayar gadgetnya seperti mengingat. Direjectnya panggilan itu dan ia matikan ponsel lalu dimasukan lagi ke tas. Allea menaikkan alisnya heran.

"Kenapa kak, koq dimatiin?"

"Gak papa, nomor gak jelas.." jawab Sandy. Allea angkat bahu meskipun hatinya penasaran.

"Pusing banget gak kak?" tanya Allea.

"Lumayan...tapi gak papa, aku buat tidur aja nanti juga sembuh" jawab Sandy. Allea mengangguk.

"Ya udah tidur lagi ya" diusapnya lengan Sandy.

Allea kembali melihat gadgetnya sambil mendengarkan musik disatu sisi telinga. Dilihatnya Sandy terpejam tapi kelihatan gelisah. Berkali-kali ia membetulkan posisi duduknya. Allea jadi ikut gak tenang melihat Sandy tidak nyaman, mungkin karena merasakan pusing dikepalanya. Ia kemudian mendekat lalu meraih tangan kanan Sandy. Sandy membuka mata menaikkan alisnya.

"Sini kak, pinjem tangan kamu sebentar.." Allea meraba bagian tengah antara ibu jari dan telunjuk Sandy. Lalu memberi pijatan pelan.

"Aku baru inget, kalo pusing biasanya dipijat bagian sini ,nanti otot belakang kepala yang tegang jadi rilex.." jelas Allea. Sandy menurut saja.

"Masa? Tau darimana?" goda Sandy.

"Taulah...pernah baca, pernah praktekin juga ,tapi emang bener koq.."

"Praktek ke siapa dulu? Andre?"

"Koq Andre sih ,ke mas Argaa..!" jelas Allea gemas reflek ia menekan keras pijatannya. Sandy mengaduh. "Eeh...maaf-maaf kak, sakit ya?" tanya Allea nyengir.

"Sadis nih tukang pijitnya.."

"Habis kamu sih...koq nebaknya Andre!" sungut Allea sambil menepuk lengan Sandy. Sandy nyengir melihat Allea sewot.

"Pada ngapain woy?" tiba-tiba Mario nyeletuk dari kursi stir mendengar mereka kasak-kusuk. Putra pun ikut menoleh ke belakang.

"Tolongin...ada penganiayaan nih" canda Sandy melapor pada dua temannya dikursi depan.

Allea terkikik. "Mana...gak ada, jangan percaya kak!" jawab Allea membela diri.

Mario tersenyum geleng-geleng kepala lalu fokus lagi menyetir. Ia seperti paham pada mereka berdua. Mario juga sebenarnya tau Sandy mulai ada perasaan ke Allea.

Allea kembali memijat pelan tangan Sandy sambil bernyanyi kecil mengikuti musik dari earphone. Sandy melirik Allea lalu tersenyum tipis. Tempat duduk mereka kini tak berjarak. Tangan pun bertautan, ada perasaan senang bercampur nyaman dihati Sandy. Siapa yang gak meleleh kalo terbiasa dikasih perhatian begini. Mungkin benar ia memang sudah jatuh cinta pada Allea. Anaknya juga baik dan gak manja, wajah juga menarik...siapa yang tak jatuh cinta? Pantas aja Andre kembali mengejar Allea lagi ke kota ini.

Mengingat Andre ,Sandy jadi terngiang lagi kata-kata Andre pada Allea. 'Calon penanam saham' katanya, tiba-tiba rahang Sandy mengeras. Ia gak rela ,pikirannya pun jadi melesat jauh membayangkan yang belum terjadi. Kepalanya jadi berdenyut lagi, padahal tadi sudah enakan. Sandy meraba keningnya menghela nafas.

"Masih pusing?" tanya Allea. Sandy tergeragap. Ternyata Allea memperhatikannya.

"Dikit koq, udah aja mijitnya nanti kamu capek.." kata Sandy.

"Enggak ,nanti kalo capek aku berhenti, kakak tidur aja.."

"Kamu juga tidur" jawab Sandy sambil membawa kepala Allea ke pundaknya. Allea mengangguk ,ia deg-degan. Entah rasa apa dihatinya saat ini, senang tapi juga malu. Allea mengangkat kepalanya dari pundak Sandy.

"Kak..nanti kalo udah dirumah priksain luka kamu ke klinik ya biar diobati yang bener. Kakinya juga biar sekalian di cek...udah beneran sembuh apa belum kesleonya" pesan Allea.

"Iyaa...tapi kan udah kamu obatin tadi, kayanya gak perlu Al, cuma luka kaya gini..kaki juga udah mendingan.."

"Jangan disepelein dong kak..nanti malam aku cek pokoknya udah ke klinik apa belom?!" ancam Allea.

Sandy mengulum senyum. "Iya...iya...siap" jawabnya. Entah kenapa ia suka mendengar omelan Allea.

Beberapa saat kemudian Sandy memejam lagi. Pijatan Allea pun mulai mengendor, Allea juga terlelap dipundak Sandy. Hingga beberapa waktu kemudian Sandy merasakan mobil berhenti, ternyata mereka telah sampai dikampus. Sandy mengerjap lalu menoleh ke Allea yang masih tertidur bersandar padanya. Ia tersenyum, boleh gak sih gini aja dulu, batinnya tak ingin Allea terjaga. Allea gak tau gimana bahagianya Sandy melihat Allea tidur bersandar dibahunya dan tangan mereka saling menggenggam. Perlahan ia mengambil botol minum disisi kiri pintu lalu meneguknya. Bersamaan dengan suara kaca jendela mobil diketok-ketok keras. Sandy tersentak kaget sampai tersedak air minumnya.

"Uhuk...uhuk...uhuk..!"

Merasakan bahu Sandy terguncang Allea terbangun. "Ya ampun...siapa sih itu?" Allea terbangun kaget lalu mengusap-usap punggung Sandy yang masih terbatuk. Sandy membuka kaca mobil dan benar dugaannya, Andre.

"Bisa pelan-pelan gak ngetoknya? Ngagetin Allea nih masih tidur tadi.." tegur Sandy menatap Andre tajam.

"Sorry...sengaja" jawab Andre slengekan.

'Kurang ajar nih anak,' batin Sandy menahan emosi. Andre makin kesini makin mengacau suasana.

"Kirain satpol PP darimana!" celetuk Rania dari belakang yang juga terbangun kaget.

Andre nyengir tak bersalah, "Al...ayo keluar" ajaknya.

"Ya udah yuk kita keluar aja, yuk kak..", Allea menengahi.

Satu per satu mereka keluar dari mobil lalu mencari ransel mereka. Allea membantu Sandy berjalan ke tepi trotoar. Terlihat Andre berdiri sambil memasukan tangan kirinya ke saku, sementara tangan kanannya menghisap rokok elektrik lalu mengepulkan asapnya ke udara. Mata Andre terus mengawasi mereka.

Sandy sudah dijemput, ia pun pulang bersama kakak iparnya berboncengan motor. Setelah melambai dan Sandy berlalu Andre mendekati Allea.

"Aku antar pulang mau?" tanya Andre. Allea menoleh, tercium aroma vanila dari mulut Andre berasal dari rokok elektriknya.

"Aku dijemput mas Arga, kamu duluan aja gak apa-apa" tolak Allea halus.

"Ya udah, aku tunggu kamu dijemput dulu kalo gitu.." Andre menghisap vapornya lagi.

"Gak usah, kan masih banyak orang.." tolak Allea.

"Gak apa-apa, siapa tau mas Arga gak bisa jemput..lagian aku bukan tipe cowok yang udah ditolongin tapi ninggal pulang duluan koq!" celetuk Andre. Allea menoleh.

"Kamu lagi ngomongin Kak Sandy?" Andre tak menjawab hanya mencebikkan bibir sambil mengangkat bahu. "Aku yang nyuruh dia duluan pulang koq, dia harus cek lukanya ke klinik" jelas Allea agar Andre tak berpikiran buruk. Andre membulatkan bibirnya.

"Mas Arga udah otw?"

"Udah katanya..kamu pulang aja gak apa-apa"

"Ngusir nih?"

"Iya.." selorohnya Allea nyengir. Andre merengut.

"Ya udah aku duluan, bye.." kata Andre seraya menyebrang. Allea terkekeh melihat Andre ngambek.

"Enggak Dre, bercanda..." Allea melihat motor melaju kencang ke arah Andre. "Dre! Awass!" Ditariknya mundur tangan Andre ,hampir saja motor tadi menyenggol Andre.

"Woi! Bisa kalem gak?!" Andre menunjuk sambil meneriaki motor yang sudah menjauh.

Allea masih mencengkeram lengan Andre sambil mengatur nafas. Ia masih shock melihat kejadian yang hampir mencelakai Andre.

"Kamu juga hati-hati dong, bukan cuma salah motornya..hampir lho tadi, untung aja gak papa.." omel Allea.

"Iyaa...aku gak apa-apa koq, emang kamu takut ya kalo aku kenapa-napa?" goda Andre melihat tangan Allea masih memeganginya. Allea langsung melepaskannya lalu sedikit menjauh.

"Gak usah GR, tadi misal bukan kamu juga bakal aku tarik mundur koq.." jawab Allea keki.

Andre terkekeh. "Iyaa...percaya koq, bercanda Al.." Allea memukul lengannya.

Ia juga tau Allea memang berhati baik. Siapa aja yang butuh kalo ia bisa pasti ditolong. Itu salah satu alasan ia ingin mengambil hati Allea lagi. Tentunya kali ini harus mulai lagi dari awal dan perlahan, terlebih lagi ia mempunyai rival yang gak main-main. Wajar aja, bagi yang sudah mengenal Allea pasti gak ingin melepasnya begitu saja. Mungkin Sandy juga sama sepertinya.

Terpopuler

Comments

Hulapao

Hulapao

aku gasuka kalo menjatuhkan orang lain kek Andre gini

2022-10-13

1

Nenie desu

Nenie desu

jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak dinovel aq kak 😇🙏🤗

2022-08-16

0

Kak Seul

Kak Seul

semangat terus ya 😄

2022-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Liontin
2 2. Camping & New Comer
3 3. Penjelasan
4 4. Cemburu
5 5. Rival Rese'
6 6. Tanya Hati
7 7. Perjalanan Pulang
8 8. Tak Mau Kalah Star
9 9. Kejujuran Hati
10 10. Jawaban
11 11. Kerikil Pertama
12 12. Di Awasi
13 13. Go Public
14 14. Kenyataan Pahit
15 15. Belum Rela
16 16. Rencana
17 17. First Kiss
18 18. Mulai Memanas
19 19. Dua Orang Menyebalkan
20 20. Ujian Kekuatan Cinta
21 21. Cewek Uler Keket
22 22. Sharing
23 23. Pengorbanan Penuh Drama
24 24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25 25. Dua Kejutan
26 26. Hadiah Pengganti
27 27. Masa Lalu Mengganggu
28 28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29 29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30 30. Rafting
31 31. Jangan Minta Lebih
32 32. Lampu Hijau
33 33. Yakin Dari Hati
34 34. Lamaran
35 35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36 36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37 37. Cappadocia 1
38 38. Cappadocia 2
39 39. Menunggu Reaksi Andre
40 40. Habis Kesabaran
41 41. Tinggal Di Apartemen
42 42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43 43. Menyisir jejak
44 44. Kembali Pulih
45 45. Hamil
46 46. Salah Perkiraan
47 47. Kepikiran Soal Semalam
48 48. Buntu
49 49. Kehilangan
50 50. Berdamai Dengan Keadaan
51 51. Jenuh Di Kurung
52 52. Plaakkk...!!!
53 53. Over Protective
54 54. Menjadi Asisten Suami
55 55. Mengemis Maaf
56 56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57 57. Uler Keket Kembali
58 58. Terpaksa Memaafkan
59 59. Terjebak
60 60. Mencari Sandy
61 61. Merangkai Ingatan
62 62. Kiriman Foto Menyesakkan
63 63. Bukti Bukan Janji
64 64. Selamanya Suami Istri
65 65. Detektif Baperan
66 66. Sedikit Menghangat
67 67. Masalah Baru
68 68 Curhat
69 69. Membujuk Istri
70 70. Dukungan Mertua
71 71. Makin Kusut
72 72. Merahasiakan Penyakit
73 73. Kangen Dinas Malam
74 74. Menjalankan Rencana
75 75. Kelakuan Amira
76 76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77 77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78 78. Fase Keputusasaan
79 79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80 80. Main Cantik
81 81. Patah dan Teriris
82 82. Pengakuan
83 83. Bukti Komplit dan Dilema
84 84. Terpojok
85 85. Masa Depan Suram
86 86. Penawaran Konyol
87 87. Galau
88 88. Bikinin Pesenan Papa
89 89. Tak Biasa
90 90. Serba Membingungkan
91 91. BERARTI
92 92. Jackpot Istimewa
93 93. Pantang Balik Kanan
94 94. Sepasang Mata
95 95. Tak Rela
96 96. Zeefana
97 97. Amira Berpulang
98 98. Istri Mantan Napi
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Liontin
2
2. Camping & New Comer
3
3. Penjelasan
4
4. Cemburu
5
5. Rival Rese'
6
6. Tanya Hati
7
7. Perjalanan Pulang
8
8. Tak Mau Kalah Star
9
9. Kejujuran Hati
10
10. Jawaban
11
11. Kerikil Pertama
12
12. Di Awasi
13
13. Go Public
14
14. Kenyataan Pahit
15
15. Belum Rela
16
16. Rencana
17
17. First Kiss
18
18. Mulai Memanas
19
19. Dua Orang Menyebalkan
20
20. Ujian Kekuatan Cinta
21
21. Cewek Uler Keket
22
22. Sharing
23
23. Pengorbanan Penuh Drama
24
24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25
25. Dua Kejutan
26
26. Hadiah Pengganti
27
27. Masa Lalu Mengganggu
28
28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29
29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30
30. Rafting
31
31. Jangan Minta Lebih
32
32. Lampu Hijau
33
33. Yakin Dari Hati
34
34. Lamaran
35
35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36
36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37
37. Cappadocia 1
38
38. Cappadocia 2
39
39. Menunggu Reaksi Andre
40
40. Habis Kesabaran
41
41. Tinggal Di Apartemen
42
42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43
43. Menyisir jejak
44
44. Kembali Pulih
45
45. Hamil
46
46. Salah Perkiraan
47
47. Kepikiran Soal Semalam
48
48. Buntu
49
49. Kehilangan
50
50. Berdamai Dengan Keadaan
51
51. Jenuh Di Kurung
52
52. Plaakkk...!!!
53
53. Over Protective
54
54. Menjadi Asisten Suami
55
55. Mengemis Maaf
56
56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57
57. Uler Keket Kembali
58
58. Terpaksa Memaafkan
59
59. Terjebak
60
60. Mencari Sandy
61
61. Merangkai Ingatan
62
62. Kiriman Foto Menyesakkan
63
63. Bukti Bukan Janji
64
64. Selamanya Suami Istri
65
65. Detektif Baperan
66
66. Sedikit Menghangat
67
67. Masalah Baru
68
68 Curhat
69
69. Membujuk Istri
70
70. Dukungan Mertua
71
71. Makin Kusut
72
72. Merahasiakan Penyakit
73
73. Kangen Dinas Malam
74
74. Menjalankan Rencana
75
75. Kelakuan Amira
76
76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77
77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78
78. Fase Keputusasaan
79
79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80
80. Main Cantik
81
81. Patah dan Teriris
82
82. Pengakuan
83
83. Bukti Komplit dan Dilema
84
84. Terpojok
85
85. Masa Depan Suram
86
86. Penawaran Konyol
87
87. Galau
88
88. Bikinin Pesenan Papa
89
89. Tak Biasa
90
90. Serba Membingungkan
91
91. BERARTI
92
92. Jackpot Istimewa
93
93. Pantang Balik Kanan
94
94. Sepasang Mata
95
95. Tak Rela
96
96. Zeefana
97
97. Amira Berpulang
98
98. Istri Mantan Napi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!