6. Tanya Hati

Pagi ini semua mapala akan membereskan camping mereka. Jam 9 nanti mereka harus pulang. Sebelum pulang mereka akan menerbangkan dua drone yang akan merekam suasana camping sekaligus view alamnya. Allea sedang asik ngobrol dengan para cewek sambil melihat salah satu drone yang akan mereka pakai nanti. Sambil duduk memeluk lututnya Sandy menatap Allea dari jauh, apa benar sekarang hatinya sudah dihuni cewek itu? Cewek yang selalu terlihat ceria, tidak cengeng tapi juga mandiri. Kenapa makin kesini ia makin takut Allea dimiliki orang lain? Apa benar ia jatuh cinta?

Kalo iya ,apa Allea juga punya perasaan yang sama padanya? Mengingat selama ini Allea jarang menolak perhatian yang ia berikan. Tapi kenapa Allea juga masih terlihat dekat dengan Andre? Anak baru tapi berani banget ngasih ultimatum ke Sandy untuk menjauhi Allea. Dengan modal 'dulu mereka pernah dekat dan hampir pacaran'. Tapi itu kan dulu banget. Allea aja sudah gak mau mengingat cerita mereka jaman dulu. Sandy pun sebenarnya cuma ingin Allea hanya dekat dengannya saja.

Tapi sekarang Andre melarangnya mendekati Allea dan dengan terang-terangan bilang pengen memiliki Allea lagi. Apa Allea tau maksud Andre setiap mendekatinya? Nanti kalo Allea lama-lama luluh dengan Andre gimana?

Argh!! Sandy menggaruk kepalanya kasar. Memikirkan semua itu dari semalam membuatnya susah tidur lagi. Matanya baru bisa memejam setelah subuh tadi dan sekitar jam 6 ia sudah terjaga. Hingga membuat kepalanya sedikit pusing berkunang-kunang.

"San...drone satu siap, terbangin aja sekarang!" seru Mario membuatnya terperanjat memecah lamunannya.

"Okey, ayo mumpung masih pagi" jawab Sandy melihat jam tangannya. Sudah jam 7 sekarang. "Dimana drone satu?" tanya Sandy.

"Ada di Allea" jawab Mario. Sandy mengangguk, tiba-tiba semangatnya muncul.

Ia pun bergegas menuju ketempat Allea yang ternyata baru ditinggal noleh sebentar sudah disatpami Andre. Mereka sama-sama memegang drone sambil sesekali tertawa-tawa. Andre terlihat memakaikan topinya ke kepala Allea, tapi Allea menolak. Dikembalikannya topi itu ke kepala Andre. Sandy mendekat dengan sesantai mungkin, ia gak mau terlihat cemburu didepan Andre dan Allea. Allea menoleh tersenyum melihat Sandy datang.

"Al...itu drone satu mau diterbangin sekarang.." Allea mengangguk. "Drone dua yang kamu pegang nanti setelah 15 menit drone satu naik ya Dre, sambungin pake hp Mario nanti nunggu dia kesini dulu" sambung Sandy ke Andre.

"Siap bro senior!" jawab Andre slengekan. Sandy tak menggubris.

"Drone satu mulai dari mana kak?" tanya Allea.

"Kesana aja Al, dekat danau...ajak yang lain juga kalo mau ikut gak apa-apa" jawab Sandy.

"Gaes...mau ikut gak ke dekat danau, drone satu mau naik nih!" teriak Allea ke mapala yang lain. Rania dan Nayla langsung antusias diikuti beberapa anak lain.

Drone satu diterbangkan Sandy dengan gadgetnya sebagai penghubung. Perlahan alat seperti kepiting itu naik mengelilingi atas perkemahan lalu naik lagi keatas memutari danau. Lanjut naik ke arah hutan. Allea penasaran pengen mencoba mengendalikan. Sandy memberikan ke Allea sambil mengarahkan agar gerakannya stabil. Hingga terkadang tangan mereka saling menyentuh.

"Puter dulu diatas hutan Al.." kata Sandy agak menundukkan wajahnya tepat disebelah wajah Allea. Jantung Allea tiba-tiba berdesir saat ia pun bisa merasakan nafas Sandy yang begitu dekat.

"Eh...tombol mana ini kak?" Allea jadi hilang konsentrasi.

"Salah Al, yang kiri!"

Reflek Sandy mengarahkan jari Allea agar drone tidak oleng tapi terlambat. Allea yang malah menekan tombol turun membuat drone jatuh tersangkut di pohon.

"Yah...yahh...nyangkut kak! Gimana ini?" Allea panik. Yang lain pun mulai kasak-kusuk mendekat ke arah remote drone yang dipegang Allea.

"Kamu tunggu disini, aku ambil dulu ke hutan...kayanya gak jauh" kata Sandy setengah berlari. "Mario! Drone dua nyusul sekarang aja!" teriak Sandy menyempatkan memberi pesan diikuti acungan jempol Mario.

"Aku ikut kak!" Allea menyerahkan remote drone ke Putra. Andre melotot melihatnya, ingin sekali ia mengikuti Allea tapi ia dapat tugas menerbangkan drone dua. Andre jadi gelisah membayangkan mereka berdua ada di hutan.

Tak menunggu persetujuan Sandy, Allea mengekorinya berlari menuju hutan karena merasa ia yang bertanggungjawab atas jatuhnya drone itu. Mereka berjalan masuk hutan sudah sejauh satu kilometer tapi belum nampak dimana drone itu. Hingga beberapa ratus meter kemudian Allea melihat benda itu diatas pohon. Sepertinya masih utuh dan tidak rusak tapi agak tinggi, sekitar 3 meter diatas pohon.

"Aku mau manjat pohonnya, kamu tunggu dibawah ya" kata Sandy.

"Aku aja kak...bisa koq!"

"Itu tinggi Allea, jangan! Udah tunggu aja disini..!"

"Tapi kan tadi aku yang bikin nyangkut!" Allea masih menawar.

"Tunggu dibawah Allea!" kata Sandy tegas sambil menatap Allea.

"Ya udah hati-hati..." jawab Allea pasrah.

Sandy mulai naik perlahan sambil memantapkan pijakan kakinya. Tak sampai sepuluh menit ia sudah diatas pohon dekat drone yang tersangkut. Ia ambil dronenya perlahan lalu ia matikan. Berikutnya ia lipat kaki-kakinya agar tidak rusak nanti waktu Allea menangkapnya dari dibawah.

"Al...aku turun sedikit dulu nanti baru tak lempar, kamu tangkap ya!" teriak Sandy dari atas. Allea mengiyakan.

Sandy turun perlahan ,belum dapat satu meter pijakannya meleset. Tangannya tak bisa menggapai ranting, drone lepas dari tangannya.

"Kak, awas!!" teriak Allea, reflek ia mengikuti arah drone terjatuh lalu melompat menangkapnya. Allea terjatuh mendarat dengan posisi miring. Drone berhasil ia raih. Berikutnya giliran Sandy yang mendarat terjatuh disebelahnya. Allea memekik kaget, Sandy mengaduh ia salah mendaratkan kakinya hingga lututnya terasa sakit.

"Astaga Kak! Gimana koq bisa jatuh, aduh...mana yang sakit kak?" Sandy masih meringkuk tak menjawab kepanikan Allea. Cuma terdengar rintihan kecil. "Kaaakk...jangan bikin takut dong..!" Allea mengguncangkan tubuh Sandy tambah panik. Sandy mengangkat tangannya.

"Gak papa Al, cuma kaki aku ini...kayanya terkilir deh.." kata Sandy disela rintihan.

"Coba duduk dulu...sini aku bantu.." Allea memapah Sandy duduk. "Astagaa...!" pekik Allea kaget melihat, ternyata gak cuma kaki Sandy yang cedera tapi lengan kiri dan pelipis juga lecet, pipi lebam sedikit. Allea memeriksa wajah Sandy.

"Aku gak papa Al.." kata Sandy meyakinkan lalu menepuk-nepuk bajunya yang kotor karena terjatuh tadi. Allea mengambil tisu basah ditas pinggangnya.

"Aku bersihin lukanya ya kak, tapi tahan dikit soalnya nanti perih.." Sandy mengangguk mengiyakan.

Benar aja, baru disentuh sebentar Sandy mendesis menahan perih. Allea reflek memundurkan tangannya. Sandy memberi isyarat agar Allea meneruskannya sampai selesai. Allea meraba kantong celananya kanan kiri.

"Duh..gak bawa hp lagi.." ia menepuk dahi.

"Bawa hp juga percuma, gak ada sinyal Al kalo didalam hutan"

"Oiya ya..Kak, bisa jalan gak? Kita harus jalan keluar hutan kalo gini.."

"Sebentar Al, aku coba dulu..kamu sambil awasi atas ya siapa tau drone 2 lewat, kasih kode biar yang lain tau posisi kita" Allea mengangguk lalu mencari scraff merahnya di tas. Matanya menyisir ke atas sambil memutar mengawasi kalo ada drone lewat. Benar saja beberapa menit kemudian drone mereka lewat, Allea melambaikan scraffnya sambil melompat beberapa kali.

"Arghh..!!" Sandy mengerang merasakan sakit dilututnya, tubuhnya oleng saat mencoba berdiri, kakinya tak kuat menyangga. Allea reflek mendekat menyangga di samping Sandy.

"Kak! Sakit?" Sandy mengangguk meringis menahan lututnya yang sakit. "Mau duduk lagi?" tawar Allea. Sandy menggeleng.

"Kita sambil jalan keluar hutan aja ya..siapa tau nanti ada yang nyusul kesini" kata Sandy.

"Ya udah yuk..pelan-pelan aja jalannya, yakin nih bisa?" Sandy menangguk meyakinkan Allea.

Perlahan mereka berjalan keluar hutan ,Allea memapah Sandy tangan kanannya memegang lengan kanan Sandy. Tapi Sandy malah memindahkan tangannya merangkul bahu Allea, dilihatnya dahi Allea yang berkeringat. Allea balik melihat Sandy.

"Kenapa kak?"

"Maaf ya...aku jadi ngerepotin kamu" kata Sandy menyesal.

"Aku yang maaf, gara-gara aku kamu jadi jatuh..coba tadi aku gak usah pegang drone.."

"Ya udahlah...gak ada yang tau kan bakal kaya gini, lagian aku juga gak papa koq" kata Sandy menenangkan Allea. Allea berdecak.

"Muka ,tangan sama kaki luka gini koq bilang 'gak papa' sih kak.." Allea geleng-geleng kepala.

Sandy tersenyum lalu mengambil scraff yang Allea pegang, diusapnya dahi Allea yang berkeringat. Jantung Allea jadi berdetak cepat.

"Aku berat ya? Kamu sampai keringetan gini.." goda Sandy. Tangannya memegang wajah Allea sekarang.

"Enggak koq.." Allea tersipu, diturunkannya tangan Sandy dari wajahnya agar detak jantungnya stabil. "Jalan lagi yuk.." sambungnya mengalihkan pandangannya dari mata Sandy.

Lima menit mereka jalan sudah terdengar deru langkah berlari mendekat. Teman-teman mapala yang lain menyusul mereka. Sandy segera ganti dipapah mapala cowok. Sembari jalan kembali ke camping Nayla dan Rania menanyai keadaan Allea ,bagaimana Sandy bisa jatuh dan sebagainya. Sudah mirip polisi mengintrogasi tersangka. Tapi diantara sepuluh orang yang menyusul mereka, tak terlihat Andre. Allea pun tak ambil pusing, mungkin Andre membereskan tenda, pikirnya.

Tiba di camping Sandy duduk di sebuah batang pohon besar yang ada didekat danau. Allea tampak datang dengan kotak P3K milik mapala untuk mengobati luka Sandy. Melihat Allea mendekat Sandy menepuk tempat disisinya agar Allea duduk, Allea menuruti. Lalu segera mengobati luka diwajah dan lengan Sandy. Mario dan Putra melihat kondisi kaki Sandy. Putra berkata ia bisa meluruskan otot yang terkilir, ia belajar dari kakeknya.

"Tapi sakit gak? Kalo gak yakin mendingan jangan deh...bahaya!" Allea yang malah terlihat takut.

"Ya sakit Al tapi kan sebentar, nanti mendingan koq besok paling langsung bisa jalan" jelas Putra.

"Iya deh gak papa coba dulu..." jawab Sandy. Allea terlihat ingin berpendapat lagi tapi Sandy mengangguk. "Udah gak papa Al, coba dulu aja ya.." katanya melihat ke khawatiran Allea.

"Iya Al, dulu pernah koq sebelum ini, aq bantu mapala juga yang keseleo kakinya..cepet sembuh koq, percaya deh!" jelas Putra.

pAllea menghela nafas pasrah, perlahan Putra mulai meluruskan kaki Sandy ,diangkatnya dulu ke atas lalu ke bawah. Sandy terlihat sedikit meringis, Putra melanjutkan gerakannya ke samping kanan lalu kiri. Melihat reaksi Sandy yang tak begitu kesakitan Allea agak tenang, ia pun berdiri bermaksud mengembalikan kotak obatnya. Bersamaan dengan Putra yang menarik kaki Sandy ke depan.

"ARGGHH...!!” teriak Sandy sekuat tenaga merasakan sakit kakinya ditarik. Reflek ia menggenggam tangan Allea, Allea menoleh kaget dan reflek menyambutnya.

"Astaga Kak!! Putra, ini gimana koq malah jadi kesakitan gini sih?" Allea panik. Diletakkannya lagi kotak P3K nya.

Sandy masih mendongakkan kepala merasai sakitnya sambil berdesis dan mengaduh. Wajahnya sampai memerah dadinya berkeringat. Allea mulai khawatir.

"Kak...kamu gak papa? Kak..?!" Sandy tak menjawab Allea hanya menggeleng agar Allea tak panik, tangannya pun masih menggenggam tangan Allea. Allea mengusap dahi Sandy yang berkeringat.

"Tenang aja Al, pangeran kamu gak aku apa-apain" goda Putra. Allea tersipu. "Tunggu sebentar deh, pasti baikan" lanjut Putra.

Nayla dan beberapa anak lain mendekat mendengar Sandy berteriak.

"Kenapa kak Sandy ,Al?" tanya Nayla.

"Gak tau ini tadi baru dibenerin urat kakinya, tapi koq malah kesakitan..." jawab Allea.

Nayla mengulum senyum melihat Sandy dan Allea masih berpegangan tangan. Allea tersadar diperhatikan Nayla, perlahan ia melepas tangan Sandy yang mulai mengatur nafas lebih teratur. Putra membimbing Sandy meluruskan kakinya.

"Aku ambilin minum ya kak.." tawar Allea.

Sandy mengangguk, Allea segera berlalu. Ia berjalan ke tempat peralatan minum diletakkan tak jauh dari tempat Sandy.

Terlihat Allea membawa botol minum Sandy yang kosong.

"Enak ya jatuh dari pohon...di ambilin minum, boleh pegang tangan, jalan aja sambil dipeluk.." celetuk Andre yang sudah ada disampingnya.

"Apaan sih Dre..? Kak Sandy kan jatuh karena nolongin aku ambil drone tadi.." jawab Allea. Andre mencebikkan bibir sambil manggut- manggut.

"Kalo tadi aku yang jatuh kamu kaya gini juga gak?"

"Tergantung!" jawab Allea cepat.

"Tergantung apa?"

"Tergantung kamu jatuhnya modus apa enggak..", kata Allea membuat Andre terkekeh geleng-geleng kepala. Allea terlihat akan mengangkat galon berisi setengah air minum ke atas meja kecil.

"Eeh...cewek jangan angkat berat-berat, gak bagus!" Andre segera mendahului mengangkat galon ke meja. Allea angkat bahu.

"Emang tau darimana?"

"Aku pernah baca di artikel, kalo cewek sering angkat beban berat itu gak bagus buat rahimnya.." jelas Andre. Allea membulatkan bibirnya mengangguk. Padahal ia pun sebenarnya sudah tau cuma gak nyangka aja Andre juga paham hal itu.

"Tapi kan ini galonnya gak penuh?" bantah Allea sambil mengisi botol Sandi dengan pompa elektrik galon.

"Ya tetep aja berat, kan aku sebagai 'calon penanam saham' gak bisa diem aja liat-"

"Andreee...mulutmu!" bisik Allea menyela mendengar Andre berkelakar. Andre terkekeh.

Sandy terlihat mendehem tapi tak menoleh, ia mendengarnya meskipun sembari ngobrol dengan Putra. Rasanya ia ingin lari menonjok muka Andre.

"Awas kamu ngomong aneh-aneh lagi!" ancam Allea lalu pergi memberikan minum Sandy. Andre cuma cengengesan, jelaslah ia sengaja ngomong begitu untuk membuat Sandy merasa gerah.

 

Terpopuler

Comments

Hulapao

Hulapao

iyaa benerr sandyy

2022-10-13

1

Rini Antika

Rini Antika

hemmm Pangeranku..😜

2022-09-14

1

Rini Antika

Rini Antika

tanya hatimu sandi..🤭

2022-09-14

1

lihat semua
Episodes
1 1. Liontin
2 2. Camping & New Comer
3 3. Penjelasan
4 4. Cemburu
5 5. Rival Rese'
6 6. Tanya Hati
7 7. Perjalanan Pulang
8 8. Tak Mau Kalah Star
9 9. Kejujuran Hati
10 10. Jawaban
11 11. Kerikil Pertama
12 12. Di Awasi
13 13. Go Public
14 14. Kenyataan Pahit
15 15. Belum Rela
16 16. Rencana
17 17. First Kiss
18 18. Mulai Memanas
19 19. Dua Orang Menyebalkan
20 20. Ujian Kekuatan Cinta
21 21. Cewek Uler Keket
22 22. Sharing
23 23. Pengorbanan Penuh Drama
24 24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25 25. Dua Kejutan
26 26. Hadiah Pengganti
27 27. Masa Lalu Mengganggu
28 28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29 29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30 30. Rafting
31 31. Jangan Minta Lebih
32 32. Lampu Hijau
33 33. Yakin Dari Hati
34 34. Lamaran
35 35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36 36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37 37. Cappadocia 1
38 38. Cappadocia 2
39 39. Menunggu Reaksi Andre
40 40. Habis Kesabaran
41 41. Tinggal Di Apartemen
42 42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43 43. Menyisir jejak
44 44. Kembali Pulih
45 45. Hamil
46 46. Salah Perkiraan
47 47. Kepikiran Soal Semalam
48 48. Buntu
49 49. Kehilangan
50 50. Berdamai Dengan Keadaan
51 51. Jenuh Di Kurung
52 52. Plaakkk...!!!
53 53. Over Protective
54 54. Menjadi Asisten Suami
55 55. Mengemis Maaf
56 56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57 57. Uler Keket Kembali
58 58. Terpaksa Memaafkan
59 59. Terjebak
60 60. Mencari Sandy
61 61. Merangkai Ingatan
62 62. Kiriman Foto Menyesakkan
63 63. Bukti Bukan Janji
64 64. Selamanya Suami Istri
65 65. Detektif Baperan
66 66. Sedikit Menghangat
67 67. Masalah Baru
68 68 Curhat
69 69. Membujuk Istri
70 70. Dukungan Mertua
71 71. Makin Kusut
72 72. Merahasiakan Penyakit
73 73. Kangen Dinas Malam
74 74. Menjalankan Rencana
75 75. Kelakuan Amira
76 76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77 77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78 78. Fase Keputusasaan
79 79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80 80. Main Cantik
81 81. Patah dan Teriris
82 82. Pengakuan
83 83. Bukti Komplit dan Dilema
84 84. Terpojok
85 85. Masa Depan Suram
86 86. Penawaran Konyol
87 87. Galau
88 88. Bikinin Pesenan Papa
89 89. Tak Biasa
90 90. Serba Membingungkan
91 91. BERARTI
92 92. Jackpot Istimewa
93 93. Pantang Balik Kanan
94 94. Sepasang Mata
95 95. Tak Rela
96 96. Zeefana
97 97. Amira Berpulang
98 98. Istri Mantan Napi
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Liontin
2
2. Camping & New Comer
3
3. Penjelasan
4
4. Cemburu
5
5. Rival Rese'
6
6. Tanya Hati
7
7. Perjalanan Pulang
8
8. Tak Mau Kalah Star
9
9. Kejujuran Hati
10
10. Jawaban
11
11. Kerikil Pertama
12
12. Di Awasi
13
13. Go Public
14
14. Kenyataan Pahit
15
15. Belum Rela
16
16. Rencana
17
17. First Kiss
18
18. Mulai Memanas
19
19. Dua Orang Menyebalkan
20
20. Ujian Kekuatan Cinta
21
21. Cewek Uler Keket
22
22. Sharing
23
23. Pengorbanan Penuh Drama
24
24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25
25. Dua Kejutan
26
26. Hadiah Pengganti
27
27. Masa Lalu Mengganggu
28
28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29
29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30
30. Rafting
31
31. Jangan Minta Lebih
32
32. Lampu Hijau
33
33. Yakin Dari Hati
34
34. Lamaran
35
35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36
36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37
37. Cappadocia 1
38
38. Cappadocia 2
39
39. Menunggu Reaksi Andre
40
40. Habis Kesabaran
41
41. Tinggal Di Apartemen
42
42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43
43. Menyisir jejak
44
44. Kembali Pulih
45
45. Hamil
46
46. Salah Perkiraan
47
47. Kepikiran Soal Semalam
48
48. Buntu
49
49. Kehilangan
50
50. Berdamai Dengan Keadaan
51
51. Jenuh Di Kurung
52
52. Plaakkk...!!!
53
53. Over Protective
54
54. Menjadi Asisten Suami
55
55. Mengemis Maaf
56
56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57
57. Uler Keket Kembali
58
58. Terpaksa Memaafkan
59
59. Terjebak
60
60. Mencari Sandy
61
61. Merangkai Ingatan
62
62. Kiriman Foto Menyesakkan
63
63. Bukti Bukan Janji
64
64. Selamanya Suami Istri
65
65. Detektif Baperan
66
66. Sedikit Menghangat
67
67. Masalah Baru
68
68 Curhat
69
69. Membujuk Istri
70
70. Dukungan Mertua
71
71. Makin Kusut
72
72. Merahasiakan Penyakit
73
73. Kangen Dinas Malam
74
74. Menjalankan Rencana
75
75. Kelakuan Amira
76
76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77
77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78
78. Fase Keputusasaan
79
79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80
80. Main Cantik
81
81. Patah dan Teriris
82
82. Pengakuan
83
83. Bukti Komplit dan Dilema
84
84. Terpojok
85
85. Masa Depan Suram
86
86. Penawaran Konyol
87
87. Galau
88
88. Bikinin Pesenan Papa
89
89. Tak Biasa
90
90. Serba Membingungkan
91
91. BERARTI
92
92. Jackpot Istimewa
93
93. Pantang Balik Kanan
94
94. Sepasang Mata
95
95. Tak Rela
96
96. Zeefana
97
97. Amira Berpulang
98
98. Istri Mantan Napi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!