9. Kejujuran Hati

"Jauh banget sih mikirnya" potong Sandy tertawa. "Lulus aja belom, koq udah mikir sampai nikah. Tapi kalo buat aku point paling penting tu ya..yang diajak nikah mau gak?" Kata Sandy mendekatkan wajahnya ke Allea. Ia memandang Allea serius membuat Allea memalingkan wajahnya yang memerah.

"Hah?! Koq nanya aku sih..tanya tu ya ke orangnya dong.." jawab Allea sedikit salting.

"Ya ini udah nanya.." jawab Sandy cepat sambil melipat tangannya.

"Bercandanya gak lucu!"jawab Allea memalingkan mukanya yang tersipu.

"Siapa yang becanda, aku tuh.." kata Sandy terjeda karena terdengar ponselnya berbunyi. Sandy melihat layar hp yang ada di mejanya, nomor tanpa nama. Dibiarkannya ponsel berbunyi.

"Koq gak diangkat? Kenapa?" tanya Allea melirik Sandy yang menggaruk alisnya.

"Gak apa-apa...males aja"

"Emang siapa sih?" tanya Allea mendadak kepo.

Tiba-tiba ada suara bell pintu berbunyi. Sandy pun beranjak membukakan pintu. Ternyata kakak Sandy dan suaminya sudah pulang. Nando suami Serly menurunkan belanjaan mereka dan membawanya masuk lewat pintu garasi.

"Masih tidur ya? Dio gak rewel kan?" tanya Serly.

"Gak rewel tapi ribet!" tandas Sandy. "Anak kamu numpahin kopi di kertas skripsi aku tadi kak mana mainan disebar kemana-mana lagi..." lapor Sandy. Kak Serly terkekeh, mereka berjalan keruang tengah.

"Yaa...maklumlah namanya juga bayi, harus sabar...itung-itung latihan ya kan.." kata Serly. Sandy melengos. "Eh ini siapa, pacar kamu?" goda Serly melihat Allea. Sandy dan Allea saling pandang.

"Ini Allea kak temen kampus, kalo sekarang masih temen ,belum jadi pacar.." Sandy memelankan suaranya diakhir kalimat. Allea tersenyum menyalami Serly.

"Ya ini patner aku pas jagain Dio tadi, sampai aku paksa datang kesini lho, kalo gak ada dia, beuhh...bisa dobel stress aku kak!" kata Sandy lagi. Serly tertawa.

"Gak usah lebay deh" bisik Allea menyenggol Sandy.

"Emang bener koq..tadi kan kamu yang bisa bikin Dio tenang terus tidur lagi" sahut Sandy.

"Aduuh...maaf ya Allea, Dio ngrepotin kamu ya.." kata Serly merasa tak enak hati.

"Enggak koq kak, namanya juga anak kecil" jawab Allea tulus.

"Makasih ya Allea udah bantu jaga Dio ,maaf perginya jadi lama soalnya tadi ketemu teman suami terus diajak makan sekalian.." jelas Serly. "Oiya kalian udah makan belum?" lanjutnya.

"Ehm..."

"Emm...kita mau makan diluar aja kak, ya kan Al?" jawab Sandy menyerobot sambil mengkode Allea agar mengangguk. Allea pun menurut.

Serly tau maksud adiknya ,ia paham cara Sandy memandang Allea tidak seperti teman biasa. Sepertinya adik lelakinya itu sedang jatuh cinta. Allea sepertinya juga gadis yang baik, batin Serly. Ia pun menyilakan mereka pergi. Allea pun sekalian pamit pulang setelah mereka pergi makan nanti.

Sandy membawa Allea makan diresto dengan view sawah yang hijau dan matahari terbenam. Allea suka tempat itu. Mereka pun memesan makan dan menikmatinya sambil sesekali mengobrol. Allea menyantap dessertnya setelah menghabiskan steaknya.

"Kak... belum jadi cerita kan, tadi yang nelpon siapa pas kita ngobrol dirumah kamu..?" tagih Allea sambil menyuap salad buahnya.

Sandy mendehem lalu menyandarkan punggungnya dikursi. Ia menatap Allea sekilas.

"Sebenarnya yang telpon tadi itu, Amira.."

"Hah?" sahut Allea kaget tapi entah kenapa hati kecilnya ada perasaan tak suka.

"Iya Al, dari waktu ada kegiatan camping itu, gak tau kenapa dia jadi sering nelpon, tapi...jarang aku angkat" jelas Sandy datar.

"Kenapa gak diangkat kak, siapa tau mau ngobrol penting kan?"

"Udah pernah sih aku angkat tapi ujung-ujungnya dia minta ketemuan..gak tau juga mau apa?"

"Terus?" selidik Allea penasaran. Sandy cuma mencibir sambil angkat bahu. "Ya kan gak ada salahnya kak ketemu, mungkin ada yang mau dia sampaikan, dia nyesel mungkin...atau pengen di deketin lagi kali.." goda Allea. Sandy mendengus tertawa kecil.

"Kalo boleh ngomong jujur, aku udah tutup buku Al sama dia...dari beberapa hari dia nolak aku waktu itu, nomornya aja aku hapus..yaa biarpun masih agak hafal tapi seenggaknya kan gak muncul namanya.." jawab Sandy menerawang.

"Emang gak ada sisa rasa gitu?" goda Allea.

Sandy menggeleng. "Aku udah mutusin buat stop, gak mengharap dia lagi, biarpun sekarang dia datang lagi kaya ngasih harapan tapi hati aku udah gak bisa Al, dulu aku terlanjur kecewa..." Sandy meneguk lemon tea miliknya. "Lagian..sekarang udah ada yang bikin hati aku nyaman koq" lanjutnya.

"Oh ya, emang siapa?" kejar Allea makin penasaran. Ia makin ingin tau dan memastikan siapa seseorang itu.

"Yaa..yang sekarang di depanku!" jawab Sandy menatap Allea.

Allea berdecak. "Kak, yang bener dong ,aku nanya serius!"

"Aku juga serius Al...gak tau mulai kapan aku ngerasa nyaman kalo didekat kamu, gak tau kenapa pokoknya rasanya ayem aja kalo lagi sama kamu, bahkan aku juga cemburu kalo liat Andre dekatin kamu.." kata Sandy membuat Allea menunduk tersipu. "Al...boleh gak aku sayang kamu??" lanjut Sandy memegang tangan Allea.

"Apa kak? Maksudnya gimana?"

Antara kaget, senang tapi juga tak menyangka. Allea ingin memastikan ia tak salah dengar.

"Aku pengen bisa jagain kamu, aku pengen jadi bagian dari hati kamu..gimana, boleh?" tanya Sandy ,kini dua tangannya menggenggam tangan Allea.

Perasaan Allea senang banget tapi ada sedikit rasa khawatir kalo Sandy menyatakan perasaannya hanya untuk membuat Amira berhenti mengganggunya. Hanya sebagai pelariannya saja. Tapi Allea menepis pikiran itu, Sandy sudah berusaha jujur tentang Amira dan rasa dihatinya saat ini.

Kejadian itu pun juga sudah beberapa bulan berlalu ,sepertinya bukan karena pelarian rasa. Sandy terlihat tulus dan bukankah ia juga merasa nyaman dengan semua perhatian Sandy selama ini? Allea menghela nafas, ia menyangga kepala dengan tangan kirinya sambil tersenyum tipis.

"Al...kamu gak harus jawab sekarang, aku juga gak mau maksa, tapi...tolong kamu pikirkan ya" kata Sandy melihat Allea sedikit galau. Ia mengusap punggung tangan Allea lalu mengecupnya. Jantung Allea berdegub cepat. Allea cuma mengangguk tersenyum.

"Terus kapan kira-kira aku dapat kepastian dari kamu?" kejar Sandy. Allea tersenyum lagi lalu terlihat berpikir.

"Mm...gini aja, entah besok atau lusa misal aku bawain makanan kesukaan kamu berarti aku...terima kamu" kata Allea tertunduk malu.

"Okey, deal!" sahut Sandy semangat. "Tapi kalo kamu nolak, tandanya gimana?" lanjut Sandy.

"Kalo aku nolak...nanti aku cuma mau kasih minum aja ke kamu, gimana?" tawar Allea.

"Okey, tapi kalo bisa kasih makanan aja Al, minumnya biar aku beli sendiri deh.." kata Sandy nyengir. Allea tertawa.

"Berarti gak ada pilihan dong.." jawab Allea sambil menusuk buah dipiring saladnya. Belum sempat ia suap tangan Sandy dengan cepat menuntun tangan Allea menyuapinya.

"Ih..jail banget sih!" sembur Allea tersenyum gemes melihat tingkah Sandy.

Mereka pun kembali menyelesaikan makan lalu Sandy mengantar Allea pulang. Rasanya bahagia banget malam ini buat Allea. Tapi beda dengan Sandy, hatinya ketar-ketir menunggu jawaban Allea. Ada khawatir yang ia rasakan. Biarpun ia lega sudah mengutarakan isi hatinya sebelum Andre. Ia tak peduli ancaman Andre, sekarang yang ia pikirkan cuma jawaban dari Allea.

Episodes
1 1. Liontin
2 2. Camping & New Comer
3 3. Penjelasan
4 4. Cemburu
5 5. Rival Rese'
6 6. Tanya Hati
7 7. Perjalanan Pulang
8 8. Tak Mau Kalah Star
9 9. Kejujuran Hati
10 10. Jawaban
11 11. Kerikil Pertama
12 12. Di Awasi
13 13. Go Public
14 14. Kenyataan Pahit
15 15. Belum Rela
16 16. Rencana
17 17. First Kiss
18 18. Mulai Memanas
19 19. Dua Orang Menyebalkan
20 20. Ujian Kekuatan Cinta
21 21. Cewek Uler Keket
22 22. Sharing
23 23. Pengorbanan Penuh Drama
24 24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25 25. Dua Kejutan
26 26. Hadiah Pengganti
27 27. Masa Lalu Mengganggu
28 28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29 29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30 30. Rafting
31 31. Jangan Minta Lebih
32 32. Lampu Hijau
33 33. Yakin Dari Hati
34 34. Lamaran
35 35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36 36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37 37. Cappadocia 1
38 38. Cappadocia 2
39 39. Menunggu Reaksi Andre
40 40. Habis Kesabaran
41 41. Tinggal Di Apartemen
42 42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43 43. Menyisir jejak
44 44. Kembali Pulih
45 45. Hamil
46 46. Salah Perkiraan
47 47. Kepikiran Soal Semalam
48 48. Buntu
49 49. Kehilangan
50 50. Berdamai Dengan Keadaan
51 51. Jenuh Di Kurung
52 52. Plaakkk...!!!
53 53. Over Protective
54 54. Menjadi Asisten Suami
55 55. Mengemis Maaf
56 56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57 57. Uler Keket Kembali
58 58. Terpaksa Memaafkan
59 59. Terjebak
60 60. Mencari Sandy
61 61. Merangkai Ingatan
62 62. Kiriman Foto Menyesakkan
63 63. Bukti Bukan Janji
64 64. Selamanya Suami Istri
65 65. Detektif Baperan
66 66. Sedikit Menghangat
67 67. Masalah Baru
68 68 Curhat
69 69. Membujuk Istri
70 70. Dukungan Mertua
71 71. Makin Kusut
72 72. Merahasiakan Penyakit
73 73. Kangen Dinas Malam
74 74. Menjalankan Rencana
75 75. Kelakuan Amira
76 76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77 77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78 78. Fase Keputusasaan
79 79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80 80. Main Cantik
81 81. Patah dan Teriris
82 82. Pengakuan
83 83. Bukti Komplit dan Dilema
84 84. Terpojok
85 85. Masa Depan Suram
86 86. Penawaran Konyol
87 87. Galau
88 88. Bikinin Pesenan Papa
89 89. Tak Biasa
90 90. Serba Membingungkan
91 91. BERARTI
92 92. Jackpot Istimewa
93 93. Pantang Balik Kanan
94 94. Sepasang Mata
95 95. Tak Rela
96 96. Zeefana
97 97. Amira Berpulang
98 98. Istri Mantan Napi
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Liontin
2
2. Camping & New Comer
3
3. Penjelasan
4
4. Cemburu
5
5. Rival Rese'
6
6. Tanya Hati
7
7. Perjalanan Pulang
8
8. Tak Mau Kalah Star
9
9. Kejujuran Hati
10
10. Jawaban
11
11. Kerikil Pertama
12
12. Di Awasi
13
13. Go Public
14
14. Kenyataan Pahit
15
15. Belum Rela
16
16. Rencana
17
17. First Kiss
18
18. Mulai Memanas
19
19. Dua Orang Menyebalkan
20
20. Ujian Kekuatan Cinta
21
21. Cewek Uler Keket
22
22. Sharing
23
23. Pengorbanan Penuh Drama
24
24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25
25. Dua Kejutan
26
26. Hadiah Pengganti
27
27. Masa Lalu Mengganggu
28
28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29
29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30
30. Rafting
31
31. Jangan Minta Lebih
32
32. Lampu Hijau
33
33. Yakin Dari Hati
34
34. Lamaran
35
35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36
36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37
37. Cappadocia 1
38
38. Cappadocia 2
39
39. Menunggu Reaksi Andre
40
40. Habis Kesabaran
41
41. Tinggal Di Apartemen
42
42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43
43. Menyisir jejak
44
44. Kembali Pulih
45
45. Hamil
46
46. Salah Perkiraan
47
47. Kepikiran Soal Semalam
48
48. Buntu
49
49. Kehilangan
50
50. Berdamai Dengan Keadaan
51
51. Jenuh Di Kurung
52
52. Plaakkk...!!!
53
53. Over Protective
54
54. Menjadi Asisten Suami
55
55. Mengemis Maaf
56
56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57
57. Uler Keket Kembali
58
58. Terpaksa Memaafkan
59
59. Terjebak
60
60. Mencari Sandy
61
61. Merangkai Ingatan
62
62. Kiriman Foto Menyesakkan
63
63. Bukti Bukan Janji
64
64. Selamanya Suami Istri
65
65. Detektif Baperan
66
66. Sedikit Menghangat
67
67. Masalah Baru
68
68 Curhat
69
69. Membujuk Istri
70
70. Dukungan Mertua
71
71. Makin Kusut
72
72. Merahasiakan Penyakit
73
73. Kangen Dinas Malam
74
74. Menjalankan Rencana
75
75. Kelakuan Amira
76
76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77
77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78
78. Fase Keputusasaan
79
79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80
80. Main Cantik
81
81. Patah dan Teriris
82
82. Pengakuan
83
83. Bukti Komplit dan Dilema
84
84. Terpojok
85
85. Masa Depan Suram
86
86. Penawaran Konyol
87
87. Galau
88
88. Bikinin Pesenan Papa
89
89. Tak Biasa
90
90. Serba Membingungkan
91
91. BERARTI
92
92. Jackpot Istimewa
93
93. Pantang Balik Kanan
94
94. Sepasang Mata
95
95. Tak Rela
96
96. Zeefana
97
97. Amira Berpulang
98
98. Istri Mantan Napi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!