10. Jawaban

Dua hari berlalu. Siang itu selesai kuliah Allea ngadem di taman kampus bersama Rania. Ia pun menceritakan soal Sandy yang menembaknya dua hari lalu.

"Hahh? Serius?!" Rania sedikit kaget tapi terlihat senang. Allea menaruh telunjuknya ditengah hidung agar Rania mengecilkan suaranya. "Terus gimana?" Lanjut Rania menurunkan volume suara.

"Gimana apanya?" tiba-tiba Nayla datang sambil membawa tiga minuman thaitea dingin untuk mereka lalu ikut duduk.

"Kak Sandy nembak Allea ,Nay.." kata Rania sedikit berbisik. Nayla menutup mulutnya yang ternga-nga kaget.

"Terus gimana...gimana?" todong dua sahabatnya penasaran.

"Belum aku jawab gaes...rencana ini nanti kayanya.." jawab tersipu.

"Lha udah punya jawaban belum? Udah terima aja Al, Sandy baik koq, dia juga kayanya suka beneran sama kamu.." kata Rania.

"Iya Al, terima aja..lagian kurang apa dia, berprestasi, femes di mapala, bentar lagi lulus langsung kerja, kalo diajak jalan juga gak malu-maluin koq..." giliran Nayla usul.

Allea tersenyum geleng-geleng kepala mendengar kalimat terakhir Nayla.

"Eh bener, junior cewek juga banyak yang naksir kak Sandy lho.." tambah Nayla. Padahal Allea juga sudah tau itu semua. Ia pun juga sudah siapkan jawaban buat Sandy.

"Semangat banget sih buuk jadi jurkamnya!" sindir Rania menggoda Nayla. Nayla berdecak.

"Enggak...cuma ngomong fakta koq.." jawab Nayla menyedot minumannya dari pipet.

"Emang mau ketemu jam berapa Al sama kak Sandy?" tanya Rania.

"Gak tau nih, aq nunggu dia selesai kuliah dulu.." jawab Allea. Hp Allea berbunyi, ada chat masuk dari Sandy. Ia memberitahu Allea kalo sudah selesai kuliah dan mengajak bertemu dirofftop kampus.

Allea pun mengiyakan. "Eh bentar ya gaes, kak Sandy ternyata udah nunggu di rofftop kampus nih...ngajak ketemu disana.." kata Allea sambil memasukkan hp ke tas.

Dua sahabatnya pun langsung bercie-cie menggodanya. Allea tersenyum malu lalu beranjak sambil membawa minuman dari Nayla yang belum sempat ia buka. Allea melangkah menuju lift kampus ke lantai rofftop, suasana tak begitu ramai untungnya. Cuma Mario yang menyapanya saat berpapasan akan masuk lift tadi. Allea cuma nyengir tapi tak menjawab saat ditanya mau kemana. Mario pun hanya mengernyit dengan wajah curiga.

Sampai dirofftop Sandy sudah menunggunya. Ia terlihat berdiri ditepi pagar rofftop sambil melihat jauh ke depan. Tak jauh dari tempatnya berdiri ada meja kursi dengan payung lebar dan tinggi ditengahnya, disana Sandy meletakkan tas dan laptopnya. Allea berjalan perlahan lalu meletakkan minumannya dimeja dekat laptop Sandy. Allea tak langsung menyapa, ia malah berdiri dibelakang Sandy, memandangi cowok didepannya ini.

Allea kagum melihat Sandy, dari belakang saja ia sudah punya pesona. Dengan blazer hitam, inner tshirt warna putih celana semi jeans navy dan bersepatu sneaker senada. Pakaiannya semi formal begini pasti karena hari ini ada jadwal ketemu dosen pembimbing. Sepertinya ada yang beda lagi, rambut Sandy terlihat lebih rapi bagian samping dan belakangnya. Allea mendekat disebelah Sandy lalu mendehem.

"Eh...koq tiba-tiba muncul?" kata Sandy menoleh kaget.

"Iya nih, lagi merhatiin orang ngelamun tadi sampai gak tau ada yang datang.." sindir Allea.

Sandy tertawa. "Ngelamun ,takut yang ditunggu gak datang sih.." Allea mencibir. "Serius koq..ehm, kamu...udah punya jawaban buat aku?" tanya Sandy to the point meskipun bernada pelan. Allea mengangguk.

Sandy tersenyum lalu menggandeng Allea duduk menuju kursi. Tapi langkah Sandy terhenti melihat ada minuman dimeja dekat laptopnya. Ia menoleh ke Allea dengan wajah bertanya-tanya. Ingatannya seolah kembali ke beberapa hari yang lalu. Kalo Allea menolaknya ia akan memberikannya minuman. Meskipun minuman dingin itu terlihat menggoda sekali tapi bagi Sandy jadi terlihat hambar dan meresahkan.

"Al..kamu.."

"Kenapa kak?" Allea duduk didepan Sandy, ia bingung melihat wajah murung Sandy.

"Ini minumnya buat aku?"

Belum sempat Allea menjawab ponselnya berbunyi, ada chat urgent masuk dari teman sekelasnya menanyakan tugas.

"Iya...boleh diminum koq" jawab Allea sembari konsen membalas chat.

Sandy tak bertanya lagi, ia hanya memandang Allea lesu lalu beralih memandang minuman didepannya. Kenapa Allea menolaknya? Lalu apa arti kedekatan mereka selama ini? Apa cuma dirinya saja yang terlalu berharap? batinnya mulai kecewa.

Allea mengakhiri chatnya lalu menyimpan ponsel di tasnya. Ia mengernyit melihat Sandy yang tertunduk lesu.

"Kak...kenapa?"

"Kamu serius?" tanya Sandy mengangkat wajahnya.

"Serius apanya? Aku kan belum ngomong apa-apa..!"

"Ini minumannya buat aku kan? Berarti kamu...gak mau?"

Allea memutar bola matanya seperti mengingat sesuatu lalu ia tertawa. Allea pindah duduk disebelah Sandy, ia masih menertawai Sandy. Sandy mengernyit melihatnya.

"Koq ketawa sih..??" protes Sandy menggaruk kepalanya kasar lalu menghela nafas.

"Yang bilang ini minum buat kamu siapa kaaak..?"

"Ya tadi kamu kan, katanya boleh diminum..?!" jawab Sandy bingung.

"Iyaa...maksudnya boleh kalo mau minta, tapi ini punya aku..tadi Nayla yang beliin belum sempat aku buka karena buru-buru kesini.." jelas Allea panjang.

"Terus nasib aku gimana? Aku dapat apa jadinya?" kejar Sandy tak sabar. Allea terkikik melihat ekspresi wajah Sandy. Ia merogoh tasnya lalu mengeluarkan paper bag kecil.

"Ini yang buat kamu.." Allea menyodorkan paper bag ke depan Sandy.

Sandy langsung membukanya dengan cepat, melihat isinya ia langsung tersenyum. Wajah murungnya berganti cerah seketika melihat satu dessert box cheese cake kesukaannya. Berarti itu artinya Allea menerimanya!

 "Ini beneran kan? Kamu nerima aku?" tanya Sandy memastikan. Allea tersipu, ia mengangguk tersenyum. Sandy masih memandangi dessert box didepannya belum percaya.

"Koq diliatin terus, dimakan dong.." kata Allea.

"Al...makasih ya, aku gak pintar ngomong romantis tapi semoga nanti kita bisa sama-sama terus pas seneng atau sedih.." kata Sandy menggenggam tangan Allea. "Aku sih pengennya kita gak cuma sekedar pacaran, karena gak tau kenapa aku punya filling.."

"Filling apa?"

"Aku punya filling kalo masa depan aku ada di kamu.." lanjut Sandy menatap Allea.

"Yang penting kita jalani dulu aja ya kak, semoga filling kamu bener jadi keputusan aku ini tepat" jawab Allea tersenyum meskipun sebenarnya hatinya meleleh mendengar kata Sandy.

Ia bahagia banget cuma tak ingin terlihat berekspresi berlebihan didepan Sandy. Takut Sandy ilfil, pikir Allea. Sandy menggenggam kedua tangan Allea lalu menciumnya membuat jantung Allea bedesir cepat.

"Makasih ya, aku janji selalu ada buat kamu.." kata Sandy mengusap pipi Allea. Allea mengangguk tersenyum lalu memegang tangan Sandy yang ada di pipinya.

"Aku sih gak mau manja kak, aku juga tau akhir-akhir ini kamu lagi sibuk nyiapin sidang skripsi..jadi misal waktu kamu gak banyak buat aku, ya gak apa-apa...aku maklum koq" kata Allea.

Sandy tersenyum senang, ia makin kagum pada gadis didepannya ini. Ia beda dari cewek pada umumnya. Memang ia tak salah pilih. Beberapa detik mereka saling memandang.

"Di makan yuk...kamu suka cheese cake kan kak?" kata Allea mengalihkan.

"Suka bangeeet...apalagi cheese cake yang hari ini, special rasanya...fiuhh!" jawab Sandy menghela nafas seolah ada rasa lega di dadanya sekarang.

"Bisa aja ih..." kata Allea sambil menyuapi cheese cake ke mulut Sandy. Tentu saja Sandy antusias menyambutnya. "Enak kan...ini cheese cakenya beda dari yang biasa aku beli kak, kejunya kerasa tapi juga gak bikin eneg.." kata Allea.

"Iya enak banget, tapi bukan karena beda bakerynya..."

"Terus apa?"

"Tapi karena ada momentnya..." jawab Sandy nyengir.

Allea tersenyum memukul pelan lengan Sandy. Ia melihat Sandy bahagia ,matanya berbinar ceria.

"Kamu cukur rambut ya kak?" Allea mengusap bagian belakang rambut Sandy hingga ke tengkuk.

"Iya ,di rapiin aja...suka gak?"

Allea mengangguk. "Suka koq, bagus." Sandy tersenyum.

"Habis ini mau kemana? Ada kuliah lagi gak sayang?"

Allea mengernyit tersenyum mendengar Sandy memanggilnya 'sayang'. Ada rasa deg dihatinya karena ia belum terbiasa.

"Gak ada, paling pulang aja.."

"Koq senyum-senyum kenapa sih?" goda Sandy. Ia tau Allea canggung.

"Enggak...cuma aneh aja tiba-tiba ada yang manggil 'sayang'"

"Hehe...gak papa, nanti juga terbiasa..oiya, aku mau ngajak kamu ke kantor papa aja kalo gitu, nganterin file sekalian aku kenalin...mau gak?"

Allea melotot kaget mendengarnya. Baru juga jadian koq udah mau dikenalin aja? Batin Allea mendadak nervous.

"Mau banget...tapi jangan sekarang dong kak please..", rengek Allea. Sandy terkekeh melihat wajah melas Allea.

"Emang kenapa?"

"Ya aku belum siap ketemu papa kamu, next time aja ya..ya.." pinta Allea memohon lagi.

"Ya udah iya..kapan-kapan aja kalo gitu" jawab Sandy membuat Allea langsung sumringah.

"Tengkyu ya..aku seneng kamu gak maksa" kata Allea lega.

"Ya gak dong sayang..kan masih ada lain waktu" jawab Sandy sambil merapikan rambut Allea yang terkena semilir angin rofftop.

"Ehm...aku boleh minta satu hal gak kak?"

"Apa?"

"Kalo bisa hubungan kita gak usah terlalu banyak orang yang tau dulu.."

"Emang kenapa?"

"Ya gak papa, kan tau sendiri kamu senior mapala yang dielu-elukan cewek..." goda Allea.

"Apaan sih.." potong Sandy berdecak. Sandy sama sekali tak merasa begitu. Allea terkikik lalu meletakkan kepalanya dipundak Sandy.

"Bentar dong...dengerin dulu, kan nanti kalo langsung banyak orang tau kita terus kaya jadi sorotan gitu...gak nyaman kan mau ngapa-ngapain...iya gak?" lanjut Allea selembut mungkin agar Sandy menerima pendapatnya. Sandy terlihat berpikir, tangan Allea masih ia genggam.

"Ya udah gak papa ,tapi kalo suatu saat ada yang nanya tentang status kita, aku gak mau bohong lho..aku mau jawab jujur!" kata Sandy serius. Allea mengangguk.

"Iyaa...kalo itu pengecualian, yang penting kita gak usah show off kalo sekarang kita udah..." Allea tak melanjutkan bicaranya. Ia cuma tersenyum melihat Sandy.

"Pacaran" sambung Sandy ikut tersenyum Allea mengangguk lalu mereka tertawa.

Setelah menghabiskan cheese cake berdua mereka pun turun lagi lalu berpisah tujuan masing-masing. Sandy langsung melajukan mobilnya menuju kantor papanya. Sedangkan Allea tak langsung pulang, ia menemui dua sahabatnya lagi. Ia ingin berbagi kabar bahagia ini ke mereka. Hanya ke mereka berdua orang yang ia percaya.

Episodes
1 1. Liontin
2 2. Camping & New Comer
3 3. Penjelasan
4 4. Cemburu
5 5. Rival Rese'
6 6. Tanya Hati
7 7. Perjalanan Pulang
8 8. Tak Mau Kalah Star
9 9. Kejujuran Hati
10 10. Jawaban
11 11. Kerikil Pertama
12 12. Di Awasi
13 13. Go Public
14 14. Kenyataan Pahit
15 15. Belum Rela
16 16. Rencana
17 17. First Kiss
18 18. Mulai Memanas
19 19. Dua Orang Menyebalkan
20 20. Ujian Kekuatan Cinta
21 21. Cewek Uler Keket
22 22. Sharing
23 23. Pengorbanan Penuh Drama
24 24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25 25. Dua Kejutan
26 26. Hadiah Pengganti
27 27. Masa Lalu Mengganggu
28 28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29 29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30 30. Rafting
31 31. Jangan Minta Lebih
32 32. Lampu Hijau
33 33. Yakin Dari Hati
34 34. Lamaran
35 35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36 36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37 37. Cappadocia 1
38 38. Cappadocia 2
39 39. Menunggu Reaksi Andre
40 40. Habis Kesabaran
41 41. Tinggal Di Apartemen
42 42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43 43. Menyisir jejak
44 44. Kembali Pulih
45 45. Hamil
46 46. Salah Perkiraan
47 47. Kepikiran Soal Semalam
48 48. Buntu
49 49. Kehilangan
50 50. Berdamai Dengan Keadaan
51 51. Jenuh Di Kurung
52 52. Plaakkk...!!!
53 53. Over Protective
54 54. Menjadi Asisten Suami
55 55. Mengemis Maaf
56 56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57 57. Uler Keket Kembali
58 58. Terpaksa Memaafkan
59 59. Terjebak
60 60. Mencari Sandy
61 61. Merangkai Ingatan
62 62. Kiriman Foto Menyesakkan
63 63. Bukti Bukan Janji
64 64. Selamanya Suami Istri
65 65. Detektif Baperan
66 66. Sedikit Menghangat
67 67. Masalah Baru
68 68 Curhat
69 69. Membujuk Istri
70 70. Dukungan Mertua
71 71. Makin Kusut
72 72. Merahasiakan Penyakit
73 73. Kangen Dinas Malam
74 74. Menjalankan Rencana
75 75. Kelakuan Amira
76 76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77 77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78 78. Fase Keputusasaan
79 79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80 80. Main Cantik
81 81. Patah dan Teriris
82 82. Pengakuan
83 83. Bukti Komplit dan Dilema
84 84. Terpojok
85 85. Masa Depan Suram
86 86. Penawaran Konyol
87 87. Galau
88 88. Bikinin Pesenan Papa
89 89. Tak Biasa
90 90. Serba Membingungkan
91 91. BERARTI
92 92. Jackpot Istimewa
93 93. Pantang Balik Kanan
94 94. Sepasang Mata
95 95. Tak Rela
96 96. Zeefana
97 97. Amira Berpulang
98 98. Istri Mantan Napi
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Liontin
2
2. Camping & New Comer
3
3. Penjelasan
4
4. Cemburu
5
5. Rival Rese'
6
6. Tanya Hati
7
7. Perjalanan Pulang
8
8. Tak Mau Kalah Star
9
9. Kejujuran Hati
10
10. Jawaban
11
11. Kerikil Pertama
12
12. Di Awasi
13
13. Go Public
14
14. Kenyataan Pahit
15
15. Belum Rela
16
16. Rencana
17
17. First Kiss
18
18. Mulai Memanas
19
19. Dua Orang Menyebalkan
20
20. Ujian Kekuatan Cinta
21
21. Cewek Uler Keket
22
22. Sharing
23
23. Pengorbanan Penuh Drama
24
24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25
25. Dua Kejutan
26
26. Hadiah Pengganti
27
27. Masa Lalu Mengganggu
28
28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29
29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30
30. Rafting
31
31. Jangan Minta Lebih
32
32. Lampu Hijau
33
33. Yakin Dari Hati
34
34. Lamaran
35
35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36
36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37
37. Cappadocia 1
38
38. Cappadocia 2
39
39. Menunggu Reaksi Andre
40
40. Habis Kesabaran
41
41. Tinggal Di Apartemen
42
42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43
43. Menyisir jejak
44
44. Kembali Pulih
45
45. Hamil
46
46. Salah Perkiraan
47
47. Kepikiran Soal Semalam
48
48. Buntu
49
49. Kehilangan
50
50. Berdamai Dengan Keadaan
51
51. Jenuh Di Kurung
52
52. Plaakkk...!!!
53
53. Over Protective
54
54. Menjadi Asisten Suami
55
55. Mengemis Maaf
56
56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57
57. Uler Keket Kembali
58
58. Terpaksa Memaafkan
59
59. Terjebak
60
60. Mencari Sandy
61
61. Merangkai Ingatan
62
62. Kiriman Foto Menyesakkan
63
63. Bukti Bukan Janji
64
64. Selamanya Suami Istri
65
65. Detektif Baperan
66
66. Sedikit Menghangat
67
67. Masalah Baru
68
68 Curhat
69
69. Membujuk Istri
70
70. Dukungan Mertua
71
71. Makin Kusut
72
72. Merahasiakan Penyakit
73
73. Kangen Dinas Malam
74
74. Menjalankan Rencana
75
75. Kelakuan Amira
76
76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77
77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78
78. Fase Keputusasaan
79
79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80
80. Main Cantik
81
81. Patah dan Teriris
82
82. Pengakuan
83
83. Bukti Komplit dan Dilema
84
84. Terpojok
85
85. Masa Depan Suram
86
86. Penawaran Konyol
87
87. Galau
88
88. Bikinin Pesenan Papa
89
89. Tak Biasa
90
90. Serba Membingungkan
91
91. BERARTI
92
92. Jackpot Istimewa
93
93. Pantang Balik Kanan
94
94. Sepasang Mata
95
95. Tak Rela
96
96. Zeefana
97
97. Amira Berpulang
98
98. Istri Mantan Napi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!