Subuh Allea sudah terbangun, ia keluar tenda menghirup udara segar sambil melemaskan otot-ototnya. Udara masih dingin, tapi beberapa orang sudah bangun. Bahkan ada yang sudah menyiapkan minum hangat dan membuat mie goreng. Allea menyapukan pandangan ke tenda Andre, masih tertutup rapat. Pasti masih pada ngorok, batinnya. Ia beralih ke tenda Sandy juga masih tertutup rapat tapi kemudian ia mengernyit melihat depan tenda, ada yang tidur diluar padahal semalam dingin kaya gitu, gumamnya.
Allea memicingkan matanya lalu menutup mulutnya ,itu kan Sandy, batinnya kaget. Terlihat Sandy tidur meringkuk tanpa selimut. Biarpun memakai jaket hodie, celana panjang, kaos kaki dan penutup kepala hingga menutup matanya. Ngapain coba dia tidur diluar tenda gitu? Dari jam berapa dia disitu? Banyak pertanyaan di kepala Allea.
Allea sedikit kepikiran karena semalam Sandy seperti marah kepadanya ditambah udara dingin sampai pagi ini .Terlihat di samping Sandy meringkuk ada ponselnya tergeletak. Allea segera mengambil ponselnya ke dalam tenda lalu keluar lagi sambil menelpon Sandy. Satu panggilan, dua panggilan tidak diangkat... Allea menghela nafas.
'Pulas banget sih tidurnya,' gumam Allea.
Hingga panggilan ke tiga baru terlihat Sandy menaikkan penutup kepalanya lalu mengerjap.
"Kak, kamu ngapain tidur diluar? Ini dingin banget lho dari semalem, kalo sakit gimana?" sembur Allea begitu Sandy menjawab telponnya.
Sandy yang belum lengkap kesadarannya pun duduk lalu mengedarkan pandangan mencari si pemilik suara yang ada di seberang tendanya. Sandy tersenyum melihat Allea dari jauh.
"Gak papa Al aku kuat koq, semalem gak bisa tidur soalnya..." jawab Sandy dengan suara serak khas bangun tidur. Sandy terlihat menunduk memijit pelipisnya yang sedikit pening. Allea terdengar berdecak.
"Sebentar lagi nyiapin acara 'Mapala Berbagi' kak.."
"Iyaa...inget koq, ya udah aku mau cuci muka dulu ya.." kata Sandy .
"Kakak mau sarapan gak? Aku mau bikin sandwich, kalo mau sekalian aku bikinin nanti?" tawar Allea.
"Mau dong...makasih ya, nanti aku kesitu" kata Sandy tersenyum. Baru juga ditawari sarapan aja hatinya sudah menghangat lagi. Ia senang Allea mengomelinya karena ia tidur diluar. Entah kenapa hatinya sekarang gampang luluh pada Allea tapi juga mudah cemburu.
Dibelakang tenda Allea membuat sandwich bersama para cewek. Sandwich isi telur mata sapi, keju, selada & saos mix mayonise. Sengaja ia membuat dua porsi agak besar dan memasukkan ke kotak makannya. Ia mengedarkan pandangan mencari Sandy, yang ternyata sedang berdiri dibelakang mobil pickup, memeriksa paket-paket sembako yang sudah datang semalam untuk acara nanti.
"Kak, ini dimakan ya..habisin" kata Allea begitu tiba disebelah Sandy. Sandy menoleh dengan senyum khas memperlihatkan gigi gingsulnya.
"Eh..udah kesini, rencana habis ini aku mau ke tenda kamu" kata Sandy
"Gak papa kak, ntar keburu mulai malah gak jadi sarapan" jawab Allea.
"Makasih ya Al.." Sandy lalu membuka kotak makannya.
"Udah selesai ngeceknya kak?" Allea menoleh ke tumpukan sembako di mobil pickup.
"Udah sih, tadi cuma pastiin aja jumlahnya pas", jawab Sandy lalu menggigit sandwichnya. Allea manggut-manggut membulatkan mulutnya. Mereka lalu duduk ditepi pickup. "Enak Al sandwichnya.." Sandy memuji.
"Oh ya? Habisin dong kalo enak", jawab Allea senang.
"Ini ada dua porsi gede, satu aja kenyang banget nih..kamu gak makan?" tanya Sandy menyodorkan kotak makannya.
"Aku tadi udah kak, ini aku sengaja bikinin buat kamu.."
Sandy tersenyum, beberapa detik mereka saling menatap. Lalu..
"Allea! Aku cariin taunya disini!" seru Andre tiba-tiba muncul mengangetkan mereka. "Eh, ada sandwich nih, buat aku satu ya bro.." katanya lalu mencomot sandwich dikotak makan yang masih dipegang Sandy. Tanpa nunggu jawaban Andre langsung melahapnya.
"Itu bukan buat kamu, Dre..", kata Allea agak sebel melihatnya.
"Kan ada dua..tu udah dimakan satu, gak papa kan bro?" tanya Andre ke Sandy. Sandy pun cuma mengangkat tangannya menyilahkan meskipun kurang suka dengan caranya.
"Ya udah ya kak, aku balik ke tenda dulu.." Allea beranjak.
"Iya, makasih ya Al..nanti kamu ikut team aku!" pesan Sandy sengaja diperjelas didepan Andre. Allea mengangguk.
Andre melirik Sandy sekilas lalu mengekori Allea. Sandy memandang mereka pergi, ada rasa kesal dihatinya. Andre kenapa sih? Selalu datang disaat yang tidak tepat. Allea jadi buru-buru pergi, batin Sandy kecewa.
"Kamu gitu ya Al, dia dibikinin sarapan, aku enggak..!" kata Andre protes saat mereka sudah menjauh dari Sandy. "Pilih-pilih banget sih.." sungut Andre. Allea menghela nafas menoleh ke Andre.
"Bukan gitu...tadi soalnya aku liat tenda kamu masih ketutup rapat. Terus aku liat kak Sandy ada diluar tenda, ya udah aku tawarin.." jelas Allea. Ia tak mau bilang Sandy tidur diluar atau tadi ia yang membangunkan Sandy. Atau bahkan ia memang sengaja tidak membuatkan untuk Andre, agar tidak semakin panjang cowok ini protes.
"Lagian tadi kayanya pada bikin mie goreng, emang kamu gak kebagian?" sambung Allea.
"Ya kebagian, tapi kan aku juga mau dibuatin sandwich..." jawab Andre nyengir. Sandwich yang ia ambil paksa dari Sandy terlihat tinggal dua gigitan.
Allea menepuk dahinya. "Lha berati udah sarapan kaaan Kevin Andreaaan?! Kak Sandy tu belum makan apa-apa...!"
"Kenapa kamu perhatian banget sih sama Sandy..?!" potong Andre menyelidik.
"Emang keliatannya gitu?" dalih Allea memalingkan muka. "Kalo kamu mau dibuatin next time yaa...tapi gak janji juga!" tandas Allea tertawa lalu ngeloyor pergi ke arah teman-teman ceweknya. Gak peduli Andre memanggilnya. Ada rasa kecewa melihat Andre tau-tau muncul waktu dia berdua dengan Sandy. Sebenarnya Allea juga masih ingin disana ngobrol berdua.
🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺
Pukul 8 pagi kegiatan 'Mapala Berbagi' dimulai. Peserta mapala dibagi dibeberapa titik untuk mulai berkeliling. Sesuai permintaan Sandy, Allea ikut teamnya. Biarpun jarak rumah penduduk satu dengan yang lain tidak berdekatan tapi mereka menikmati. Karena pemandangan desa di sekelilingnya indah banget. Mayoritas disini adalah petani sayur ,jadi banyak dijumpai berbagai macam jenis kebun sayur setiap berkeliling. Sesekali mereka sempatkan berselfie kalo bertemu view yang bagus. Sandy beberapa kali meminta Allea untuk difoto sendiri atau berdua dengannya.
Pembagian sembako team mereka sudah mulai selesai disalurkan. Tinggal balik ke titik awal mereka kumpul sebelumnya tadi. Setelah semua selesai baru bisa balik ke tenda. Allea tengah duduk dengan Sandy melihat hasil foto-foto mereka ketika Mario memanggil Sandy dari kejauhan.
"Sebentar ya Al, titip kameranya.." Allea mengiyakan. "Oiya, kamu haus gak Al sekalian aku mau beli minum?" tawar Sandy.
"Boleh kak, air mineral aja" jawab Allea.
"Oke..", Sandy berlalu menuju ke arah Mario.
Tidak lama Nayla dan Rania menghampiri Allea. Mereka ngobrol seputar acara pembagian sembako hari ini sampai saling menunjukkan foto selfie mereka. Nayla dan Rania menggoda Allea saat mereka melihat foto Sandy berdua dengannya. Dua temannya itu berpendapat kalo Sandy dan Allea sama-sama memendam rasa. Tapi masa sih Sandy punya rasa special ke dirinya, batin Allea tak yakin. Oiya, kemana Sandy, udah mau seperempat jam belum juga kembali. Ngapain aja sama Mario? Batin Allea tiba-tiba teringat.
Ditempat lain, Sandy sedang membayar minuman yang ia beli disebuah warung, ia agak kaget ketika berbalik sudah ada seseorang yang menunggunya. Andre.
"Bisa ngomong sebentar?" tanya Andre.
"Soal apa ya?" tanya Sandy. Lalu Andre mengajaknya agak menjauh dari warung itu.
Mereka sekarang ada ditepi kebun sayur yang tak ada orang. "Kenapa?" sambung Sandy sambil membetulkan topinya.
"Kamu suka sama Allea?" tanya Andre to the point. Sandy mendengus tertawa kecil, ia sudah menduga Andre akan membahas ini.
"Memang kenapa? Keberatan?" Sandy malah balik nanya.
"Lo gak usah balik nanya, jawab aja!" jawab Andre mulai agak meninggikan suaranya.
"Sorry ya sebelumnya, suka atau gak juga bukan urusan lo! Gak ada kewajiban buat gue jelasin ke siapa-siapa, terlebih elo!" sahut Sandy.
"Gue lebih dulu kenal Allea, gue belain balik ke kota ini demi Allea ,buat dapetin hatinya lagi. Emang Allea gak pernah cerita kalo dulu kita dekat? Emang sih kita belum pernah ada status" kata Andre panjang. Rahang Sandy mengeras menahan emosinya.
"Terus elo maunya apa?" tanya Sandy menatap Andre tajam tapi tetap menahan diri. Mereka mulai ber elo-gue kalo udah pake emosi.
"Gue minta tolong elo jaga jarak ke Allea, jangan berusaha deketin dia lagi!" jawab Andre tegas sambil menunjuk dada Sandy.
Sandy tersenyum kecut lalu menepis tangan Andre di dadanya. "Lo gak ada hak ngatur gue...permisi!" jawabnya lalu berjalan pergi.
"Gue akan bikin Allea balik ada rasa lagi sama gue!" seru Andre membuat Sandy menoleh.
"Owh...ya udah buktiin aja!" jawab Sandy lalu meneruskan langkahnya.
Jadi benar, cowok ini masih ada perasaan ke Allea. Biarpun sekarang Allea udah biasa aja ke dia. Jadi benar dia sengaja deketin Allea lagi bahkan berani dengan sengaja mengganggu kalo Allea sedang didekatnya. Maksud dia apa coba nyuruh jauhin Allea? Padahal saat ini hatinya mulai nyaman didekat Allea. Tapi kali ini Sandy gak mau tinggal diam. Selama Andre belum pernah ada status apapun sama Allea, dia juga gak akan mundur. Apalagi cowok itu jelas-jelas sudah mengibarkan bendera persaingan. Kevin Andrean, gue tandain lo! Batin Sandy menahan emosi.
Sandy meneruskan langkah menuju tempat Allea menunggunya. Ternyata sudah ada banyak mapala lain disana. Entah gimana caranya Andre sudah lebih dulu sampai.
'Pasti dia motong jalan,' gumam Sandy.
Mereka terlihat ramai-ramai melempari pohon jambu air liar yang ada ditepi jalan. Andre terlihat melempar jambu dengan peluru ketapel lalu ditangkap para cewek termasuk Allea. Allea terlihat menikmati keseruan mereka.
Sandy menahan nafas saat melihat Andre memegang kepala Allea lalu meniup matanya yang kelilipan. Gak tau kenapa, ada yang sakit di dadanya. Sebisa mungkin ia mengatur emosinya agar tak terlihat didepan Allea kalo ia cemburu. Sandy tau pasti Andre sengaja melakukan itu karena tadi Andre melihatnya berjalan dari jauh. Breng*ek Andre! Serius dia ngajak perang, batin Sandy geram.
"Al...ini minum kamu" kata Sandy menyerahkan air mineral Allea begitu tiba.
"Eh kak, koq lama banget...kemana dulu? Kak Mario aja udah balik dari tadi?" protes Allea lalu meneguk air minumnya.
"Kan cari minum dulu, warungnya agak jauh ini tadi.." jawab Sandy beralasan.
"Oowh...makasih ya kak, oiya ini kameranya" Allea menyodorkan kamera Sandy.
Sandy hanya tersenyum menaikkan alisnya. Diterimanya kamera digital miliknya, diperiksanya sebentar lalu ia simpan di tas kecil yang ada di dadanya.
'Bagus, tidak ada foto yang terhapus berati tadi Andre gak ikut kepo lihat hasil foto-fotonya,' batin Sandy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Hulapao
ganggu aja si Andre
2022-09-16
1
Rini Antika
emg siapa elo ndre..🤭
2022-09-03
0
Rini Antika
demi Cinta harus kuat donk..🤭
2022-09-03
0