Malam pertama di mapala ini diisi dengan kegiatan api unggun. Acaranya santai dan kebetulan gak hujan. Banyak bintang juga terlihat bulan separuh, menambah asik suasana biarpun lumayan dingin. Allea bersama personil cewek lainnya membuat minuman dalam jumbo air. Untuk dinikmati semua peserta mapala ,ada teh jahe gula batu ,jagung dan roti bakar juga gorengan. Ada juga mie instan cup bagi pengen bikin boleh..bebas aja.
Api unggun sudah menyala, terlihat Andre dan peserta lain masih asik ngobrol disekitarnya. Tak jauh dari sana ada Sandy sedang duduk bersama Putra & Mario. Terlihat ia memegang sebuah tab milik mapala yang biasa digunakan saat ada acara seperti ini. Mereka bertiga koordinasi inti dari acara besok pagi. Semua mapala akan berplencar ke desa-desa untuk membagikan sembako. Paket sembakonya sendiri akan dikirim kesini pagi jam 6 besok, tentunya sudah dipersiapkan dari sebelum berangkat. Ada 2 orang yang akan membantu memberangkatkan kesini dengan mobil pick up.
Allea mengambil tempat tidak jauh dari api unggun bersama dua sahabatnya dan peserta cewek yang lain. Mereka ngobrol sambil menikmati cemilannya. Gak lama kemudian beberapa cowok nimbrung, ikutan duduk diantara mereka. Ada yang membawa gitar atau cuma sekedar ikut ngobrol. Rania terlihat ikutan asik nyanyi bersama mahasiswa yang membawa gitar. Nayla dan Allea agak menepi agak tidak berdesakan duduknya. Mapala cowok yang lain ada yang menyalakan musik dari speaker yang dicolok flashdisk.
"Asik ni Al lagunya..." kata Nayla sambil menggerak-gerakkan kepalanya.
"Iya ya, jadi gak ngantuk.." jawab Allea nyengir ikutan manggut-manggut.
Lalu mereka menertawai para cowok yang berjoget-joget dengan gaya lucu. Tiba-tiba Andre mengulurkan tangannya ke mereka, mengajak Allea dan Nayla berjoget ke depan. Allea menggeleng tapi Andre tetap mengulurkan tangannya sambil mengangguk. Allea menggeleng lebih kuat lagi, malah Nayla yang berdiri menyambut tangan Andre. Lalu mereka ke depan dan berjoget, Allea terkekeh melihat kelakuan lucu dua temannya itu.
"Ayoo Nay, lanjut sampai pagiii...!" Allea berdiri bertepuk tangan menyoraki Nayla yang bersemangat joget.
"Allea..." Allea terperanjat Sandy sudah disampingnya sambil membawa secangkir teh jahe ditangannya.
"Eh kak, bawa minum aja nih, gak ngemil?" tanya Allea.
"Gak...tadi udah, kamu koq gak ikut joget?" goda Sandy. Allea tersenyum lalu menggeleng. Padahal tadi Sandy tau Allea menolak Andre. Gak tau kenapa ia senang melihatnya. "Dingin banget ya disini.." sambung Sandy. Ia mengajak Allea duduk lagi.
"Iya nih lumayan, ntar tambah pagi kaya apa ya.." Allea membetulkan tutup kepalanya lalu meniup-niup kedua tangannya agar hangat.
"Minum kamu mana?"
"Habis kak, hehe.." jawab Allea nyengir.
"Mau aku ambilin?" tawar Sandy mau beranjak dari duduknya.
"Gak usah kak...nanti aku minta punyamu aja, hehe..." jawab Allea membuat Sandy tersenyum senang.
"Ya udah ni, diminum kamu pegang aja gelasnya biar tangan kamu gak dingin.." kata Sandy memberikan gelasnya.
"Tengkyu kak..." Allea menyeruput teh jahenya. "Oiya, buat acara 'Mapala Berbagi' besok udah siap kak? Jam berapa mau mulai keliling?"
"Udah dikoordinir tadi, besok rencana jam 8 pagi mulai keliling, biar gak kepagian juga takutnya gak enak kalo terlalu pagi.." jelas Sandy.
"Iya juga sih, sampai jam berapa besok?"
"Gak ditarget koq ,seselesainya aja gak papa...oiya, besok kamu ikut bantu team aku ya Al bagiin sembakonya" pesan Sandy ke Allea sebelum Allea diajak Andre. Ia gak mau kalah star. Allea mengganguk.
"Oiya kak, aku belum cerita kan, waktu kapan itu pas aku pulang dari pesan spanduk tu dijalan aku ngeliat..." Allea berhenti cerita.
"Siapa?" Sandy penasaran.
"Tapi janji jangan baper lho!" goda Allea menunjuk Sandy.
"Enggaaak...siapa sih? Cepet bilang.." kejar Sandy.
"Aku ngeliat...Amira" kata Allea setengah berbisik.
Sandy terkekeh "Al...Al...kirain ngliat apa?"
"Gak baper nih? Gak PLBK?"
"Apa itu PLBK?"
"Perasaan lama bersemi kembali" jawab Allea lalu tertawa. Sandy mencibir lalu menggeleng. "Cieee...udah move on cieee.." goda Allea.
"Iyalah...ngapain juga kan ngarepin cewek yang udah jadi milik orang, kaya gak ada yang lain aja" jawab Sandy. Allea pura-pura berekspresi kagum lalu mengacungkan dua jempolnya. "Harus realistis dong Al" lanjut Sandy.
"Oke deh, setuju kak...cuman yang mau aku ceritain tuh kemarin koq Amira naik mobil sama orang yang udah agak berumur gitu lho kak, bukan pacarnya kayanya?"
"Oh ya? Mobilnya sport kan?" tebak Sandy.
"Bukan kak, kaya Alph*rd gitu mobilnya...aduh kemarin aku lupa baca nomor mobilnya, soalnya beda arah sih..." kata Allea sedikit kecewa.
"Udahlah Al, lagian juga buat apa? Aku udah gak ada kepentingan lagi menyangkut Amira...okey?" kata Sandy ,terlihat raut wajahnya malas.
"Oowh...baiklah kalo gitu kak, aku gak akan ngasih info soal Amira lagi okey.." janji Allea. Sandy tersenyum tipis.
"Tengkyu ya Al...", kata Sandy mengulum senyum. Mau dengan siapa pun Amira sekarang ia gak peduli, mau sama om om atau anak muda juga silakan. Namanya juga anak fashion, pasti kenal banyak pria, pikirnya. Lalu ia melihat gadis didepannya itu, dialah penyembuh patah hatinya sekaligus membuat perasaannya tak karuan dan jantung sering mau copot akhir-akhir ini.
"Oiya Al...si Andre tadi siang ngapain ngejar kamu ke danau?" tanya Sandy tiba-tiba seperti teringat peristiwa siang tadi. "Kayanya kalian serius banget ngobrolnya, ngomongin apa?" lanjutnya.
"Owh...cuma ngobrol biasa kak, gak ada yang penting" jawab Allea.
"Emang sebelumnya udah saling kenal?" kejar Sandy.
"Iya...dulu temen SMA ,nah waktu itu sempat deket.."
"Pacaran?" tebak Sandy menyela.
"Bukan!" Allea menepuk lengan Sandy. "Ya cuma deket gitu tapi gak pacaran orang gak pernah jadian, terus yaa...udah, pas kelulusan akhirnya pisah dia sekolah diluar kota aku disini..terus ini tadi baru ketemu lagi...aku juga kaget koq" jelas Allea panjang. Allea sengaja gak cerita soal perasaan mereka dulu.
"Terus tadi koq kamu kaya bete gitu mukanya? Pas nabrak aku.."
Deg!
Ternyata Sandy tau, pikir Allea. "Anu...itu lho, aku gak suka tadi Andre ngomong didepan Nayla kalo dulu kita deket, buat apa coba?" dalih Allea. Sandy manggut-manggut.
"Tapi kalo aku liat tadi dari cara dia perhatiin kamu kayanya Andre ada hati ke kamu Al?"
"Masa sih kak? Kapan liatnya, emang tadi kakak ngawasin kita ngobrol..?" selidik Allea. Sandy terperanjat, ia keceplosan.
"Eh..enggak Al, tadi kan aku cari sinyal agak lama dibelakang kalian, ya...penilaian aku aja, kamu bete terus dia nyusulin kamu..cowok kan gitu gak mau liat orang yang disuka ngambek.." jawab Sandy ngeles.
Allea mengulum senyum seolah tau Sandy sedang mencari jawaban aman.
"Gak lah, Andre sama aku cuma temenan koq " jawab Allea membuat lega hati Sandy.
"Al...mau ikutan gak, kita mau bikin mie instan cup ini" tiba-tiba Nayla, Rania juga Andre sudah berdiri didepan mereka. Sandy dan Allea mendongak.
"Boleh...yuuk ikut dingin-dingin gini cocok, kak mau ikutan juga gak?" Allea menoleh ke Sandy.
"Kamu aja, aku udah kenyang " jawab Sandy.
"Yaudah, yuk Al" kata Andre lalu menarik tangan Allea menuju meja makanan. Dibelakangnya diikuti Rania dan Nayla juga beberapa anak lainnya.
Musik sudah berhenti, api unggun pun sudah setengah padam. Waktu sudah jam setengah sebelas malam. Sandy memperhatikan mereka dari jauh. Andre terlihat sibuk melayani Allea, membukakan mie instan lalu menuangkan air panas juga ,terlihat mereka bercanda tawa. Tak berapa lama Allea mulai mengaduk-aduk mienya sambil sesekali ditiup. Ketika Allea mau menyuap mienya Andre menyerobot suapannya.
Allea terlihat mengomeli Andre. "Maaf...cuma mau mastiin gak beracun, biar aman buat kamu.." jawab Andre cengengesan. Allea merengut lalu menyuap mienya lahap.
'Duh Alleaa...jangan mau makan bekas garpu Andre!' Rutuk Sandy dari jauh. Allea seperti merasakan, ia lalu menghampiri Sandy yang kini berdiri memainkan ponselnya.
"Kak, mau nyicip gak? Masih anget nih.." Allea menyodorkan mienya.
"Enggak Al, aku ngantuk mau ke tenda ,tidur!" jawab Sandy melangkah pergi. "Kamu jangan tidur malam-malam Al" ucap Sandy menoleh lagi ke Allea. Allea mengangguk, ia bingung melihat sikap Sandy yang tiba-tiba dingin. Padahal tadi baik-baik aja.
"Tuu kan, jealous kak Sandy" kata Nayla sudah disebelah Allea.
"Kenapa?"
"Koq kenapa sih? Dari tadi dia perhatiin kamu lho, gak ngerasa ya? Kak Sandy kayanya gak suka kamu dipepetin Andre deh" jelas Nayla yang dari tadi tau Sandy memperhatikan mereka.
"Aku gak ngapa-ngapain Nay! Andre tadi yang nyerobot makananku." Allea membela diri. "Lagian kenapa cemburu?" gumam Allea.
"Udah tau kan cemburu tandanya apa..?" kata Nayla sambil menaik turunkan alisnya. Allea angkat bahu.
Ditenda Sandy sudah merebahkan badannya yang mendadak terasa lelah. Baru aja tadi ia senang bisa berbagi minum bersama Allea terlebih Allea bilang ia dan Andre cuma teman. Tapi mendadak kelegaan dihatinya hilang berganti sesak melihat pemandangan tadi. Sandy tak suka Andre selalu mencari perhatian ke Allea. Sepertinya Andre memang masih menyimpan rasa ke Allea, batin Sandy. Ada rasa marah tapi apa ia pantas? Allea saja belum punya status apa-apa bersamanya. Tapi di saat ia sudah bisa move on masa iya mau digasak orang lain lagi?!Terlebih cowok itu intens mendekati Allea. Sandy merasa tak rela. Bugh! Sandy memukul bantal disebelahnya. Kantuknya jadi hilang, matanya sulit memejam. Padahal teman satu tendanya sudah berlomba mendengkur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
auliasiamatir
cepat tembak dong babang sandy
2022-10-28
1
Hulapao
yg kutahu selama ini CLBK
2022-09-16
1
Maya●●●
udah aku masukin fav ya kak..
mampir juga di karyakuu
2022-08-23
1