8. Tak Mau Kalah Star

Dua minggu berlalu setelah kegiatan mapala itu. Allea lega luka dan kaki Sandy makin membaik. Meskipun bekas lukanya masih belum hilang. Sandy menuruti perkataan Allea agar periksa ke klinik, syukurlah kakinya cuma terkilir dan tidak ada yang patah. Allea intens menanyakan keadaan Sandy, ia masih saja merasa bersalah. Karena berpikir Sandy terluka seperti itu akibat menolongnya. Padahal Sandy sudah tak mempermasalahkannya.

Selesai kelas dikampusnya Allea menuju kantin bersama dua sahabatnya. Mereka berniat makan siang, tapi Allea cuma memesan burger dan frenfries aja. Allea duduk meletakkan makanannya lalu asik ngemil sambil membuka-buka ponselnya. Sesekali ia celingak-celinguk mencari sosok Sandy. Akhir-akhir ini Sandy terlihat sibuk, mereka jarang bertemu dikampus tapi mereka tetap intens komunikasi. Sandy bilang ia pengen cepat menyelesaikan skripsinya. Selain itu mulai minggu ini secara bertahap Sandy akan mulai diperkenalkan dengan sistem kerja dikantor papanya. Sandy diminta mulai belajar, agar begitu lulus dia sudah mulai terbiasa.

Allea sih mendukung aja, tapi kadang kasian melihat kegiatannya padat begitu. Semalam mereka video call sampai Allea ketiduran pun Sandy masih didepan laptopnya. Entah jam berapa Sandy tidur. Sampai pagi ini Allea juga belum menyapanya, takut mengganggu kalo Sandy belum bangun.

"Al...lihat nih! Aku terima gak ya menurut kamu?" Andre tiba-tiba datang duduk didepan Allea menyodorkan gadgetnya.

"Apa nih? Ditembak cewek?" tebak Allea asal. Andre berdecak.

"Bukan. Baca dulu dong!" seru Andre tak sabar.

Allea pun membaca pesan chat resmi itu. Yang Andre dapat dari salah satu brand minuman kesehatan. Mereka menawari Andre menjadi bintang iklan produk mereka. Allea tersenyum membacanya.

"Udah terima aja, mumpung ada kesempatan juga" kata Allea menyemangati.

"Tapi aku masih belom yakin nih..belum ada pengalaman soalnya" kata Andre.

"Lha ini kamu bisa dapat gini dari sapa?"

"Ini gak sengaja, kapan itu aku anterin sepupu aku mau fashion, taunya disana ada sutradara iklan yang ngeliat, ya udah sore langsung diminta casting...dua hari ini langsung dikabari" cerita Andre panjang.

"Itu bisa lulus casting...berarti udah bagus dong menurut mereka, udah ambil aja Dre..siapa tau passion kamu disini, rejeki kamu juga disini.." kata Allea.

"Tapi jangan bilang-bilang dulu, sama temen kamu juga jangan ya" bisik Andre ke Allea.

"Kenapa?" Allea nyengir.

"Nanti aja biar pada tau sendiri, ya...please!" kata Andre menekankan.

"Cie...cie...calon bintang iklan..." goda Allea.

"Allea...diem.." kata Andre memelas. Allea terkikik.

"Pada ngobrol apa nih sampai cekikan gitu..?" tiba-tiba Nayla dan Rania datang membawa makanan.

"Gak apa, mau beli makan lupa gak bawa dompet" sahut Andre lalu mencomot frenfries Allea. Allea cuma mengulum senyum.

"Ya udah pesen aja sana, nanti aku bayarin" kata Nayla.

"Gak usah Nay, aku makan punya Allea aja" jawab Andre nyengir.

"Gengsi Nay...gak mau dibayarin, kan calon.." Allea menggantung kata-katanya. Andre memelototi Allea membuat Allea menahan tawa.

"Calon apa?"tanya Rania.

"Calon sarjanalah!" celetuk Andre. Ia menyentil jari Allea pelan tanpa dilihat dua temannya. Allea balas menyentil lalu menjulurkan lidahnya. Untung dua temannya sedang asik makan jadi tak menyadari kelakuan mereka. Tanpa Allea tau, dari jauh belakangnya ada Sandy yang memperhatikan mereka. Sandy tadinya berniat menelpon Allea mengurungkan niatnya. Ia hanya bersandar ditembok berdiri sambil melihat Allea tertawa-tawa bersama Andre.

Allea belum tau kalo Andre melarang Sandy mendekatinya lagi. Tapi persetan, Sandy pun berniat memperjuangkan, bahkan ia berniat ingin memiliki Allea bukan sekedar untuk jadi pacar. Liat aja kamu, Andre! Bugh! Sandy memukul tembok disebelahnya lalu berjalan pergi. Dari kursinya Andre melihat Sandy menjauh, tapi ia diam agar Allea tak menoleh. Andre tersenyum tipis melihat Sandy berjalan menjauh. Ia merasa menang, ia merasa Sandy mengingat kata-katanya untuk tak mendekati Allea lagi. Tanpa ia tau apa yang sebenarnya Sandy pikirkan.

🔥 🔥 🔥 🔥 🔥 🔥

📱\[Hari ini aku take iklan, doain lancar ya..\] isi chat Andre siang ini saat Allea lagi rebahan dikamarnya. Allea tersenyum.

    📱[Aamiin...good luck ya!] Balas Allea.

    📱[Kalo honor turun ntar aku traktir deh, aku beliin apa yang kamu pengen] kata Andre.

    📱[Asiiikk...oke deh] balas Allea menutup chatnya.

Ditempat lain Andre tengah bersiap menunggu arahan sebelum take. Ia telah selesai di make up dan memakai kostum khas eksekutif muda, setelan jas abu-abu lengkap dengan dasi yang ditata sedikit kendor. Karena dalam iklan nanti Andre digambarkan tengah pulang kerja lembur tapi tetap fit karena mengkonsumsi minuman kesehatan yang ia bintangi. Ia tak sendiri, ada dua orang lagi yang berperan sebagai teman kantornya.

Andre sedikit gelisah tapi ia mensugesti diri agar tenang. Ia sudah memilih pekerjaan ini, jadi harus profesional agar maksimal. Kalo hasilnya bagus kontrak akan diperpanjang satu tahun, dengan dua jenis produk yang ia bintangi tapi masih satu label. Tentu saja nilainya bukan cuma lumayan untuk mengisi rekeningnya. Andre tersenyum membayangkan nanti bisa membelikan Allea apa yang ia mau dengan penghasilannya sendiri. Semangatnya pun semakin besar.

🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺

Sore itu Allea sudah selesai mandi, ia asik nonton tv bersama Arga sambil ngemil.

"Al..hp kamu dimana?" tanya Arga.

"Dikamar mas, kenapa?" Allea balik nanya.

"Kayanya bunyi tuh, coba dilihat" kata Arga. Allea menajamkan telinga lalu beranjak lari ke kamar. Benar aja, tiga panggilan videocall dari Sandy dan 5 chat termasuk dari Nayla.

"My God...kak Sandy sampai nanya ke Nayla ,apa penting banget ya?" gumam Allea lalu menelpon balik Sandy. Satu kali dering langsung diangkat. "Kenapa kak? Sory tadi hp dikamar...".

"Kamu kemana sih Al, duhh..." suara Sandy terdengar frustasi.

"Aku nonton tv diluar, kenapa..kenapa?" Allea penasaran.

"Aku bingung mau minta tolong siapa, kamu bisa ke rumah gak sekarang nanti aku ceritain buruan...urgent!"

"Emang ada apa sih kak? Kamu sakit?" Allea tambah penasaran.

"Enggak ,bukan ,kalo kamu bisa tolong kesini ya, naik ojol aja nanti pulang aku anter...please, bisa gak?" pinta Sandy setengah panik.

"Ya udah, ya udah...tenang dulu kak, aku otw sekarang ya!"

"Ya Al, tengkyu...hati-hati ya.." Sandy memutus telpon.

Tanpa berlama-lama Allea segera berganti pakaian dan pamit ke Arga bersamaan dengan ojol yang ia pesan sudah sampai. Arga cuma mengiyakan sambil terbengong melihat adiknya pergi buru-buru kaya dikejar debcollector.

Lima belas menit kemudian Allea sampai, pintu rumah Sandy terlihat terbuka. Allea menekan bell sambil melongok. Sebentar kemudian Sandy muncul dengan kaos dan celana pendek, ia lalu menarik tangan Allea menuju ruang tengah. Allea bingung tapi semuanya terjawab ketika melihat ruangan itu seperti kapal pecah dengan anak kecil yang berlarian kesana-kesini. Allea menutup mulut dengan kedua belah tangannnya ,ia bingung harus tertawa atau kasihan.

"Tuh liat Al...pusing aku ngadepinnya, belum ada satu jam lho.." lapor Sandy.

Ternyata Sandy dititip untuk menjaga Dio keponakannya ,yang tidur saat mengerjakan skripsi. Lalu Dio yang baru mau berumur satu setengah tahun itu terbangun dan membuat ulah. Kalo soal mengacak-acak mainan Sandy tak ambil pusing, tapi Dio menumpahkan kopi Sandy di kertas skripsinya. Bahkan ada beberapa yang sobek. Mau diprint ulang juga percuma karena Dio selalu mengekori kemana Sandy pergi.

"Ya ampun..." Allea tertawa kecil. "Sabar ya kak, namanya juga anak kecil...kamu gak marahin dia kan tadi?" selidik Allea.

"Ya gak lah, aku gak tega..nanti kalo nangis malah tambah pusing aku.." jawab Sandy merebahkan diri ke sofa sambil memegang keningnya frustasi.

"Emang mama papanya kemana kak?" kata Allea sambil memangku Dio di sebelah Sandy. Tapi Dio melorot turun mengambil mainan.

"Lagi pergi, katanya beli oleh-oleh...besok udah pada balik. Tuh kan, anaknya gak bisa diem Al!" jelas Sandy merebahkan kepalanya di sandaran sofa lalu menghela nafas.

"Ya udah, kamu lanjutin aja mau ngapain sekarang? Biar Dio aku ajak main, dia ini bukan nakal tapi pengen taunya tinggi.." jelas Allea.

Sandy berdecak menghela nafas berat, ia beranjak ke meja membersihkan tumpahan kopi, membuang kertas skripsinya yang sobek. Lalu kembali ke depan laptop lagi mengeprint ulang file yang sobek dan rusak terkena kopinya. Setelah itu melanjutkan mengetik makalah skripsi yang besok harus ia laporkan ke dosen.

Dilihatnya Allea yang masih telaten menemani Dio bermain. Dio sepertinya menyukai Allea, anak itu berceloteh lucu menyebutkan nama mainannya. Allea mengambil kertas dari meja Sandy lalu menggambar banyak jenis binatang untuk Dio sambil mengenalkan namanya. Dio menirukan dengan lucu karena masih cadel bicaranya membuat Allea tertawa. Sandy menoleh kearah mereka lalu tersenyum menambah kekagumannya pada gadis ini.

'Allea...gimana jadinya kalo gak ada kamu tadi, emang hati aku gak salah jatuh cinta sama kamu,' batinnya.

Sandy pun asik memperhatikan Allea tanpa ia duga Allea menoleh ke arahnya. Sandy tergeragap lalu melempar pandangan ke lapotopnya pura-pura fokus mengetik lagi.

Beberapa menit kemudian Dio terlihat rewel memanggil mamanya dan beberapa kali menguap. Allea pun segera menggendongnya. Sandy berdiri mendekati mereka.

"Dio kenapa, jangan rewel dong.." kata Sandy mengusap rambut Dio.

"Kayanya ngantuk lagi ini kak, dikasih susu aja kali ya biar bobo" kata Allea.

"Susunya ASI...emang kamu bisa ngasih?" goda Sandy nyengir.

Wajah Allea memerah lalu mendorong pipi Sandy. "Ya enggak lah kak...apaan sih!" sungut Allea tersipu menahan tawa.

"Ya terus gimana dong..?"

"Ya udah aku ajak ke taman depan teras aja coba..yuk sayang liat kucing disana yuk.." kata Allea membawa Dio keluar. Sandy mengekori mereka berniat ikut keluar menenangkan Dio.

"Kak...kamu selesaikan aja ngetiknya, biar Dio sama aku!" cegah Allea. Sandy pun menurut.

     Sesekali diintipnya Allea yang ada di teras. Tampak Dio menyandarkan wajahnya dipundak Allea sambil terkantuk-kantuk terkena semilir angin sore, ia lega melihat keponakannya sudah tenang sekarang. Sandy pun beranjak menuju ke arah printer mengambil kertas filenya. Diluar Allea bersenandung kecil sambil mengayunkan Dio perlahan ke kanan dan kiri. Diusapnya punggung Dio dengan lembut hingga akhirnya mata Dio terpejam. Setelah dirasa cukup pulas Allea membawa Dio masuk.

'Udah tidur?' tanya Sandy tanpa bersuara ketika melihat Allea masuk.

Allea mengangguk sambil mengisyaratkan ke Sandy agar jangan berisik. Sandy lalu membimbing Allea ke kamar kakaknya untuk meletakkan Dio. Mereka pun keluar kamar lalu menjatuhkan diri ke sofa sambil menghela nafas. Mereka saling menoleh lalu tersenyum. Ada rasa lega seperti sudah menyelesaikan satu tantangan.

"Makasih ya Al...Kayanya aku sering banget ngrepotin kamu.." kata Sandy.

"Gak juga koq, lagian ya...kamu tu kak, harus bisa hadapi anak kecil, biasain"

"Emang kenapa?"

"Kan sebentar lagi lulus, langsung kerja..apalagi gantiin papa kamu, pasti disana banyak yang naksir, terus tau-tau nikah kan bakal punya anak.."

"Jauh banget sih mikirnya" potong Sandy tertawa. "Lulus aja belom, koq udah mikir sampai nikah. Tapi kalo buat aku point paling penting tu ya..yang diajak nikah mau gak?" Kata Sandy mendekatkan wajahnya ke Allea. Ia memandang Allea serius membuat Allea memalingkan wajahnya yang memerah.

Episodes
1 1. Liontin
2 2. Camping & New Comer
3 3. Penjelasan
4 4. Cemburu
5 5. Rival Rese'
6 6. Tanya Hati
7 7. Perjalanan Pulang
8 8. Tak Mau Kalah Star
9 9. Kejujuran Hati
10 10. Jawaban
11 11. Kerikil Pertama
12 12. Di Awasi
13 13. Go Public
14 14. Kenyataan Pahit
15 15. Belum Rela
16 16. Rencana
17 17. First Kiss
18 18. Mulai Memanas
19 19. Dua Orang Menyebalkan
20 20. Ujian Kekuatan Cinta
21 21. Cewek Uler Keket
22 22. Sharing
23 23. Pengorbanan Penuh Drama
24 24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25 25. Dua Kejutan
26 26. Hadiah Pengganti
27 27. Masa Lalu Mengganggu
28 28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29 29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30 30. Rafting
31 31. Jangan Minta Lebih
32 32. Lampu Hijau
33 33. Yakin Dari Hati
34 34. Lamaran
35 35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36 36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37 37. Cappadocia 1
38 38. Cappadocia 2
39 39. Menunggu Reaksi Andre
40 40. Habis Kesabaran
41 41. Tinggal Di Apartemen
42 42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43 43. Menyisir jejak
44 44. Kembali Pulih
45 45. Hamil
46 46. Salah Perkiraan
47 47. Kepikiran Soal Semalam
48 48. Buntu
49 49. Kehilangan
50 50. Berdamai Dengan Keadaan
51 51. Jenuh Di Kurung
52 52. Plaakkk...!!!
53 53. Over Protective
54 54. Menjadi Asisten Suami
55 55. Mengemis Maaf
56 56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57 57. Uler Keket Kembali
58 58. Terpaksa Memaafkan
59 59. Terjebak
60 60. Mencari Sandy
61 61. Merangkai Ingatan
62 62. Kiriman Foto Menyesakkan
63 63. Bukti Bukan Janji
64 64. Selamanya Suami Istri
65 65. Detektif Baperan
66 66. Sedikit Menghangat
67 67. Masalah Baru
68 68 Curhat
69 69. Membujuk Istri
70 70. Dukungan Mertua
71 71. Makin Kusut
72 72. Merahasiakan Penyakit
73 73. Kangen Dinas Malam
74 74. Menjalankan Rencana
75 75. Kelakuan Amira
76 76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77 77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78 78. Fase Keputusasaan
79 79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80 80. Main Cantik
81 81. Patah dan Teriris
82 82. Pengakuan
83 83. Bukti Komplit dan Dilema
84 84. Terpojok
85 85. Masa Depan Suram
86 86. Penawaran Konyol
87 87. Galau
88 88. Bikinin Pesenan Papa
89 89. Tak Biasa
90 90. Serba Membingungkan
91 91. BERARTI
92 92. Jackpot Istimewa
93 93. Pantang Balik Kanan
94 94. Sepasang Mata
95 95. Tak Rela
96 96. Zeefana
97 97. Amira Berpulang
98 98. Istri Mantan Napi
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Liontin
2
2. Camping & New Comer
3
3. Penjelasan
4
4. Cemburu
5
5. Rival Rese'
6
6. Tanya Hati
7
7. Perjalanan Pulang
8
8. Tak Mau Kalah Star
9
9. Kejujuran Hati
10
10. Jawaban
11
11. Kerikil Pertama
12
12. Di Awasi
13
13. Go Public
14
14. Kenyataan Pahit
15
15. Belum Rela
16
16. Rencana
17
17. First Kiss
18
18. Mulai Memanas
19
19. Dua Orang Menyebalkan
20
20. Ujian Kekuatan Cinta
21
21. Cewek Uler Keket
22
22. Sharing
23
23. Pengorbanan Penuh Drama
24
24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25
25. Dua Kejutan
26
26. Hadiah Pengganti
27
27. Masa Lalu Mengganggu
28
28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29
29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30
30. Rafting
31
31. Jangan Minta Lebih
32
32. Lampu Hijau
33
33. Yakin Dari Hati
34
34. Lamaran
35
35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36
36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37
37. Cappadocia 1
38
38. Cappadocia 2
39
39. Menunggu Reaksi Andre
40
40. Habis Kesabaran
41
41. Tinggal Di Apartemen
42
42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43
43. Menyisir jejak
44
44. Kembali Pulih
45
45. Hamil
46
46. Salah Perkiraan
47
47. Kepikiran Soal Semalam
48
48. Buntu
49
49. Kehilangan
50
50. Berdamai Dengan Keadaan
51
51. Jenuh Di Kurung
52
52. Plaakkk...!!!
53
53. Over Protective
54
54. Menjadi Asisten Suami
55
55. Mengemis Maaf
56
56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57
57. Uler Keket Kembali
58
58. Terpaksa Memaafkan
59
59. Terjebak
60
60. Mencari Sandy
61
61. Merangkai Ingatan
62
62. Kiriman Foto Menyesakkan
63
63. Bukti Bukan Janji
64
64. Selamanya Suami Istri
65
65. Detektif Baperan
66
66. Sedikit Menghangat
67
67. Masalah Baru
68
68 Curhat
69
69. Membujuk Istri
70
70. Dukungan Mertua
71
71. Makin Kusut
72
72. Merahasiakan Penyakit
73
73. Kangen Dinas Malam
74
74. Menjalankan Rencana
75
75. Kelakuan Amira
76
76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77
77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78
78. Fase Keputusasaan
79
79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80
80. Main Cantik
81
81. Patah dan Teriris
82
82. Pengakuan
83
83. Bukti Komplit dan Dilema
84
84. Terpojok
85
85. Masa Depan Suram
86
86. Penawaran Konyol
87
87. Galau
88
88. Bikinin Pesenan Papa
89
89. Tak Biasa
90
90. Serba Membingungkan
91
91. BERARTI
92
92. Jackpot Istimewa
93
93. Pantang Balik Kanan
94
94. Sepasang Mata
95
95. Tak Rela
96
96. Zeefana
97
97. Amira Berpulang
98
98. Istri Mantan Napi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!