11. Kerikil Pertama

Sebulan kemudian iklan yang Andre bintangi mulai tayang. Udah bisa ditebak Andre langsung populer dikampusnya. Tiap ia lewat terlebih didepan cewek-cewek kampus pasti semua jadi menegurnya atau cuma sekedar bisik-bisik sambil tersenyum. Yang di senyumi pun cuma balas senyum tipis atau stay cool aja sambil melirik. Begitulah Andre kalo belum begitu kenal jarang mau banyak bicara. Tapi kalo sudah kenal ia akan terlihat hambel. Lain dengan Sandy, ia mudah bergaul dan bisa humbel dengan orang yang menegurnya.

Andre terlihat berjalan sambil sibuk menelpon. Sedari tadi selesai kuliah ia mencari Allea tapi belum ketemu. Ditelpon juga gak diangkat, di chat gak dibalas. Waktu melintas di kantin ia melihat Nayla sedang makan sendirian.

"Nay, liat Allea gak?" tanya Andre begitu mendekat. Nayla mengangkat wajah.

"Kayanya masih di aula deh sama anak-anak, aq tadi juga dari sana"

"Owh...tengkyu ya"

"Emang ada apa sih nyariin Allea?" kejar Nayla sebelum Andre beranjak.

"Ada perlu sedikit, aku duluan ya, tengkyu ya Nay.." jawab Andre tersenyum lalu segera menjauh menuju aula.

Nayla cuma mengangguk tersenyum hambar.

'Rasanya terlalu tinggi untuk sekarang berharap pada Andre,' batin Nayla.

Ia memang diam-diam menyimpan rasa, ia tau Andre masih berharap pada Allea sahabatnya. Bahkan saat sekarang Allea sudah dimiliki Sandy pun Andre masih saja menaruh rasa. Apa karena Andre belum tau hal itu? Batin Nayla berkecamuk tapi cepat-cepat ia tepis dari pikirannya. Ia tak ingin terlalu dalam memikirkan, takut kecewa atau merusak persahabatannya.

Andre menghentikan langkah waktu melihat Allea sedang ngobrol bersama anak-anak kampus yang mayoritas anak mapala. Ada Sandy dan Mario juga disana. Pantesan saja Allea tak merespon panggilan dan chat darinya. Tas Allea berada agak jauh darinya. Allea menoleh mendengar Andre memanggilnya dari pintu aula membuat mahasiswi lain ikut menoleh lalu tersenyum saling berbisik. Sambil beranjak Allea menoleh ke Sandy meminta ijin, Sandy mengangguk kecil memperbolehkan. Anak lain tak ada yang menyadari mereka saling berkode, termasuk Andre.

"Kenapa Dre?" tanya Allea setelah mereka keluar Aula.

"Kamu besok sore ada acara gak?"

"Kayanya sih gak ada, kenapa?"

"Ya kalo gak ada acara aku pengen ngajak kamu jalan sekalian makan, kan waktu itu aku janji kalo iklan aku udah tayang aku mau traktir kamu.."

Allea garuk-garuk belakang kepala nyengir. Andre beneran mau ngajak dia jalan, ia kira waktu itu cuma sekedar obrolan angin.

"Ehm...gitu, besok aku kabari dulu ya, aku mau bilang dulu sama kak-" jawaban Allea mendadak terjeda, hampir saja ia keceplosan.

"Kak siapa?" Andre mengernyit.

"Kakak aku mas Arga maksudnya.." jawab Allea nyengir.

"Oo...ya udah, kabari ya semoga aja dibolehin, tapi masa gak boleh sih kan keluarga kamu udah tau aku..dulu aja boleh koq, iya kan?" cerocos Andre.

"Yaa..kan itu dulu Dre, udah lama banget...aku tetep harus ijin dulu dong" sungut Allea.

"Iyaa..aku tau, kabari ya.." Allea mengangguk. "Ya udah aku duluan kalo gitu, bye.." pamit Andre.

"Bye...hati-hati"

Allea memandang Andre yang menjauh, wajar saja Andre masih seperti ini karena dia belum tau status ia dan Sandy saat ini. Apa sebaiknya nanti waktu Andre mengajaknya pergi ia beritahu saja ya? pikirnya.

"Al...ini tas kamu" suara Sandy yang tiba-tiba disebelahnya membuyarkan lamunan Allea. Sandy memberikan tas Allea.

"Eh...makasih ya kak, udah selesai di dalam?" tanya Allea sambil duduk dikursi yang ada didepan aula. Ia menaruh tas dimeja yang ada didepannya lalu mencari ponselnya di dalam tas. Benar aja, ada tiga chat dari Andre dan dua panggilan tadi.

"Udah sih, gak ada yang penting juga. Oiya tadi Andre ngapain?"

"Tadi dia bilang, katanya besok pengen ngajakin aku makan diluar..gimana?" kata Allea hati-hati meskipun ia tau Sandy bukan tipe orang yang emosian.

Sandy tersenyum kecut sambil geleng-geleng kepala.

"Soalnya dulu tu memang dia juga janji, tapi tadi..aku belum bilang 'mau' sih kak.." kata Allea lagi. Sandy menduduki meja didepan Allea, wajahnya datar.

"Dia pernah janji mau ngajak makan? Koq aku gak tau sih..."

"Ya iyalah...dulu tu dia ngomongnya juga waktu kita belum kaya sekarang, lagian aku kira cuma obrolan angin.." jelas Allea.

"Oo gitu, ya udah gak papa.."

"Aku dibolehin? Serius?" selidik Allea sedikit gak nyangka.

"Iyaa..." jawab Sandy masih datar tanpa senyum.

"Ikhlas gak?" goda Allea mengguncang tangan Sandy yang mengatup dipangkuan. "Kalo gak dibolehin gak papa koq, aku chat Andre sekarang..hmm?" lanjut Allea.

Sandy tersenyum tipis menyangga dahinya. "Ikhlas...bener koq, gak papa..." Allea mengulum senyum. "Tapi jangan pulang malam-malam ya.." pesan Sandy.

"Pasti! Aku janji" jawab Allea tersenyum sambil mengusap tangan Sandy.

Sandy cuma tersenyum tipis, sebenarnya ingin sekali melarang Allea pergi tapi gak mungkin. Mereka sudah terlanjur ada janji sebelum ia dan Allea ada hubungan. Ia harus makin bersikap dewasa menghadapi apa saja yang mampir ditengah-tengah mereka. Saat ini ia tak ingin terlalu possesif biarpun ada sedikit ke khawatiran saat Allea bertemu Andre. Karena ia tau sifat Andre yang sedikit keras.

         🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺

Sore itu Andre bersemangat memilih outfit di lemarinya karena Allea sudah mengabarinya kalo ia mau menerima ajakannya. Dengan outer kemeja putih pendek tak dikancing dipadu inner kaos hitam dan celana jeans navy Andre makin terlihat tampan. Ia memakai sneakers putih sebelum tancap gas kerumah Allea.

Sampai disana Andre disambut hangat oleh keluarga Allea yang ternyata masih ingat dengannya. Sambil menunggu Allea bersiap mereka ngobrol ringan seputar kembalinya ia ke kota ini lagi, mama Allea juga bertanya kabar keluarganya. Hal itu membuat Andre senang, ia merasa jalan untuk lebih dekat dengan Allea sudah agak terbuka.

Sedang asyik ngobrol tiba-tiba  Allea datang, mata Andre langsung beralih ke penampilan Allea sore ini. Allea juga memakai outer putih, dengan inner kotak-kotak hitam putih dipadu dengan celana jeans kulot ,tas warna putih kecil dan sneaker putih. Andre mengulum senyum menyadari baju mereka hampir sama padahal gak janjian. Andre pun segera pamit dan mengajak Allea masuk mobil sebelum Allea menyadari.

"Kita mau kemana?" tanya Allea setelah mobil Andre melaju.

"Ke Mall pusat kota yuk..mau nonton gak?"

"Nonton apa? Ntar selesainya kemalaman gak kalo kita nonton?" sungut Allea khawatir ,ia ingat pesan Sandy untuk pulang jangan terlalu malam.

"Paling kalo sekalian makan ya jam 10 lebih sedikit, ini masih jam 5 kurang koq.." jawab Andre sembari melihat jam tangannya.

"Mmm...kayanya nanti kemalaman deh Dre pulangnya, gak enak kalo lewat komplek..gak usah nonton ya?" pinta Allea memelas. Andre berdecak kecewa.

"Kan jarang-jarang juga Al kamu pulang malam, nanti aku yang bilang deh sama mama kamu...ayolah, mumpung kita dikasih kesempatan pergi berdua" bujuk Andre.

Allea sedikit merengut mendengar Andre agak memaksa.

'Dikasih kesempatan apanya? Aku terpaksa aja kali, kalo bukan karena udah janji ya gak mau,' batin Allea sedikit sebel.

"Emang filmnya mulai jam berapa?" tanya Allea.

"Jam 17.30 sih, kayanya masih kekejar koq", jawab Andre antusias.

Allea menghela nafas. "Ya udah coba biar nyampe mall dulu" katanya dibalas acungan jempol dari Andre.

Allea berharap mereka telat atau kehabisan tiket agar tak jadi nonton. Ia diam-diam mengabari Sandy kalo jadi pergi dengan Andre lalu mengirim foto selfie spontan ke Sandy. Setelah mengirim foto ia mengernyit melihat hasilnya ,melihat bajunya lalu menoleh ke Andre.

"Kenapa?" tanya Andre.

"Baju kita koq kaya samaan gini ya? Kamu sadar gak? Padahal gak janjian.." kata Allea.

"Iya, aku udah tau dari sebelum berangkat tadi", jawab Andre.

"Iih...koq gak bilang sih!" Allea menepuk lengan Andre. Andre nyengir.

"Ya emang kenapa sih kalo samaan, biarin aja orang gak sengaja, iya kan? Koq kamu kaya gak suka?"

"Ya gak gitu.."

"Terus?"

"Gak enak aja, kan kamu sekarang dikenal banyak orang, ntar dikira kita gimana-gimana.."

Andre berdecak. "Apaan sih? Gak semua kenal juga kali.." jawab Andre sembari memarkirkan mobilnya.

Mereka pun memasuki mall lalu langsung menuju ke bioskop. Andre menggandeng Allea berjalan cepat menuju bioskop. Terlihat ia agak gelisah sambil beberapa kali melihat jam tangannya. Ia berharap masih bisa mengejar waktu sampai loket bioskop...

Terpopuler

Comments

Maya●●●

Maya●●●

semangat kak

2022-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 1. Liontin
2 2. Camping & New Comer
3 3. Penjelasan
4 4. Cemburu
5 5. Rival Rese'
6 6. Tanya Hati
7 7. Perjalanan Pulang
8 8. Tak Mau Kalah Star
9 9. Kejujuran Hati
10 10. Jawaban
11 11. Kerikil Pertama
12 12. Di Awasi
13 13. Go Public
14 14. Kenyataan Pahit
15 15. Belum Rela
16 16. Rencana
17 17. First Kiss
18 18. Mulai Memanas
19 19. Dua Orang Menyebalkan
20 20. Ujian Kekuatan Cinta
21 21. Cewek Uler Keket
22 22. Sharing
23 23. Pengorbanan Penuh Drama
24 24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25 25. Dua Kejutan
26 26. Hadiah Pengganti
27 27. Masa Lalu Mengganggu
28 28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29 29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30 30. Rafting
31 31. Jangan Minta Lebih
32 32. Lampu Hijau
33 33. Yakin Dari Hati
34 34. Lamaran
35 35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36 36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37 37. Cappadocia 1
38 38. Cappadocia 2
39 39. Menunggu Reaksi Andre
40 40. Habis Kesabaran
41 41. Tinggal Di Apartemen
42 42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43 43. Menyisir jejak
44 44. Kembali Pulih
45 45. Hamil
46 46. Salah Perkiraan
47 47. Kepikiran Soal Semalam
48 48. Buntu
49 49. Kehilangan
50 50. Berdamai Dengan Keadaan
51 51. Jenuh Di Kurung
52 52. Plaakkk...!!!
53 53. Over Protective
54 54. Menjadi Asisten Suami
55 55. Mengemis Maaf
56 56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57 57. Uler Keket Kembali
58 58. Terpaksa Memaafkan
59 59. Terjebak
60 60. Mencari Sandy
61 61. Merangkai Ingatan
62 62. Kiriman Foto Menyesakkan
63 63. Bukti Bukan Janji
64 64. Selamanya Suami Istri
65 65. Detektif Baperan
66 66. Sedikit Menghangat
67 67. Masalah Baru
68 68 Curhat
69 69. Membujuk Istri
70 70. Dukungan Mertua
71 71. Makin Kusut
72 72. Merahasiakan Penyakit
73 73. Kangen Dinas Malam
74 74. Menjalankan Rencana
75 75. Kelakuan Amira
76 76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77 77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78 78. Fase Keputusasaan
79 79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80 80. Main Cantik
81 81. Patah dan Teriris
82 82. Pengakuan
83 83. Bukti Komplit dan Dilema
84 84. Terpojok
85 85. Masa Depan Suram
86 86. Penawaran Konyol
87 87. Galau
88 88. Bikinin Pesenan Papa
89 89. Tak Biasa
90 90. Serba Membingungkan
91 91. BERARTI
92 92. Jackpot Istimewa
93 93. Pantang Balik Kanan
94 94. Sepasang Mata
95 95. Tak Rela
96 96. Zeefana
97 97. Amira Berpulang
98 98. Istri Mantan Napi
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. Liontin
2
2. Camping & New Comer
3
3. Penjelasan
4
4. Cemburu
5
5. Rival Rese'
6
6. Tanya Hati
7
7. Perjalanan Pulang
8
8. Tak Mau Kalah Star
9
9. Kejujuran Hati
10
10. Jawaban
11
11. Kerikil Pertama
12
12. Di Awasi
13
13. Go Public
14
14. Kenyataan Pahit
15
15. Belum Rela
16
16. Rencana
17
17. First Kiss
18
18. Mulai Memanas
19
19. Dua Orang Menyebalkan
20
20. Ujian Kekuatan Cinta
21
21. Cewek Uler Keket
22
22. Sharing
23
23. Pengorbanan Penuh Drama
24
24. Bahagia Diatas Hati Yang Patah
25
25. Dua Kejutan
26
26. Hadiah Pengganti
27
27. Masa Lalu Mengganggu
28
28. Oppa Korea Pedas Nylekit
29
29. Saos Sambel Bikin Mangkel
30
30. Rafting
31
31. Jangan Minta Lebih
32
32. Lampu Hijau
33
33. Yakin Dari Hati
34
34. Lamaran
35
35. Satu Tarikan Dan Jackpot
36
36. Dikira Cupu Ternyata Borju
37
37. Cappadocia 1
38
38. Cappadocia 2
39
39. Menunggu Reaksi Andre
40
40. Habis Kesabaran
41
41. Tinggal Di Apartemen
42
42. Kiriman dan Tamu Tak Di Undang
43
43. Menyisir jejak
44
44. Kembali Pulih
45
45. Hamil
46
46. Salah Perkiraan
47
47. Kepikiran Soal Semalam
48
48. Buntu
49
49. Kehilangan
50
50. Berdamai Dengan Keadaan
51
51. Jenuh Di Kurung
52
52. Plaakkk...!!!
53
53. Over Protective
54
54. Menjadi Asisten Suami
55
55. Mengemis Maaf
56
56. Kebencian Yang Kembali Meletup
57
57. Uler Keket Kembali
58
58. Terpaksa Memaafkan
59
59. Terjebak
60
60. Mencari Sandy
61
61. Merangkai Ingatan
62
62. Kiriman Foto Menyesakkan
63
63. Bukti Bukan Janji
64
64. Selamanya Suami Istri
65
65. Detektif Baperan
66
66. Sedikit Menghangat
67
67. Masalah Baru
68
68 Curhat
69
69. Membujuk Istri
70
70. Dukungan Mertua
71
71. Makin Kusut
72
72. Merahasiakan Penyakit
73
73. Kangen Dinas Malam
74
74. Menjalankan Rencana
75
75. Kelakuan Amira
76
76. Gempuran Cobaan Bersamaan
77
77. Menawarkan Pintu Hati Lagi
78
78. Fase Keputusasaan
79
79. Satu Bukti Dan Satu Tagihan Dinas
80
80. Main Cantik
81
81. Patah dan Teriris
82
82. Pengakuan
83
83. Bukti Komplit dan Dilema
84
84. Terpojok
85
85. Masa Depan Suram
86
86. Penawaran Konyol
87
87. Galau
88
88. Bikinin Pesenan Papa
89
89. Tak Biasa
90
90. Serba Membingungkan
91
91. BERARTI
92
92. Jackpot Istimewa
93
93. Pantang Balik Kanan
94
94. Sepasang Mata
95
95. Tak Rela
96
96. Zeefana
97
97. Amira Berpulang
98
98. Istri Mantan Napi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!