Sebulan kemudian iklan yang Andre bintangi mulai tayang. Udah bisa ditebak Andre langsung populer dikampusnya. Tiap ia lewat terlebih didepan cewek-cewek kampus pasti semua jadi menegurnya atau cuma sekedar bisik-bisik sambil tersenyum. Yang di senyumi pun cuma balas senyum tipis atau stay cool aja sambil melirik. Begitulah Andre kalo belum begitu kenal jarang mau banyak bicara. Tapi kalo sudah kenal ia akan terlihat hambel. Lain dengan Sandy, ia mudah bergaul dan bisa humbel dengan orang yang menegurnya.
Andre terlihat berjalan sambil sibuk menelpon. Sedari tadi selesai kuliah ia mencari Allea tapi belum ketemu. Ditelpon juga gak diangkat, di chat gak dibalas. Waktu melintas di kantin ia melihat Nayla sedang makan sendirian.
"Nay, liat Allea gak?" tanya Andre begitu mendekat. Nayla mengangkat wajah.
"Kayanya masih di aula deh sama anak-anak, aq tadi juga dari sana"
"Owh...tengkyu ya"
"Emang ada apa sih nyariin Allea?" kejar Nayla sebelum Andre beranjak.
"Ada perlu sedikit, aku duluan ya, tengkyu ya Nay.." jawab Andre tersenyum lalu segera menjauh menuju aula.
Nayla cuma mengangguk tersenyum hambar.
'Rasanya terlalu tinggi untuk sekarang berharap pada Andre,' batin Nayla.
Ia memang diam-diam menyimpan rasa, ia tau Andre masih berharap pada Allea sahabatnya. Bahkan saat sekarang Allea sudah dimiliki Sandy pun Andre masih saja menaruh rasa. Apa karena Andre belum tau hal itu? Batin Nayla berkecamuk tapi cepat-cepat ia tepis dari pikirannya. Ia tak ingin terlalu dalam memikirkan, takut kecewa atau merusak persahabatannya.
Andre menghentikan langkah waktu melihat Allea sedang ngobrol bersama anak-anak kampus yang mayoritas anak mapala. Ada Sandy dan Mario juga disana. Pantesan saja Allea tak merespon panggilan dan chat darinya. Tas Allea berada agak jauh darinya. Allea menoleh mendengar Andre memanggilnya dari pintu aula membuat mahasiswi lain ikut menoleh lalu tersenyum saling berbisik. Sambil beranjak Allea menoleh ke Sandy meminta ijin, Sandy mengangguk kecil memperbolehkan. Anak lain tak ada yang menyadari mereka saling berkode, termasuk Andre.
"Kenapa Dre?" tanya Allea setelah mereka keluar Aula.
"Kamu besok sore ada acara gak?"
"Kayanya sih gak ada, kenapa?"
"Ya kalo gak ada acara aku pengen ngajak kamu jalan sekalian makan, kan waktu itu aku janji kalo iklan aku udah tayang aku mau traktir kamu.."
Allea garuk-garuk belakang kepala nyengir. Andre beneran mau ngajak dia jalan, ia kira waktu itu cuma sekedar obrolan angin.
"Ehm...gitu, besok aku kabari dulu ya, aku mau bilang dulu sama kak-" jawaban Allea mendadak terjeda, hampir saja ia keceplosan.
"Kak siapa?" Andre mengernyit.
"Kakak aku mas Arga maksudnya.." jawab Allea nyengir.
"Oo...ya udah, kabari ya semoga aja dibolehin, tapi masa gak boleh sih kan keluarga kamu udah tau aku..dulu aja boleh koq, iya kan?" cerocos Andre.
"Yaa..kan itu dulu Dre, udah lama banget...aku tetep harus ijin dulu dong" sungut Allea.
"Iyaa..aku tau, kabari ya.." Allea mengangguk. "Ya udah aku duluan kalo gitu, bye.." pamit Andre.
"Bye...hati-hati"
Allea memandang Andre yang menjauh, wajar saja Andre masih seperti ini karena dia belum tau status ia dan Sandy saat ini. Apa sebaiknya nanti waktu Andre mengajaknya pergi ia beritahu saja ya? pikirnya.
"Al...ini tas kamu" suara Sandy yang tiba-tiba disebelahnya membuyarkan lamunan Allea. Sandy memberikan tas Allea.
"Eh...makasih ya kak, udah selesai di dalam?" tanya Allea sambil duduk dikursi yang ada didepan aula. Ia menaruh tas dimeja yang ada didepannya lalu mencari ponselnya di dalam tas. Benar aja, ada tiga chat dari Andre dan dua panggilan tadi.
"Udah sih, gak ada yang penting juga. Oiya tadi Andre ngapain?"
"Tadi dia bilang, katanya besok pengen ngajakin aku makan diluar..gimana?" kata Allea hati-hati meskipun ia tau Sandy bukan tipe orang yang emosian.
Sandy tersenyum kecut sambil geleng-geleng kepala.
"Soalnya dulu tu memang dia juga janji, tapi tadi..aku belum bilang 'mau' sih kak.." kata Allea lagi. Sandy menduduki meja didepan Allea, wajahnya datar.
"Dia pernah janji mau ngajak makan? Koq aku gak tau sih..."
"Ya iyalah...dulu tu dia ngomongnya juga waktu kita belum kaya sekarang, lagian aku kira cuma obrolan angin.." jelas Allea.
"Oo gitu, ya udah gak papa.."
"Aku dibolehin? Serius?" selidik Allea sedikit gak nyangka.
"Iyaa..." jawab Sandy masih datar tanpa senyum.
"Ikhlas gak?" goda Allea mengguncang tangan Sandy yang mengatup dipangkuan. "Kalo gak dibolehin gak papa koq, aku chat Andre sekarang..hmm?" lanjut Allea.
Sandy tersenyum tipis menyangga dahinya. "Ikhlas...bener koq, gak papa..." Allea mengulum senyum. "Tapi jangan pulang malam-malam ya.." pesan Sandy.
"Pasti! Aku janji" jawab Allea tersenyum sambil mengusap tangan Sandy.
Sandy cuma tersenyum tipis, sebenarnya ingin sekali melarang Allea pergi tapi gak mungkin. Mereka sudah terlanjur ada janji sebelum ia dan Allea ada hubungan. Ia harus makin bersikap dewasa menghadapi apa saja yang mampir ditengah-tengah mereka. Saat ini ia tak ingin terlalu possesif biarpun ada sedikit ke khawatiran saat Allea bertemu Andre. Karena ia tau sifat Andre yang sedikit keras.
🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺
Sore itu Andre bersemangat memilih outfit di lemarinya karena Allea sudah mengabarinya kalo ia mau menerima ajakannya. Dengan outer kemeja putih pendek tak dikancing dipadu inner kaos hitam dan celana jeans navy Andre makin terlihat tampan. Ia memakai sneakers putih sebelum tancap gas kerumah Allea.
Sampai disana Andre disambut hangat oleh keluarga Allea yang ternyata masih ingat dengannya. Sambil menunggu Allea bersiap mereka ngobrol ringan seputar kembalinya ia ke kota ini lagi, mama Allea juga bertanya kabar keluarganya. Hal itu membuat Andre senang, ia merasa jalan untuk lebih dekat dengan Allea sudah agak terbuka.
Sedang asyik ngobrol tiba-tiba Allea datang, mata Andre langsung beralih ke penampilan Allea sore ini. Allea juga memakai outer putih, dengan inner kotak-kotak hitam putih dipadu dengan celana jeans kulot ,tas warna putih kecil dan sneaker putih. Andre mengulum senyum menyadari baju mereka hampir sama padahal gak janjian. Andre pun segera pamit dan mengajak Allea masuk mobil sebelum Allea menyadari.
"Kita mau kemana?" tanya Allea setelah mobil Andre melaju.
"Ke Mall pusat kota yuk..mau nonton gak?"
"Nonton apa? Ntar selesainya kemalaman gak kalo kita nonton?" sungut Allea khawatir ,ia ingat pesan Sandy untuk pulang jangan terlalu malam.
"Paling kalo sekalian makan ya jam 10 lebih sedikit, ini masih jam 5 kurang koq.." jawab Andre sembari melihat jam tangannya.
"Mmm...kayanya nanti kemalaman deh Dre pulangnya, gak enak kalo lewat komplek..gak usah nonton ya?" pinta Allea memelas. Andre berdecak kecewa.
"Kan jarang-jarang juga Al kamu pulang malam, nanti aku yang bilang deh sama mama kamu...ayolah, mumpung kita dikasih kesempatan pergi berdua" bujuk Andre.
Allea sedikit merengut mendengar Andre agak memaksa.
'Dikasih kesempatan apanya? Aku terpaksa aja kali, kalo bukan karena udah janji ya gak mau,' batin Allea sedikit sebel.
"Emang filmnya mulai jam berapa?" tanya Allea.
"Jam 17.30 sih, kayanya masih kekejar koq", jawab Andre antusias.
Allea menghela nafas. "Ya udah coba biar nyampe mall dulu" katanya dibalas acungan jempol dari Andre.
Allea berharap mereka telat atau kehabisan tiket agar tak jadi nonton. Ia diam-diam mengabari Sandy kalo jadi pergi dengan Andre lalu mengirim foto selfie spontan ke Sandy. Setelah mengirim foto ia mengernyit melihat hasilnya ,melihat bajunya lalu menoleh ke Andre.
"Kenapa?" tanya Andre.
"Baju kita koq kaya samaan gini ya? Kamu sadar gak? Padahal gak janjian.." kata Allea.
"Iya, aku udah tau dari sebelum berangkat tadi", jawab Andre.
"Iih...koq gak bilang sih!" Allea menepuk lengan Andre. Andre nyengir.
"Ya emang kenapa sih kalo samaan, biarin aja orang gak sengaja, iya kan? Koq kamu kaya gak suka?"
"Ya gak gitu.."
"Terus?"
"Gak enak aja, kan kamu sekarang dikenal banyak orang, ntar dikira kita gimana-gimana.."
Andre berdecak. "Apaan sih? Gak semua kenal juga kali.." jawab Andre sembari memarkirkan mobilnya.
Mereka pun memasuki mall lalu langsung menuju ke bioskop. Andre menggandeng Allea berjalan cepat menuju bioskop. Terlihat ia agak gelisah sambil beberapa kali melihat jam tangannya. Ia berharap masih bisa mengejar waktu sampai loket bioskop...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Maya●●●
semangat kak
2022-08-28
1