Bab 17 - Keteguhan Hati Airin

Ikan hiu makan ketupat

Minumnya es teh manis

🤣🤣🤣🤣 tiba-tiba lupa alamat

Tapi gak lupa sama kamu yang manis 🙈. Wes pokoknya bantu like komen gift vote nya, tencu 🍅

**********🌹🌹🌹🌹🌹**********

Ucapan Airin bagai palu godam yang memukul kepala nya sampai pusing dan sakit, berbagai rasa berkumpul di dada, kesal, sedih, kaget, putus asa, putus cinta, marah, kecewa, yang pasti rasa tak baik.

"Huffffttttt....!!" Faizal menarik nafas panjang, mengambil cangkir teh dan meminumnya kembali, kali ini tak perlu ditiup dan minum pun tak lagi sedikit. Setelah membasahi tenggorokan yang sempat tercekat dengan kabar yang mengagetkan Faizal tetap tersenyum manis.

"Jadi tolong ceritakan kepada saya bagaimana kejadiannya bisa sampai hamil seperti ini?" wajah Faizal menatap bude dan Airin bergantian dengan serius namun teduh.

Airin pun memandang bude, meminta persetujuan dan bude mengangguk. "Ceritanya waktu itu aku dijebak oleh Jaenudin, dia ingin aku dijadikan piala bergilir sebagai pemuas napsu kelima temannya dengan dalih merayakan hari ulang tahun. Disana aku yang sempat di cekoki minuman keras tapi berhasil keluar meski dengan terhuyung dan kepala pusing. Begitu dilorong mau keluar aku bertemu pria yang juga dengan jalan sempoyongan serta bertingkah aneh. Dia minta dibawa keluar dr tempat itu, aku yang juga mau keluar pun segera memapahnya. Singkat cerita taksi ya kami tumpangi tiba di kos an, kami berdua masuk ke kamar lalu entah kapan dan gimana semua berlalu cepat sekali, aku sadar jika aku melakukan hal salah tapi otak ku yang tidak bekerja dengan baik akibat mabuk tak menolak perlakuannya. Aku gak kenal pria itu dan paginya pria itu telah pergi dari kos an." aku mengakhiri cerita ku, kutundukkan wajah tak berani menatap mas Faizal.

"Bude,,, jika berkenan biarkan Faizal yang bertanggung jawab kepada Airin." katanya kemudian.

Kami berdua kaget dengan kenekatan Faizal. Aku menggeleng cepat. "Maaf mas Fai, aku tidak mau mas Fai ikut menjalanin kehidupan bersama ku juga bayi ini. Biar saja aku mampu merawat bayi ku sendiri." jawabku segera.

"Rin,,, kenapa bukannya senang ada lelaki yang mau bertanggung jawab sama kamu ko malah kamu tolak. Kamu harusnya bersyukur ada lelaki yang mau jadi ayah anakmu." kata bude gemas.

Ku lihat dari wajah mas Faizal meski senyum masih ada sedikit di bibirnya tapi gurat kecewa terlihat jelas.

"Sekali lagi maaf ya mas Faizal, Airin berdoa semoga mas Faizal mendapatkan istri yang Solehah idaman keluarga mas Faizal. Bude tenang aja Airin tau apa yang Airin lakukan serta sebab dan akibatnya, Airin gak mau dikemudian hari terjadi masalah." ucapku akhirnya.

"Yoweslah Rin, bude gak bisa maksa kamu."

"Kamu gak percaya sama aku Rin, aku beneran mau nerima kamu dan anakmu yang gak jelas siapa ayah nya itu," Faizal masih membujuk.

Ini lah yang aku takutkan,, belum menikah saja kamu sudah menjelekkan bayi ku. Gimana nanti jika sudah menikah akan kamu apakah anakku ini? Aku gak mau kamu menjahati anakku meski dengan cacian atau makian sebutan anak gak jelas.

"Sekali lagi maaf ya mas, aku sudah ngecewain mas Faizal. Oiya udah waktu nya makan siang, mas Fai makan siang sama kita disini aja sebelum pulang." aku mengusirnya halus.

"Iya betul, mari nak Fai, kita ke dapur." bude pun mengajak.

"Ehmmm gak usah bude, Rin. aku langsung kembali ke hotel aja. Sejujurnya aku kecewa Rin, tapi ya sudahlah, aku pamit pulang ya Rin. Bude Fai pamit, assalamualaikum." mas Faizal menyalami bude lalu keluar dan pergi.

"Rin.. kamu gak pa pa?" bude memeluk pundakku membawa ku berjalan ke dapur.

"Gak pa pa bude, jalanin dengan senyum dan apa adanya aja. Udah takdir nya gini ya udah terima disyukuri dan dijalani. Sekarang kita makan Airin laper."

"Iya kamu bener nduk, terima takdir dengan ikhlas dan ubah nasib mu menjadi kuat mandiri dan baik. Bude selalu berdoa buat mu dan anakmu."

"Terimakasih bude,,"

Sejak kehamilannya diungkap Airin tak lagi memakai pakaian biasa, daster rumahan pilihan nya. Banyak pembeli yang datang selalu menanyakan kehamilan Airin, tak malu Airin pun menjawab jika ini kesalahannya. Ada yang memandang rendah tapi ada pula yang kagum karena Airin tidak mengambil jalan pintas dengan menggugurkan bayi nya. Malah masih semangat berjualan lauk di depan rumah.

Hari pun berganti hari, sampai ketika duduk santai di teras belakang rumah bersama bude.

"Ehmmm bude, kemarin Airin dapat panggilan kerja di Jakarta. Sebagai pembantu rumah tangga disana ada kamar pembantu serta semua kebutuhan terpenuhi. Kayanya majikan nya orang kaya bude. Menurut bude gimana?"

"Maksudnya gimana apa? Kamu mau ke Jakarta lagi?"

"He-he-he Airin ingin pegang uang sendiri bude, Airin harus nabung siapkan uang banyak dari sekarang untuk biaya persalinan dan lainnya. Gak mau Airin pakai uang bude."

"Astaghfirullah Rin,,, kamu ko ngomongnya gitu sih. Bude ini kan pengganti orang tua mu. Kamu gak perlu kerja bude masih sanggup hidupin kamu dan anakmu."

"Terimakasih ya bude, gak ibu gak bude sama baik nya. Tapi Airin ini kan udah dewasa sebentar lagi mau jadi ibu, gak boleh terus mengandalkan bude. Airin mau berusaha berjuang dengan kemampuan Airin sendiri bude. Boleh ya?"

"Kamu itu dari dulu kalau ada mau susah di cegah. Ya sudah bude gak larang kamu, tapi sering-sering kabari bude."

Rin..Airin... baru aja bude seneng ditemenin kamu eh ko malah pergi lagi. Belum sempat bude menceritakan kisah 25tahun lalu kamu wes mau ke Jakarta lagi. Mungkin memang cerita itu akan selamanya menjadi cerita. Hanya aku dan Mbak Ratmi.

"Kapan kamu berangkat ke Jakarta?"

"Lusa bude."

"Hah lusa,, kok mendadak. Ya Allah Rin,,, bude ikut anter ya ke tempat yayasan penyalur itu ya. Haduh sejak kapan kamu mengirim lamaran ke yayasan, bude ko gak tahu."

"Airin gak ke yayasan bude, tapi langsung ke alamat majikan, nanti dirumah majikan ada pembantu senior yang akan ngarahin apa aja kerjaan Airin. Maaf ya bude kalau diem-diem ngelamar kerjaan gak ijin bude."

"Oh gitu, ya sudah bagus kalau langsung ke rumah majikan. Bude suka takut kalau harus dipenampungan yayasan takut kamu dianiaya. Dengar-dengar di penampungan itu serem."

"Iya bude, ini Airin mau juga karena langsung kerja di rumah majikan, Airin bilang kalau ada yang langsung ya mau, kalau belum ada ya gak mau nunggu di penampungan. Eh kok Yo malah di mudahkan jalannya."

"Pokoknya pesan bude hati-hati jaga kesehatan dan bayi mu, coba minum susu bayi dan cek ke dokter kandungan. Kamu tiap bude ajak selalu gak pernah mau. Kasian bayi mu harus butuh apa kamu gak tau."

"Iya bude, nanti kan Airin sudah ada gaji jadi pasti akan Airin perhatikan."

"Selalu seperti itu, gak pernah mau dibayarin bude. Sebel bude."

"Maaf ya bude, Airin gak mau repotin bude."

"Yowes mandi sana sudah sore, wanita hamil jangan mandi malam-malam."

**********🌹🌹🌹🌹🌹**********

Terpopuler

Comments

Ony11

Ony11

Semoga keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik ya Airin.
Teguhkan dan kuatkan hati untuk tetap bisa berdiri kokoh walau sebetulnya rapuh, demi buah hati ya Rin😚

2022-10-19

4

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

Semangat ya rin semoga km ketemu Daffa nanti nya

2022-10-15

1

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

Airin sosok perempuan yang mandiri pasti dia tidak mau menjadi beban siapa pun. Semoga ada jalan terbaik untukmu.

2022-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bincang Author
2 Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3 Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4 Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5 Bab 4 - Welcome Jakarta
6 Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7 Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8 Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9 Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10 Bab 9 - Berhasil Keluar
11 Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12 Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13 Bab 12 - Bersama Sahabat
14 Bab 13 - Meninggalkan Asih
15 Bab 14 - 2 Pria Mencari
16 Bab 15 - Ternyata Hamil
17 Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18 Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19 Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20 Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21 Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22 Bab 21 - Ketar Ketir
23 Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24 Bab 23 - Suasana Panas
25 Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26 Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27 Bab 26 - Bodo Amat
28 Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29 Bab 28 - Siapa Dia?
30 Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31 Bab 30 - Perhatian Kecil
32 Bab 31 - Sedih dan Kesal
33 Bab 32 - Bonus Rezeki
34 Bab 33 - Di Usir bu Widya
35 Bab 34 - Rencana Baru
36 Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37 Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38 Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39 Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40 Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41 Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42 Bab 41 - Melepas Rindu 1
43 Bab 42 - Negatif Tespeck
44 Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45 Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46 Bab 45 - Kembali Pulang
47 Bab 46 - Rindu dan Panik
48 Bab 47 - Niat Terselubung
49 Bab 48 - Terjebak
50 Bab 49 - Bertemu Kembali
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bincang Author
2
Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3
Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4
Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5
Bab 4 - Welcome Jakarta
6
Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7
Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8
Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9
Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10
Bab 9 - Berhasil Keluar
11
Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12
Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13
Bab 12 - Bersama Sahabat
14
Bab 13 - Meninggalkan Asih
15
Bab 14 - 2 Pria Mencari
16
Bab 15 - Ternyata Hamil
17
Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18
Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19
Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20
Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21
Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22
Bab 21 - Ketar Ketir
23
Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24
Bab 23 - Suasana Panas
25
Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26
Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27
Bab 26 - Bodo Amat
28
Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29
Bab 28 - Siapa Dia?
30
Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31
Bab 30 - Perhatian Kecil
32
Bab 31 - Sedih dan Kesal
33
Bab 32 - Bonus Rezeki
34
Bab 33 - Di Usir bu Widya
35
Bab 34 - Rencana Baru
36
Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37
Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38
Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39
Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40
Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41
Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42
Bab 41 - Melepas Rindu 1
43
Bab 42 - Negatif Tespeck
44
Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45
Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46
Bab 45 - Kembali Pulang
47
Bab 46 - Rindu dan Panik
48
Bab 47 - Niat Terselubung
49
Bab 48 - Terjebak
50
Bab 49 - Bertemu Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!