Bab 15 - Ternyata Hamil

Happy Reading ☕

*********🌹🌹🌹🌹🌹**********

Gedung Corporindo Daffatama

"Selamat siang pak Yudi." sapa Dafaa begitu memasuki ruangan nya.

"Bagaimana persidangan nya lancar pak?"

"Iya,, akhirnya saya bisa lepas dari perempuan manja dan tukang selingkuh seperti Rachel. Gimana pak ada kabar apa, bagaimana penyelidikan nya?"

"Iya pak Daffa, saya menemukan beberapa bukti tentang hilangnya mama nya pak Daffa. Kemungkinan beliau ada di suatu tempat yang pasti jauh dan terpencil. Orang saya telah berhasil menangkap seorang yang di curigai. Kami masih mencari info dan menanyakannya, orang itu sangat sulit membuka mulut, dia benar-benar bertahan bungkam."

"Gunakan ancaman kekerasan jika masih bungkam.!"

"Tenang saja pak, kita masih menyelidiki keluarganya, siapa tau bisa dijadikan untuk mengancamnya."

"Bagus,,, untuk wanita bernama Airin bagaimana? Apa sudah ditemukan dimana dia tinggal sekarang?"

"Belum pak, masih dalam pencarian. Jika nanti ada petunjuk akan segera saya infokan."

"Ya sudah."

"Baik kalau begitu saya permisi pak, selamat siang!"

"Terimakasih bantuannya pak Yudi selamat siang."

Pria bernama pak Yudi pun keluar dari ruangan, Daffa memang meminta bantuan detektif swasta untuk menyelidiki kasus papa dan mama nya, juga sekalian mencari Airin.

*****🌹

Di tempat lain, dengan tiba-tiba teringat cepat mengambil ponsel nya mencari nama di kontak dan menelepon.

["Assalamualaikum bude Sumi ya?"]

["Waalaikumsalam, iya saya bude Sumi, ini siapa ya?"]

["Alhamdulillah akhirnya nomor bude masih sama, saya Faizal bude anaknya Bu Tuti tetangga sebelah rumah Airin, bude ingat?"]

["Oalah nak Faizal, ya ampun kamu apa kabar nak? Ada apa hubungi bude?"]

["Begini bude, kebetulan saya ada di Jakarta, sebenarnya saya mau ketemu Airin di kos nya eh ko ya malah dia nya pergi. Saya hubungi nomornya gak aktif bude, apa dia sudah ganti nomor ya? Bude tau ndak sekarang Airin dimana, dia sepertinya menghindari saya bude."]

["Ya ampun, Airin tinggal sama bude sekarang, bude yang minta dia tinggal sama bude nemenin bude sendirian terus. Setau bude nomornya Airin gak ganti loh."]

["Bude Faizal bisa minta alamat rumah bude, saya mau berkunjung mau ketemu Airin. Tapi bude jangan beri tahu Airin ya, nanti dia malah gak mau ketemu Faizal. Soalnya Faizal juga bingung kok sikapnya sekarang berubah."]

["Iya nanti bude sms ya alamat nya, tenang aja gak akan bude kasih tau Airin. Ini kebetulan dia lagi ke warung."]

["Terimakasih ya bude, Faizal tunggu sms alamat bude. Alhamdulillah sudah dulu ya bude. Sampai ketemu lagi nanti. Assalamualaikum bude."]

["Waalaikumsalam Fai."]

*****🌹

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam Rin, udah pulang nak, cukup ndak uang nya?"

"Lebih malah bude, ini sisa uangnya m belanjaannya."

"Loh Rin muka mu kenapa kok pucet gitu sih, kamu sakit ya?" tanya bude khawatir.

"Kayanya kepanasan aja bude, Airin mau minum dulu ya bude, haus." Aku berjalan kedapur dengan perlahan sambil tangan memegangi benda yang ku lewati, kepala mendadak pusing dan Brukkk...

"Airinnnn!!!" bude berlari dari ruang tamu ke dapur begitu mendengar suara benda jatuh.

"Astaghfirullah Airin,, nduk ya Allah kok malah jatuh, bangun Rin bangun nduk. Kamu kenapa?" bude mulai panik menepuk pipi pelan Airin, bude yang kebingungan teringat segera berlari ke kamar mengambil minyak angin yang biasa ia gunakan dikala pusing.

Tak menunggu lama, minyak angin pun di arahkan ke lubang hidup agar uap nya daat dihirup Airin. "Rinnn,, bangun nduk bangun..kamu kenapa?" bude masih berusaha memanggil.

Sekitar sepuluh menit kemudian aku pun membuka mata perlahan, kulihat samar wajah khawatir bude tepat diatas wajahku, bude masih duduk disebelah ku di dapur.

"Budeeee... maafin Airin ya budeee..."

"Kenapa? ada apa? gak kamu gak salah Rin. masih pusing gak? sudah bisa bangun?!"

"Bantu Airin duduk bude, masih pusing sedikit. Airin jadi ngerepotin bude ya." Bude pun memegang tangan dan bahu Airin membangunkannya untuk duduk bersandar di tembok dapur.

"Makasih bude. Duh kepala ku sakit, benjol kayanya he-he-he"

"Kamu sih, tiba-tiba jatuh. Rin boleh bude tanya sesuatu?"

"Ta..tanyya apa bude?" aku mulai sedikit panik dengan wajah serius bude.

"Kamu sayang sama bude gak? Kamu anggap siapa bude ini?"

"Hah..!! ko bude tanya nya gitu, jelas Airin sayang sekali dengan bude. Bude yang paling dekat dengan Airin setelah ibu."

"Kamu tau kan bude lebih sayang kamu dari pada adikmu, bahkan sama sepupumu aja bude normal saja sayangnya, makanya jangan ada sesuatu yang dirahasiakan dari bude. Ceritakan semua masalah mu, keluh kesah mu, beban mu. Kita disini untuk saling berbagi cerita saling menemani." ujar bude lembut.

Sejak dulu aku memang agak sedikit heran kenapa perlakuan bude Sumi agak berbeda kepadaku, aku merasa bude sangat sayang padaku daripada ke adikku atau ke sepupu ku. Tapi aku gak pernah ambil pusing, kupikir porsi sayang bude kepada semua keponakannya sama.

"Jadi ada apa sebenarnya?" tanya bude lagi pelan menatap wajahku yang diam menunduk.

"Airin hamil bude. Tapi bude jangan risau, Airin akan pergi dari sini bude, bude gak harus malu dengan adanya Arin disini." akhirnya aku pun mengeluarkan keluhan dan masalahku saat ini.

"Sudah berapa bulan, siapa yang melakukannya?" bude masih bertanya lembut diusap pelan kepalaku.

"Gak tau bude, Airin gak pernah ambil pusing ketika mens Airin telat karena biasanya memang telat. Tapi Minggu lalu saat ngerasa badan Airin mual, pusing, terpaksa Airin tes pakai tespeck ada 2 garisnya bude. Maafin Arin bude." dengan menangis sesenggukan.

"Siapa ayah bayi itu?"

"Ceritanya waktu itu ketika Airin bertemu dengan temannya Jaenudin mereka memaksa Airin minum bir dengan mencekok langsung ke mulut Airin. Akhirnya Airin berhasil keluar dari tempat kelima cowok itu yang ingin memperkosa Airin. Tepat bersamaan ada seorang lelaki yang jalan seperti orang aneh, sepertinya dia juga baru saja dikerjai orang. Kami bersama naik taksi ke kos an, dan disitulah kejadian itu terjadi. Dia lah pria pertama yang menyentuh Airin bude. Sebenarnya sebelum pergi dia meninggalkan nomor hape dan sebuah kartu kredit berikut nomor pin nya, sampai sekarang masih Airin simpan."

"Kamu gak mencoba menghubungi nya? Gimana pun juga dia harus tau, kalau kamu mengandung anaknya."

"Gak bude, waktu itu belum mikir kalau akan hamil. Tapi malah hamil kirain emang telat mens aja."

"Ya sudah mana nomor hape nya, cepat ambil kita hubungi lelaki itu." bujuk bude.

"Tapi budeee..."

"Gak ada tapi, cepet ambil kertas nya bawa kesini biar bude yang telpon." perintah bude mendorong agar Airin kekamarnya.

Tak sampai lama Airin kembali keluar dengan wajah lesu.

**********🌹🌹🌹🌹🌹**********

Lanjut yaaa...

to be continued 😂

Terpopuler

Comments

.

.

Alhamdulillah akhirnya proses perceraian Daffa dan rachel berjalan lancar hehe

2022-10-19

1

Ony11

Ony11

Syukurlah Airin berterus terang tentang keadaan yang sebenarnya tentang kehamilannya. Semoga bude Sumi bisa membantu Airin menyelesaikan masalah ini dan segera menghubungi Daffa, karena Daffa juga sedang mencari Airin.

Tapi kenapa Airin lesu ya? apa mungkin no hp Daffa hilang?

Mas Fai mau kerumah bude juga nih.

2022-10-15

3

🍌 ᷢ ͩ⏤͟͟͞R'Kᵝ⃟ᴸ🦎ҽͣɾᷛҽͣɳᷡ ⸙ᵍᵏ

🍌 ᷢ ͩ⏤͟͟͞R'Kᵝ⃟ᴸ🦎ҽͣɾᷛҽͣɳᷡ ⸙ᵍᵏ

Bener biar gimanapun dia harus tau kalo Airin mengandung anaknya.

2022-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bincang Author
2 Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3 Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4 Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5 Bab 4 - Welcome Jakarta
6 Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7 Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8 Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9 Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10 Bab 9 - Berhasil Keluar
11 Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12 Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13 Bab 12 - Bersama Sahabat
14 Bab 13 - Meninggalkan Asih
15 Bab 14 - 2 Pria Mencari
16 Bab 15 - Ternyata Hamil
17 Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18 Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19 Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20 Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21 Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22 Bab 21 - Ketar Ketir
23 Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24 Bab 23 - Suasana Panas
25 Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26 Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27 Bab 26 - Bodo Amat
28 Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29 Bab 28 - Siapa Dia?
30 Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31 Bab 30 - Perhatian Kecil
32 Bab 31 - Sedih dan Kesal
33 Bab 32 - Bonus Rezeki
34 Bab 33 - Di Usir bu Widya
35 Bab 34 - Rencana Baru
36 Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37 Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38 Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39 Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40 Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41 Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42 Bab 41 - Melepas Rindu 1
43 Bab 42 - Negatif Tespeck
44 Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45 Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46 Bab 45 - Kembali Pulang
47 Bab 46 - Rindu dan Panik
48 Bab 47 - Niat Terselubung
49 Bab 48 - Terjebak
50 Bab 49 - Bertemu Kembali
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bincang Author
2
Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3
Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4
Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5
Bab 4 - Welcome Jakarta
6
Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7
Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8
Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9
Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10
Bab 9 - Berhasil Keluar
11
Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12
Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13
Bab 12 - Bersama Sahabat
14
Bab 13 - Meninggalkan Asih
15
Bab 14 - 2 Pria Mencari
16
Bab 15 - Ternyata Hamil
17
Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18
Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19
Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20
Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21
Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22
Bab 21 - Ketar Ketir
23
Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24
Bab 23 - Suasana Panas
25
Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26
Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27
Bab 26 - Bodo Amat
28
Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29
Bab 28 - Siapa Dia?
30
Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31
Bab 30 - Perhatian Kecil
32
Bab 31 - Sedih dan Kesal
33
Bab 32 - Bonus Rezeki
34
Bab 33 - Di Usir bu Widya
35
Bab 34 - Rencana Baru
36
Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37
Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38
Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39
Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40
Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41
Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42
Bab 41 - Melepas Rindu 1
43
Bab 42 - Negatif Tespeck
44
Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45
Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46
Bab 45 - Kembali Pulang
47
Bab 46 - Rindu dan Panik
48
Bab 47 - Niat Terselubung
49
Bab 48 - Terjebak
50
Bab 49 - Bertemu Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!