Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae

Ikan teri, Ikan tenggiri

Selamat pagi, update lagi dan lagi

Lanjut ya, happy Reading ☕

*********"🌹🌹🌹🌹🌹**********

hmmm,,, mas Jae ko nawarin tapi maksa ya nada suaranya? Aku jadi takut.

Aku mengenal Jaenudin sebagai salah satu cowok yang berparas lumayan yang aku lihat. Dia tidak sekampung dengan ku, kami beda desa saja, aku mengenalnya karena kami bekerja di konveksi yang sama, saat itu aku akan pulang kerja dengan cuaca mendung dan gerimis yang sudah mulai turun. Diam menimbang apakah tetap melangkah pulang atau menunggu hujan reda. Disaat itu lah mas Jae datang mengajak pulang bersama dengan memperlihatkan payung ditangannya, sejak itu kami semakin dekat hingga beberapa bulan lamanya. Tapi siapa sangka mas Jae malah pergi tanpa mengabari ku, dia merantau ke Jakarta, ku tahu kabar itu dari teman kerja yang sama bagian dengannya.

Aku lulus sekolah menengah ketika usia ku 19 tahun, tak ingin berdiam dirumah lama aku melamar pekerjaan di konveksi yang lumayan besar. Aku masih muda ketika mengenal cinta, tapi sayang kisah cinta manis ku hanya 4bulan saja. Aku pun berhenti bekerja setelah setahun aku di tempat itu, pengurangan karyawan menjadi alasan aku diberhentikan, Tepat ketika aku berulang tahun yang ke 20. Alhamdulillah lepas dari pekerjaan itu aku tak lama menganggur, tetangga mengajak kerja di pasar di toko baju muslim. Ditoko aku hanya bertahan 6 bulan, jarak pasar lebih jauh dengan konveksi yang dulu, perhitungan gaji ongkos dan lainnya tak mencukupi menutupi kebutuhan, hanya lelah badan yang kudapat.

Beberapa bulan aku diam menganggur di rumah dengan kesibukan ikut mengambil bagian buang benang dari konveksi dekat rumah yang belum lama berjalan. Ada tetanggaku yang biasa membawa berkodi-kodi pakaian lalu diberikan ke tetangga yang mau bekerja dari rumah.

Tringggg.... Tringggg....

Suara dering hape butut mengagetkan ku, menyadarkan ku kembali ke kos an Asih.

"Mas Jae, ku abaikan balas pesannya dia malah nelepon."

Dengan perasaan senang, bingung, dan takut ku angkat teleponnya. Berbicara banyak, mengenang memori lama di kala gerimis dan mas Jae pun kembali mengajakku berpacaran melanjutkan kisah yang belum usai. Tak lupa menawarkan janjinya untuk membiayai hidupku asal mau pindah kos. Ku jawab aku belum ingin pindah, kalau memang harus pindah kos, aku akan berjuang sendiri. Meski ku dengar ada sedikit nada kecewa, tapi mas Jae mau mengerti.

*****🌹

Seminggu kemudian...

Selama seminggu mas Jae tak mengabariku, ku kirim pesan beberapa kali pun tak ada balasan. Aku kembali bekerja dengan happy seperti biasa hari ini aku akan dapat seragam kerja, aku pun berangkat sendiri karena hari ini jadwal libur Asih. Setelah di pesan kan ojol oleh Asih aku pun berangkat, aku mengamati jalan dan jalur angkot yang kedepannya akan ku gunakan. Uang ku tak akan cukup sebulan jika harus pulang pergi naik ojol. Uang sewa kontrakan sebagian sudah ku kirim ke Alika, dan sisanya aku berusaha tak ingin ku gunakan bersama uang pemberian dari bude. Hanya berbekal sedikit tabungan ketika masih bekerja buang benang kemarin yang aku gunakan sehemat mungkin.

"Pagi Airin, baru sampe ya." suara berat seorang cowok menyapaku.

"Iya mas baru sampe, kan mas liat aku turun dari motor."

"Ha-ha-ha iya, kan basa basi doang Rin. Udah sarapan?"

"Udah mas, tadi makan roti beli di warung deket kos an dan makannya di atas motor enak deh campur sama angin he-he-he"

"Nih, tambahan masih ada gorengan ayo sini makan dulu, biar nambah isi perut nya gak cuma roti."

Cowok ini namanya Rio dia rekan kerja ku di bagian dapur asisten koki, meski hanya asisten mas Rio juga memasak menu ringan. Untuk makan siang kami di kerjaan tugas asisten koki lah yang memasak bergantian kadang mas Rio si putih bersih kadang juga mas Andi si hitam manis.

"Aku makannya banyak lho mas, nanti kurang."

"Sebanyak nya cewek kalau makan kaya apa sih?" ledek mas Andi ikut menimpali.

"Oke deh, dipaksa sih." aku pun mencomot tempe goreng dan memakannya.

"Ko enak, siapa yang masak?" tanyaku basa basi.

"Enak ya... berati jago tuh yang masak." ucap mas Rio.

"Ah, aku juga kalo cuma masaknya tempe enak juga."

"Oiya,,, besok bawa ya tempe goreng buatan. mu Rin." kata mas Andi.

"Ha-ha-ha gak ah,, nanti pamor kalian turun byeee...." jawabku iseng lalu melangkah kedalam.

****☕

Waktu terus berlalu hari berganti hari, bulan pun ikut berganti tak rasa aku sudah bekerja di restoran sushi itu akan menginjak 3 bulan. Aku pun sudah pisah kos an dengan Asih karena tak ingin berlama-lama membebaninya meski Asih sendiri tak keberatan katanya atau entah hanya basa basi. Karena setiap pacarnya datang aku memilih keluar atau bergabung di kos an lain daripada menjadi obat nyamuk.

Aku kini tinggal di dekat tempat kerja ku, Alhamdulillah ketika jam istirahat ku coba berjalan ke belakang Mall disana ada gak kecil seperti yang di tunjukan si ibu warung yang berjualan samping halte bus depan Mall. Tak membuang waktu ketika menemukan kos nya aku segera menyimpan nomor kontak pemilik, dan berjanji akan datang melihat ketika pulang kerja.

Kos an ku lumayan bersih yang paling ku sukai harga nya terjangkau hanya setengah harga dari kos an Asih, hanya saja kamar mandi terpisah. Tak apa lah. Sejak aku menerima gaji pertama aku segera pindah, aku tak sekaligus membeli perabotan, semua ku isi bertahap. Alhamdulillah aku bisa mengirimkan uang kepada adikku, meski awalnya dia menolak mengatakan jika uang nya utuh jarang digunakan di pesantren. Aku tetap mengirim dan menyuruhnya ditabung karena itu sudah tanggung jawab ku dan menjadi rezeki adikku.

Hari ini aku shift siang dan akan pulang malam.

"Rin, ada pelanggan cowok yang nyariin kamu tuh didepan, pengen dilayanin sama kamu." kata teman ku ketika aku baru saja keluar dari toilet.

"Cowok, siapa?"

"Gak tau, samperin aja sana."

"Dia belum mesen apa-apa?"

"Belum, mau nya sama kamu. Bawa buku menu jangan lupa, sama dandan yang cantik." ledek temanku.

"Siapa yang nyariin Airin?!" tanya chef Rio.

"Gak tau chef, fans nya Airin kayanya." sambil berlalu.

Rio hanya melihat punggung Airin berjalan keluar.

Mas Jae

"Selamat siang, selamat datang, silahkan mau pesan apa? Ini buku menu nya!" sapa Airin sopan.

Cowok itu mendongak tersenyum "Airin, kamu kemana aja sih."

Aku hanya senyum sekilas. Basa basi bisu kamu mas, jelas-jelas aku kerja disini. Kamu yang kemana aja, terakhir aku menolak keinginan mu membiayai ku, eh malah menghilang . Sekarang datang malah bilang aku yang kemana aja. Aneh!!

"Aku selalu ada disini."

"Sabtu besok aku ulang tahun, aku ingin merayakan nya dengan mu berdua saja, mau kan?!" ucap nya jelas.

"Aku belum tau bisa apa gak, Sabtu aku kerja."

"Kalau masuk malam, ya kamu minta tukar shift aja. Please aku hanya ingin merayakan nya sama kamu saja. Aku rindu kamu Rin."

"Nanti ku kabari, nomor mu masih sama kan?"

"Masih dong, oke aku tunggu kabarnya, dan akan ku jemput."

"Jadi sekarang mau pesan apa?" tak menjawab aku sengaja mengingatkan lagi kedatangan kesini untuk makan bukan untuk ngobrol dengan ku saja.

*************🌹🌹🌹🌹🌹***************

to be continued 😂

Terpopuler

Comments

ㅤㅤ

ㅤㅤ

jangan mau airin nanti kamu di jebak siapa tau kan takutnya sebelum terjadi kamu hindari

2022-10-15

1

ㅤㅤ

ㅤㅤ

ini kebalik yang nanya nya ih typo onel🤭

2022-10-15

1

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

Muuuduuuussss banget ni si mas jae-langkung ni sebelom dapat di pepet terus 😤😤😤😤😤 kenapa sich setiap mau comment di bilang mengulang komentar padahal gk sama loh 😡😡😡

2022-10-14

2

lihat semua
Episodes
1 Bincang Author
2 Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3 Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4 Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5 Bab 4 - Welcome Jakarta
6 Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7 Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8 Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9 Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10 Bab 9 - Berhasil Keluar
11 Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12 Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13 Bab 12 - Bersama Sahabat
14 Bab 13 - Meninggalkan Asih
15 Bab 14 - 2 Pria Mencari
16 Bab 15 - Ternyata Hamil
17 Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18 Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19 Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20 Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21 Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22 Bab 21 - Ketar Ketir
23 Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24 Bab 23 - Suasana Panas
25 Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26 Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27 Bab 26 - Bodo Amat
28 Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29 Bab 28 - Siapa Dia?
30 Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31 Bab 30 - Perhatian Kecil
32 Bab 31 - Sedih dan Kesal
33 Bab 32 - Bonus Rezeki
34 Bab 33 - Di Usir bu Widya
35 Bab 34 - Rencana Baru
36 Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37 Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38 Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39 Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40 Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41 Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42 Bab 41 - Melepas Rindu 1
43 Bab 42 - Negatif Tespeck
44 Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45 Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46 Bab 45 - Kembali Pulang
47 Bab 46 - Rindu dan Panik
48 Bab 47 - Niat Terselubung
49 Bab 48 - Terjebak
50 Bab 49 - Bertemu Kembali
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bincang Author
2
Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3
Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4
Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5
Bab 4 - Welcome Jakarta
6
Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7
Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8
Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9
Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10
Bab 9 - Berhasil Keluar
11
Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12
Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13
Bab 12 - Bersama Sahabat
14
Bab 13 - Meninggalkan Asih
15
Bab 14 - 2 Pria Mencari
16
Bab 15 - Ternyata Hamil
17
Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18
Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19
Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20
Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21
Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22
Bab 21 - Ketar Ketir
23
Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24
Bab 23 - Suasana Panas
25
Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26
Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27
Bab 26 - Bodo Amat
28
Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29
Bab 28 - Siapa Dia?
30
Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31
Bab 30 - Perhatian Kecil
32
Bab 31 - Sedih dan Kesal
33
Bab 32 - Bonus Rezeki
34
Bab 33 - Di Usir bu Widya
35
Bab 34 - Rencana Baru
36
Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37
Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38
Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39
Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40
Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41
Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42
Bab 41 - Melepas Rindu 1
43
Bab 42 - Negatif Tespeck
44
Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45
Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46
Bab 45 - Kembali Pulang
47
Bab 46 - Rindu dan Panik
48
Bab 47 - Niat Terselubung
49
Bab 48 - Terjebak
50
Bab 49 - Bertemu Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!