Happy Reading ☕
**********🌹🌹🌹🌹🌹**********
Daffa memasukkan perlahan dengan susah payah disitu dia menyadari bahwa gadis dibawahnya belum pernah melakukan apa yang sedang dia lakukan. Ingin menyudahi permainan panas nya, tapi hasrat diri menolak sebelum pelepasan terjadi. Berhasil masuk membuat Airin berteriak kesakitan dengan cepat Daffa mengunci bibir dengan menciumnya.
"Hah..Hah..! Apa-apa ini!!" suara Airin yang mulai sadar kaget dan panik melihat sesosok tubuh pria tegap ada diatas nya mencium bibirnya dan menghentak lagi.
"Jangan teriak please! Maaf kan aku, aku hanya ingin pelepasan ini, tubuhku menginginkan penyatuan. Please nikmati saja, aku janji gak akan merasakan sakit lagi." ucap Daffa disela-sela melepas ciumannya.
Seperti terhipnotis kenikmatan ciuman yang diberikan pria diatasnya, Airin hanya bisa diam membiarkan Daffa kembali menghujaninya dengan hentakan dan hentakan dasyat yang tak pernah ia rasakan sebelumnya mengantarkan dia kepuncak kenikmatan yang pertama. Tubuh menggelinjang geli bersamaan dengan keluarnya cairan basah hangat dibawah sana dan mengunci ketat rudal Daffa membuat Daffa menjadi bersemangat agar dirinya pun merasakan apa yang gadis dibawahnya sudah lebih dulu rasakan.
Daffa melakukan dengan pelan menusuk kedalam semakin dalam semakin cepat irama serta bunyi air berkecipak menambah gairah penyatuan mereka. Sadar tak bisa berlari Airin hanya memejamkan mata, setitik air mata mengalir di sudut matanya menyadari apa yang sudah hilang dari dirinya. Tak ada panggilan nama diantara mereka, hanya erangan dan rintihan yang terdengar. Jemari Airin meremas ujung selimut yang ada disebelah kepalanya ketika tubuhnya menegang bersamaan dengan tubuh Daffa yang juga menegang berdenyut-denyut menyemburkan lava panas bersamaan.
Tubuh pria ambruk disebelahku setelah mencabut kejantanannya dari dalam ku, memeluk tubuh ku dan terlelap. Aku menangis diam.
Kenapa malah jadi seperti ini? Bagaimana bisa aku begitu terpedaya oleh pria tak ku kenal ini. Aku sudah kehilangan mahkota yang selama 21tahun kujaga. Maaf kan aku Ya Allah, bagaimana aku menghapus doa laknat ini Gusti.
Air mata tak juga berhenti mengalir dalam diam ku, hingga aku pun kelelahan dan tertidur.
*****🌹
Sementara di rumah mewah seorang wanita kesal, marah, panik begitu melihat dirumah tak juga menemukan suaminya.
"Biiii.... mas Daffa belum pulang?!" tanyanya panik.
"Lah, bukannya perginya sama nyonya?" bibi malah bingung.
"Iya, aduhhh Daffa sayang kamu dimana. Maafkan aku!" suara panik menangis dia berjalan ke kamarnya.
*****🌹
Rasa haus yang tiba-tiba datang membuat Daffa yang tidur terbatuk dan duduk menepuk dadanya. Dia melihat disampingnya seorang wanita yang semalam rela melakukan penyatuan dengannya. Mata menatap lekat wajah manis disebelahnya, tak berkedip dan merasa bersalah.
Maafkan aku yang sudah setengah memaksa untuk mengikuti permainan ku semalam. Aku sangat menyesal sekarang, aku sadar sekarang tak bisa mengembalikan milikmu yang berharga itu seberapapun uang yang ku berikan padamu. Tak mungkin juga aku memberimu uang ganti rugi, karena kamu bukan pelacur. Semua terjadi karena keterpaksaan. Tapi aku tidak menyesali apa yang sudah ku lakukan dengan mu. Baru kali ini aku merasakan apa yang namanya kenikmatan bercinta sebenarnya. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi. Ku mohon maafkan aku.
Daffa memungut pakaiannya lalu memakainya, kemudian matanya mencari kertas dan pulpen dan menuliskan permintaan maaf serta sederet nomor hapenya berikut nomor pin, bersamaan dengan dikeluarkan sebuah kartu kredit dari dalam dompetnya diletakkan disebelah gadis yang masih tertidur polos hanya tertutup selimut.
*****🌹
"Awww,,, sakit amat ya." dengan lirih Airin bangun dari tidurnya memegangi kepalanya yang masih terasa pusing. Ingatannya kembali melayang kemalam kemarin dengan celingak celinguk mencari pria yang sudah mengambil kehormatannya. Matanya menatap pada kertas dan kartu yang tergeletak sengaja ditinggalkan.
"Kartu kredit berikut nomor pin nya? Maksudnya apa? Dia pikir aku pelacur, kurang ajar!! Brengsek!!" jeritnya kesal memaki.
Airin berdiri dengan selimut terseret mengikuti jalannya yang tertatih sakit dibagian inti nya menuju kamar mandi.
*****🌹
Mobil pun berhenti didepan pagar rumah mewah, gerbang terbuka begitu melihat siapa yang datang.
"Tuan Daffa, Tuan dari mana? Nyonya mencari dari kemarin!" tanya satpam penjaga gerbang setelah membuka pintu.
"Dimana Rachel?!" serunya.
"Nyonya sudah pergi tuan tadi lepas subuh katanya ingin mencari tuan."
Berjalan dengan perasaan masih marah dan kesal kedalam rumah menuju kamarnya. Setelah bersih-bersih dia melihat hape yang tak pernah dia lihat sebelumnya.
"Hape siapa nih? Perasaan hape Rachel bukan seperti ini?" Daffa bergumam dan menatap hape yang ternyata berkedip menyala tanpa suara. Daffa mengambil ketika si penelepon berhenti, ternyata hape tidak terkunci. Di gulirnya mencari aplikasi hijau disana tak banyak isi pesan hanya ada seorang saja yang biasa mengirim dan menerima pesan dari hape ini.
Sebuah pesan masuk dengan nama Andre muncul disana, aplikasi yang terbuka membuat Daffa bisa membaca pesan masuk itu dengan geram.
[Sayang Rachel, aku rindu kamu. Jangan lama-lama ya sayang. Aku tunggu di apartemen kita seperti biasa]
Daffa menscroll pesan keatas ada beberapa gambar dan video mesum, ternyata mereka saling berbagi. Otak Daffa berpikir dan bibirnya tersenyum.
"Hmmm... Bagus aku sangat ingin meninggalkan mu, ternyata kamu memberi ku jalan. Thanks Rachel, bersenang-senang lah dengan selingkuhan mu dan tunggu surat cerai dari ku."
*****🌹
"Untung hari ini aku libur jadi gak perlu bertingkah aneh dengan jalan ku. Ku harap jangan lagi aku bertemu dengan cowok itu, dan semoga tak ada kejadian menyedihkan lain yang menimpaku kedepannya."
"Aku harus bisa melupakan kejadian buruk itu, move on Airin move on!" mencoba menyemangati diri dengan berharap semua tetap pada tempatnya.
Tiba-tiba hape berbunyi alunan musik, menandakan ada telepon masuk.
Asih..
"Asih, hai ada apa?" tanyaku.
"Kamu libur ya? Aku masuk siang nih, mau main ke kosan mu boleh gak? Ada yang mau aku ceritain," suara Asih terdengar serak dan bergetar.
"Oh iya sini aja, aku lagi santai ko. Aku tunggu ya, hati-hati dijalan."
"Oke,, aku otw ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam,"
Sekitar setengah sejam lamanya aku menunggu kedatangan Asih dengan duduk melamun di teras kamar membiarkan angin sejuk pagi sehabis hujan menyentuh wajahku.
"Airin..!" suara Asih didepan pagar.
Aku melambaikan tangan menyuruhnya langsung masuk. Hampir saja aku berdiri tapi sedetik kemudian ingat lalu duduk lesu menanti Asih yang berjalan ke arahku. Ku perhatikan wajah Asih seperti sedang sakit agak sedikit pucat. Tiba didepan ku segera dia memelukku dan menangis.
"Hei ada apa? sudah, sudah ayo masuk dulu, kita bicara pelan-pelan." ajak ku merangkul pundaknya masuk kedalam.
**********🌹🌹🌹🌹🌹**********
Ada apa dengan Asih yaa???
Duh, Airin yang menyedihkan harus bisa kuat dihadapan sahabat nya yang sedang rapuh.
Lanjut yuk guysss....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
R⃟🧸 ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Ⓝⓘⓓⓐ
ish si Daffa ko mlah main pergi aja sih gak nungguin Airin bangun 🤧
2022-10-19
1
R⃟🧸 ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Ⓝⓘⓓⓐ
Airin knpa kamu gak nolak sih saat si Daffa bilang seperti itu 🙄
2022-10-19
1
lucky gril
salam kenal mpok author 🙏
2022-10-18
1