Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.

Happy Reading ☕

**********🌹🌹🌹🌹🌹**********

Daffa memasukkan perlahan dengan susah payah disitu dia menyadari bahwa gadis dibawahnya belum pernah melakukan apa yang sedang dia lakukan. Ingin menyudahi permainan panas nya, tapi hasrat diri menolak sebelum pelepasan terjadi. Berhasil masuk membuat Airin berteriak kesakitan dengan cepat Daffa mengunci bibir dengan menciumnya.

"Hah..Hah..! Apa-apa ini!!" suara Airin yang mulai sadar kaget dan panik melihat sesosok tubuh pria tegap ada diatas nya mencium bibirnya dan menghentak lagi.

"Jangan teriak please! Maaf kan aku, aku hanya ingin pelepasan ini, tubuhku menginginkan penyatuan. Please nikmati saja, aku janji gak akan merasakan sakit lagi." ucap Daffa disela-sela melepas ciumannya.

Seperti terhipnotis kenikmatan ciuman yang diberikan pria diatasnya, Airin hanya bisa diam membiarkan Daffa kembali menghujaninya dengan hentakan dan hentakan dasyat yang tak pernah ia rasakan sebelumnya mengantarkan dia kepuncak kenikmatan yang pertama. Tubuh menggelinjang geli bersamaan dengan keluarnya cairan basah hangat dibawah sana dan mengunci ketat rudal Daffa membuat Daffa menjadi bersemangat agar dirinya pun merasakan apa yang gadis dibawahnya sudah lebih dulu rasakan.

Daffa melakukan dengan pelan menusuk kedalam semakin dalam semakin cepat irama serta bunyi air berkecipak menambah gairah penyatuan mereka. Sadar tak bisa berlari Airin hanya memejamkan mata, setitik air mata mengalir di sudut matanya menyadari apa yang sudah hilang dari dirinya. Tak ada panggilan nama diantara mereka, hanya erangan dan rintihan yang terdengar. Jemari Airin meremas ujung selimut yang ada disebelah kepalanya ketika tubuhnya menegang bersamaan dengan tubuh Daffa yang juga menegang berdenyut-denyut menyemburkan lava panas bersamaan.

Tubuh pria ambruk disebelahku setelah mencabut kejantanannya dari dalam ku, memeluk tubuh ku dan terlelap. Aku menangis diam.

Kenapa malah jadi seperti ini? Bagaimana bisa aku begitu terpedaya oleh pria tak ku kenal ini. Aku sudah kehilangan mahkota yang selama 21tahun kujaga. Maaf kan aku Ya Allah, bagaimana aku menghapus doa laknat ini Gusti.

Air mata tak juga berhenti mengalir dalam diam ku, hingga aku pun kelelahan dan tertidur.

*****🌹

Sementara di rumah mewah seorang wanita kesal, marah, panik begitu melihat dirumah tak juga menemukan suaminya.

"Biiii.... mas Daffa belum pulang?!" tanyanya panik.

"Lah, bukannya perginya sama nyonya?" bibi malah bingung.

"Iya, aduhhh Daffa sayang kamu dimana. Maafkan aku!" suara panik menangis dia berjalan ke kamarnya.

*****🌹

Rasa haus yang tiba-tiba datang membuat Daffa yang tidur terbatuk dan duduk menepuk dadanya. Dia melihat disampingnya seorang wanita yang semalam rela melakukan penyatuan dengannya. Mata menatap lekat wajah manis disebelahnya, tak berkedip dan merasa bersalah.

Maafkan aku yang sudah setengah memaksa untuk mengikuti permainan ku semalam. Aku sangat menyesal sekarang, aku sadar sekarang tak bisa mengembalikan milikmu yang berharga itu seberapapun uang yang ku berikan padamu. Tak mungkin juga aku memberimu uang ganti rugi, karena kamu bukan pelacur. Semua terjadi karena keterpaksaan. Tapi aku tidak menyesali apa yang sudah ku lakukan dengan mu. Baru kali ini aku merasakan apa yang namanya kenikmatan bercinta sebenarnya. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi. Ku mohon maafkan aku.

Daffa memungut pakaiannya lalu memakainya, kemudian matanya mencari kertas dan pulpen dan menuliskan permintaan maaf serta sederet nomor hapenya berikut nomor pin, bersamaan dengan dikeluarkan sebuah kartu kredit dari dalam dompetnya diletakkan disebelah gadis yang masih tertidur polos hanya tertutup selimut.

*****🌹

"Awww,,, sakit amat ya." dengan lirih Airin bangun dari tidurnya memegangi kepalanya yang masih terasa pusing. Ingatannya kembali melayang kemalam kemarin dengan celingak celinguk mencari pria yang sudah mengambil kehormatannya. Matanya menatap pada kertas dan kartu yang tergeletak sengaja ditinggalkan.

"Kartu kredit berikut nomor pin nya? Maksudnya apa? Dia pikir aku pelacur, kurang ajar!! Brengsek!!" jeritnya kesal memaki.

Airin berdiri dengan selimut terseret mengikuti jalannya yang tertatih sakit dibagian inti nya menuju kamar mandi.

*****🌹

Mobil pun berhenti didepan pagar rumah mewah, gerbang terbuka begitu melihat siapa yang datang.

"Tuan Daffa, Tuan dari mana? Nyonya mencari dari kemarin!" tanya satpam penjaga gerbang setelah membuka pintu.

"Dimana Rachel?!" serunya.

"Nyonya sudah pergi tuan tadi lepas subuh katanya ingin mencari tuan."

Berjalan dengan perasaan masih marah dan kesal kedalam rumah menuju kamarnya. Setelah bersih-bersih dia melihat hape yang tak pernah dia lihat sebelumnya.

"Hape siapa nih? Perasaan hape Rachel bukan seperti ini?" Daffa bergumam dan menatap hape yang ternyata berkedip menyala tanpa suara. Daffa mengambil ketika si penelepon berhenti, ternyata hape tidak terkunci. Di gulirnya mencari aplikasi hijau disana tak banyak isi pesan hanya ada seorang saja yang biasa mengirim dan menerima pesan dari hape ini.

Sebuah pesan masuk dengan nama Andre muncul disana, aplikasi yang terbuka membuat Daffa bisa membaca pesan masuk itu dengan geram.

[Sayang Rachel, aku rindu kamu. Jangan lama-lama ya sayang. Aku tunggu di apartemen kita seperti biasa]

Daffa menscroll pesan keatas ada beberapa gambar dan video mesum, ternyata mereka saling berbagi. Otak Daffa berpikir dan bibirnya tersenyum.

"Hmmm... Bagus aku sangat ingin meninggalkan mu, ternyata kamu memberi ku jalan. Thanks Rachel, bersenang-senang lah dengan selingkuhan mu dan tunggu surat cerai dari ku."

*****🌹

"Untung hari ini aku libur jadi gak perlu bertingkah aneh dengan jalan ku. Ku harap jangan lagi aku bertemu dengan cowok itu, dan semoga tak ada kejadian menyedihkan lain yang menimpaku kedepannya."

"Aku harus bisa melupakan kejadian buruk itu, move on Airin move on!" mencoba menyemangati diri dengan berharap semua tetap pada tempatnya.

Tiba-tiba hape berbunyi alunan musik, menandakan ada telepon masuk.

Asih..

"Asih, hai ada apa?" tanyaku.

"Kamu libur ya? Aku masuk siang nih, mau main ke kosan mu boleh gak? Ada yang mau aku ceritain," suara Asih terdengar serak dan bergetar.

"Oh iya sini aja, aku lagi santai ko. Aku tunggu ya, hati-hati dijalan."

"Oke,, aku otw ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam,"

Sekitar setengah sejam lamanya aku menunggu kedatangan Asih dengan duduk melamun di teras kamar membiarkan angin sejuk pagi sehabis hujan menyentuh wajahku.

"Airin..!" suara Asih didepan pagar.

Aku melambaikan tangan menyuruhnya langsung masuk. Hampir saja aku berdiri tapi sedetik kemudian ingat lalu duduk lesu menanti Asih yang berjalan ke arahku. Ku perhatikan wajah Asih seperti sedang sakit agak sedikit pucat. Tiba didepan ku segera dia memelukku dan menangis.

"Hei ada apa? sudah, sudah ayo masuk dulu, kita bicara pelan-pelan." ajak ku merangkul pundaknya masuk kedalam.

**********🌹🌹🌹🌹🌹**********

Ada apa dengan Asih yaa???

Duh, Airin yang menyedihkan harus bisa kuat dihadapan sahabat nya yang sedang rapuh.

Lanjut yuk guysss....

Terpopuler

Comments

R⃟🧸 ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Ⓝⓘⓓⓐ

R⃟🧸 ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Ⓝⓘⓓⓐ

ish si Daffa ko mlah main pergi aja sih gak nungguin Airin bangun 🤧

2022-10-19

1

R⃟🧸 ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Ⓝⓘⓓⓐ

R⃟🧸 ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Ⓝⓘⓓⓐ

Airin knpa kamu gak nolak sih saat si Daffa bilang seperti itu 🙄

2022-10-19

1

lucky gril

lucky gril

salam kenal mpok author 🙏

2022-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bincang Author
2 Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3 Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4 Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5 Bab 4 - Welcome Jakarta
6 Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7 Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8 Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9 Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10 Bab 9 - Berhasil Keluar
11 Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12 Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13 Bab 12 - Bersama Sahabat
14 Bab 13 - Meninggalkan Asih
15 Bab 14 - 2 Pria Mencari
16 Bab 15 - Ternyata Hamil
17 Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18 Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19 Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20 Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21 Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22 Bab 21 - Ketar Ketir
23 Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24 Bab 23 - Suasana Panas
25 Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26 Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27 Bab 26 - Bodo Amat
28 Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29 Bab 28 - Siapa Dia?
30 Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31 Bab 30 - Perhatian Kecil
32 Bab 31 - Sedih dan Kesal
33 Bab 32 - Bonus Rezeki
34 Bab 33 - Di Usir bu Widya
35 Bab 34 - Rencana Baru
36 Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37 Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38 Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39 Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40 Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41 Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42 Bab 41 - Melepas Rindu 1
43 Bab 42 - Negatif Tespeck
44 Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45 Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46 Bab 45 - Kembali Pulang
47 Bab 46 - Rindu dan Panik
48 Bab 47 - Niat Terselubung
49 Bab 48 - Terjebak
50 Bab 49 - Bertemu Kembali
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bincang Author
2
Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3
Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4
Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5
Bab 4 - Welcome Jakarta
6
Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7
Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8
Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9
Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10
Bab 9 - Berhasil Keluar
11
Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12
Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13
Bab 12 - Bersama Sahabat
14
Bab 13 - Meninggalkan Asih
15
Bab 14 - 2 Pria Mencari
16
Bab 15 - Ternyata Hamil
17
Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18
Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19
Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20
Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21
Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22
Bab 21 - Ketar Ketir
23
Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24
Bab 23 - Suasana Panas
25
Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26
Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27
Bab 26 - Bodo Amat
28
Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29
Bab 28 - Siapa Dia?
30
Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31
Bab 30 - Perhatian Kecil
32
Bab 31 - Sedih dan Kesal
33
Bab 32 - Bonus Rezeki
34
Bab 33 - Di Usir bu Widya
35
Bab 34 - Rencana Baru
36
Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37
Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38
Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39
Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40
Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41
Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42
Bab 41 - Melepas Rindu 1
43
Bab 42 - Negatif Tespeck
44
Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45
Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46
Bab 45 - Kembali Pulang
47
Bab 46 - Rindu dan Panik
48
Bab 47 - Niat Terselubung
49
Bab 48 - Terjebak
50
Bab 49 - Bertemu Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!