Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas

Happy Reading and Happy Shopping guyssss , karya ku yang berikutnya. Mohon support nya again sayang.

********************_____********************

TOK......TOK.....TOK....

"Assalamualaikum Neng,,, neng Airin,,," seru seorang tetangga sebelah rumah mengetuk pintu dengan tergesa-gesa.

"Waalaikumsalam Bu Tuti, ada apa ya?" sahut gadis yang membuka pintu dan keluar menatap seorang ibu dengan bingung.

"Neng, anu neng itu berita di tipi, ada berita di tipi neng.!!" suara ibu Tuti tetangga berbadan gemuk agak sedikit bergetar.

"Berita apa Bu, ibu nonton berita apa? kok sampai panik gitu?" Airin masih bingung.

"Pak,,, bapakkkk,,, sini pak..!!! Ibu gak tega cerita nyaaaaa...!!!" teriak Bu Tuti dengan nyaring ke arah rumah nya.

Dengan kening berkerut Airin hanya diam menatap heran, maksud tetangganya. Tak lama datang seorang pria berjalan cepat dengan buru-buru menghampiri rumah Airin.

"Ada apa Bu? Belum disampaikan juga?" tanya suami Bu Tuti yang bernama pak Iwong pelan.

"Bapak aja yang cerita, ibu gak tega." jawab Bu Tuti pelan.

Menghembuskan nafas, "Neng Airin yang sabar ya, yang kuat neng. Barusan di tipi bapak dan ibu lihat berita kecelakaan bus yang membawa kedua orang tua neng Airin pulang ke sini." ucap pak Iwong sambil melihat wajah gadis yang berdiri didepan nya berubah pelan-pelan.

"Pak, bus itu kan banyak gak hanya satu. Belum tentu itu bus yang di naiki orang tua Airin." jawab nya tenang.

Tak lama kemudian terdengar suara dering telepon dari dalam rumah. Airin menoleh sebentar. "Pak, Bu, maaf Airin kedalam sebentar itu hape Airin bunyi." lalu berbalik badan dan masuk.

Tak selang berapa lama, "Ayahhhhhh,,,,Ibuuuuuu,,,, kenapa kalian pergiiiiiii....!!!!" teriak Airin syok.

Tetangga yang masih didepan pintu berpandangan dan bergegas masuk kedalam rumah menyusul Airin. Mereka melihat Airin duduk lemas dilantai tanah yang sudah di haluskan dan menangis sambil masih terus memegang hape.

"Pak,, itu coba dengarkan masih ada suaranya gak di hape nya Airin?" kaya sang istri memberi saran.

"Iya halo assalamualaikum." sahut pak Iwong setelah mengambil hape dari tangan Airin.

"Oiya pak, baik-baik insyaallah nanti saya akan ajak neng Airin ke rumah sakit. Terimakasih pak informasi nya." jawab pak Iwong dan kemudian mematikan sambungan telepon nya.

"Dari siapa pak?!" tanya sang istri.

"Dari polisi Bu, ngasih tau soal kecelakaan itu. Neng Airin,,, ayo neng bapak sama ibu anterin ke rumah sakit untuk melihat jenazah orang tua neng." ucap pak Iwong lirih.

"Jadi beneran orang tua Airin meninggal, hikss,,,hikss,, Alika gimana apa dia udah tahu kalau ayah sama ibu meninggal?" ucap Airin sedih.

"Sabar ya neng, jodoh, rezeki, maut sudah diatur oleh Gusti Allah. Semua rahasia Nya. Neng harus ikhlas agar ayah sama ibu bisa tenang." kata Bu Tuti.

"Alika gimana Bu,? Apa dia tahu, dia harus diberi tahu Bu!"

"Iya nanti bapak yang telepon ke pondok nya Neng Alika ya, sekarang neng Airin siap-siap kita ke rumah sakit, nanti biar neng Alika langsung nyusul ke rumah sakit juga." pak Iwong memberikan saran.

Pasangan suami istri tetangga Airin pun pergi untuk berganti pakaian dan mengeluarkan kendaraan. "Neng siap-siap ya." ucap Bu Tuti lagi.

Airin masih diam termenung sesaat dan kemudian berdiri menuju kamarnya.

****

Mobil pun tiba di pelataran rumah sakit, dengan cepat mencari tempat parkir dan berhenti. Bergegas turun dan bergandengan tangan bersama si ibu tetangga sebelah rumah berjalan mengikuti pak Iwong yang berjalan cepat menuju receptions.

"Permisi mbak, korban kecelakaan bus dari arah Ngawi sebelah mana ya?"

"Bapak nya keluarga korban ya, langsung aja pak lurus kearah sana nanti ada petugas polisi ko yang berjaga." jawab si mbak manis berkerudung merah.

"Terimakasih mbak. Ayo Bu, neng kita kesana." Bapak berjalan cepat menuju kerumunan orang yang bercampur dengan petugas polisi.

"Maaf permisi, kami keluarga korban kecelakaan, ini salah satu anak korban dari ibu Ratmi dan pak Joko." ucap pak Iwong tetanggaku segera.

"Mbak Airiiinnn..!!!" seru suara yang sudah ku kenali, dia Alika adikku.

"Alika,, dek kamu sudah disini."

"Iya mbak, ayah sama ibu mbak, mereka habis jenguk Alika tadi, kenapa mereka pergi secepat ini mbak." suara adikku sedih dan serak.

Ibu Tuti memeluk kami. "Pak polisi saya mau lihat ayah dan ibu saya pak." ucap Airin.

"Silahkan masuk dan cari namanya di kertas yang di gantung di jempol kaki korban ya mbak." jawab polisi.

"Ayo mbak, kita masuk dari tadi aku belum berani masuk." Alika merangkul lengan kakaknya berjalan masuk beriringan.

Udara di kamar jenazah yang berbau pengap ditambah aroma bau darah dari para korban kecelakaan seketika membuat mual. Ku tahan hidung dan mulutku dengan tangan. Mencari nama di setiap ranjang hingga ranjang paling ujung dan berhenti.

Mereka mendekati ranjang pelan-pelan, sesekali saling tatap seolah mengatakan saling menyuruh untuk membuka kain putih penutup jenazah.

"Mbak aja yang buka, Lika takut." ucap nya pelan.

Mau tak mau aku pun mengulurkan tangan ku meraih ujung kain putih yang berada di atas kepala dan membuka. Wajah yang mereka kenali sebagai ayah mereka dengan luka memar lecet sobek dan darah mengering dimana-mana.

"Ayahhh..." panggilku lirih.

"Mbak, kita kesebelas situ yuk, lalu keluar aku gak kuat lama-lama disini." kata Lika sembari menarik lenganku untuk pindah ranjang, segera ku tutup kembali kain ke atas kepala ayahku dan berjalan ke ranjang di sebelahnya. Kembali ku buka kain untuk kedua kalinya, kini wajah senyum manis ibuku ada dihadapan ku. Wajah dengan luka dan darah yang juga sudah mengering.

"Ibuuuu...." suara lirih kembali ku panggil ibuku.

"Dek, kita doakan sekarang aja yuk." pinta ku sebelum meninggalkan kamar jenazah itu. Adikku mengangguk.

Tak pernah ada yang abadi, tak kan ada yang namanya keabadian, semua akan kembali kepada sang Pencipta hanya bagaimana caranya semua sudah takdir yang Kuasa.

Aku dan adikku keluar, dengan wajah dan hidung merah efek air mata yang terus mengalir. "sing sabar ya neng, kalian berdua harus kuat dan tetap semangat menjalani hidup kedepannya." ucap ibu Tuti tetangga rumah ku.

"Maaf mbak, ini barang-barang kedua orang tua mbak nya, dan untuk jenazah akan segera dibersihkan di rumah sakit dan akan diantarkan ke alamat rumah." seorang polisi berkata seraya memberikan dua buah tas kepadaku.

"Baik pak polisi, kami akan segera pulang untuk mempersiapkan kedatangan jenazah untuk segera di solatkan lalu dimakamkan." keterangan pak polisi pun di jawab oleh pak Iwong.

*******🌹🌹🌹🌹🌹*******

Cerita berikutnya guyssss,,, cerita yang insyaallah akan aku jadikan GA bulan Oktober.

Don't forget to Follow my akun, Like to bab, gift to my novel, and vote.

Terimakasih ❣️

Terpopuler

Comments

Ɽ⃟˜ Gita ♕

Ɽ⃟˜ Gita ♕

innalillahi sedih issh🤧🤧🤧
mengandung bawang,buat airin yang sabar yah 😭

2022-10-18

0

🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀♡яιsмα❥🍥👙

🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀♡яιsмα❥🍥👙

Sedih banget jadi airin ditinggal ayah sama ibunya yang kuat airin…

2022-10-15

0

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

😭😭😭😭😭 kasian banget jadi yatim piatu dgn seketika 😭😭😭

2022-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bincang Author
2 Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3 Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4 Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5 Bab 4 - Welcome Jakarta
6 Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7 Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8 Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9 Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10 Bab 9 - Berhasil Keluar
11 Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12 Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13 Bab 12 - Bersama Sahabat
14 Bab 13 - Meninggalkan Asih
15 Bab 14 - 2 Pria Mencari
16 Bab 15 - Ternyata Hamil
17 Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18 Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19 Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20 Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21 Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22 Bab 21 - Ketar Ketir
23 Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24 Bab 23 - Suasana Panas
25 Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26 Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27 Bab 26 - Bodo Amat
28 Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29 Bab 28 - Siapa Dia?
30 Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31 Bab 30 - Perhatian Kecil
32 Bab 31 - Sedih dan Kesal
33 Bab 32 - Bonus Rezeki
34 Bab 33 - Di Usir bu Widya
35 Bab 34 - Rencana Baru
36 Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37 Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38 Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39 Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40 Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41 Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42 Bab 41 - Melepas Rindu 1
43 Bab 42 - Negatif Tespeck
44 Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45 Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46 Bab 45 - Kembali Pulang
47 Bab 46 - Rindu dan Panik
48 Bab 47 - Niat Terselubung
49 Bab 48 - Terjebak
50 Bab 49 - Bertemu Kembali
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bincang Author
2
Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3
Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4
Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5
Bab 4 - Welcome Jakarta
6
Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7
Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8
Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9
Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10
Bab 9 - Berhasil Keluar
11
Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12
Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13
Bab 12 - Bersama Sahabat
14
Bab 13 - Meninggalkan Asih
15
Bab 14 - 2 Pria Mencari
16
Bab 15 - Ternyata Hamil
17
Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18
Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19
Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20
Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21
Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22
Bab 21 - Ketar Ketir
23
Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24
Bab 23 - Suasana Panas
25
Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26
Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27
Bab 26 - Bodo Amat
28
Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29
Bab 28 - Siapa Dia?
30
Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31
Bab 30 - Perhatian Kecil
32
Bab 31 - Sedih dan Kesal
33
Bab 32 - Bonus Rezeki
34
Bab 33 - Di Usir bu Widya
35
Bab 34 - Rencana Baru
36
Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37
Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38
Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39
Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40
Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41
Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42
Bab 41 - Melepas Rindu 1
43
Bab 42 - Negatif Tespeck
44
Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45
Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46
Bab 45 - Kembali Pulang
47
Bab 46 - Rindu dan Panik
48
Bab 47 - Niat Terselubung
49
Bab 48 - Terjebak
50
Bab 49 - Bertemu Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!