Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja

Happy Reading ☕

****************🌹🌹🌹🌹🌹****************

Pukul 04:20 aku bangun lebih dulu segera ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan menunaikan sholat subuh, setelah melipat sajadah aku mengintip ke jendela lalu menoleh kearah Asih yang masih asik tertidur pulas. Ku goyangkan bahunya pelan dan memanggil namanya. "Sih, Asihh, bangun solat subuh dulu." kataku tapi Asih tetap tak bergeming.

"Astaghfirullah aku lupa ngecash hape, ya ampun." baru teringat dengan benda kecil milikku yang hanya bersuara dan mengirim pesan saja. Celingak celinguk aku mencari colokan kosong, dan menemukan di samping meja tv. Segera ku colok kedalam dua lubang hingga hape butut ku menyala lalu ku letakkan.

Kembali aku merebahkan badan dan melihat isi kamar Asih lagi dan lagi dengan takjub, dan agak sedikit heran, ingin ku tanya berapa sewa disini dan berapa gaji di tempatnya bekerja. Isi kamar lengkap dengan ranjang, lemari pakaian, televisi, dispenser, magiccom, kulkas satu pintu, serta kipas angin, belum lagi ku lihat tak sengaja hape Asih berbentuk persegi panjang tanpa tombol tak seperti miliknya. Keheranan ku membawa ku terlelap kembali dibuai angin pagi yang masih sejuk.

"Rin,,,Rinn,, bangun Rin." aku mengerjakan mata berasa ada tangan yang menggoyangkan pundak dan memanggil ku.

"Eh, kamu udah bangun Sih. Tadi subuh aku bangunin kamu malah gak bangun, jadi aku tidur lagi deh. Kamu udah rapih aja," balasku lalu mendongak ke atas tembok melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 8 pagi.

"Iya aku mau berangkat nih, kamu udah siapin lamaran kerja nya lom? mau aku bawa sekarang apa besok aja?" tanya Asih masih sambil menyisir rambutnya.

"Aku belum sempat bikin surat lamarannya, aku titip besok aja ya."

"Ya udah, sekarang kamu bikin besok bareng aku sekalian berangkat kerja nya."

"Loh, emang langsung kerja gitu?"

"Iya, kemarin malem bos ku udah ngomong kalau bisa langsung ajak kamu, biar langsung di traning." Asih memulas matanya dengan eyeshadow warna coklat.

"Oh gitu oke deh siap. Ngomong-ngomong disini sewa nya berapa Sih per bulan nya?" aku tak tahan bertanya.

"Lumayan sih, aku suka disini kamar mandi nya sendiri-sendiri. Kalau kos an lain malah kamar mandi nya barengan gitu males antri aku."

"Gaji kamu sebulan untuk bayar sewa, makan, bayar listrik emang cukup? Masih bisa nabung gak?"

"Ha ha ha,, kalau dibilang cukup ya cukup buat makan m ongkos aja gaji ku, tapi kan aku kerja sampingan juga. Makanya bisa kos disini dan beli perabotan semua ini. Kamu kalau mau juga bisa ko."

"Ooooo,,, sewa disini berapa? Terus gaji aku nanti sama gak dengan mu?"

"Disini sewa nya 900 ribu sebulan belum listrik, uang sampah, dan keamanan. Gaji mu nanti sama kaya aku paling lebih kecil berapa ratus ribu aja mungkin. Ya udah aku berangkat dulu ya, udah dijemput. Aku duluan ya, kamu kalau mau makan bikin sendiri aja. Oiya kamu ada uang gak, buat beli apa gitu?"

"Ada ko ada, makasih. Ya udah sana berangkat nanti telat, hati-hati." aku pun ikut mendorong Asih keluar dari kamarnya agar bisa melihat siapa yang menjemputnya. Sebuah motor sport berwarna merah metalik sudah parkir manis di depan pagar kos.

Hmmm dijemput pacar nya toh. Kerja sampingan nya Asih apa ya? Katanya aku juga bisa ikut kerja juga kalau mau, kerja apaan ya?

Lamunan ku terputus mendengar suara para pendemo yang berada didalam perut ku minta diisi. "Laper, keluar ah sambil lihat jalan sekitar sekalian cari sarapan. Eh iya lupa tanya Asih pulang jam berapa ya kerja nya?" aku beranjak kedalam mengambil dompet dari dalam tas menarik selembar uang 20 ribuan.

*****🌹

"Ko tumben ya,, Asih belum pulang, udah jam sembilan malam padahal. Emang kerja nya sampai jam berapa sih? Apa gak ada sift nya? Ya ampun banyak nyamuk juga ya disini, masuk ajalah." aku yang masih duduk di depan pintu kamar menunggu Asih pulang berdiri dan masuk kedalam.

Setelah setengah jam mengutak Atik hape butut nya dengan berbalas pesan dengan mas Faisal, terdengar suara motor berhenti di depan. Aku berdiri dan mengintip dari jendela kamar, ternyata Asih yang baru turun dari atas motor sport merah, buru-buru aku kembali duduk menatap tv.

"Rin,,, Rin,, buka pintunya!" seru suara Asih dengan ketukan.

"Iya Sih," kubuka pintu dan membiarkan Asih masuk dan duduk diatas kasur, kembali ku tutup pintu.

"Nih minum dulu, ko malam sekali pulang nya? sudah makan malam?" tanyaku khawatir melihat Asih seperti kelelahan sembari mengulurkan segelas air putih.

"Makasih ya. Oh iya tadi sebenarnya aku sudah pulang dari jam tiga sore. Tapi aku ada kerja sampingan di luar makanya baru sampe rumah."

"Oh,, kerja nya di bagi dua shift ya?"

"Iya, yang pagi pulang sore, yang masuk siang pulang habis malam sampai tutup restoran. Aku bersih-bersih dulu ya, capek banget."

"Udah makan?"

"Udah tadi makan nasi goreng di pinggir jalan. Kamu?"

"Udah tadi beli nasi di warteg depan."

"Oke,, besok jadi kan berangkat kerja, udah disiapin kan berkas nya?"

"Udah ko, oke aku siap besok."

*****🌹

TOK...TOK...TOK...

"Silahkan masuk,"

"Pagi pak,saya bawa temen saya yang saya bilang waktu itu yang lagi cari kerja." kata Asih setelah membuka pintu.

Seorang pria berperut gemuk, dengan satu kancing kemeja di bagian pusar seperti akan lepas, menatap diriku dari atas hingga bawah.

"Perkenalkan dirimu dan apa motivasi mu ingin kerja?" tanya nya datar dengan suara berat.

"Nama saya Airin Nurani, biasa di panggil Airin atau Rin. Saya dua bersaudara, adik di pondok pesantren, kami hanya tinggal berdua kira nya itu lah motivasi saya bekerja. Ingin menghidupi diri sendiri dan adik. Tanpa meminta kepada orang lain."

"Sudah pernah kerja dimana sebelumnya?"

"Waktu di kampung, pernah kerja di konvensi sebagai operator jahit, pernah kerja di toko baju di pasar."

"Oke, meskipun kamu belum pernah ada skil bekerja di restoran tak apa, saya akan bantu kamu, karena motivasi mu sungguh besar. Kamu disini bekerja sama seperti Asih, sebagai Pramusaji atau bahasa keren nya waiters, melayani pelanggan dengan membawa buku menu, mencatat pesanan pelanggan dengan jelas dan teliti lalu mengulanginya, kemudian membawakan pesanan pelanggan jika sudah siap, jika pesanan belum siap kamu bisa mengulangi dari membawa buku tamu jika ada pelanggan lain yang datang. Diwaktu kosong tak ada pelanggan jangan biarkan meja kotor. Apa kamu paham?!"

"Paham pak, saya akan bekerja sebaik mungkin, terimakasih sudah menerima saya."

"Oke kamu akan di traning selama seminggu, setelah itu kamu akan mendapatkan baju seragam. Terus disini jam kerja di bagi dua shift ya pagi dan siang, pagi jam 7 sampai jam 3 sore, siang jam 1 sampai selesai tutup restoran. Jam 9 pagi sudah buka resto ya, jadi datang pukul 7, maksimal keterlambatan setengah jam, karena kita harus breafing beres-beres dan lainnya , mengerti?!"

"Baik pak, saya mengerti terimakasih."

"Ya sudah, Asih kamu sekalian bantu ajarkan Airin ya. Kenalkan dia kepada rekan kerja yang lain."

"Baik pak, kalau gitu permisi."

****************🌹🌹🌹🌹🌹****************

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡тαуαηgηα αуαᴳ᯳ᷢ

𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡тαуαηgηα αуαᴳ᯳ᷢ

iya tutup nya ga di jelasin jam berapa wkwk 😂

2022-10-15

3

🍌 ᷢ ͩ⏤͟͟͞R'Kᵝ⃟ᴸ🦎ҽͣɾᷛҽͣɳᷡ ⸙ᵍᵏ

🍌 ᷢ ͩ⏤͟͟͞R'Kᵝ⃟ᴸ🦎ҽͣɾᷛҽͣɳᷡ ⸙ᵍᵏ

tutupnya emangnya jam berapa

2022-10-14

2

𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡тαуαηgηα αуαᴳ᯳ᷢ

𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡тαуαηgηα αуαᴳ᯳ᷢ

hemm jangan pernah tergoda untuk menerima sampingan yang ga halal

2022-10-14

2

lihat semua
Episodes
1 Bincang Author
2 Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3 Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4 Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5 Bab 4 - Welcome Jakarta
6 Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7 Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8 Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9 Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10 Bab 9 - Berhasil Keluar
11 Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12 Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13 Bab 12 - Bersama Sahabat
14 Bab 13 - Meninggalkan Asih
15 Bab 14 - 2 Pria Mencari
16 Bab 15 - Ternyata Hamil
17 Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18 Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19 Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20 Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21 Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22 Bab 21 - Ketar Ketir
23 Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24 Bab 23 - Suasana Panas
25 Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26 Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27 Bab 26 - Bodo Amat
28 Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29 Bab 28 - Siapa Dia?
30 Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31 Bab 30 - Perhatian Kecil
32 Bab 31 - Sedih dan Kesal
33 Bab 32 - Bonus Rezeki
34 Bab 33 - Di Usir bu Widya
35 Bab 34 - Rencana Baru
36 Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37 Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38 Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39 Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40 Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41 Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42 Bab 41 - Melepas Rindu 1
43 Bab 42 - Negatif Tespeck
44 Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45 Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46 Bab 45 - Kembali Pulang
47 Bab 46 - Rindu dan Panik
48 Bab 47 - Niat Terselubung
49 Bab 48 - Terjebak
50 Bab 49 - Bertemu Kembali
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bincang Author
2
Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3
Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4
Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5
Bab 4 - Welcome Jakarta
6
Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7
Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8
Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9
Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10
Bab 9 - Berhasil Keluar
11
Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12
Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13
Bab 12 - Bersama Sahabat
14
Bab 13 - Meninggalkan Asih
15
Bab 14 - 2 Pria Mencari
16
Bab 15 - Ternyata Hamil
17
Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18
Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19
Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20
Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21
Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22
Bab 21 - Ketar Ketir
23
Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24
Bab 23 - Suasana Panas
25
Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26
Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27
Bab 26 - Bodo Amat
28
Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29
Bab 28 - Siapa Dia?
30
Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31
Bab 30 - Perhatian Kecil
32
Bab 31 - Sedih dan Kesal
33
Bab 32 - Bonus Rezeki
34
Bab 33 - Di Usir bu Widya
35
Bab 34 - Rencana Baru
36
Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37
Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38
Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39
Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40
Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41
Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42
Bab 41 - Melepas Rindu 1
43
Bab 42 - Negatif Tespeck
44
Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45
Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46
Bab 45 - Kembali Pulang
47
Bab 46 - Rindu dan Panik
48
Bab 47 - Niat Terselubung
49
Bab 48 - Terjebak
50
Bab 49 - Bertemu Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!