Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini

*Beli ayam beli itik

Sambil minum wedang sekuteng

Hei hei hei kamu wanita cantik

Juga kamu lelaki ganteng

Don't forget like n komen yaaaa*....

***************🌹🌹🌹🌹🌹****************

Pukul sembilan malam, udara desa yang semakin dingin karena hujan baru saja menumpahkan air nya ke tanah, setelah acara tahlilan 40 hari ayah dan ibu, aku sedikit agak lega. Duduk dengan kaki selonjoran diatas anyaman tikar bersama sanak saudara dan tetangga dekat rumah yang masih bercakap-cakap.

"Rin, kamu sudah siap semua keperluan yang harus dibawa ke Jakarta?" tiba-tiba mas Faisal menghampiri dan ikut duduk di sebelahku.

"Paling bawa apa sih mas, yang jelas aku bawa itu pakaian, ijazah, dan beberapa sertifikat pengalaman kerja dulu aja.." jawabku.

"Kamu udah punya rekening tabungan ya? pakai Bank apa tabungan mu?" tanya Faisal lagi.

"Ada mas, rekening lama sih, jaman aku masih kerja di pabrik, entah masih aktif apa gak itu rekening. Bank Jatim mas."

"Oooo. Gini Rin, mas mau ngajak kamu buka tabungan baru di kota besok, karena biasanya semua pekerjaan di Jakarta itu pakai Bank yang umum gitu kayanya. Gimana mau kan?"

"Ah, nanti ngerepotin mas Fai lagi, udah sering banget aku minta tolong lho."

"Ya gak pa pa, mas ikhlas ko bantu nya. Bikin tabungan yang sangat saldo awalnya murah aja kaya Tabunganku gitu aja."

"Hmmm iya deh, besok jam berapa mas? Oiya itu rumah belum ada yang datang ya mas. Di Airin ada beberapa tapi cuma telpan telpon aja."

"Sabar,, gak bisa buru-buru yang kaya gitu. Beberapa di mas sih ada yang tanya-tanya gitu, kita berdoa aja."

"Iya mas." jawabku mengangguk.

"Fai,, ayo pulang sudah malam neng Airin juga lelah biar istirahat." kata pak Joko, bapak mas Faisal seraya berdiri. "Neng, bapak dan ibu pamit pulang ya. Tetep semangat yang neng." katanya.

"Iya pak, Bu, terimakasih banyak bantuan nya."

Tetangga lain pun ikut berpamitan, beberapa saudara yang tinggal berdekatan pun berpamitan juga. Tersisa saudara dari ibuku yang memang rumah nya agak jauh di kota, dan tetap memilih untuk menginap semalam.

*****🌹

Fajar pun mulai naik dan pergi perlahan ke peraduan meninggalkan semburat warna orange yang makin lama akan pudar. Suara kokokan ayam jantan bersahutan saling beradu kekuatan. Lepas sholat subuh, segera Airin memasak nasi dan juga lauk seadanya, mengingat masih ada nya tamu di rumah yang harus dia layani dengan baik.

"Lho, Rin kamu sudah rapih aja sudah masak juga, aduh budhe jadi gak enak ini baru bangun." suara khas bangun tidur terdengar di belakangku. Aku menoleh dan tersenyum," Gak pa pa budhe, pasti budhe lelah kemarin seharian masak. Yuk kita sarapan." jawabku sekalian mengajak nya sarapan.

Budhe ku ini adik dari ibu ku namanya budhe Sumi dia seorang janda yang ditinggal mati suaminya tanpa meninggalkan anak. Tinggal di kota dirumah peninggalan suaminya dan tetap bekerja. Budhe Sumi sayang sekali pada ku dan Alika, sering berkunjung meski rumahnya jauh, malah saudaraku yang hanya beda RT malah jarang sekali datang kerumah.

"Iya nanti, budhe mau mandi dulu. Tunggu ya kita sarapan bareng, pinjam handuk mu ya Rin." jawab nya sambil berjalan ke arah kamar mandi.

"Silahkan bude, Airin tunggu disini."

Sekitar setengah jam kemudian bude keluar dari kamar sudah rapih, duduk bersama ku di kursi meja makan kayu sederhana.

"Rin, ayo sarapan. Nanti habis sarapan bude pamit pulang ya. Kamu yakin ndak mau ikut bude tinggal di kota aja, cari kerja disana?" tanya bude sembari menyendok nasi dan lauk ke piring. Sarapan dengan lauk tempe goreng, mie goreng, dan sambal.

"Bukan Airin gak mau bude, tapi Airin mau mandiri dan usaha sendiri bude. Di Jakarta nanti Airin tinggal sementara di kos nya Asih, kalau sudah ada gaji nanti Airin pindah kos sendiri."

"Tapi inget ya tetep hati-hati lebih waspada ditempat baru dan juga jangan tinggalkan sholat mu, selalu berdoa dimana saja kamu berada."

"Iya bude insyallah."

*****🌹

"Assalamualaikum Rin..."

"Waalaikumsalam, sebentar." berjalan kedepan melihat tamu ku lalu membuka pintu.

"Sudah siap yuk ke kota bikin tabungan." Ternyata mas Faisal sudah berdiri di depan teras rumah ku dengan gagah memakai kemeja biru tua dengan celana jeans berwarna sama, tak lupa topi kebanggaannya. Dulu aku pernah bertanya kenapa kalau pergi selalu pakai topi, jawabnya yang asal dan lucu 'Biar makin ganteng' membuatku tertawa dan sejak itu aku tak lagi heran malah lumayan agak sedikit terpukau.

"Hei,, ko bengong. Baru sadar kalau aku ganteng ya?! Bude Sumi mana?"

"Dih, masih pagi mas, kalau mau kepedean itu nanti abis Dzuhur lah. Bude sudah pulang. Tunggu sebentar aku ambil tas dulu." berbalik badan dan melesat ke kamar.

Aku menaiki motor mas Faisal dengan perasaan dag dig dug. Siapa yang tak ingin dibonceng lelaki tampan yang banyak sekali wanita yang mencuri pandang setiap berjalan lewat depan rumahnya. Mas Faisal berkulit coklat cerah lumayan berotot dengan potongan rambut nya yang seperti penyanyi Ariel Noah itu semakin bikin wanita klepek-klepek. Dari dulu aku selalu menganggap mas Faisal ini sebagai kakakku, tak pernah ada perasaan lain sebelumnya.

Aku pun memutuskan menerima pernyataan cinta teman satu sekolah ku dulu dan kami pun berpacaran, tapi itu baru terjadi beberapa bulan yang lalu kami jadian pacarku sudah pergi merantau ke Jakarta lebih dulu. Itulah yang menjadi salah satu alasan ku nekat ke Jakarta, ingin tahu kabarnya. Tapi dia dimana? kerja apa?

"Rinnn..."

"Eh, iya kenapa mas?" hampir oleng efek kaget karena dari tadi pikiran ku kemana-mana.

"Eh eh eh,,,, kamu kenapa oleng, gak pegangan ya."

"Pegangan kok mas, ini di besi belakang, kenapa mas?"

"Kamu lagi ngelamun, mikirin apa? ragu mau ke Jakarta?"

"Gak lah mas, masa ragu."

"Rin, maaf ya sebenarnya mas pengen banget anterin kamu sampe Jakarta, sampai kos nya temen mu itu, tapi mas harus kerja besok."

"Gak pa pa mas, aku bisa sendiri ko. Nanti Asih jemput di terminal kok. Mas Faisal kerja aja yang semangat juga, biar banyak uang nya."

"Kalau mas udah banyak uang, mas mau melamar seorang wanita Rin, menurut mu gimana?"

Deg

Aduh kenapa jadi aneh gini hatiku.

"Ya bagus itu mas, Airin doakan semoga mas dapat istri yang baik, karena mas Faisal lelaki baik."

"Pegangan mas Rin, mas mau ngebut nih biar dapat antrian awal." seru nya tiba-tiba dan aku pun spontan memeluk pinggangnya, sedetik, semenit, rasa nyama mulai masuk kedalam hatiku. Perasaan yang tiba-tiba hadir sejak kemarin sore selalu aku tepis mengingat aku yang sudah memiliki kekasih dan mengingat anggan ku yang hanya menganggap mas Faisal layaknya kakak bagiku.

****************🌹🌹🌹🌹🌹****************

Publish setiap Rabu dan Sabtu yaaa

Jangan lupa like komen, dan dukungan nya.

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀♡яιsмα❥🍥👙

🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀♡яιsмα❥🍥👙

Sama2 memiliki perasaan tapi hanya dalam diam.. semoga suatu saat kalian memang berjodoh ya rin sama faisal..

2022-10-15

1

𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀

𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀

Mending Airin sama mas Fai aja yang jelas dan kenal keluarganya.
Ehh Airin masih mengharap pacar yang katanya pergi merantau tapi tak pernah kasih kabar itu.

2022-10-14

13

🍌 ᷢ ͩ⏤͟͟͞R'Kᵝ⃟ᴸ🦎ҽͣɾᷛҽͣɳᷡ ⸙ᵍᵏ

🍌 ᷢ ͩ⏤͟͟͞R'Kᵝ⃟ᴸ🦎ҽͣɾᷛҽͣɳᷡ ⸙ᵍᵏ

nah kena serangan cintoyyy itu rin🤣

2022-10-13

2

lihat semua
Episodes
1 Bincang Author
2 Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3 Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4 Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5 Bab 4 - Welcome Jakarta
6 Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7 Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8 Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9 Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10 Bab 9 - Berhasil Keluar
11 Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12 Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13 Bab 12 - Bersama Sahabat
14 Bab 13 - Meninggalkan Asih
15 Bab 14 - 2 Pria Mencari
16 Bab 15 - Ternyata Hamil
17 Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18 Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19 Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20 Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21 Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22 Bab 21 - Ketar Ketir
23 Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24 Bab 23 - Suasana Panas
25 Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26 Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27 Bab 26 - Bodo Amat
28 Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29 Bab 28 - Siapa Dia?
30 Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31 Bab 30 - Perhatian Kecil
32 Bab 31 - Sedih dan Kesal
33 Bab 32 - Bonus Rezeki
34 Bab 33 - Di Usir bu Widya
35 Bab 34 - Rencana Baru
36 Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37 Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38 Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39 Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40 Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41 Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42 Bab 41 - Melepas Rindu 1
43 Bab 42 - Negatif Tespeck
44 Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45 Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46 Bab 45 - Kembali Pulang
47 Bab 46 - Rindu dan Panik
48 Bab 47 - Niat Terselubung
49 Bab 48 - Terjebak
50 Bab 49 - Bertemu Kembali
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bincang Author
2
Bab 1 - Kuat yang harus Ikhlas
3
Bab 2 - Mencintai Dalam Diam
4
Bab 3 - Perasaan Aneh apa Ini
5
Bab 4 - Welcome Jakarta
6
Bab 5 - Bismillah Berangkat Kerja
7
Bab 6 - Bertemu Mas Jaenudin
8
Bab 7 - Ajakan Bujuk Rayu Jae
9
Bab 8 - Jebakan Jaenudin
10
Bab 9 - Berhasil Keluar
11
Bab 10 - Setengah Sadar Melakukan
12
Bab 11 - Semua Sudah Tak Lagi Sama.
13
Bab 12 - Bersama Sahabat
14
Bab 13 - Meninggalkan Asih
15
Bab 14 - 2 Pria Mencari
16
Bab 15 - Ternyata Hamil
17
Bab 16 - Sama-sama Kecewa
18
Bab 17 - Keteguhan Hati Airin
19
Bab 18 - Welcome Back to Jakarta
20
Bab 19 - Sandera Buka Mulut
21
Bab 20 - Mama Widyastuti Ditemukan
22
Bab 21 - Ketar Ketir
23
Bab 22 - Daffa bertanya, Airin berbohong
24
Bab 23 - Suasana Panas
25
Bab 24 - Menolong Asih Lahiran
26
Bab 25 - Sikap yang Aneh 1
27
Bab 26 - Bodo Amat
28
Bab 27 - Aduh Apa Lagi ini
29
Bab 28 - Siapa Dia?
30
Bab 29 - Cemburu Bilang Bos
31
Bab 30 - Perhatian Kecil
32
Bab 31 - Sedih dan Kesal
33
Bab 32 - Bonus Rezeki
34
Bab 33 - Di Usir bu Widya
35
Bab 34 - Rencana Baru
36
Bab 35 - Rumah Baru Rezeki Baru
37
Bab 36 - Aku dilamar, Kamu Tunangan
38
Bab 37 - Semua serba Terpaksa
39
Bab 38 - Harap-Harap Cemas
40
Bab 39 - Jiwa Yang Lelah
41
Bab 40 - Airin & Faisal Wedding
42
Bab 41 - Melepas Rindu 1
43
Bab 42 - Negatif Tespeck
44
Bab 43 - Airin ditolong Daffa
45
Bab 44 - Pembicaraan Lelaki
46
Bab 45 - Kembali Pulang
47
Bab 46 - Rindu dan Panik
48
Bab 47 - Niat Terselubung
49
Bab 48 - Terjebak
50
Bab 49 - Bertemu Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!