Happy Reading ☕
**********🌹🌹🌹🌹🌹**********
Di lantai 3 Mega Karaoke,,,
"Silahkan mbak ini ruangan nya."
"Terimakasih, ayo sayang kita kedalam." masih tetap bergelayut manja mendorong pintu dan masuk.
"Welcome Pak Daffa dan Bu Rachel, akhirnya mau juga menemui kami disini. Maaf saya memang tidak terlalu suka pertemuan yang terlalu resmi, mari silahkan bergabung." jawaban suara pria dari dalam mengajak masuk.
Sudah ada Amelia dan tiga orang lagi yang duduk berjejeran, Amelia hanya sibuk memilih lagu dari layar sentuh tv. Sekilas mengering padaku.
"Ayo sayang duduk disitu, ehmm ini bisa gak kita nyalakan dulu lampu nya, kita bahas kerja santai nya, setelah itu baru kita have fun." saran Rachel.
"Oowh iya,,, Ken coba nyalain dulu lampunya. Kita selesaikan kerjasama ini, biar enjoy kita goyang nya." timpal Amelia.
Tak membuang waktu kami berlima pun duduk mengelilingi meja bundar, Ken mengeluarkan berkas kerjasama diberikan ke Rachel. "Dibaca dulu Bu Rachel biar tak ada dusta diantara kita he-he-he" diiringi kedipan mata sekilas.
"Silahkan sayang, kamu baca dulu, aku mau ke toilet sebentar, kamu yang lebih paham bisnis daripada aku." berdiri mencium pipi suamiku Daffa lalu keluar.
Daffa membaca berkas dengan serius.
"Gimana sayang, sudah kamu baca? Bagaimana menurut mu prospek nya bagus tidak?" suara manja Rachel berbisik meniup telinga Daffa.
"Hmmm relex dulu kali ya tegang amat kayanya. Kalian berdua baru datang kan pasti haus, minum dulu biar enak ngobrol nya." segera Amelia menawarkan minuman, mendorong dua gelas yang masih utuh kehadapan Rachel dan Daffa.
"Iya, datang dari tadi baru ditawarin minum sekarang." menerima gelas pemberian Amelia dan menyodorkan satu ke suaminya.
"Sayang minum dulu,"
Tak ingin berlama Daffa langsung menerima dan meminum habis isi dalam gelas, dan kembali mempelajari berkas. Rachel menatap kaget ke arah Daffa, lalu memandang kearah Amelia, isyarat mata bermain dan dibalas anggukan oleh Amel dan senyum pun mengembang seketika.
"Gimana sayang, bagus gak prospek kedepan nya bisnis ku ini?"
"Lumayan sih, tapi untung memang gak terlalu banyak hanya akan tetap berlangsung tanpa khawatir akan koleps, karena pasar membutuhkan produk ini." jawab Daffa cepat.
"Oke Mel,, kayanya bakal kita jadiin nih kerjasama kita. Sebagai perayaan kita joget n nyanyi yuk. Lampunya matiin dong."
"Mel,, reaksi berapa lama?" bisik pelan ditelinga Amel
"Sekita 10 menit juga udah keliatan sih, tunggu aja."
"Kenapa disini gerah ya, AC nya gak nyala ya?" ucap Daffa yang mulai muncul reaksi kepanasan. Tak ada yang menyahut selain dirinya yang lain asik berjoget. Tatapan mata Daffa mulai liar menatap pinggul Rachel dan Amelia bergoyang, tapi otak di kepala nya masih bisa terkontrol baik.
"Ada apa sayang?" Rachel mendekat cepat membuka kancing kemeja Daffa bagian atas. Tapi tangan Rachel di tepisnya.
"Sori, aku ke toilet dulu." Daffa berdiri berusaha menjauh agar tetap waras tak mengikuti hasrat yang ingin meledak.
"Aku antar sayang?"
"Tak perlu, diam disana aku akan kembali!!" tegas menolak dan berjalan terengah-engah sambil mengipasi wajahnya.
*****🌹
Sialan nih cowok, karena kalian udah kurang ajar main keroyokan oke terima balasannya.
Airin yang mau tak mau terpaksa meminum minuman keras yang di cekokkan kedalam mulutnya lumayan agak banyak, membuat kepalanya terasa pening dan sakit. Tapi kesadaran masih tetap ada. Berusaha bangkit dengan berpura-pura.
"Oke oke,, sudah cukup aku sudah gak kuat lagi. Kalian ingin bermain dengan ku kan? Cepat lepaskan aku dulu, aku akan melayani kalian secara bersamaan, gimana?!" ucapan ku sengaja menantang gairah mereka.
"Wah gila,, maen berlima bro cakep,,, oke gak tuh. Lepasin buruan lepasin,!" teriak cowok yang menuang wiski ke mulutku.
Tanpa buang waktu meski kepala dan mataku semakin berat dan dengan sedikit terhuyung aku berusaha kuat dan bangkit, Aku menendang dagu cowok yang paling dekat dengan ku, mendorongnya hingga jatuh menimpa yang lain. Mereka yang sadar aku berbohong segera ingin menyergapku, tak ku biarkan mereka menguasai ku lagi, Ku tendang perut, dan ada yang kena batang keperkasaan salah seorang dari mereka.
"Aaaakkkhhhh kurang ajar,,, perempuan sialannnn... Jangan biarkan dia bisa keluar dari sini dalam keadaan baik..!!!" serunya memberi semangat yang lain untuk menangkap ku yang sudah akan sampai pintu dan keluar.
Tangan ku di tarik, dan dengan cepat aku melilit kaki cowok yang memegangi ku hingga aku jatuh menimpa tubuhnya, suara buggghh terdengar keras, badan ku aman. Ku lihat cowok meringis kesakitan aku bangkit dan melompat ke pintu dan membuka lalu berjalan cepat keluar dari ruangan laknat itu dengan kepala terhuyung memegangi tembok.
Tinggal satu lorong lagi aku sampai di depan, ketika seorang menubruk ku.
"Aaawww,,, aduh, lepasin!" Aku berteriak dan menoleh melihat cowok yang tadi aku lihat bersama pasangannya yang sempat berdiri dibelakangku. Kini tergolek dengan wajah memerah dan napas yang terengah-engah memelukku.
"Please bawa gua keluar dari sini, CEPET!!!" perintah cowok itu cepat.
"Eh..eh.. maksudnya gimana,,? Ya udah bangun cepet, aku juga gak mau lama-lama disini. Ayo bangun!" ucapku segera begitu ingat jika aku masih belum aman.
"Jangan liat ke bawah, lurus kedepan!!" gertak nya lagi.
"Gak usah bawel, jalan emang lurus kedepan, tapi juga harus liat ke bawah juga, kalo ada lubang gimana?!" sahutku kesal sudah merepotkan masih aja galak.
"Mana ada lubang didalam sini oneng, cepetan keluar dari sini, ke mobil. Lu bawa mobil gue!"
"Diem-diem gak usah bawel, gak usah nyuruh-nyuruh. Pokoknya kita keluar dari sini." Entah bagaimana aku sempat melirik sekilas kebawah dan mulutku menganga melihat sesuatu agak terlihat menonjol dibawah sana. Buru-buru aku kembali menatap lurus kedepan dan wajahku makin memerah.
*****🌹
"Mau kemana mbak, mas?" supir taxi menanyakan kepada kami karena sejak masuk kami masih diam menenangkan diri masing-masing.
"Aduhhh pak AC nya dong, saya kepanasan.!"
"Udah nyala dari tadi kali, bawel amat sih." ucap ku.
"Jadi mau diantar kemana mbak mas?"
"Apartemen Venus Pak!"
"Kos an Mekarwangi pak!"
Seru kami bersamaan. Pak supir hanya bisa geleng-geleng kepala. Kami pun saling menatap, wajah Daffa lagi-lagi terlihat menahan gejolak gairah dengan melihat wajah Airin, bibirnya, lehernya, pundaknya, ingin segera menerkam dan menyatu. Airin merinding dilihat dengan tatapan mata tak kedip seperti serigala lapar yang ingin menjilati mangsa.
Gak bisa dibiarin ini cowok, kayanya mesum juga nih. Kalau dibikin tidur bagus kali ya.
Reflek Airin memukul leher Daffa yang masih menatapnya, Buuuggghhh... Daffa ambruk pingsan seketika.
"Eh,,eh,, mbak itu kenapa mas nya di pukul? Mbak ******* ya?!" pak supir panik.
"Bukan pak, udah jangan berisik, antar saya ke kosan Mekarwangi yang di jalan Anggrek depan sana. Cepet kalau lama nanti saya gantiin nih jadi supir."
"Eh jangan,,, oke oke.. iya saya anterin sekarang!" menginjak gas dan melesat.
Eh,,, kenapa ke kos an? terus ini cowok gimana nasib nya, masa mau dibawa ke kosan sih? Tapi kalau suruh anterin ke apartemen nya, dia pasti gak bisa sendirian juga, masih pingsan gini. Aduh kenapa juga tadi aku bikin pingsan, malah jadi ngerepotin kan.
************🌹🌹🌹🌹🌹************
To be continued 😂
Bagaimana kelanjutannya... Lanjut besok yaaa,, like n komen nya jangan lupa. Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
R⃟🧸 ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Ⓝⓘⓓⓐ
wih Rin kamu trnyata jago juga beladiri smpe si Daffa dibuat pingsan eh klo pingsan kan nyusahin hrus dibawa kekosan 🤦
2022-10-19
0
ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏
Untung Airin bs beladiri
2022-10-15
3
B€²⃟ ⃟ᴳᴿˢ᭄sᷝqᷮuͤaͬd🆔™
Apa itu 😱😱😱😱😱
Tegak lurus tapi bukan tiang listrik kan
2022-10-15
3