Apa yang Azka ucapkan itu membuat bibir Kara cemberut. Bukankah Azka sendiri yang mengajukan perjanjian untuk mencampuri urusan masing-masing. Kenapa dia marah jika dia dekat dengan Arsha?
"Kak Azka enggak lupa 'kan soal perjanjian itu? Kakak kenapa marah?" tanya Kara dengan kesal. Matanya yang bulat itu seakan ingin lepas dari wajahnya.
"Kara, Arsha itu adik aku sedangkan kamu istri aku, kalian berdua ...."
"Kak Azka itu yang keterlaluan. Kakak egois," kata Kara sambil mendorong kuat tubuh Azka.
"Kara, setidaknya hargai suami kamu. Kita sudah menikah, terlepas dari perjanjian kita, kita tetap suami istri." Azka terdorong dan kini tidak lagi menindih tubuh Kara.
"Memangnya Kak Azka hargai aku sebagai istri? Kita nikah untuk bercerai, Kak. Jangan seolah-olah aku ini tawanan Kakak. Lagian siapa yang tahu kita menikah, selain keluarga di rumah ini," potong Kara semakin menjadi. "Kakak jahat tau nggak."
Kara keluar dari kamar Azka dan berjalan ke kamar lalu mengunci diri di kamarnya sendiri. Azka yang masih mau menjelaskan pada Kara berusaha mengetuk pintu kamar istrinya. Akan tetapi, Kara yang keras kepala tetap tidak mau membukakan pintu untuk Azka.
***
Kara akhirnya keluar kamar setelah memastikan Azka berangkat ke kantor. Dia masih marah dan enggan menemui suaminya itu. Namun, sepertinya dia lupa, Azka belum memberinya uang saku.
"Sial banget sih," gumam Kara saat menuruni anak tangga. Dia tidak memiliki uang sama sekali, lalu bagaimana caranya ke kampus?
"Sial kenapa?" tanya Arsha yang ternyata berjalan di belakang Kara. Cowok tampan itu semakin terlihat tinggi dari posisi Kara yang menoleh ke belakang.
"Eh, Kak Arsha. Bukan apa-apa kok, Kak. Kak Arsha belum berangkat?" tanya Kara salah tingkah. Untung saja dia tidak mengungkapkan kekesalannya dengan lengkap. Pasti nemalukan sekali kalau Arsha tahu dia belum mendapat uang jajan dari Azka.
"Belum, mau berangkat bareng enggak?" tanya Arsha.
Mereka berjalan berdampingan menuruni anak tangga.
"Boleh, Kak."
Sampai di lantai utama, mereka bertemu dengan Dita dan berpamitan untuk ke kampus sama-sama.
"Kamu nggak diantar Kak Azka, Sayang?" tanya Dita. Dia pikir Kara sudah berangkat bersama Azka.
"Enggak, Ma. Kak Azka kayaknya ada meeting pagi," jawab Kara. Padahal, Kara sedang mengambek pada suaminya itu.
"Oh, begitu. Sayang, mama mau bicara sebentar sama Arsha ya, enggak apa-apa, 'kan?" tanya Dita.
Mau tidak mau Kara mengangguk, dia tidak punya uang sama sekali, kalau tidak bareng Arsha, bagaimana bisa ke kampus?
"Oke, Ma. Kak Arsha, aku tunggu di depan ya, 'kan aku nebeng." Kara melambaikan tangan lalu berjalan santai menuju pintu utama.
Selepas kepergian Kara, Dita memberi peringatan pada Arsha untuk tidak terlalu dekat dengan kakak iparnya.
"Biar bagaimanapun, Kara itu kakak ipar kamu, Arsha. Kalau kamu terus-terusan kayak dekati dia, seperti tadi malam dan pagi ini. Mama akan suruh Kak Azka buat bawa istrinya pindah. Kamu enggak kasihan sama Kara, dia kehilangan orang tuanya, kalau mereka berdua tinggal di apartemen, bagaimana perasaan Kara, dia pasti kesepian. Pikirkan itu Arsha. Lupakan perasaan kamu!"
"Ma, aku cuma pengen bikin Kara ketawa, apa itu salah? Kalau Kak Azka nggak bisa bahagiakan Kara, aku bisa kok." Arsha berlalu meninggalkan mamanya.
Bagi Arsha, mama papanya terlalu egois karena hanya memikirkan Azka.
***
Kara berangkat ke kampus dengan berboncengan bersama Arsha. Saat ini, mereka sudah sampai di parkiran kampus.
"Nanti pulang bareng, Ra. Kamu selesai jam berapa?" tanya Arsha sambil menyimpan helm Kara di motornya.
"Aku nanti 'kan dijemput Mama, Kak."
"Oh iya."
"Dor!" Tiba-tiba Seli mengejutkan Kara dari belakang.
"Apa sih, Sel. Untung aja aku nggak punya penyakit jantung," omel Kara.
"Gebetan baru lagi, Ra?"
Selamat pagi, ada yang nungguin nggak nih.. yang masih punya vote, boleh dong dibagi 😚😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Dita tau bagaimana perasaan Arsha ke Kara..Jangan bilang renggangnya hubungan Arsha dan Azka sebelum ini juga karna cewek..Kalo cuman deket itu mah biasa,aku dgn adek ipar aku yg lelaki juga deket kok, gak masalah,malah aku sering ngerepotin dia kalo suami lagi sibuk kerja..
2024-04-07
0
Qaisaa Nazarudin
Udah kuliah juga tapi masih kekanak2an banget..
2024-04-07
0
Ryani
jijik gue sama si kara bego
2024-01-11
2