Kara tertegun mendengar perkataan Azka. Dia memang sudah menyetujui pernikahan mereka, tapi tidak secepat ini juga, ‘kan? Meski dia belum pernah menikah dan tidak banyak tahu soal menikah, tapi Kara yakin menikah juga butuh persiapan. Tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa seperti ini.
“Om, jangan bercanda dong. Masa’ kita nikah sekarang, sih?” tanya Kara tidak terima. Dia masih belum paham bahwa ayahnya dalam keadaan kritis.
“Karamel, kita tidak punya banyak waktu,” jawab Azka dengan tegas.
Kara kembali memeluk ayahnya dengan pilu. Rasa takut kehilangan kembali menghantuinya. Apakah ini saat yang tepat untuk memenuhi permintaan terakhir ayahnya itu? Jika memang pernikahan itu bisa membuat ayahnya pergi dengan tenang, maka Kara akan melakukannya.
“Ayah, kalau aku menikah, ayah akan sembuh, ‘kan? Ayah mau sembuh buat Kara, ‘kan?” tanya Kara sembari menangkup wajah ayahnya yang semakin pucat menahan sakit di dada.
Hingga, dokter dan dua orang perawat datang untuk memeriksa keadaan Bagas. Kara terpaksa menyingkir untuk memberikan ruang pada tenaga medis itu.
Azka memberanikan diri untuk memeluk Kara supaya calon istrinya itu bisa tenang. Dalam pelukan Azka, Kara pun menumpahkan tangis kesedihannya di dada Azka.
Dokter mengatakan penyakit ayah Kara sudah semakin parah, obat dan alat-alat itu tidak bisa menahan rasa sakitnya. Lalu, Tio datang dengan beberapa orang yang akan menikahkan Kara dan Azka.
Atas izin dokter, Kara dan Azka akhirnya menikah di rumah sakit dalam keadaan genting. Senyum tipis terukir di wajah Bagas setelah putrinya sah menjadi istri Azka. Perasaannya menjadi lega di tengah rasa sakit yang kian menyiksanya. Bagas masih berusaha bertahan meski dia kesulitan berkata-kata karena napasnya pun terasa sesak.
“Azka, titip Kara.”
Mengatakan tiga kata itu rasanya sangat sulit untuk Bagas, tapi dia harus memastikan bahwa putrinya akan baik-baik saja setelah kematiannya nanti.
“Iya, Om. Maksudku, Ayah. Saya akan menjaga Karamel dengan baik. Ayah jangan khawatir dan lekaslah sehat!” kata Azka. Dia mengatakan itu dengan sangat yakin karena sekarang Kara sudah menjadi tanggung jawabnya.
Keadaan Bagas tidak kunjung membaik meski Kara sudah menikah dengan Azka. Karena itulah, Azka menamani Kara untuk menginap di rumah sakit, sementara Tio pulang untuk bergantian dengan Azka esok harinya.
Kara tertidur di kursi sambil memeluk ayahnya yang juga tertidur. Melihat hal itu, Azka tidak tega karena besoknya pasti Kara akan pegal-pegal. Laki-laki itu akhirnya menggendong istrinya dan memindahkannya ke sofa.
Malam pengantin yang biasanya dilalui dengan romantis dan indah, tapi Azka dan Kara justru melewati di rumah sakit.
Bagas yang terbangun, bisa melihat sendiri saat Azka memindahkan Kara ke sofa. Dia tersenyum lega dan berterima kasih di dalam hatinya.
Setelah memindahkan Kara ke sofa, Azka ikut tidur di sofa dengan posisi duduk sambil memangku kaki Kara.
***
***
Kara terbangun saat mendengar suara yang sangat mengganggunya. Dia membuka mata dan melihat Azka tertidur dengan posisi duduk. Perlahan Kara bangun dan meninggalkan Azka. Lalu, dia berjalan menghampiri ayahnya yang mengeluarkan suara aneh.
“Ayah kenapa? Ayah bangun Yah!” Kara mengguncang tubuh ayahnya yang sudah berada di ambang kematian. Dia pun merasa panik dan semakin kalut.
“Om, bangun Om. Ayah kenapa? Om Azka!” teriak Kara yang semakin takut.
Azka buru-buru bangun untuk menghampiri istri dan mertuanya. Dia menekan tombol kecil di atas ranjang pasien. Azka juga bingung harus melakukan apa. Tak lama beberapa tenaga medis datang.
Setelahnya, Bagas semakin lemas dan tidak lagi mengeluarkan suara atau gerakan. Dokter pun memeriksa seluruh tanda kehidupan tapi nihil. Bagas telah pergi untuk selamanya. Laki-laki itu kini sudah tenang meninggalkan putrinya dan menemui istri tercintanya.
“Ayah jangan pergi! Kara mau sama Ayah aja, jangan tinggalin Kara, Yah!”
Ritual jejaknya jangan lupa gaess 🥰 like, komen, hadiah, dan vote 💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Ney Maniez
😔😭😭
2023-01-05
1
D'dewz
sedih part ini keinget yg sudah pulang duluan...😔
2022-11-17
2
3 semprul
nyimak..
2022-09-02
1