Kara kembali cemberut saat melihat Azka yang tiba-tiba masuk ke kamarnya melalui jendela. Dia sudah bersiap ingin menangis tapi Azka langsung menyodorkan coklat dan makanan ringan pada Kara.
“Jangan menangis terus, nanti kalau air mata kamu kering, mau beli di mana? Ini saya bawakan jajan kamu, daripada nanti habis saya makan.”
Setelah mengatakan itu, Azka hendak meninggalkan kamar Kara, tetapi Dita langsung mencegahnya.
“Azka, kayaknya kalian harus saling bicara deh, masa’ kamu ngomongnya formal banget sama istri kamu. Karamel juga panggil kamu masih Om. Coba kalian bicara dari hati ke hati dulu ya, mama mau ke bawah. Sayang, mama turun dulu ya, kamu sama Kak Azka ngobrol saja dulu,” kata Dita sambil mengusap rambut menantunya.
Mau tidak mau Kara mengangguk pasrah. Masalahnya, dia memang istrinya Azka sekarang.
“Iya, Ma,” jawab Azka lalu rebahan di kasur Kara.
Setelah memastikan Dita benar-benar keluar dari kamarnya. Kara menatap tajam suaminya yang dengan santai merebahkan diri di kasur.
“Om mau ngomong apa?” tanya Kara dengan kesal.
“Kamu dengar Mama bilang apa? Jangan panggil om,” jawab Azka.
“Ya sudah deh. Kak Azka. Puas? Sekarang Kakak bisa keluar dari kamar aku,” balas Kara. Dia masih dalam suasana berduka, tapi Azka sudah membuatnya kesal dan takut.
Suara bungkus plastik makanan yang dibuka paksa, membuat Azka yang tadinya menatap langit-langit kamar Kara, kini menatap wanita yang duduk bersandar di tembok itu. Mulut Kara mulai mengunyah keripiki kentang rasa balado itu.
“Oke, Mel. Jadi, kita harus saling mengenal dulu karena saya eh aku tidak tahu banyak tentang kamu.” Azka menggeser posisinya dan ikut duduk di samping Kara.
“Aku sudah kuliah Om, baru semester satu di Universitas ABC. Nanti Om yang bayar kuliah aku, ‘kan?” tanya Kara.
Azka melotot lalu merebut kentang yang akan Kara makan. “Kak, jangan Om. Awas salah lagi.”
“Iya, iya. Kak Azka. Jawab dong, Kakak yang bayar, ‘kan?” tanya Kara lagi.
“Iya, Mel. Itu sudah jadi tanggung jawabku,” jawab Azka.
Kara hanya mengangguk saja sambil terus makan. Setidaknya dia sudah tidak perlu khawatir lagi masalah pendidikannya.
“Kamu nggak mau tanya apa begitu? Kamu nggak penasaran aku kerja apa?” tanya Azka bingung. Mereka sedang membahas satu sama lain, tapi Kara seolah cuek saja.
“Memangnya, Kak Azka kerja apa?” tanya Kara.
“Jadi petugas kebersihan.”
“What!? Serius, Kak? Maksudnya OB begitu?” Kara menegakkan duduknya dan menatap serius wajah suaminya.
“Ya, sejenis itulah. Tenang saja, kuliah kamu aman.”
“Ya ampun. Ayah apa nggak cari info dulu. Sudah om-om ternyata cuma OB.” Kara menghela napas berat. Meski begitu, dia mencoba menerima apa pun keadaan suaminya yang penting dia tidak pusing masalah uang kuliah.
***
***
Dua hari setelah kepergian ayahnya, Kara sudah kembali kuliah. Dia diantar oleh suaminya yang juga akan berangkat ke kantor.
“Pulang kuliah jam berapa?” tanya Azka sebelum Kara turun dari mobil.
“Nggak tahu, mungkin jam empat,” jawab Kara. Matanya tiba-tiba menangkap sosok Arsha yang lewat di depan mobil Azka. Adik iparnya itu masuk ke kampus tempatnya kuliah. “Itu ‘kan adik kamu, Kak. Dia kuliah di sini juga?”
“Abaikan saja dia. Pura-pura tidak kenal saja,” jawab Azka yang tiba-tiba menjadi kesal,
“Oh.” Kara menengadahkan tangan pada Azka yang dibalas dengan jabatan tangan dan mengarahkannya ke kening Kara. “Ih, Kak Azka. Aku itu mau minta uang jajan, bukan mau salim,” protes Kara yang kembali menengadahkan tangannya.
“Ya ampun, Mel.” Azka mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan dua lembar uang lalu menyerahkannya pada Kara.
“Kebanyakan, Kak Azka. Kamu ‘kan OB, harus banyak-banyak nabung buat bayar kuliah aku.” Kara hanya mengambil satu lembar saja, lalu keluar dari mobil. “Thank you, Kak, bye!”
Azka menatap satu lembar uang di hadapannya itu dan tersenyum.
“Karamel, Karamel. Kamu percaya aku cuma jadi OB?”
🦩🦩🦩🦄🦄🦄
Idih, si abang tukang bohong deh.. 😪😪
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Lina aja
lanjut deh thor
2024-04-18
0
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣 Langsung tersedak aku..😂😂😂😜
2024-04-07
0
Yucaw
Gak papa Azka dia percaya kamu OB..pertama artinya dia pny kepercayaan sm omongan kamu,kedua biar dia bljr hemat meski kamu tajir,ketiga biar dia bljr menerima kamu apa adanya 🤗🔥
2023-11-13
2