Pagi telah menyapa, Kara bangun awal untuk membantu Dita di dapur. Meskipun ada asisten rumah tangga, tapi Dita lebih suka memasak sendiri atas permintaan suami dan anak-anaknya.
Kara membantu membuatkan kopi untuk Tio dan Azka, dia juga membuatkan kopi susu untuk Arsha.
"Makasih, Kara," ucap Tio saat Kara menyuguhkan kopi untuk ayah mertuanya.
"Sama-sama, Pa."
"Oh iya, Kara. Tolong panggilkan Azka ya, siapa tahu dia belum bangun," kata Tio sengaja mdmbuat alasan agar Kara belajar menperhatikan suaminya.
"Ya, Pa. Aku akan cek." Kara meletakkan kopi Azka dan Arsha di meja, lalu dia kembali naik ke lantai dua untuk mengecek suaminya.
Gadis itu menuju kamar Azka, lalu mencoba mengetuk pintunya. Saat Azka membuka pintu, Kara terkejut dengan pemandangan indah yang membuatnya kesulitan menelan ludah.
"Ada apa, Mel?" tanya Azka yang hanya memakai bokser dan sedang mengusap rambutnya yang basah.
"I-itu Kak, kata Papa, aku disuruh bangunin Kak Azka," jawab Kara yang jadi gugup saat melihat tubuh atletis suaminya sendiri. Seumur-umur, baru kali ini Kara melihat tubuh berotot laki-laki.
"Oh, aku sudah bangun, Mel. Kamu mau bangunin apa lagi?" tanya Azka menggoda istrinya. Tiba-tiba, dia melihat Arsha yang keluar dari kamarnya. Dengan cepat, Azka menarik tubuh Kara dan menutup pintu kamarnya sendiri.
Azka yakin, dengan begitu Arsha akan sadar diri bahwa Kara adalah istri kakaknya.
"Kenapa tutup pintu segala sih?" tanya Kara heran.
"Bantuin aku cari baju, kamu 'kan istriku, Mel," jawab Azka sengaja mencari alasan.
Dia berjalan menuju lemari dan membolak-balik bajunya.
Kara yang masih bingung, akhirnya ikut membantu Azka mencari baju.
"Kakak itu OB kenapa pakai pakaian rapi sih? Memangnya enggak dikasih seragam ya?" Kara masih mempercayai ucapan suaminya yang mengatakan bahwa laki-laki tampan itu hanyalah seorang petugas kebersihan.
"Kamu percaya aku cuma OB?" Azka gemas melihat tingkah istrinya yang begitu mudah percaya dan menganggap candaannya sebagai hal yang serius.
Karamel mengerutkan keningnya, bingung. Dia pikir, suaminya memang seorang petugas kebersihan. Mungkin karena dia tidak terlalu perhatian dan mempedulikan Azka, jadi dengan mudahnya dia percaya kebohongan itu.
"Jadi, Kakak bohongin aku?" tanya Kara kesal. Dia melotot pada suaminya yang malah menertawakan kebodohannya itu.
"Nggak sengaja, Mel. Habisnya kamu kenapa enggak bisa diajak bercanda sih?"
"Tau ah, kesel aku sama Kak Azka." Kara merasa sangat kecewa. Dia hendak berbalik menuju pintu kamar, tapi Azka dengan sigap mencegahnya.
Detik berikutnya, Kara terjatuh di sofa dengan tubuh Azka yang menindihnya.
"Kak Azka minggir, suka banget sih jatuh di tubuh aku," teriak Kara disertai tangannya yang mendorong tubuh Azka.
Namun Azka lebih kuat, dia menahan gerakan tangan Kara dan mengunci kedua tangannya. "Karamel, aku mau tanya, kamu ada hubungan apa sama Arsha?" tanya Azka dengan wajah yang serius.
Tadi malam laki-laki itu melihat sendiri bagaimana istrinya tertawa bersama adiknya, membuat Azka curiga tentang hubungan mereka berdua.
"Kak Arsha? Kami tidak ada hubungan. Aku bahkan baru tahu kalau dia senior di kampus," jawab Kara dengan yakin.
"Jangan terlalu dekat sama Arsha. Kamu itu istri aku. Apa kata orang kalau tau kamu sangat dekat dengan adik iparmu, tapi sama suami sendiri seperti orang asing," kata Azka yang menumpahkan kekesalannya sejak semalam.
***
Kembang kopinya jangan lupa 💋💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Yucaw
Meski tdk saling mencintai lbh baik jaga diri mel..jaga perasaan Azka juga,jgn smp ada keterlanjuran antara kamu dan Arsha di kemudian hari
2023-11-14
6
Cyntia Tram's
kan dh tahu dosen pengganti knpa balik ke OB kecuali sblmnya blm tahu jadi dosen...😅
2023-08-13
1
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
azka dan arsha sma² suka dengan karamel kayknya ini dan sama² sosok misterius dua²nya kakak beradik ini.
tapi aku masih penasaran ama azka sih.
2023-07-01
1