Istriku Bukan Adikku
Seorang pria paruh baya dengan tongkat di tangannya, tampak menahan sesak di dada karena perbuatan putrinya. Pria bernama Bagas itu menatap gadis cantik yang baru saja pulang entah dari mana.
Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, artinya dia sudah terlambat tiga jam dari yang sudah ditentukan oleh sang ayah. Namun, dia sama sekali tidak merasa bersalah.
“Kamu putri ayah satu-satunya, Kara. Kalau kamu terus-terusan begini, bagaimana ayah bisa menjawab pertanyaan ibu kamu nanti.”
“Ayah jangan bawa-bawa Ibu deh. Kara nggak suka.” Kara langsung pergi begitu saja meninggalkan ayahnya yang memegangi dadanya yang berdenyut nyeri.
Sebagai seorang ayah, Bagas merasa sudah gagal mendidik anak semata wayangnya itu. Kara yang tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu, membuat gadis itu sedikit manja dan seenaknya sendiri. Sangat susah mengatur Kara yang mulai tumbuh dewasa. Kara bukan lagi putri kecilnya yang akan menurut jika sudah dimarahi.
Laki-laki itu memasuki kamarnya dan mendekap erat sebuah foto lama yang menampilkan senyuman cantik dari seseorang yang sangat Bagas cintai. Air matanya tiba-tiba keluar saat menatap foto wanita itu.
“Maafkan aku, Maria. Maaf karena aku tidak bisa menjaga Kara dengan baik. Padahal, aku sudah berjanji padamu akan menjaganya dengan baik sampai dia menikah. Aku tidak tahu apa yang Kara perbuat di luar sana, Maria.”
Tanpa sengaja, Karamel yang sedang ingin mengambil minum, ternyata mendengar apa yang ayahnya itu katakan pada foto mendiang ibunya.
Aku baik-baik saja, Ayah. Aku hanya kesepian saja. Kenapa Ayah berpikir seperti itu?
Kara ikut menangis dalam diamnya. Hatinya ikut teriris mendengar apa yang ayahnya keluhkan pada orang yang sudah meninggal.
“Maria, aku menjaga Kara dengan sepenuh hati, sebagai kenangan terakhir yang sudah kamu berikan, tapi kalau di luar sana dia mengecewakanmu, apa kamu akan marah padaku, Maria?”
Air mata Kara semakin meluncur deras. Dia ikut merasakan sesak di dada saat mendengar tangis pilu ayahnya yang seumur hidup baru kali ini dia dengar.
Tiba-tiba, terdengar suara benda yang jatuh ke lantai hingga menimbulkan bunyi pecahan kaca. Kara yang sedari tadi berdiri di samping pintu kamar ayahnya, dengan cepat dan tanpa pikir panjang segera menghampiri ayahnya.
“Ayah. Ayah kenapa? Ayah bangun,” teriak Kara di tengah malam itu.
Rasa takut kehilangan tiba-tiba melingkupi relung hatinya, Kara menangis sejadi-jadinya.
***
***
Kara duduk sendirian di depan ICU rumah sakit swasta tempat ayahnya mendapatkan pertolongan. Pakaiannya masih sama seperti beberapa jam lalu saat sang ayah menegurnya karena sudah sering kali pulang larut malam. Menyesal, tentu saja itu hal yang wajar dirasakan Kara saat ini, tetapi apakah semuanya sudah terlambat?
Dokter mengatakan bahwa ayahnya telah menderita penyakit jantung selama beberapa tahun terakhir, tapi alih-alih memilih operasi, Bagas justru menolak anjuran dokter itu. Laki-laki itu memilih untuk menjalani sisa usianya apa adanya dengan pengobatan jalan yang mungkin hanya meringankan sakitnya. Bagas bersikeras tidak akan menggunakan uangnya untuk operasi jantung karena pendidikan dan masa depan Kara jauh lebih penting.
“Kenapa Ayah tidak pernah bilang kalau Ayah sakit? Kenapa Ayah menutupi ini dariku, Yah?” batin Kara yang semakin merasa bersalah. Jika saja dia tahu ayahnya menderita penyakit yang sangat parah itu, dia tidak akan mungkin keluyuran tidak jelas setiap malam.
Kemudian, seorang pria yang seusia dengan Bagas datang menghampiri Kara yang tak henti-hentinya menangis.
“Karamel,” sapa laki-laki itu.
Kara sedikit menengadahkan kepalanya, menatap ke arah sumber suara. “Om kenal saya?” Kara memicingkan mata, rasanya dia tidak pernah mengenal laki-laki yang kini duduk di sampingnya itu. Akan tetapi, kenapa laki-laki itu bisa tahu nama lengkapnya?
Laki-laki itu tersenyum tipis. Lalu, Kara menatap lekat pria paruh baya itu. Tatapan teduhnya bagaikan dewa penolong yang tiba-tiba muncul di tengah kekalutan hati Kara.
Hola, ketemu lagi sama karya baru aku. Jangan lupa tekan favorit ya supaya pas aku update, langsung dapat notifikasi 💋💋 Like komennya jangan lupa ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Isna Vania
hadir Thor
semoga cerita nya seru /Kiss/
2024-10-21
0
Alanna Th
aq mampir, thor
2024-09-16
0
Yucaw
Absen kak itta..novel tahun bp ini..🙈
2023-11-13
2