IBA — Bab 2

“Kamu pasti sudah lupa sama Om.” Laki-laki itu menyodorkan sapu tangan untuk menghapus air mata Kara. “Nama Om, Tio Wijaya, ayah kamu tidak pernah cerita soal Om?” tanya laki-laki itu.

Kara mencoba mengingat-ingat lagi siapa laki-laki di sampingnya. Akan tetapi, dia tidak bisa mengingat sama sekali tentang sosok laki-laki itu. Hingga akhirnya, Kara pun menyerah dan kembali bertanya, “Om temannya Ayah?”

Laki-laki itu mengangguk membenarkan pertanyaan Kara. “Om sama ayah kamu dulu teman kuliah. Kami berpisah cukup lama dan baru beberapa minggu ini kami bertemu lagi.” Laki-laki itu menunjukkan foto di ponselnya yang menampilkan gambarnya bersama ayah Kara.

Kara akhirnya percaya bahwa laki-laki itu adalah teman ayahnya. Entah ayahnya belum sempat cerita atau mungkin memang dia yang lupa soal cerita sang ayah. Setidaknya, saat ini ada yang menemaninya menunggu di rumah sakit.

“Ayah tiba-tiba pingsan, Om. Kata dokter, Ayah sudah lama sakit,” ucap Kara sambil menundukkan kepalanya. Sedih sekali rasanya melihat orang yang sangat disayangi tiba-tiba terbaring lemah dan Kara sama sekali tidak tahu soal penyakit ayahnya itu.

“Bagas memang sudah menderita sakit jantung itu sejak beberapa tahun terakhir. Saat om menyarankannya untuk operasi, dia menolak. Biayanya mahal sayang uangnya buat sekolah kamu saja. Dia juga menolak bantuan om saat om ingin membantunya. Ayah kamu itu sayang sekali sama kamu Kara.”

Mata Kara kian memanas. Bahkan laki-laki di sampingnya ini bisa tahu bahwa ayahnya menderita sakit, tapi kenapa dia yang tinggal satu rumah justru tidak tahu apa-apa.

“Aku anak yang nggak berguna, Om. Ayah nggak pernah cerita soal sakitnya sama aku,” kata Kara sambil terus menangis. Ayahnya adalah satu-satunya orang yang dia miliki saat ini, jika sampai terjadi sesuatu dengannya, Kara tidak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini.

“Kara, jangan berkata seperti itu, lebih baik kita berdoa untuk kesembuhan ayah kamu."

Seorang dokter muncul dan memberitahu pada Kara dan Tio bahwa Bagas telah berhasil melewati masa kritisnya.

***

***

Saat ini, ayah Kara sudah bisa dijenguk. Kara langsung masuk untuk menemui ayahnya. Sebuah alat terpasang di hidung laki-laki satu anak itu.

"Ayah, Ayah kenapa bisa sakit sih, Yah? Kenapa Ayah nggak cerita kalau Ayah sakit." Kara menangis sambil memeluk ayahnya yang terbaring.

"Kara." Suara Bagas terdengar sangat lemah. Meski begitu, dia berusaha kuat untuk bertahan demi Kara.

Beberapa jam setelah sadar, Bagas mulai diajak komnunikasi dengan lancar. Walau suaranya masih terbata, tapi setidaknya dia bisa diajak bicara.

Tio menemani Kara menjaga dan merawat Bagas, hingga tiba-tiba, seorang laki-laki berperawakan tinggi tegap masuk ke ruang perawatan Bagas.

"Selamat sore, Om. Bagaimana keadaannya, apa sudah mendingan?" sapa laki-laki tampan itu.

Kara menoleh pada laki-laki itu. Dia tampan dan terlihat gagah. Sayangnya, wajahnya terlihat dewasa sekali, tidak seperti laki-laki seusianya.

"Azka, kamu sudah datang," kata Tio. "Kara, kenalin ini anak Om."

Laki-laki bernama Azka itu mengulurkan tangan dan berkenalan dengan Kara. "Azka."

"Karamel."

Tio terlihat sangat senang. "Azka, kamu ingat dia, bayi mungil yang selalu kamu cium itu. Ingat?"

"Bayi?" Kening Azka tampak berkerut.

"Mungkin kamu sudah lupa. Waktu itu kamu masih sepuluh tahun saat kita menengok Kara waktu bayi. Beberapa bulan sebelum kita pindah, Ka."

Azka mengingat sesuatu. Lalu, dia tersenyum dan membuat wajah tampannya semakin terlihat rupawan.

"Ya, aku ingat, Pa. Dia yang waktu itu pipis di celanaku, 'kan? Padahal waktu itu aku pakai baju bola kesayanganku," timpal Azka usai mengingat lagi kisah masa kecilnya.

Bagas sedikit tersenyum melihat reaksi Azka. "Kara cantik 'kan, Nak Azka?" tanya Bagas dengan suara lirih. Ayah Kara itu berharap laki-laki itu akan menyukai putrinya.

"Ya, dia cantik dan imut. Apa dia sudah lulus SMP?" tanya Azka sembari melirik Kara yang dengan setia duduk di samping ayahnya.

"Jangan sembarangan dong, Om. Aku sudah mulai kuliah, Om."

Azka melebarkan kelopak mata dan menunjuk dirinya sendiri. "Om!? Kamu panggil saya om?"

like, komen, hadiah dan votenya jangan lupa ya 💋💋

Terpopuler

Comments

lilis suryana

lilis suryana

dah jd sugar daddy ni/Facepalm//Facepalm/

2024-07-01

0

Yucaw

Yucaw

😂😂calon sugar Daddy nih...main nya sm om"

2023-11-13

2

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤

msh nyimak🤭

2023-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 IBA — Bab 1
2 IBA — Bab 2
3 IBA — Bab 3
4 IBA — Bab 4
5 IBA — Bab 5
6 IBA — Bab 6
7 IBA — Bab 7
8 IBA — Bab 8
9 IBA — Bab 9
10 IBA — Bab 10
11 IBA — Bab 11
12 IBA — Bab 12
13 IBA — Bab 13
14 IBA — Bab 14
15 IBA — Bab 15
16 IBA — Bab 16
17 IBA — Bab 17
18 IBA — Bab 18
19 IBA — Bab 19
20 IBA — Bab 20
21 IBA — Bab 21
22 IBA — Bab 22
23 IBA — Bab 23
24 IBA — Bab 24
25 IBA — Bab 25
26 IBA — Bab 26
27 IBA — Bab 27
28 IBA — Bab 28
29 IBA — Bab 29
30 IBA — Bab 30
31 IBA — Bab 31
32 IBA — Bab 32
33 IBA — Bab 33
34 IBA — Bab 34
35 IBA — Bab 35
36 IBA — Bab 36
37 IBA — Bab 37
38 IBA — Bab 38
39 IBA — Bab 39
40 IBA — Bab 40
41 IBA — Bab 41
42 IBA — Bab 42
43 IBA — Bab 43
44 IBA — Bab 44
45 IBA — Bab 45
46 IBA — Bab 46
47 IBA — Bab 47
48 IBA — Bab 48
49 IBA — Bab 49
50 IBA — Bab 50
51 IBA — Bab 51
52 IBA — Bab 52
53 IBA — Bab 53
54 IBA — Bab 54
55 IBA — Bab 55
56 IBA — Bab 56
57 IBA — Bab 57
58 IBA — Bab 58
59 IBA — Bab 59
60 IBA — Bab 60
61 IBA — Bab 61
62 IBA — Bab 62
63 IBA — Bab 63
64 IBA— Bab 64
65 IBA — Bab 65
66 IBA — Bab 66
67 IBA — Bab 67
68 IBA — Bab 68
69 Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat By Itta Haruka07
70 Terjerat Pesona Tuan Amnesia By Itta Haruka07
Episodes

Updated 70 Episodes

1
IBA — Bab 1
2
IBA — Bab 2
3
IBA — Bab 3
4
IBA — Bab 4
5
IBA — Bab 5
6
IBA — Bab 6
7
IBA — Bab 7
8
IBA — Bab 8
9
IBA — Bab 9
10
IBA — Bab 10
11
IBA — Bab 11
12
IBA — Bab 12
13
IBA — Bab 13
14
IBA — Bab 14
15
IBA — Bab 15
16
IBA — Bab 16
17
IBA — Bab 17
18
IBA — Bab 18
19
IBA — Bab 19
20
IBA — Bab 20
21
IBA — Bab 21
22
IBA — Bab 22
23
IBA — Bab 23
24
IBA — Bab 24
25
IBA — Bab 25
26
IBA — Bab 26
27
IBA — Bab 27
28
IBA — Bab 28
29
IBA — Bab 29
30
IBA — Bab 30
31
IBA — Bab 31
32
IBA — Bab 32
33
IBA — Bab 33
34
IBA — Bab 34
35
IBA — Bab 35
36
IBA — Bab 36
37
IBA — Bab 37
38
IBA — Bab 38
39
IBA — Bab 39
40
IBA — Bab 40
41
IBA — Bab 41
42
IBA — Bab 42
43
IBA — Bab 43
44
IBA — Bab 44
45
IBA — Bab 45
46
IBA — Bab 46
47
IBA — Bab 47
48
IBA — Bab 48
49
IBA — Bab 49
50
IBA — Bab 50
51
IBA — Bab 51
52
IBA — Bab 52
53
IBA — Bab 53
54
IBA — Bab 54
55
IBA — Bab 55
56
IBA — Bab 56
57
IBA — Bab 57
58
IBA — Bab 58
59
IBA — Bab 59
60
IBA — Bab 60
61
IBA — Bab 61
62
IBA — Bab 62
63
IBA — Bab 63
64
IBA— Bab 64
65
IBA — Bab 65
66
IBA — Bab 66
67
IBA — Bab 67
68
IBA — Bab 68
69
Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat By Itta Haruka07
70
Terjerat Pesona Tuan Amnesia By Itta Haruka07

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!