Kara melihat Azka sebagai laki-laki dewasa yang sudah berumur, padahal umur Kara dan Azka hanya selisih sepuluh tahun saja. Gadis itu tidak terima saat Azka mengiranya masih SMP padahal dia adalah mahasiswi semester satu.
Sementara itu, Azka juga tidak terima saat Kara memanggilnya Om. Padahal dia merasa masih sangat muda dan tidak layak dipanggil Om.
“Kalau bukan panggil Om, lalu panggil apa? Abang? Kayak tukang nasi goreng.” Kara mengangkat ujung bibir atasnya mengejek Azka yang kini sedang meletakkan buah di meja yang disediakan rumah sakit.
“Kara, yang sopan dong.” Suara Bagas terdengar lirih. Laki-laki itu masih merasakan nyeri di dada, tapi sekuat tenaga dia berusaha menahan agar tidak terlihat lemah di depan Kara.
“Ayah, dia nyebelin. Masa’ Kara dibilang anak SMP sih. Padahal ‘kan wajah Om Azka yang kelihatan tua,” adu Kara pada sang ayah. Dia pikir ayahnya sudah sehat, karena Bagas berusaha terus terlihat baik-baik saja.
Bagas hanya menggelengkan pelan kepalanya. Putrinya yang kekanak-kanakan membuat Bagas merasa khawatir jika pergi dalam keadaan Kara yang tanpa pengawasan. Dia dan Tio sudah sepakat untuk menjodohkan kedua anak mereka karena Tio juga punya alasan khusus.
“Ya memang penampilan kamu kayak bocil sih,” balas Azka dengan suara lirih.
“Tio, apa kamu sudah cerita ke Azka soal pembicaraan kita waktu itu?” tanya Bagas pada sahabatnya itu.
Tio mengangguk dan menatap putranya yang kini terlihat tegang. “Aku sudah bicara dengan Azka, dan dia sudah setuju, Gas,” jawab Tio dengan raut bahagia.
“Baguslah, Tio. Aku bisa pergi dengan tenang kalau Azka mau menikahi Kara.” Bagas ikut tersenyum. Satu beban yang mengganjal di hatinya kini telah berkurang.
“Tunggu! Ini maksudnya apa, Yah?” tanya Kara yang mulai panik. “Ayah nggak lagi menjodohkan aku sama Om Azka, ‘kan?” Kara mulai melotot tidak terima.
Sebagai gadis muda yang baru menikmati masa-masa kuliah, Kara tidak mau terbebani dengan urusan rumah tangga. Dia ingin fokus dengan belajar dan tentunya menikmati kebebasan di masa mudanya.
“Kara, kalau kamu menikah dengan Azka, ayah bisa pergi dengan tenang. Sekali ini saja, tolong penuhi keinginan terakhir ayah.”
“Nggak, nggak, Kara nggak mau. Ayah jangan pergi. Kara masih butuh Ayah. Kara nggak mau nikah sama Om Azka, Yah,” teriak Kara sembari menggeleng pelan kepalanya.
Dia lalu berjalan keluar meninggalkan ruang perawatan ayahnya. Kara lari sejauh-jauhnya, hingga dia berhenti di taman rumah sakit.
Kara masih terlalu muda untuk memikirkan pernikahan. Bahkan, dia sama sekali belum memiliki impian pernikahan seperti apa yang dia inginkan. Suami seperti apa, mertua seperti apa, Kara sama sekali belum memikirkannya. Dia masih betah dengan dua laki-laki tampan yang sama-sama mengejarnya.
Sementara itu, Azka yang sejak tadi mengikuti Kara, kini memberanikan diri untuk mendekati gadis itu. Azka pikir, mungkin sebaiknya dia berbicara dari hati ke hati dengan Kara.
“Mel,” panggil Azka.
Yang dipanggil sama sekali tidak merasa. Kara masih sibuk dengan lamunannya sendiri. Dia merenungkan masa depannya jika menikah dengan om-om seperti Azka.
“Karamel,” panggil Azka lagi.
Kali ini Kara menoleh dan menatap laki-laki yang akan dijodohkan dengannya.
“Om Azka, ngapain ke sini? Jangan coba-coba bujuk aku ya. Aku tu nggak mau nikah sama om-om kayak Om Azka. Mending Om cari cewek lain yang mau sama Om, jangan sama aku.” Kara menolak tegas perjodohan yang membuatnya sangat syok. Dia berdiri beberapa langkah di depan Azka dengan berkacak pinggang.
“Siapa yang mau bujuk kamu? Lagian saya ini bukan om-om. Saya masih muda loh, belum ada tiga puluh tahun.”
“Tetap saja tua. Om pasti nggak laku ‘kan makanya mau dijodohin sama aku?” tuduh Kara yang emosinya mulai meledak.
Dituduh seperti itu, membuat Azka ikut kesal juga. Dia berjalan menghampiri Kara sambil melotot. Sayangnya, kaki Azka tersandung sesuatu yang membuatnya kehilangan keseimbangan, hingga akhirnya Azka pun jatuh ke rumput dengan menimpa tubuh Karamel.
Apa yang terjadi selanjutnya ya kira-kira? Kembang kopinya dulu dong 💋💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
lilis suryana
jangan bilang mereka jatuh lalu berciuman thor/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-07-01
2
Qaisaa Nazarudin
Kara masih 18 tahun ya,Kalo beda 10tahun berarti Azka 28 tahun dong..😄
2024-04-07
1
Yucaw
🤦🏻🤦🏻 hati" dong om..apa penglihatan juga udah mulai berkurang?? 😂😂 sabarr..
2023-11-13
1