.
.
"aku baru tau anda adalah tuan putri Melviano". kata Robert basa-basi
Raya mengabaikannya seolah Robert itu tidak ada disekitarnya.
"kenalkan namaku Robert..! ". Robert mengulurkan tangannya.
Raya terlihat acuh tanpa melihat ke tangan Robert malah fokus menelan semua kue lembut hingga mulutnya penuh.
Raya berjalan meninggalkan Robert tentu saja pria itu mengikuti Raya.
Raya berbalik dan menatap tajam pria yang sedang mengikutinya itu,, "pergi kau..! aku mau ke toilet dasar mesum".
"kita berkenalan saja apa tidak bisa? setelah itu aku akan pergi". kata Robert begitu suka dengan sikap Raya yang sulit untuk didapatkan.
"tidak usah berisik..! sana pergi aku benci pria berisik". usir Raya dengan dinginnya.
Raya pergi setelah mengatakan itu namun tangannya dicekal oleh Robert hingga gadis itu memutar pergelangan tangannya dan mendorong tubuh Robert hingga melangkah mundur seketika dan mengenai dinding.
Raya menatap datar Robert yang masih terpaku, "jangan mengacau jika kau masih ingin hidup".
"kamu menarik sekali cantik! aku suka". kata Robert dengan tak tau malunya.
"ciih... ! rayuanmu itu tidak berguna bagiku". Raya berlalu meninggalkan Robert.
"dasar pengacau". gumam Raya dengan malas.
Robert bukan pria pertama yang menggoda nya seperti tadi, tapi menurut Raya Robertlah pria pengacau dari semua pria yang menggodanya.
Raka mengintai di tempat tersembunyi melihat Raya yang begitu mengusir Robert membuatnya percaya kalau Raya tidak suka Robert.
"aku akan dapatkan hatimu gadis impianku yang dingin". batin Raka tersenyum tipis.
.
.
Raka pergi ke Toilet pria dan bertemu dengan Robert.
"kau.. sedang apa disini? ". tanya Robert dengan dingin
"kau tidak baca itu toilet..? dasar bego' ". sinis Raka
Robert menahan dada Raka yang di tepis oleh Raka dengan cepat, Robert tak mau mengalah dan terus saja mencoba melukai Raka seolah melampiaskan rasa kesalnya pada Raka kebetulan Raka juga musuhnya hanya saja mereka jarang berkelahi satu lawan satu.
Raka menendang Robert hingga terpental, "kau tidak lihat aku mau ke toilet..! kalau mau cari pelampiasan sana cari samsak tinju, kau bisa memukulnya sampai puas untuk menghilangkan rasa kecewamu di tolak wanita".
"aku tidak di tolak sialan...! ". bentak Robert.
Raka mengabaikannya saja langsung masuk ke toilet pria, Robert menendang dan meninju angin tempat Raka tadi berdiri.
entah musuhan seperti apa mereka, jika ada yang melihat Robert dan Raka tak akan ada yang bisa menebak mereka itu musuhan sebab mereka tak terlihat bermusuhan walau sering berdebat.
sebenarnya mereka bermusuhan itu karna wanita, Raka hanya mencintai 1 perempuan yaitu gadis impiannya Raya tapi wanita yang di cintai Robert malah mencintai Raka padahal Raka tidak membalas perasaan wanita itu yang kini pergi entah kemana hingga Robert benci pada Raka yang membuat wanitanya kabur.
dan yang paling utama Raka itu saingannya Robert dan itulah alasan utamanya, lebih baik mengatakan benci dan bermusuhan pada orangnya dari pada berpura-pura manis padahal busuk hati.
.
.
Raya pulang dari acara pertunangan teman kampusnya itu, Raya menghentikan mobilnya melihat ada orang yang sedang memukuli orang lain.
"sedang apa mereka? ". gumam Raya mengangkat sebelah alisnya dengan heran.
"cepat lunaskan hutangmu bodoh...! atau akan aku bunuh kau saat ini juga". bentak pria yang memukuli pria yang sedang bersimpuh.
"saya sudah bayar tuan tadi tuan". kata pria yang sedang berlutut dengan banyaknya luka di wajahnya.
"tadi itu masih bunganya sialan, kau belum bayar sama sekali". amuk ketua rentenir di belakangnya
Raya keluar dari mobilnya dan mendengar semuanya.
"rentenir? ". gumam Raya pelan
semua orang-orang rentenir melihat ke arah Raya tentu mata mereka ingin keluar dari sarangnya melihat gadis cantik bermata biru itu,
"rezeki nomplok nih".
"gila bos, cantik banget".
"bidadari dari mana ini? ".
"berapa hutangnya? ". tanya Raya melipat kedua tangannya diperutnya dengan raut wajah datarnya itu.
"10 Juta cantik dan bunga nya 20% ". jawab ketua Rentenir menatap bentuk tubuh Raya yang terlihat karna gaun Raya memang dirancang sesuai bentuk tubuhnya.
"hanya karna uang segitu kalian menghajarnya? apa kalian sudah jatuh miskin? dasar lintah darat". ejek Raya
mereka semua saling pandang,
"jaga bicaramu cantik kalau masih ingin hidup". kata ketua Rentenir.
"aku? kenapa aku harus jaga bicara jika kalian yang mengacau terlebih dahulu". Raya malah meledek
"mengacau? ". beo mereka semua serentak.
"kalian menutupi jalan disini jika kalian tidak melakukannya di jalanan ini mungkin sekarang aku sudah sampai di rumahku dan tidur di ranjang". kata Raya dengan dingin melirik jam tangannya.
"sepertinya wanita ini harus di beri pelajaran ketua setelah itu baru kita giliri".
Raya meludah kesamping, "coba saja kalau kalian bisa melukaiku walau sedikit".
anggota rentenir berjumlah 8 orang itu marah sebab Raya berkata seolah merendahkan mereka semua.
"Nona? ". gumam pria yang terlilit hutang itu.
Raya menendang satu pria yang mendekat padanya dengan heelsnya yang tinggi, gaunnya tak menjadi halangan baginya menghajar para pria lintah darat itu.
Raya memutar tubuhnya dan meninju hidung lawannya menempeleng rahang lawan yang lain. dalam sekejab mereka semua sudah terkapar menyisakan 1 Ketua Rentenir.
"kau mau jadi pengecut? mana keberanian mu itu tadi? hilang di telan bumi? ". ejek Raya
"kalian itu hanya hama yang patut untuk di basmi, jika dibiarkan hidup hanya merusak tumbuhan yang ada". kata Raya mendekat
ketua rentenir melangkah mundur saat Raya mendekat, Raya tersenyum tipis nan mematikan langsung saja membanting tubuh ketua rentenir itu. Raya menginjak dada pria itu dengan heelsnya.
"aakh. no.. na.. sakit nona".
"lalu bagaimana dengan pria itu? ". Raya melirik pria yang masih bersimpuh penuh luka itu.
"menolong itu tugas semua manusia, jika dia meminjam uang pada kalian seharusnya kalian mengambil keuntungan yang sewajarnya saja tapi bunga 20% .. haha... kalian sama saja membunuhnya secara perlahan".
"cepat beri tau nomor rekeningmu akan aku bayar hutangnya!". bentak Raya
dengan gugu-gagap pria dibawahnya menjawab, Raya mentransfer uang ke ketua rentenir itu.
"lunas..! justru kalian yang berhutang padanya, jika kalian bertindak seperti tadi aku akan bumi hanguskan lintah darat yang ada di negara ini.. mengertii..!! "
"mengerti nona".
Raka berhenti di belakang mobil Raya,
"Raya.? ". panggil Raka melihat ke dalam mobil Raya bukannya di luar.
Raya dan yang lainnya menoleh ke Raka,
"sudah sana pergi. ! melihat kalian hanya membuatku marah bisa saja aku membunuh kalian detik ini juga".
semua anggota rentenir melarikan diri membawa ketua mereka, Raka mendengar suara Raya diluar tentu melihat semuanya.
"ada apa ini? ". gumam Raka kebingungan.
Raya mendekati pria yang masih bersimpuh di jalanan.
"sedang apa?". tanya Raya memiringkan kepalanya.
"terimakasih Nona.. terimakasih banyak". ucap pria itu bersembah ke Raya yang langsung mengelak.
"aku bukan Tuhan jangan melakukan hal menggelikan itu". Raya
"maafkan saya nona".
"jangan pinjam uang mereka lagi, besok mereka akan memberikan sisa uang yang aku transfer pada mereka, dengan bermodalkan itu kau harus bangkit".
"terimakasih nona". pria itu terus saja menunduk hormat pada Raya
"sana pergi..! aku benci pengacau yang mengganggu perjalananku". usir Raya
Raka mendengar semua percakapan Raya hingga bibirnya melengkung keatas, "dia masih sama".
.
.
.
esok lagi ya. ! selamat beraktifitas di akhir pekan semuanya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
aisyah liandra
aku mampir kaka, sebenarnya mau ikut komen dr bab sebelum2nya tp udh terlalu jauh thnnya. suka sama karya2mu kaka dr cerita kaira skrg ke cucunya
2024-05-29
0
Erna Masliana
bego berarti s Robert.. benci salah alamat
2024-05-28
0
Hasnah Siti
yah sama lah...sang pujaan hati kamu kan bang tampan...
2022-12-01
1