.
.
ke esokan harinya
Raka seorang diri pergi ke luar kota, awalnya semua baik-baik saja namun tak di duga tiba-tiba ada kucing melintas tentu saja Raka membanting setirnya tak bisa dielakkan lagi mobil Raka yang sedang melaju kecepatan tinggi menabrak batang pohon besar.
Kaira dan Pasha sedang menuju kota untuk sekedar belanja keperluan dapur.
"Hubby... ada mobil ". pekik Kaira.
"bisa jadi itu jebakan sayang". elas Pasha
"jebakan bagaimana? mobilnya baru nabrak itu sampai berasap gitu.. berhenti nggak? ". ancam Kaira
Pasha gelagapan saat Kaira hendak turun terpaksa Pasha menepikan kendaraannya.
Kaira mengikat pashimananya dengan kencang supaya tidak lepas nantinya,
"ya Tuhanku..! istriku terlalu baik". gerutu Pasha
Pasha keluar dari mobilnya saat sang istri berteriak mengomelinya.
"Hubby.. cepat dong..! darahnya banyak sekali, bukannya cepat turun malah diam aja disana, menolong orang itu berpahala Hubby..! siapa tau bisa menutupi dosa-dosamu selama ini". omel Kaira
"iya sayang... iya". pasrah sang mantan Raja Mafia the xylver itu.
betapa tak berdaya nya mantan Raja Mafia itu jika sudah dihadapkan dengan sang istri istimewanya itu.
"cepat Hubby...! bukakan pintu mobilnya ". desak Kaira
Pasha pun mencari sesuatu di sekitarnya dan menemukan batu besar,
"geser sayang..! aku akan pecahkan kacanya". pinta Pasha membuat Kaira segera berlari kebelakang dan berbalik menatap sang suami dan korban didalamnya dengan khawatir.
bugh...
bukannya pecah, retak pun tidak. Pasha ternganga melihat ke arah mobil Raka.
"mana tenagamu Hubby..! mentang-mentang udah tua nggak kuat lagi ya? ". sindir Kaira.
Pasha menoleh ke Kaira, "sayang ini bukan masalah kuat dan tidak kuatnya sayang.. mobil ini anti peluru, peluru saja tidak akan menembusnya apalagi batu besar ini".
Kaira melihat mobil Raka begitu juga Pasha, tak ada pilihan lain mereka hanya bisa menggedor-gedor Raka untuk sadar dan membuka pintu mobilnya.
samar-samar Raka mendengar seseorang menggedor-gedor mobilnya, dengan tangan gemetar ia membuka mobilnya yang terkunci.
"baru sadar orangnya... hei.. bagaimana keadaanmu? ". Pasha membuka pintu mobil Raka dan menampar-nampar wajah Raka.
mata Raka berkunang-kunang tidak melihat jelas siapa yang tengah menolongnya, Raka berharap yang menolongnya orang baik, itu saja permintaan Raka saat ini.
Kaira menarik-narik lengan baju suaminya,, "cepat Hubby.! bawa dia ke mobil kita biar dibawa ke rumah sakit".
"kalau dia pembunuh bagaimana? mobilnya saja istimewa sayang". tanya Pasha
"Hubby juga mantan pembunuh kan? ". kesal Kaira membuat Pasha tak berkutik.
walau sudah lama umur pernikahan mereka tetap saja suami istri itu suka berdebat tapi itulah rahasia awet pernikahan mereka,
alhasil Raka dibawa oleh Pasha dan Kaira ke rumah sakit besar yang pastinya langsung di tangani oleh para dokter hebat disana sebab Pasha dan Kaira lah yang mengantarkan pasien itu sendiri.
"pasien harus segera di operasi tuan besar.. nyonya besar". kata dokter senior yang seumuran juga dengan Pasha
"lakukan saja dokter.. jangan khawatirkan biaya nya". Kaira lah yang menjawab.
"baik Nyonya". jawab dokter itu segera berlari ke dalam ruangan UGD.
Raka di bawa ke ruangan operasi, Kaira dan Pasha setia mengikuti Raka padahal mereka tidak mengenal Raka tapi entah kenapa Kaira merasa orang itu harus di tolong sementara Pasha hanya mematuhi apa yang dilakukan istrinya saja.
"belanjaan kita bagaimana sayang? kita keluar kota untuk belanja kan? ". tanya Pasha
"isssh... Hubby masih bisa mikir kesitu apa? udah tau ada orang yang sedang meregang nyawa". kesal Kaira
Pasha menggaruk kepalanya yang tak gatal, "apa aku salah lagi sayang? ".
"Hubby selalu salah ". geram Kaira membuat Pasha terkekeh hingga Kaira makin geram saja suaminya masih bisa tertawa.
1 jam... 2 jam... 3 jam...
akhirnya Operasi selesai dan Pasien di bawa ke ruangan VVIP atas permintaan Kaira hingga Pasha terheran-heran sendiri akan permintaan sang istrinya dalam membantu orang asing itu.
"kamu jatuh cinta sama anak muda itu sayang? itu sebabnya kamu menempatkan dia disini? ". tanya Pasha tak senang.
Kaira menepuk jidatnya, "Hubby kita udah tua jadi cemburunya itu hilangin deh".
"jadi kamu memang suka sama dia sayang? menolong wajar tapi kenapa harus ngeluarin banyak uang untuk dia? pakai ruangan VVIP lagi.. siapa dia emangnya? ". omel Pasha
"Hubby.. udah.. aku tu cuma nolong doang, nolong itu sampai akhir Hubby bukan setengah-setengah". omel balik Kaira
mereka berdebat terus hingga salah satu suster memohon dengan sangat sopan pada mereka untuk menjaga lisan sebab Pasien masih butuh istirahat jadi tidak boleh ribut.
Kaira menatap horror suaminya yang tak berubah sejak dulu selalu saja posesif, cemburuan. masa iya Kaira jatuh cinta dengan pria yang seumuran dengan cucunya? kan tidak lucu.
Pasha dengan tak tau malunya merangkul pinggang Kaira dengan posesif tak peduli pelototan tajam sang Nyonya cantik itu.
.
.
"kenapa aku merasa tidak asing ya dengan muka anak ini?". gumam Pasha pelan
Kaira mendengarnya,, "coba ingat-ingat hubby..! "
"kan aku udah mulai sedikit pikun sayang. mungkin saja aku lupa". jawab Pasha menunjukkan deretan gigi nya yang masih kokoh.
Kaira melebarkan matanya, kenapa suaminya senang sekali menggodanya mau marah pun percuma yang ada mereka akan berdebat lagi dan panjang urusannya hingga tak kan kelar sampai di ranjang sekalipun.
Kaira pun izin keluar mencari makanan tapi Pasha tak mau membiarkan istrinya keliaran sendiri yang ada Kaira di goda laki-laki nantinya hingga Kaira tak berkutik lagi akan kecemburuan suaminya itu yang benar-benar sudah kelewatan batas.
"Granma... Granfa? ". Raya tersentak melihat Kaira dan Pasha
"eeh.. Raya sayang? kamu kenapa disini nak? ". Kaira berlari ke Raya.
"tadi ada kecelakaan beruntun di sekitar sini Granma.. jadi Raya membantu korban". jawab Raya
"Apa..?? lalu bagaimana keadaanmu sayang? ". tanya Pasha dan Kaira serentak mendekat lalu mengecek tubuh Raya.
" tidak apa tapi kenapa Granma dan Granfa kesini? apa kalian sakit ya? ". tanya Raya memicing.
"bukan sayang... " Pasha menjawab.
.
.
Raya terkejut melihat Raka yang terbaring di ranjang pasien, ia mendengar semua cerita Kaira dan Pasha
"dia orang yang menolong Raya saat mobil Raya mogok granma.. Granfa". kata Raya
"hah? ". cengo Pasha dan Kaira, mereka saling pandang saja dengan raut wajah bodoh mereka.
"Raya akan menjaga nya! Granma dan Granfa belanja saja lalu kembali ke Vila, Raya akan urus dia sendiri".
cukup lama mereka berdebat, akhirnya Raya yang tetap berada di tempat itu.
Raya menatap Raka yang terbaring tak berdaya, "apa sebenarnya yang terjadi? kenapa dia menabrak pohon? ".
"kalau mabuk tidak mungkin? perjalanan nya sudah jauh juga". gumam Raya keheranan.
"maaf Nona..! sejak tadi ponsel kekasih anda selalu berdering jadi kami mematikannya, mohon diambil nona".
Raya tak menyadari kata-kata suster itu hanya mengambil ponsel Raka dan meletakkannya di meja nakas.
Raya hendak ke sofa namun terhenti, ia berbalik melihat ponsel Raka.
"mungkin saja keluarganya khawatir". gumam Raya mengambil kembali ponsel Raka.
.
.
.
gemes...!!
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
Dewi Kijang
lanjut terus thoor tetap semangat ya seru banget sih
2022-09-01
2
Lina Sutiah
koq ada jin sgala si thor....kyk di negri dongeng aja...🤦🤦
2022-08-16
2
lusika
ini cerita nya gimna ya kok ada mafia trs ada jin ada unsur agama jga.sorry bukannya apa apa tpi klo ada agamanya mnding sewajarnya aja .gw kira ini nnti cerita nya bakal di barat gitu kaya di LA trs ada unsur mafia kan cocok. la ini mafia jin agama dicolab jadi satu.saran aja sihh klo agama mnding ga udah dksih Thor soalnya yg baca ga hanya Islam aja.btw novelnya bagus ko Thor.
2022-06-09
7