" Aresta." ucap Maria memanggil Aresta dengan melambaikan tangannya.
Aresta menggelengkan kepalanya sebelum berjalan menghampiri teman seprofesi nya.
" Selamat pagi Suster Maria. kau terlihat senang hari ini." ucap Aresta sambil tersenyum.
Maria yang mendengarnya langsung tertawa dengan wajah senangnya.
" Tentu saja aku sudah tidak sabar untuk melihat pemilik rumah sakit ini. Katanya dia adalah pria yang tampan kau tahu bukan bahwa aku adalah penggemar pria tampan." ucap Maria.
Aresta hanya bisa tertawa canggung mengingat bahwa dulunya dia sempat menyukai pria tampan termasuk pria yang pernah merupakan ayah kandung Silas. Memikirkan bagaimana tubuh dan wajahnya membuat Aresta tanpa sadar memerah.
" he...wajahmu memerah sepertinya kau juga tidak sabar. Sepertinya memang kau harus melakukan kencan dan mencari ayah untuk Silas." ucap Maria yang memberi saran.
" Tidak, aku belum ingin melakukan hubungan apalagi aku pernah dikhianati sama mantan ku dulu." ucap Aresta sambil tersenyum kecut mengingat awal bagaimana bisa dirinya menghabiskan waktu bersama seorang pria.
Maria yang mendengar kan melihatnya dengan iba tentu saja hal itu membuat Aresta sedikit tidak nyaman.
" Lebih penting adalah sekarang aku harus membesarkan Silas dan mengumpulkan banyak uang untuk pendidikan nya." ucap Aresta yang berusaha mengalihkan pembicaraan.
" Kau benar, Jadi bagaimana keadaan Silas yang aku dengar kemarin dia masuk rumah sakit?" tanya Maria bertanya mengenai kondisi Silas.
" Silas sudah baikan aku menitipkan nya kepada Suster Rose." ucap Aresta senang karena dengan perlahan bebannya menghilang seiring Silas mulai memaafkannya.
Maria yang baru pertama kali melihat Aresta sebahagia ini merasa senang dan berdoa supaya hidupnya selalu bahagia bersama anaknya.
...****************...
" Yang Mulia semuanya sudah disiapkan. Apa anda ingin berangkat sekarang?" tanya Reymond kepada Dimitri.
Dimitri yang hari ini sudah siap dengan setelah serba hitam langsung berdiri dari kursi makan dan berjalan menuju mobilnya.
Perjalanan menuju rumah sakit yang berada di pusat Chicago menghabiskan waktu sekitar satu jam. Dimitri sengaja membuat rumah sakit yang jauh dari negaranya supaya ibunya tidak bisa melacaknya dan juga dia ingin menepati janjinya dengan seseorang.
Setelah sampai di depan rumah sakit para bodyguard langsung membukakan pintu mobil untuk Dimitri.
Dimitri bisa melihat semua pekerja rumah sakit sudah berdiri menyambut nya dia melihat sekitar nya sampai pandangannya tertuju ke arah seorang wanita.
Sedangkan Aresta tidak bisa menyembunyikan perasaan terkejutnya melihat pria yang telah menghabiskan satu malam dengannya berada di sini.
" Bagaimana dia bisa di sini, Tidak Silas jangan sampai dia mengetahuinya aku tidak ingin kehilangannya lagi. Aku harap dia melupakan ku." batin Aresta berdoa sambil memejamkan matanya.
Aresta sama sekali tidak menyadari bahwa seseorang memandangnya dengan tatapan geli terpancar di matanya.
" Aresta, ayo kita masuk." ucap Maria yang menyadarkan Aresta dari lamunannya.
Aresta yang mendengarnya seketika tersadar melihat semua Dokter dan pekerja rumah sakit sudah tidak berada di sini.
" Maria, dimana semua orang?" tanya Aresta dengan tampang polosnya.
Ctak...
Maria menyentil dahi Aresta sambil menggelengkan kepalanya terkadang temannya ini seperti anak kecil meskipun sudah memiliki seorang anak.
" Tentu saja sudah kembali bekerja dan kau juga sama lagipula nanti jadwal kita hanya setengah hari. Ayo Aresta." ucap Maria yang masuk ke dalam rumah sakit.
Aresta bernafas lega karena pria itu sama sekali tidak menyadari keberadaannya setidaknya untuk saat ini dia merasa aman.
Countine...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
lili
keren suka ceritanya
2024-03-03
0
Andra Bil
deg deg an thor
2022-07-05
1
Ayoung Lely
makin seru ini.....
semangat 💪💪
nulisnya Thor....
2022-07-05
0