ARGGGH....TIDAK." teriak Silas sambil memegang kepalanya yang sakit.
Aresta yang mendengar suara teriakan Silas langsung menghampirinya dengan perasaan panik.
" Silas, apa yang terjadi Silas...kau bisa mendengar Mommy." ucap Aresta yang mengguncang bahu Silas.
Tetapi Silas tidak menjawab sebab sekarang dia sudah jatuh tidak sadarkan diri. Hal itu semakin membuat panik Aresta melihat keadaan Silas yang baru pertama kali ia lihat. Langsung saja Aresta menggendong Silas untuk membawanya ke rumah sakit untungnya jaraknya tidak terlalu jauh.
Jadi Aresta bisa membawa Silas dengan cepat. Ketika masuk ke dalam rumah sakit ia melihat David yang berada di depan pintu ICU
" David." ucap Aresta sambil berteriak memanggil temannya.
David yang mendengarnya langsung terkejut melihat Silas yang tidak sadar.
" Apa yang terjadi mengapa Silas bisa pingsan?" tanya David yang berlari mendekati Aresta yang sudah bercucuran air mata.
" David, Tolong Silas selamatkan puteraku hiks..." ucap Aresta yang sudah tidak bisa menahan isakan.
David yang tidak tega melihat kesedihan Aresta langsung mengambil Silas dari gendongan Aresta.
" Baik, kalau begitu kita periksa dulu Silas dan aku ingin kau menunggu." ucap David yang langsung membawa Silas masuk ke dalam ICU.
Sambil menunggu David memeriksa Silas. Aresta terus memanjatkan doa untuk keselamatan Silas dirinya tidak ingin terjadi sesuatu kepada Puteranya.
" Tolong selamatkan Silas aku tidak bisa hidup tanpanya."
...****************...
" Terima kasih atas kedatangan anda, Yang Mulia. Saya senang karena anda berpatisipasi untuk memajukan negara masing-masing." ucap Presiden Amerika memanjatkan tangan kepada Dimitri.
" Saya juga senang bisa bekerjasama dengan anda Presiden. Saya harap kerja sama ini bisa membuahkan hasil yang baik. Kalau begitu saya permisi ada yang harus di urus." ucap Dimitri yang pamit kepada Presiden.
Sebab dirinya harus kembali ke Chicago untuk mengurus rumah sakitnya karena sudah lama sejak rumah sakit yang di dirikan. Belum sekalipun Dimitri berkunjung ke sana mengingat Ibunya yang selalu mengawasinya supaya tidak kabur untuk menikahi Julia.
" Siapkan Helikopter kita kembali ke Chicago."ucap Dimitri yang memerintahkan kepada Asistennya Reymond.
" Tetapi anda harus kembali ke Epitopia mengingat Ibu Ratu menyuruh anda untuk menghadiri acara makan malam sekaligus penentuan hari pernikahan anda dengan Lady Julia." ucap Reymond.
Mendengar penjelasan mengapa Dimitri harus kembali ke istana membuat langkahnya terhenti sambil melirik kepalanya ke belakang.
" Siapa Tuan mu Rey?" tanya Dimitri dengan dingin.
Membuat suhu di tempat mereka berdiri terasa dingin Reymond yang mengetahui kemarahan Rajanya langsung menunduk.
" Anda,Yang Mulia." jawab Reymond singkat.
Dimitri mendengarnya tersenyum miring.
" Baguslah, lain kali jangan memberitahukan kegiatanku kepada ibu Ratu, dan beritahu dia saya tidak akan datang ke acara itu." ucap Dimitri yang berjalan mendahului Reymond.
Reymond melihat Dimitri sudah sedikit menjauh bernafas lega. Hal ini sudah biasa bagi Raja dan ibu Ratu yang memiliki hubungan tidak baik setelah kejadian 7 tahun lalu. Entah sampai kapan hubungan ini terus memburuk.
...****************...
Aresta langsung berdiri ketika melihat David sudah keluar dari ruang ICU.
" Jadi bagaimana keadaan Silas?" tanya Aresta yang memasang raut wajah khawatir.
" Tenanglah Aresta, Silas cuma mengingat kejadian sesuatu yang sampai membuatnya merasa sakit kepada kepalanya. Apa sebelumnya Silas pernah terbentur di bagian kepalanya?" ucap David.
Aresta menjawab dengan gelengan kepalanya memang Silas tidak pernah terbentur di bagian kepalanya. Tetapi...
Countine...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
lili
silah mengingat masa lalunya
2024-03-03
0
Septi Verawati
💪💪💪👍👍👍
2022-11-21
0
Desi Forever
makin deg degan
2022-06-27
1