Aresta yang tanpa sadar tertidur di sofa langsung terbangun ketika mendengar suara keributan dari dapur. Mengingat bahwa dirinya hanya tinggal bersama Silas saja. Meskipun tempat tinggalnya sedikit lebih baik daripada sebelumnya yang rawa dengan pencurian tidak membuat serta perasaan resah nya hilang begitu saja. Aresta langsung berdiri dan mengambil sebuah tongkat yang berada di dekatnya.
Dengan langkah perlahan-lahan Aresta berjalan sampai di mana ia melihat siluet kecil di dapur. Membuatnya semakin ketakutan mengira bahwa ada hantu di apartemen nya.
" Siapa kau? Jangan berani-berani nya mengganggu ku. Aku ada senjata di sini." ucap Aresta dengan berani.
Sampai tiba-tiba saja ada sebuah tangan kecil yang menarik celana Aresta membuatnya refleks berteriak.
" Argggh...." teriak Aresta yang mungkin membuat para tetangga di apartemen nya tergganggu.
" Mommy mengapa berteriak?" ucap seorang anak laki-laki kecil yang ternyata Silas.
Aresta yang mendengar suara putera kecilnya dengan perlahan membalikan badannya setelah itu bernafas lega. Setidaknya di sini tidak ada hantu.
" Hehehe....Mom cuma terkejut karena tiba-tiba saja ada suara berisik dari dapur. Mom tidak mau kejadian dua tahun lalu terulang lagi." ucap Aresta dengan canggung.
Silas yang mendengarnya langsung terdiam ia tahu bahwa tempat tinggal sebelumnya adalah yang terburuk. Karena dua tahun lalu ada seorang pencuri yang memasuki apartemen mereka dan mengambil semua tabungan Mommy yang di dapatkan nya sebagai pelayan cafe. Silas bisa mengingat bagaimana Mommy terlihat sedih dengan kehilangan uang tabungannya yang ternyata untuk biaya sekolahnya nanti.
Silas menangkup wajah Mommy yang terlihat cantik meskipun jarang berdandan. Ia tidak ingin Mommy nya sedih Silas tidak suka hal itu.
" Mom, tenang saja bukannya kita sudah pindah. Di sini sudah aman pencuri itu tidak akan datang ke sini lagi. Percayalah pada Silas." ucap Silas yang menenangkan Mommy nya.
Aresta terharu mendengar ucapan Silas yang dewasa sekaligus sedih karena tidak pernah memberikan nya masa kecil yang indah. Aresta menggenggam tangan Silas di pipinya memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut dari kulit anaknya yang dulu ia terlantarkan.
Sebelum kembali membuka matanya melihat sepasang mata abu-abu tua melihatnya dengan lembut.
" Tenang saja setelah Mom mendapatkan gaji. Mom bisa memberikan mainan yang bagus untuk Silas. Bagaimana apa Silas percaya." ucap Aresta yang sedikit mengikuti perkataan Silas sebelumnya.
Silas yang mendengarnya tertawa sebelum mengangguk Aresta melihatnya langsung memeluknya dengan erat.
"Silas selalu percaya Mom, hanya Mom yang Silas punya kita butuh pria itu." batin Silas dengan raut wajah menggelap dan datar.
Merasa pelukannya sudah cukup Aresta melepaskan nya dengan perlahan berikutnya ia menggendongnya membuat Silas terpekik senang.
" Baik sekarang waktunya anak Mommy sarapan. Jadi apa menu kita hari ini." ucap Aresta sambil tersenyum lebar.
Silas langsung mengangkat tangannya ke atas dengan semangat.
" Aku ingin makan sup tomat seperti kita semalam." ucap Silas menjawab ucapan Aresta.
...****************...
Tap...
Tap...
" Dimitri tunggu Ibunda." ucap Amelia menghampiri Dimitri yang sudah berhenti berjalan.
Dimitri memutar bola matanya memikirkan apa yang akan dibicarakan oleh ibundanya sampai membuat nya berlari-lari.
" Jadi ada apa Ibunda menghampiri saya, sekarang saya harus pergi ke Washington ada kunjungan dengan pemimpin negara. Jadi saya harapkan jangan mengganggu ketenangan saya dan jika bisa jangan sampai wanita ular itu menampakkan wajahnya." ucap Dimitri yang langsung pergi tanpa menunggu Alasan dari Ibunda nya.
Countine...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Isabella Volvoreta
ape maksud ni? die ni perlukan pria tu apa tak? kenape pula ekspresi dia orang berbeza sama apa yang dia cakap?
2024-02-17
0
Nf@. Conan 😎
maksudnya gmna thor, kita butuh apa kita tak butuh
2024-01-13
0
Dark night
Aik kenapa dia cakap die perlukan pria itu. Tak fham la
2023-01-11
1