Selamat sore Miss Maria, saya tadi ada sedikit urusan yang harus di selesaikan." ucap Aresta sambil melirik ke arah Silas. Seketika pandangannya terkejut ketika melihat Silas memegang sebuah buku bisnis.
Dengan cepat Aresta menghampirinya dan mengambil buku tersebut dari Silas setelah mendapatkan persetujuan nya.
" Silas, kau mendapatkan buku ini darimana Mommy merasa tidak memberikannya?" tanya Aresta dengan lembut.
Silas menundukkan kepalanya bersalah sambil melirik Maria yang menggangguk seakan menyuruhnya untuk berkata jujur.
" Ketika Mommy pergi menuju pasar Silas berjalan-jalan dan melihat sebuah toko buku bekas. Kemudian Silas membeli satu dengan uang tabungan. Mommy jangan marah ya." ucap Silas sambil menangkup kedua tangannya memandang sedih ke arah Aresta.
Aresta hanya menghela nafasnya sebelum kembali berdiri sambil memegang tangan Silas.
" Terima kasih telah menjaga Silas sampai saya datang. Kalau begitu saya permisi." ucap Aresta sambil menundukkan kepalanya sebelum berjalan bersama Silas tiba-tiba saja Maria memanggilnya.
" Mrs Arandelle anda punya anak yang luar biasa jadi saya harapkan anda tidak menentang keinginan Silas. Saya yakin Silas akan menjadi orang yang hebat." ucap Maria yang memberikan sedikit nasihat kepada Aresta.
Aresta yang mendengarnya sedikit memiringkan badannya.
" Terima kasih atas sarannya Maria, saya tidak akan pernah mencegah apa yang diinginkan oleh Silas asalkan itu baik." ucap Aresta yang kemudian benar-benar bersama Silas di sampingnya.
...****************...
Malam ini Dimitri sedang bersiap-siap untuk pergi ke pesta dadakan. Sebenarnya Dimitri malas untuk ke sana tapi karena tidak bisa di wakilkan dengan terpaksa ia harus terbang ke kota Chicago.
Dengan menaiki helikopter Dimitri terbang menuju Chicago. Perjalanan yang menghabiskan waktu sekitar 3 jam akhirnya mereka sampai di atap gedung acara.
Untuk malam ini Dimitri menggenakan tuksedo berwarna hitam dan memakai topeng berwarna emas menyembunyikan manik abu-abu gelap.
Suasana pesta yang ramai sama sekali tidak membuat Dimitri terkesan sampai dimana seorang pria paruh baya datang dengan seorang wanita di pelukannya.
" Selamat datang Mr Cornelius suatu kebanggaan bagi saya dengan meluangkan waktu untuk datang." ucap nya sambil tersenyum bangga karena hanya segelintir undangan saja yang mau di datangi pria di depannya.
Pria didepannya merupakan salah satu pemilik perusahaan terkenal hampir seluruh benua Eropa membuat banyak orang ingin sekali bekerja sama dengan nya meskipun mereka semua tidak pernah melihat wajah pria itu. Sebab dia selalu menggunakan topeng.
" Hn." Dimitri hanya balas dengan deheman membuat pria di depannya merasa canggung tapi tidak memudarkan senyum ramahnya.
" Baiklah kalau begitu silahkan dinikmati pestanya saya harus menyambut tamu yang lain." ucapnya yang langsung cepat-cepat pergi meninggalkan Mr Cornelius karena jujur saja aura nya sangat menakutkan.
Sedangkan Dimitri bersama Asistennya Reymond hanya terdiam sambil memperhatikan banyak orang-orang penting yang datang malam ini.
" Yang Mulia, sebenarnya tujuan anda datang ke sini apa? Saya tahu jika bukan urusan yang penting anda tidak akan sudi menemui pria itu bukan?" tanya Reymond yang berbicara santai dengan Dimitri.
Dimitri menggoyang gelas birnya sambil memperhatikan salah satu orang yang sedang berbincang dengan beberapa pria yang di duga pengusaha terkenal di Amerika.
" Rey, jika kau ingin mengetahui siapa musuhku kau harus masuk ke dalamnya. Tidak mungkin bukan jika aku harus berdiam diri setelah apa yang dilakukan." ucap Dimitri sambil tersenyum miring.
Countine...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Septi Verawati
🥰🥰
2022-11-21
0
Cika🎀
silas pintar seperti dadynya
2022-07-05
1