Aresta menjawab dengan gelengan kepalanya memang Silas tidak pernah terbentur di bagian kepalanya. Tetapi Aresta pernah mengingat bahwa Silas terbentur kepalanya akibat dorongannya dulu di kehidupan masa lalunya. Apa rasa sakit itu terasa sampai sekarang.
Memikirkan itu membuat tubuh Aresta limbung jika saja David tidak menahan tubuhnya.
" Aresta lebih baik kau istirahat dulu, aku yakin bahwa Silas sudah baik-baik saja. Silas akan bangun dalam dua jam lagi. Jadi tenang kan diri mu." ucap David yang berusaha membuat Aresta sadar dari lamunannya.
David merasa iba melihat bagaimana Aresta yang sejak kecil sudah di tinggal mati oleh orang tuannya dan harus menjadi seorang ibu di usianya 18 tahun. Sekarang anaknya sedang di rawat di rumah sakit David yakin menjadi seorang ibu tunggal bukan hal yang mudah.
Apalagi Aresta harus menghilangkan mimpinya sebagai Dokter hanya mempertahankan kandungnya dan rela pergi dari tanah kelahirannya sendiri hanya bisa membuat kehidupan anaknya merasa nyaman.
Mendengar ucapan David membuat Aresta seketika tersadar dan berusaha mengusir pikiran negatif nya.
" Terima kasih David. Kau benar aku harus kuat buat Silas. Karena Silas hanya memiliki diriku." ucap Aresta sambil tersenyum tipis.
David yang mendengarnya menggangguk kepalanya bangga dengan sifat dewasa Aresta.
" Baiklah aku akan membawa Silas ke ruangan nya." ucap David sambil tersenyum.
Setelah membawa Silas ke ruang rawat Aresta setia duduk di samping ranjangnya sambil menggenggam tangan Puteranya berharap supaya terbangun.
" Silas bangunlah Mommy rindu." ucap Aresta sambil tersenyum sendu.
...****************...
Sedangkan di sisi lain Emily yang merupakan mantan Ratu Epitopia merasa marah karena Putera tunggal nya menolak menghadiri acara makan malam bersama keluarga tunangannya.
" Saya tidak percaya bahwa Dimitri akan melakukan hal seperti itu hanya demi mengundur pernikahan nya." ucap seorang Asisten yang berdiri tidak jauh dari Emily.
Julia yang juga berada di dekat Emily merasa sedih mendengar bahwa tunangannya menolak kembali ke sini.
" Ibunda, apa yang harus kita lakukan saya tidak merasa enak dengan Mommy dan Daddy karena tunangan saya tidak datang kemari lagi dan kemungkinan pasti kita harus mengundur acara makan malam ini. Sampai kapan saya menunggu supaya Dimitri menikah saya." ucap Julia dengan berbicara anggun mengadu kepada Emily sambil memasang wajah sedihnya.
Emily yang mendengarnya juga merasa sedih menurutnya Julia merupakan seorang menantu idaman. Emily juga yakin bahwa Julia bisa menjadi isteri sekaligus ibu negara yang baik sepertinya dia sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi dengan sikap keras kepala Dimitri. Pastinya membuat pertunangan Puteranya tidak akan ada titik terang.
" Baiklah, kalau begitu kita tetap mengadakan makan malam tanpa Dimitri sekaligus penentuan tanggal hari pernikahan kalian." ucap Emily mengambil keputusan.
Julia yang mendengarnya tersenyum senang karena sebentar lagi dia akan menikahi tunangan nya.
" Baiklah Ibunda saya akan menghubungi orang tua saya." ucap Julia sambil tersenyum senang.
...****************...
Ketika Aresta sedang memejamkan mata nya tiba-tiba saja dia merasakan gerakan di jari Silas. Membuat nya langsung terbangun dan tersenyum lega melihat Silas yang sudah mulai membuka matanya.
" Silas." ucap Aresta yang ingin memanggil Dokter tapi di cegah oleh Silas.
Entah mengapa Aresta merasa perasaan tidak nyaman dengan tatapan Silas yang datar dan dingin. Selama ini Silas selalu menampilkan wajah yang polos.
" Kita berjumpa lagi Mom....
Countine...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Qillah julyan
seram amat membayangkan silas bicara sprti itu?apa dia mati ketika sdh remaja?
2024-06-21
0
Septi Verawati
🤔🤔❓❓
2022-11-21
0
Cika🎀
saling terbuka sepertinya
2022-07-05
0