Jangan bilang ini kamar ketika aku menghabiskan satu malam ku bersama dengan pria itu." Ucap Aresta sebelum membalikan badannya dan bertapa terkejutnya dirinya melihat seorang pria yang sedang bertelanjang tidur di sampingnya.
Aresta melihat juga keadaannya yang hanya di balut sebuah selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Ia menutup mulutnya tidak percaya bukan karena ia kehilangan keperawanan untuk kedua kalinya.
Tetapi Aresta bisa kembali melihat nya sambil tersenyum ia memegang perutnya yang nantinya akan tumbuh seorang bayi kesayangannya.
Aresta melirik sebentar pria yang tidur bersamanya. Pria itu sangat tampan dengan rambut hitamnya yang berantakan dengan kulit yang sedikit kecokelatan. Membuat para wanita rela melemparkan tubuhnya ke pria itu. Apalagi dengan status nya sebagai seorang Raja.
Sayangnya Aresta tidak peduli dengan itu sebab buat apa harta itu jika dirinya nanti akan kehilangan Puteranya untuk kedua kalinya. Mumpung pria tersebut masih tertidur pulas lebih baik dia pergi jauh untuk menempuh kehidupan baru bersama bayi kecilnya.
Dengan segera Aresta berpakaian tanpa perlu membersihkan diri terlebih dahulu. Sebab takut Aresta akan kehilangan kesempatan untuk lari.
Sesudah berpakaian Aresta langsung mengambil beberapa uang lembar milik pria itu untuk kebutuhannya melarikan diri dan menuliskan sebuah catatan.
Setelah menulis Aresta langsung keluar dari hotel dan memanggil taksi. Ia bernafas lega karena tidak lama dirinya menemukan taksi setidaknya ia aman jika sewaktu-waktu para pengawal kerajaan akan menemukannya lagi.
" Mrs. Anda ingin pergi ke mana?" Tanya sang sopir taksi kepada Aresta.
Aresta yang tersadar dari lamunannya langsung menjawabnya.
" Bawa saya ke alamat ini." Ucap Aresta yang mengambil sebuah kertas yang tertulis alamat sebuah tempat dimana dirinya akan aman untuk sementara sebelum bersiap-siap ke luar negeri.
" Baiklah Mrs." Ucapnya sebelum menjalankan taksinya.
Ketika taksi sudah berjalan Aresta melihat kebelakang dan melihat ada beberapa orang berpakaian rapi berdiri di depan pintu hotel. Aresta menutup mulutnya supaya tidak berteriak karena dirinya bisa lolos.
Setelah beberapa jam kemudian akhirnya sampai di depan sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Aresta membayar dengan uang yang di ambilnya tadi.
" Hah...mari kita berberes-beres aku tidak bisa menunggu lebih lama. Jika tidak nanti mereka tahu aku hamil nantinya. Apalagi sekarang adalah masa suburku." Ucap Aresta yang langsung memasuki rumahnya.
Dengan cepat Aresta membereskan semua barang-barang dari pakaian, dokumen-dokumen penting seperti pasport, dan kartu identitas.
Setelah membereskan barang-barang nya Aresta langsung menarik kopernya keluar dari rumahnya. Di depan sudah ada taksi yang di pesan nya tadi dan tujuannya menuju ke bandara meninggalkan negara ini. Menjauhkan dirinya dan Puteranya dari wanita itu terutama ayah kandungnya.
Hidupnya hanya ingin bersama Puteranya dan membangun sebuah rumah yang di sebut keluarga. Hanya berdua.
Biarkan dirinya meraih kebahagiaan tanpa ada penghalang lagi.
Sedangkan di sisi seorang pria yang baru saja terbangun dengan keadaan hanya di tutupi selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Terlihat kebingungan ketika melihat di sampingnya yang sudah kosong dan meninggalkan sebuah kertas.
Tanpa berdiam diri lagi pria tersebut membaca kertas itu. Sebelum meremas nya dengan wajah memerah padam.
" Saya akan menemukan mu dan membuatmu jatuh ke dalam genggaman ku." Ucapnya sambil tersenyum miring dengan wajah yang menunjukkan sebuah obsesi baru.
Maaf kan aku yang telah menghabiskan waktu semalam dengan anda, dan anda tidak perlu khawatir jika sesuatu terjadi kepada saya. Lupakan kejadian semalam
Salam A.
TB; saya mengambil uang anda yang berada di dalam dompet untuk pulang ke rumah.
Goodbye....
Countine....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Ibelmizzel
mampir Thor 💪💪💪
2023-11-28
0
Septi Verawati
😁😁😁👍👍👍
2022-11-18
1
Widi Widurai
ke apotik mbak e. kl ga mau berurusan sm mreka.
2022-08-01
1