4 tahun kemudian.....
Tap...tap....
Suara langkah kaki seseorang mengisi kesunyian lorong tersebut. Terdapat seorang pria yang melangkah dengan langkah tegap dan berwibawa. Jangan lupa aura nya yang mampu membuat semua orang ketakutan.
Pria tersebut tiba-tiba saja menghentikan langkahnya untuk memandang sebuah bulan yang menyinari malam hari. Dia memejamkan matanya sebelum membuka matanya kembali memperlihatkan mata nya yang berwarna abu-abu hampir kehitaman dengan sorot mata yang gelap.
" Sudah empat tahun berlalu, sebentar lagi kita bertemu." Ucapnya sambil tersenyum miring.
Critt....
Seorang wanita membuka matanya setelah merasakan cahaya matahari menembus celah-celah jendelanya. Menandakan bahwa sekarang sudah pagi hari.
Wanita itu turun dari ranjangnya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri nya. Setelah itu dia memasak sarapan pagi.
Tap...tap...
Mendengar suara langkah kaki membuat wanita tersebut menghentikan memasaknya dan membalikan badannya sambil tersenyum manis.
Melihat seorang anak laki-laki berlari menuju ke arahnya dengan penuh semangat.
" Mommy.." ucap anak laki-laki itu sambil menimbrung badan wanita tersebut dan memeluk kakinya.
Wanita itu terkekeh pelan sebelum kemudian berjongkok dan mencium wajah anak laki-laki itu sampai membuat nya terkikik geli.
" hahahaha itu geli... hahaha Mommy..." Ucap nya sambil tertawa senang.
Wanita itu mendengar suara tawa anak laki-laki tersebut terasa bahagia. Wanita itu Aresha key arendelle. Seorang wanita yang kembali ke masa lalu untuk memperbaiki hubungannya dengan putera semata wayangnya.
Seorang wanita yang dengan tega nya menyiksa anaknya yang sama sekali tidak berdosa. Menimbulkan perasaan penyesalan yang mendalam. Mengingat itu semua membuat Aresta merasa takut jika suatu hari nanti Puteranya yang di beri nama Silas Nathalio Maximiliano akan membencinya.
Tanpa sadar air mata Aresta turun mengingat bagaimana di akhir-akhir hidupnya dulu anaknya menatapnya dengan takut. Sampai seseorang menghapus air matanya yang jatuh tanpa di sadari.
Aresta langsung melihat ke arah Silas yang sedang menatapnya sedih.
" Hei mengapa Silas terlihat sedih, coba ceritakan kepada Mommy apa ada seseorang yang menyakiti Silas. Nanti Mommy akan menghukum anak itu." Ucap Aresta yang menunjukkan wajah seriusnya.
Silas yang mendengarnya tersenyum tipis sebelum menggelengkan kepalanya. Seolah mengatakan tidak ada satupun orang yang mengganggunya.
" Tidak apa-apa Mom, Silas tidak terlalu mempedulikannya lagipula Silas hanya punya Mommy sudah lebih cukup. Silas tidak butuh Daddy." ucap Silas sambil tersenyum.
Aresta yang mendengarnya merasa terharu sekaligus penyesalan yang menumpuk di kehidupannya sebelumnya. Aresta memeluk Silas dengan erat. Anak yang disia-siakan olehnya, anak yang sama sekali tidak pernah diberikan kasih sayang olehnya.
" Mom juga hanya butuh Silas saja, kita bisa hidup berdua bersama-sama. Kau begitu kita tidak perlu sedih lagi sekarang bagaimana kalau kita sarapan Mommy sudah membuat Pancake dengan saus madu kesukaan Silas." ucap Aresta sambil menuntut Silas ke meja makan.
Selesai sarapan bersama Aresta mengajak Silas ke Daycare tempat yang biasanya Aresta menitipkan Silas di sana selama dirinya bekerja.
Aresta menggelengkan kepalanya melihat Silas yang tampak kesulitan mengikat tali sepatu. Aresta memutuskan untuk membantunya mengikat tali sepatu nya.
" Sudah, ayo." ucap Aresta sambil menggenggam tangan Silas membawanya keluar dari Apartemen.
Selama berada di sini Aresta mendapatkan namanya kesenangannya karena sampai saat ini pria atau wanita itu tidak mendatanginya.
Itu membuatnya sedikit lega....
Countine...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Septi Verawati
oke juga 👣👣👣👍👍👍
2022-11-18
1
Cika🎀
semua kembali ke masa lalu kykny
2022-07-05
0
Ayoung Lely
jangan gantung ya, thor...
kayak tali jemuran😀😀
2022-06-17
2