Sampai di Daycare seperti biasa Aresta memberikan nasihat-nasihat kepada Silas. Dengan pelan tanpa membentak karena dirinya mengingat bagaimana dulu begitu kejam membentak anaknya ketika masih berusia dua tahun hanya sebab menangis.
Memikirkan itu membuat beribu-ribu penyesalan masih ada di hati Aresta. Dia begitu bodoh mengorbankan masa depan anaknya hanya demi harta.
" Silas harus mendengar semua perkataan kakak-kakak perawat dan jangan suka bertengkar. Juga jangan lupa habiskan bekalnya nanti jam 4 Mom akan menjemput mu dan kita bisa berjalan-jalan sebentar. Apa Silas mau?" ucap Aresta sambil tersenyum hangat.
Silas yang mendengarnya matanya langsung berbinar senang dan menggangguk kepalanya.
" Tentu saja Mom, Silas akan menjadi anak yang baik dan tidak akan membuat Mom kecewa." ucap Silas.
Aresta yang mendengarnya terkadang merasa aneh dengan sikap Silas seperti orang dewasa. Apa mungkin ini karena Silas mengerti keadaannya yang merupakan seorang Single Parent.
Tapi Aresta hanya bisa bersyukur karena telah diberikan kesempatan untuk mengubah masa depan Puteranya yang jauh dari konflik dan kejahatan dari wanita itu. Selama keberadaan nya belum terendus Aresta masih merasa lega sebab dia tidak perlu memberikan Silas kepada sepasang orang gila itu.
Pandangan Aresta tertuju ke arah Silas dan memeluknya kembali.
" Silas tidak pernah mengecewakan Mom, Silas adalah anak terbaik yang Mommy punya. Kalau begitu Mommy harus pergi bekerja. Sampai nanti sayang." ucap Aresta sambil mencium kening Silas.
Silas juga melakukan hal yang sama dengan mencium pipi Aresta. Setelah itu mereka saling melambaikan tangan sebelum Aresta melihat Silas yang dibawa masuk oleh seorang perempuan pengasuh Daycare.
" Huh....mari kita mulai hari ini." ucap Aresta yang langsung berlari menuju halte untuk menaiki bus.
Emang selama 4 tahun itu Aresta terpaksa tidak melanjutkan jurusan kedokteran nya. Ia lebih mementingkan bagaimana cara membesarkan dengan baik Silas, dan 4 tahun juga Aresta merasakan kembali apa namanya sebuah keluarga setelah kematian orang tuannya ketika berusia 10 tahun.
Sampai di sebuah rumah sakit yang ada di pusat kota Aresta langsung turun. Selama berada di lorong Aresta banyak mendapatkan sapaan dari rekan kerjanya.
Saat ini Aresta bekerja di salah satu rumah sakit swasta yang ada di pusat kota Chicago salah satu kota yang ada di benua Amerika. Aresta nekat meninggalkan tempat tinggalnya dan pergi ke sini dengan hanya membawa tabungan seadaanya. Aresta terkadang dia masih mengutuk dirinya yang meninggalkan selembar kertas catatan kepada pria itu semoga saja hal itu tidak membuat pria itu mencarinya.
Selama tinggal di sini Aresta berjuang hidup dengan bekerja keras. Ketika dia sudah beberapa Minggu di Chicago Aresta mengetahui bahwa dia mengandung. Sejak saat itu Aresta bekerja untuk membiayai persalinannya dan memberikan Puteranya makanan yang sehat. Sampai satu tahun kemudian dia bertemu dengan salah satu teman di masa sekolah menengah dan menawarkan pekerjaan sebagai seorang perawat. Mengingat terkadang Aresta mengambil pekerjaan sampingan sebagai pengasuh para orang sakit di negaranya dulu.
Sejak Aresta bekerja di sini akhirnya perekonomian nya sedikit membaik setidaknya ia tidak perlu tinggal di apartemen kumuh yang sangat tidak baik untuk perkembangan Puteranya.
Memikirkan Silasnya yang manis membuat Aresta merasa rindu ingin segera mendekap Puteranya dan menghabiskan waktu bersama.
Ketika Aresta sedang berjalan tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggilnya.
" Aresta...
Countine...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Septi Verawati
siapakah itu yang memanggil 🕵🕵🕵
2022-11-18
0
Widi Widurai
sbnerny uda ada niat yaaa biar dicariin raja? 😅 kl org beneran kabur atau ngilang dan tidak mau punya urusan ya lgsug kabur ga menghilangkan jejak apapun, kl g mau ada keterikatan ya cb usaha kb. 😅
2022-08-01
0
Andra Bil
lanjut thor
2022-06-09
1