Aresta bernafas lega ketika dirinya dan Silas sudah sampai rumah dengan selamat.
" Silas segera mandi Mommy akan membuatkan makan malam terlebih dahulu. Apa yang ingin kau makan malam ini?" tanya Aresta menanyakan menu makan malam yang di inginkan Silas.
" Mom Silas hanya ingin pasta saja, dan mungkin jus jeruk juga enak." ucap Silas menjawab sesuai keinginannya.
Aresta menggangguk kepalanya sebelum melangkah masuk ke dalam dapur. Silas yang melihatnya kemudian juga masuk ke dalam kamarnya.
Cekrek...
Silas memasuki kamarnya yang terlihat sederhana dengan satu ranjang kecil, lemari, dan meja belajar. Silas meletakkan bukunya di atas meja belajar meskipun umurnya baru saja 4 tahun tetapi semangat nya untuk belajar tidak akan hilang hanya karena bermain-main. Karena baginya mengubah kehidupannya dengan Mommy adalah yang terpenting.
" Mengapa bayangan itu terkadang tidak hilang ya." ucap Silas ketika merasakan sakit kepada kepalanya melihat sebuah memori yang terlihat samar muncul di otaknya. Kejadian ini sudah terjadi sekitar 1 tahun lalu yang membuat nya ingin segera cepat dewasa dan melindungi Mommy nya dengan tangannya sendiri.
Karena merasa pusing memikirkan hal itu akhirnya Silas segera mandi dirinya tidak ingin membuat Mommy nya menunggu lebih lama.
Setelah selesai mandi dan mengganti piyamanya bergambar mobil Silas keluar dari kamar nya senyumannya terbit melihat Mommy nya sedang menghidangkan makanan di atas meja.
Aresta menyadari ada seseorang memerhatikan langsung mengangkat kepalanya.
" Ayo, kita makan malam setelah itu Mommy ingin mengatakan sesuatu?" tanya Aresta sambil mengajak Silas untuk makan malam.
Silas menggangguk sebelum berjalan menuju ke meja makan. Untuk malam ini mereka makan malam dengan tenang sebab Aresta sudah mengajar Silas untuk tidak berbicara saat makan. Untungnya karena Silas memiliki sifat yang sedikit pendiam makanya sama sekali tidak membantah peraturan tersebut.
Selesai makan malam Aresta menemani Silas untuk menonton televisi bukan seperti anak kebanyakan yang suka melihat kartun. Silas lebih senang jika menonton berita hal itu sempat membuat Aresta sedikit kebingungan dan menanyakan alasannya. Akhirnya Silas menjawabnya.
" Bukannya Silas tidak suka kartun tapi ketika Silas berita. Silas seakan bisa melihat apa yang terjadi di dunia dan itu bermanfaat bagi Silas ketika dewasa nanti." ucap Silas dengan polos.
Seketika langsung membuat Aresta bungkam mungkin Silas mengikuti sifat gen dari ayah kandungnya yang sampai sekarang Aresta untuk bertemu. Apalagi dengan nenek sihir yang berani membunuhnya dulu.
Silas serius menonton berita sampai tiba-tiba saja dirinya dibuat terkejut melihat sebuah tayangan yang membuatnya merasakan sakit.
Begitu juga Aresta yang tak kalah terkejutnya melihat tulisan yang ada di Televisi.
Raja Epitopia menghadiri acara pertemuan dengan 52 pemimpin negara di Amerika serikat.
...****************...
Dimitri langsung membaringkan tubuhnya setelah menghadiri acara pesta yang membuatnya sakit kepala. Jika saja ini bukan kewajibannya mungkin Dimitri tidak perlu repot untuk datang kemari.
" Entah kenapa aku punya perasaan sesuatu ketika berada di sini, Apa dia benar-benar ada di sini?" ucap Dimitri sambil memperhatikan kota Chicago dari balik jendela kamar hotelnya.
Setelah mengatakan itu Dimitri mengambil sebuah botol yang berisi beberapa obat dan meminumnya. Tidak berapa lama Dimitri memejamkan mata nya.
" Aku membenci mu, andaikan isterimu tidak membunuh ibuku aku tidak akan sebatang kara. Aku membenci mu....
Aku membencimu Ayah....
Countine....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
mars
bnyak typo jadi masih bingung bacanya
2024-09-30
0
sansan
seperti nya mereka bertiga teringat dengan kehidupan yang dulu.. tp hanya aresta yang lebih jelas tentang kehidupan dulu
2024-09-14
0
lili
kayak Dimitri Silas aresta berkaitan dgn kehidupan masa lalu
2024-03-03
0