Sepanjang Julian mengendarai mobil nya menuju Penthouse, yang ada di pikirannya saat ini hanyalah Valerie.
Gadis muda yang punya postur tubuh cukup menantang dan berisi itu sudah cukup membuat libido Julian naik meskipun ia masih menyetir.
Gara gara mengedong Andrea siang tadi, pikiran Julian selalu terisi dengan berbagai fantasi bercinta dengan wanita pujaannya itu.
Dan Julian sadar, hal itu tidaklah baik untuk dirinya. Dia harus bisa move on dari bayang bayang Andrea.
Dan untuk sekian lama nya dia tidak pernah melakukan aktivitas seksual. Karena Julian bukankah tipe pria yang suka jajan perempuan meskipun dia banyak uang.
Jika suntut dengan berbagai urusan pekerjaan di kantor. Biasanya dia hanya pergi ke Clup untuk sekedar minum, dan tidak sampai mabuk.
Sesampainya di Penthouse, Julian langsung membuka pintu depan kartu akses masuk yang ia juga memilikinya.
Begitu ia masuk, suasana ruang tamu yang luas itu nampak sepi. Ia lalu membuang jas yang ia kenakan tadi ke sofa. Julian memang sengaja untuk membuat suasana yang sepi untuk malam ini. Dia hanya ingin berduaan saja dengan istri kontaknya, Valerie.
Dengan berjalan penuh semangat dan pikiran untuk bercinta yang sudah meluap-luap kini telah memenuhi pikiran Julian.
"Vale," seru Julian bersuara, mencari cari gadis cantik itu. Setelah mencari-cari di seluruh penjuru Penthouse dan ia tak bisa menemukannya. Julian pun bergegas ke kamar utama.
"Valerie!" seru lagi Julian, ketika ia membuka pintu kamar. Tapi gadis itu juga tidak ada. Julian kemudian berjalan kearah pintu kamar mandi. Dan mencoba untuk mencari tau apa gadis itu ada di dalam. Saat ia hendak membuat pintu kamar mandi, tiba-tiba pintu kamar mandi itu terbuka. Sontak saja membuat Valerie kaget.
"Ya Tuhan!" seru Valerie sambil memegangi dadanya, karena merasa kaget.
"Mr!" seru Valerie yang saat itu baru saja selesai mandi. Dan hanya mengenakan bathrope, serta rambutnya yang tergerai basah setelah keramas.
"Maaf membuat mu kaget." ucap Julian sambil mengelus rambut Valerie yang masih basah itu dengan telapak tangannya dengan lembut.
Juliana kemudian memberikan ruang bagi Valerie untuk melangkah.
"Aku gantian mandi ya." ujar Julian yang masih berdiri di sisi pintu kamar mandi. Sedangkan Valerie sendiri duduk di tepi ranjang dengan perasaan hati yang sudah tidak karuan karena baru pertama kali berada satu kamar dengan seorang pria.
Apalagi pria itu adalah Julian Alexander. Pria yang berstatus sebagai suami kontaknya.
"Vale, bisa tolong lepaskan kancing baju kemeja ku." perintah Julian. Valerie yang sejak tadi sudah di landa kegugupan pun semakin terbakar rasa canggung. Tapi apa boleh buat, Valerie kemudian berjalan ke arah Julian dan melakukan perintah yang Julian ucapkan.
Valerie dengan gemetaran membukakan kancing demi kancing kemeja putih yang Julian kenakan. Saat Valerie sedang berusaha untuk membukakan kancing baju, Julian ternyata mencuri pandang dengan begitu intens ke arah wajah cantik alami Valerie.
Dan, hal itu justru membuat naluri ke laki an nya naik. Hasratnya timbul bersamaan dengan milik nya yang tiba-tiba mulai mengeras.
Julian kemudian melingkarkan tangannya ke seputaran pinggang Valerie. Menarik gadis cantik yang hanya mengenakan bathrope itu kedalam dekapannya. Bahkan Julian sengaja menempelkan tubuhnya dengan pas ke tubuh Valerie yang punya postur lebih pendek darinya.
Valerie pun tersentak saat ia terhempas dengan begitu kuat ke tubuhJulian. Dan seketika Valerie mengalihkan pandangannya yang tadinya fokus melepaskan kancing baju, beralih menatap wajah tampan Julian.
Rahang tegas, hidungnya yang mancung, dan wajahnya yang tampan sangat menghipnotis Valerie.
"Kau merasakan sesuatu!" tanya Julian yang masih mengunci tubuh Valerie untuk menempel padanya.
"Apa ini yang di namakan pelecehan?" justru pertanyaan itu yang keluar dari mulut Vale. Julian kemudian menghela nafas berat.
"Apa kau merasa aku lecehkan, atau apakah kamu pernah di lecehkan seperti ini!"
"Aku tidak pernah di lecehkan kan dan belum pernah melakukan hubungan seksual dengan siapapun. Tapi aku sering melihat dan mendengar dari beberapa teman yang kerja di Clup. Mereka sering mendapatkan perlakuan seperti yang kau lakukan pada ku. Itu yang ku dengar dari mereka. Kau lupa, aku pernah bekerja di tempat penuh maksiat seperti itu. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Biaya hidup tinggi untuk bisa membayar uang kuliah dan untuk makan menjadi alasan kenapa aku bekerja di sana. Seperti dirimu yang dulu sering memberikan aku tips hanya dengan menuangkan minuman untuk mu. Dari tips itulah aku mendapat uang lebih." curhat Valerie.
"Kau pejuang Vale, aku menyukai kerakter mu." ucap Julian, kemudian menurunkan padangan matanya dari mata ke bibir ranum Valerie.
"Aku ingin mencoba semanis apa bibir ini." ucap Julian, sambil menyentuh bibir Valerie dengan jari jari nya.
"Katanya Mr mau mandi!" mendengar itu, Julian langsung terkekeh.
"Kau ini memang mengemaskan. Aku akan mandi setelah bermain dengan mu! ucap Julian yang kemudian menempelkan bibirnya ke bibir Valerie.
"Tunggu!" seru Valerie sambil sedikit mendorong dada bidang Julian.
"Kenapa?"
"Ini adalah ciuman pertama ku, aku mungkin tidak bisa mengimbangi nya."
"Kau hanya perlu menerimanya dan ikuti cara ku mencium mu. Aku akan mengajari mu, rilex Vale sayang."
to be continue....sabar ya 😬😬😬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Elizabeth Yanolivia
mengemaskan = MENGGEMASKAN
2024-09-06
0
Elizabeth Yanolivia
clup = CLUB
2024-09-06
0
Elizabeth Yanolivia
nafas = napas
2024-09-06
0