"Jadi kau sudah lama tinggal di tempat kost ini." tanya Julian ketika ia mengunjungi Valerie di tempat kostnya.
"Sejak aku SMA, semenjak aku bekerja di kedai-kedai rumah makan sebagai pencuci piring dan malam nya aku bekerja di sebuah tempat Loudry sampai jam 12 malam. Saat itu aku belum mampu menyewa tempat kost. Aku tingal di sebuah kontrakan sepetak yang sebulannya harus membayar 500 ribu. Itu berlangsung selama aku SMA. Setelah mendapatkan ijazah, aku akhirnya bisa melamar kerja di sebuah restoran dengan gaji yang lebih baik. Dari sana aku pindah ke kost-an ini." tutur Valerie, menceritakan kisah hidupnya di hadapan Julian.
Julian kemudian menyerukan kedua tangannya masuk kedalam kantong celananya. Melangkahkan kakinya beberapa langkah ke arah nakas yang ada di sisi kasur lantai Valerie. Kemudian meraih sebuah bingkai foto yang ada di sana.
"Apa ini foto kedua orang tua mu?"
"Iya, itu foto mereka." Julian memandangi sejenak foto tersebut. Kemudian meletakkan kembali foto itu ke atas nakas.
"Bersiaplah Vale, ajak aku ke rumah paman dan bibi mu. Malam ini juga aku akan melamar mu. Dan besok, datanglah ke kantor ku." ujar Julian dengan suara tegasnya.
"Aku belum tau hasil pemeriksaan medis atas diriku kemarin! Bagaimana hasilnya?" tanya Valerie penasaran.
"Kau memenuhi syarat itu. Aku memilih mu untuk menjadi ibu perantara dari calon anak ku. Jadi siapkan dirimu." ujar Julian.
Deg
Semakin mendekati hari itu, justru Valerie di buat semakin deg deg kan.
Valerie pikir, semua akan berjalan mudah. Tapi ternyata semuanya tak sesederhana yang ia bayangkan.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Valerie POV
Malam itu, aku mengantarkan Julian ke rumah paman dan bibik. Dan secara resmi, Julian di hadapan paman dan bibik melamar ku.
Aku hanya duduk seperti patung di sisi Julian. Mulut ku rasanya kelu untuk di ajak bicara. Semua urusan, ku serahkan pada pria berwajah tampan di samping ku.
Julian nampak menjelaskan semua niatnya pada paman. Pria ini memang sangat jago dalam mengambil hati seseorang.
Nyatanya, paman seolah tunduk pada setiap perkataan yang Julian ucapkan.
"Saya ada sesuatu untuk Paman, terimalah ini." ucap Julian, seraya mengeluarkan sebuah amplop tebal dari balik jas hitamnya.
"Apa ini!" seru paman, yang kurasa ia sendiri juga sudah tau bahwa itu isinya adalah uang.
"Gunakan itu untuk keperluan paman dan bibik. Hadirlah sebagai wali di pernikahan ku dan Valerie nanti. Dan setelah itu, percayakan Valerie pada ku. Aku akan menjaganya dan membahagiakan nya."
Kata kata yang Julian ucapkan sudah cukup membuat hati ku menghangat.
Beberapa hari ini aku juga selalu memikirkan pria ini, entahlah.
Apalagi saat ia berkata seperti tadi, dan satu tangannya melingkar di punggung ku. Sudah cukup membuat aku merasa bahagia. Ada rasa tenang yang ku rasakan jika aku berdekatan dengannya. Wangi parfum nya, tatapan mata elangnya dan lemah lembut suaranya sekarang sudah menjadi candu untuk ku.
Apakah ini artinya, aku sudah jatuh cinta.
Aku masih ingat poin ke 4, aku tidak boleh menggunakan perasaan. Aku tidak boleh jatuh cinta dengannya.
Meski begitu, aku tidak bisa mengendalikan hati dan perasaan yang dengan sendirinya merasakan sesuatu pada Julian.
Dan aku bersumpah, bahwa aku sepertinya memang menyukai Julian Alexander.
Tapi semua ini harus bisa aku tutupi. Julian tidak boleh tau jika aku menyukainya.
Aku harus tetap memperlihatkan ke profesional an ku untuk urusan bisnis ini. Aku tidak boleh gagal. Aku harus memberikan dia anak.
Sebentar lagi aku juga akan menikah dengan nya.
Dan, bagaimana aku akan melalui malam itu?
Ya Tuhan, semakin ke sini aku justru semakin dilema. Menjalani bisnis ini ternyata tidak semudah yang aku bayangkan.
Belum menikah dengannya saja sudah membuat ku panik. Apalagi setelah aku menikah dengannya.
Meskipun ini adalah pernikahan kontrak, pernikahan bisnis. Tetap saja aku merasa was-was.
Tapi Julian sepertinya biasa saja.
Aku tidak boleh terlalu berharap pada Pria itu untuk hal lebih. Dia hanya menginginkan keturunan. Pernikahan ini, kehamilan ku semuanya hanya untuk kepentingannya.
Dan aku pun juga harus sadar, bahwa aku juga punya kepentingan. Yaitu mendapatkan banyak uang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Elizabeth Yanolivia
ke profesional an ku = KEPROFESIONALANKU
2024-09-05
0
Elizabeth Yanolivia
melingkar di punggung atau pinggang ya thor 😁
2024-09-05
0
Elizabeth Yanolivia
deg deg kan = deg degan
2024-09-05
0