Valerie nampak berjalan mondar-mandir di depan ruang praktek seorang dokter yang Julian pilih yang ada di rumah sakit.
Pemeriksaan yang sebentar lagi akan ia jalani ternyata membuat ia gugup. Hal yang sama sekali tidak Valerie pikirkan bahwa ia akan segugup itu.
"Mr, tidak usah di periksa ya. Aku bersumpah demi apapun bahwa aku ini masih virgin. Aku masih gadis." jelas Valerie pada Julian yang ketika itu tengah duduk santai di deretan sebuah bangku.
"Memangnya kenapa Vale?" tanya Julian lembut seperti biasa.
"Ya menurut aku tidak perlu. Aku bersumpah aku masih gadis. Dan aku juga tidak punya riwayat penyakit apapun!" seru Valerie.
"Pemeriksaan ini tidak hanya sekedar memastikan kau masih gadis. Tapi juga untuk mengetahui secara medis jika kau benar-benar sehat. Aku harus memastikan calon anak ku nanti terlahir dari rahim ibunya yang sehat walafiat. Ingat Valerie, bisnis ini bukan bisnis main main. Aku serius soal membeli rahim mu. Aku serius dengan imbalannya. Dan aku juga serius mengurus ini secara hukum. Setelah memastikan kau layak untuk benih ku. Kita akan menikah secara hukum dan sah. Aku ingin calon anak ku lahir di dunia ini dengan status yang jelas. Jadi, tolong, jika kau menyetujui ini. Ikuti semua prosedur yang aku buat. Dan kau tidak ada kuasa untuk menolak semua aturan, apa lagi menginterupsi keputusan ku." ujar Julian serius. Dan bahkan, Valerie belum pernah mendapatkan tatapan seserius itu sebelumnya dari pria berwajah tampan itu.
Sambil terus menatap wajah Julian, Valerie sepertinya sudah tidak bisa membantah.
"Oke, aku akan patuh!"
"Bagus beautiful," Julian berucap sambil menyentuh pipi kiri Valerie. Dan sentuhan itu sudah seperti kejutan listrik. Membuat hati Valerie bergetar, menghangat hati nya dan jantung Valerie pun kini sudah berdetak lebih kencang.
Tak perlu menunggu lama. Kini Valerie sudah masuk kedalam ruangan sang dokter yang akan memeriksa nya.
Dengan perasaan hati yang sudah tidak karuan. Valerie akhirnya memilih pasrah dengan apa yang memang sudah seharusnya ia lakukan, demi kesepakatan yang sudah ia buat dengan Julian. Sebuah perjanjian dan kesepakatan yang mengikat. Untuk sama sama saling mendapatkan keuntungan.
Julian mendapatkan bayi dari rahim Valerie. Dan Valerie mendapatkan imbalan yang cukup besar dan mengiurkan.
🍁🍁🍁🍁🍁
1 Minggu setelahnya.
"Ma, berikan aku waktu sedikit lagi untuk membawakan kabar gembira untuk Mama." ujar Julian ketika sang Mama menghubungi nya lewat sambungan telepon dari Athena Yunani.
Karena sang Mama memang menetap di negara itu.
"Kabar gembira apa Julian?" tanya sang Mama.
"Bukankah Mama sudah sangat ingin aku untuk punya anak! Julian berjanji sama Mama. Julian akan kembali ke Athena dengan membawa seorang anak yang terlahir dari darah daging ku. Jadi Mama tidak perlu lagi pusing memikirkan aku."
"Bukankah kau gagal menikahi Andrea?" tanya sang Mama bigung.
"Aku akan punya anak dari wanita lain Ma. Bukan dengan Andrea."
"Jangan tidur sembarangan dengan wanita wanita penjual diri Julian. Mama tidak akan mau menerima itu."
"Mama tidak usah khawatir. Aku akan punya anak dengan status perkawinan yang jelas dan sah. Aku sedang mempersiapkan pernikahan ku dengan nya. Dan itulah sebabnya, aku memberi tau Mama. Aku minta doa restu untuk menikah lagi. Karena kesehatan Mama sedang tidak baik, mama tidak perlu datang ke Indonesia. Cukup tunggu aku pulang kembali ke Athena dengan membawa seorang anak di gedongan ku." tutur Julian menjelaskan rencananya.
"Mama sudah tua nak. Kau adalah anak tunggal. Papa mu sudah tidak ada, aku juga tingal sendirian di Athena. Hanya bersama para pelayan. Aku sangat berharap pada mu, kau segera punya keturunan. Ingat Julian, umur mu sudah mendekati angka 40 tahun. Bagaimana Mama bisa mati dengan tenang, jika sebelum melihat pewaris Alexander Corp lahir." ujar sang Mama.
Dan hal itu semakin membuat Julian yakin dengan rencananya.
"Julian janji Ma, aku akan pulang ke Athena dengan membawa seorang anak. Darah daging ku, keturunan Alexander. Entah itu perempuan atau laki-laki."
"Bagi Mama, perempuan atau laki-laki sama saja. Yang penting kau punya keturunan nak."
"Baik Ma, Julian janji."
"Jangan pulang ke Athena sebelum kau bisa membawakan aku seorang cucu!"
Dan pesan yang Mama seolah-olah membuat Julian harus sesegera mungkin melakukan pembuahan rahim yang harus ia lakukan secepatnya.
🍁🍁🍁🍁🍁
"Valerie," sapa Julian ketika panggilannya di terima oleh Valerie.
"Ya Mr!"
"Kau di mana?"
"Aku di tempat kost."
"Share lokasi mu. Aku akan kesana."
"Untuk apa kau ingin ke mari malam malam. Besok saja Mr kita bertemu,"
"Vale, aku tidak terima di bantah. Share lokasi mu sekarang. Ada hal penting yang harus aku bicarakan dengan mu."
Jika Julian sudah memerintah, Valerie seakan sudah tidak bisa berkutik.
"Baik Mr, aku akan share lokasi ku." terang Valerie.
"Satu lagi, jangan panggil aku Mr!"
"Lalu aku harus pangil apa?"
"Panggil aku nama ku saja."
"Baiklah, tapi aku tidak janji untuk selalu memanggil mu dengan nama. Aku sudah nyaman memangil mu Mr."
"Terserah kau Vale, 30 menit aku akan sampai di lokasi mu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Elizabeth Yanolivia
lokasi mu = lokasimu
2024-09-05
0
Elizabeth Yanolivia
pangil = PANGGIL
2024-09-05
0
Elizabeth Yanolivia
ke mari = KEMARI
2024-09-05
0