Jenna POV
Sekarang aku jadi tidak suka padanya. Dan aku masih kesal pada pria bertubuh besar dan tinggi itu.
Berani beraninya ia menawari ku menjadi tempat berkembangnya benih dirinya.
Aku pikir dia seorang pria terhormat dan punya wibawa!
Bahkan aku sempat kagum dengan kepribadiannya. Tapi ternyata dia sama saja.
Tidak ada bedanya dengan pria pria kaya yang arogan dan merasa apapun bisa di beli dengan uang.
Aku jadi heran, kenapa dulu Bu Andrea bisa bertunangan dengannya begitu lama.
Apakah Julian juga menawari Bu Andrea perihal yang sama dengan apa yang ia tawarkan ke pada ku ?
Tapi kurasa Bu Andrea tidak serendah itu. Dan pasti ia akan menolak tawaran tersebut.
Sekarang aku jadi tau, apakah alasan Bu Andrea putus dengan Julian Alexander karena Bu Andrea sudah tau sisi aneh pria berwajah tampan dan gagah itu.
Sungguh ironis diri mu Julian Alexander. Setelah kau menawari ku untuk tidur dengan mu dan menghasilkan seorang anak, lalu kau akan memberikan aku imbalan, bagi ku itu sebuah tawaran yang menjijikkan, terlebih sangat merendahkan harga diri seorang wanita.
Wanita sejati pasti nya hanya ingin menikah sekali seumur hidup.
Wanita baik baik pasti akan menikah dengan pria yang di cintanya.
Dan pasti akan dengan suka rela bersedia mengandung dan memberikan suaminya seorang anak. Tanpa harus di bayar atau di beri imbalan. Bahkan mereka akan melakukan hubungan itu dengan penuh cinta.
Ku rasa semua wanita baik baik juga akan menjunjung tinggi nilai-nilai harga diri sebagai wanita.
Kecuali para pelacur atau para wanita murahan di luar sana.
Tidak heran jika mereka mungkin akan mau melakukan itu.
Menjual kehormatannya, menjual dirinya, bahkan bisa jadi juga bersedia menjual rahimnya hanya demi uang.
Lantas, kenapa Julian tidak mencari wanita murahan saja! Agar tidak perlu repot-repot ia mencari wanita baik baik yang pastinya tidak akan sudi menerima tawaran konyolnya itu.
"Kau sudah membuat ku berfikir negatif Julian. Aku sudah tidak respek lagi dengan mu."
🍁🍁🍁🍁🍁
Julian POV
Aku menyesal sudah menawari Jenna tentang rahim bayaran yang aku maksudkan.
Aku bisa melihat kilatan amarah yang ia tujukan pada ku lewat tatapan matanya siang itu.
Bahkan dia sendiri tidak mau tau tentang apa yang aku maksudkan sebenarnya tentang penawaran tersebut.
Aku pikir dia orang yang profesional. Tapi ternyata ia terlalu gampang menyimpulkan sesuatu dengan satu sudut pandang saja.
Bahkan dia tidak mau mendengarkan penjelasan maksud dari niatan ku.
Kau terlalu gegabah menyimpulkan penilaian yang negatif tentang ku, Jen.
Padahal tawaran itu hanyalah sebuah tawaran untuk kepentingan ku pribadi.
Bukan soal aku tidak menghargai wanita.
Jika bukan karena aku sudah trauma, dan malas untuk menjalin hubungan. Buat apa aku berniat untuk membeli rahim. Yang ku butuhkan hanyalah seorang bayi dari benih ku.
Aku juga tidak akan memaksa jika kau tak bersedia. Kau tidak tau apa itu bisnis Jen.
🍁🍁🍁🍁🍁
Valerie POV
Aku selalu berfikir realistis. Aku pikir, aku hanya perlu mengandung, memberinya seorang bayi dan aku akan mendapatkan imbalannya.
Materi saat ini bagi ku memang sangat aku butuhkan.
Tidak hanya sekedar untuk biaya hidup. Tapi juga menyangkut kepentingan kelangsungan hidup ku di masa depan agar lebih terjamin.
Aku terlahir dari keluarga yang miskin. Hidup ku sudah susah dari aku lahir.
Aku masih bisa mengingat bagaimana aku ketika itu masih berumur 5 tahun duduk di dalam gerobak yang ayah ku dorong.
Sedangkan ibu ku mencari botol botol plastik bekas dan apa saja dari tempat sampah. Kemudian memasukkannya ke dalam gerobak yang ayah ku dorong.
Ketika barang barang rongsokan itu sudah terkumpul. Kami kemudian menjualnya ke tukang rongsokan. Dengan cara itulah aku dulu di besarkan. Dan dari sanalah kami bisa makan.
Hingga pada suatu ketika, kedua orangtuaku menjadi korban tabrak lari oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Saat kejadian itu aku di titipkan ke paman dan bibik, karena aku sedang sakit demam.
Sejak saat itulah aku menjadi yaitu piatu di umur ku yang baru gedap lima tahun.
Jadi, aku tau bagaimana susahnya mencari uang. Aku paham bagaimana kehidupan ini kadang membuat seseorang harus mengeluarkan tenaga extra dan sabar hanya untuk menyambung hidup.
Aku tau rasanya tidak punya uang. Aku pernah kelaparan.
Jika saat ini ada seorang pangeran berkuda datang pada ku dan menawari ku kerja sama dalam bentuk bisnis bisa memberikan dia anak.
Kenapa tidak aku terima! Bodoh jika aku mensia-siakan kesempatan emas ini.
Ini adalah bisnis prestisius, yang tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan.
Lagipula aku tidak akan berzina dengannya. Aku akan menikah dengan orang tampan itu secara resmi dan sah. Justru aku senang dengan pernikahan kontrak itu.
Setelah aku melahirkan nanti, aku tidak perlu repot-repot mengugat nya. Aku hanya di tuntut memberikan dia keturunan.
Dan aku akan mendapatkan imbalan yang luar biasa banyak. Akan aku gunakan imbalan yang ia beri untuk membuat hidup ku lebih baik kedepannya.
Aku tidak perduli apa kata orang. Lagi pula ini adalah pernikahan kontrak.
Justru aku bisa berbangga, jika bisa memiliki keturunan dengan pria gagah dan tampan itu. Setidaknya, aku melahirkan seorang anak dari benih pilihan dan special.
Aku yakin, kelak anak ku itu akan mendapatkan masa depan yang jauh lebih baik dari aku, Ibunya.
Aku akan iklas ia hidup bersama dengan ayah nya.
Jadi, tidak ada yang aku takutkan. Aku juga tidak menjual diri.
Anak itu juga bukan anak haram. Dia akan tercipta di saat hubungan ku dan pria kaya itu sudah sah dalam hubungan pernikahan. Sah sebagai suami istri, walau pernikahan itu hanyalah pernikahannya kontrak.
Aku suka bisnis ini, terimakasih Mr Julian Alexander, aku merasa beruntung kau berikan kesempatan.
Valerie
Julian
Jenna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Elizabeth Yanolivia
pernikahannya kontrak = pernikahan kontrak
2024-09-04
0
Elizabeth Yanolivia
iklas = ikhlas
2024-09-04
0
Elizabeth Yanolivia
mengugatnya = MENGGUGAT
2024-09-04
0