"Hai Julian, untuk meeting siang ini aku wakil kan pada Jenna. Aku tiba tiba mendadak pusing. Dan sekarang aku sedang dalam perjalanan pulang ke rumah." tukas Andrea pada Julian lewat sambungan telepon.
"Oke Andrea, apa kau sakit?" tanya Julian yang memang sampai detik ini ia masih mencintai wanita yang pernah menjadi tunanganya itu.
"Entahlah, aku tiba-tiba pusing tadi. Padahal kan kita ada meeting penting siang ini. Reyhan menyuruh ku untuk pulang. So, aku harus menurut."
"Mungkin kau hamil Andrea!" tebak Julian.
"Aku sudah 38 tahun, ku rasa aku tidak hamil." sangkal Andrea.
"Take care Andrea." ujar Julian perhatian.
"Thanks Julian."
🍁🍁🍁🍁🍁
"Selamat siang Pak Julian." sapa Jenna ketika ia menemui Julian di kantornya.
"Hai Jen, kau sudah datang." sapa balik Julian yang nampak sedang mempersiapkan beberapa file dan dokumen penting untuk keperluan meeting.
"Rapat ada di lantai 7 gedung. Kita sama sama ke sana." ujar Julian memberi tau Jenna.
"Baik Pak." jawab Jenna sigap.
Sesaat kemudian, Jenna dan Julian berjalan ke arah lift untuk membawa mereka ke lantai 7. Selama perjalanan menuju lantai 7, Jenna yang orang nya pendiam tidak banyak bicara.
Dia akan bicara jika ada hal hal yang memang penting untuk di bahas atau di tanyakan. Walau begitu, Jenna adalah seseorang yang sangat Andrea andalkan dalam hal melakukan pekerjaan dan berpresentase.
Kepiawaian Jenna dalam menjalankan tugasnya sebagai sekertaris sangat Andrea apresiasi.
Apalagi dalam kondisi seperti ini, saat Andrea tidak bisa bekerja, Jenna lah yang Andrea andalkan.
"Sudah berapa lama kamu bekerja di Sahara Corp?" tanya Julian tiba-tiba.
"Hem, sudah cukup lama Pak." jawab Jenna singkat. Saat itu mereka berada di dalam lift.
"Kau sudah menikah?"
Dan pertanyaan Julian itu langsung membuat Jenna menoleh ke arah Julian dengan tatapan intens. Sebuah tatapan yang jarang jenna layang kan pada seseorang jika tidak dalam konteks berkomunikasi soal hal hal pekerjaan.
Bagi Jenna, pertanyaannya Julian itu sudah mengarah ke pertanyaan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Lebih ke pertanyaan tentang hal pribadi.
"Maaf untuk apa anda bertanya!" tanya Jenna sedikit ketus.
"Aku hanya bertanya saja. Apa pertanyaan ku tidak sopan?" balas Julian tegas, tapi terdengar santai.
Dan tiba-tiba, Jenna merasa bahwa dirinya lah yang kini sudah tidak sopan. Karena sudah berani mendebat pertanyaan seorang CEO Julian Alexander.
Seorang pria pembisnis hebat dan orang penting untuk perusahaan tempatnya bekerja. Seketika Jenna langsung menyesali sikapnya yang ketus tadi.
"Maaf pak, saya yang kurang sopan pada bapak. Saya belum menikah, saya tingal berdua dengan Mama saya di apartemen."
Kemudian Julian menganguk, dan menaikan kedua alisnya. Dalam hati ia menilai, bahwa Jenna ini berkepribadian introvet.
Julian malah langsung teringat dengan Valerie. Seorang gadis yang punya kepribadian terbuka dan cenderung bar bar. Julian pun tersenyum senyum sendiri sambil menggelengkan kepalanya.
Jenna yang saat itu memperhatikan sang CEO yang bertubuh tinggi besar dan tampan itu dari sudut mata nya menjadi sedikit aneh. Tapi Jenna hanya bergumam dalam hati.
🍁🍁🍁🍁🍁
Meeting siang itu berlangsung tertutup. Jenna dengan kepiawaiannya menjelaskan secara lugas pada semua rekan bisnis yang datang siang itu untuk proyek-proyek yang akan kembali di kerjakan kedepannya.
Setelah Jenna melakukan presentasi, kini giliran Julian sebagai rekan bisnis utama Sahara Corp pun bergantian memberikan pemaparan.
Setelah beberapa jam meeting selesai, semua rekan bisnis yang siang itu datang satu persatu pamit untuk undur diri.
Dan kini menyisakan Jenna dan Julian saja yang ada di ruangan meeting kala itu.
"Kau ke sini naik apa," tanya Julian sambil membereskan dokumen yang masih berserakan di atas meja.
"Saya naik taksi Pak."
"Sudah makan siang?" tanya Julian lagi.
"Saya akan makan siang di kantor saja." jawab Jenna yang juga masih membereskan file file yang ia bawa tadi.
"Bagaimana kalau kita makan siang sama sama. Tak jauh dari sini ada restoran enak. Aku dan Andrea sering makan di sana dulu." ujar Julian yang entah dia sadar apa tidak, kembali membawa bawa nama Andrea dalam perbincangan.
Lagi lagi Jenna di buat dilema dengan sebagai ajakan yang Julian tawarkan.
Jenna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Elizabeth Yanolivia
dengan sebagai ajakan = dengan ajakan
2024-09-03
0
Elizabeth Yanolivia
menganguk = mengangguk
introvet = introvert
2024-09-03
0
Elizabeth Yanolivia
tingal = TINGGAL
2024-09-03
0