Akhir Cinta Siluman Ular

Siluman wanita berganti menyeringai pada Sari, ia merasa menang.

"Sekarang kau akan mati ditanganku, dan jiwamu akan aku makan untuk menambah kesaktian!"

"Hhh, dalam mimpimu siluman jelek!" Sari menjawab dengan sedikit terbatas karena mulai merasakan nafasnya yang berat.

"Aku masih baik hati padamu, jadilah pengikutku dan aku akan memberikan segalanya untukmu!" 

"Manusia itu sejatinya lebih tinggi derajatnya dari pada kalian jadi untuk apa aku jadi pengikutmu! Rugi bandar saya!"

Makhluk itu tertawa mendengar jawaban Sari, "Nyawamu sudah diujung tanduk masih juga sombong dihadapanku!"

Matanya mendelik mengancam disertai desisan dan jilatan lidah bercabang di wajah Sari. 

"Aaaarrgh!!"

Lidah beracun yang dimiliki siluman ular itu melukai wajah Sari, lidahnya mengandung zat asam yang korosif. Kulit Sari melepuh.

"Hei, muka saya aset! Kamu harus bayar biaya buat operasi plastik kalo begini!" gerutu Sari kesal.

"Benarkah? Gimana kalo kamu ganti dengan menjadi budakku, akan kuberikan wajah ayu tanpa cela untukmu?"

"Buat apa? Wajah saya udah cantik nggak perlu pake jampi-jampi dari kamu!"

Siluman itu mulai kesal dengan setiap jawaban Sari, ia menyeringai dan menguatkan lilitannya pada Sari.

"Baiklah, pilihanmu adalah perintah eksekusi mati untukmu wanita bodoh! Matilah kau sekarang!"

Tubuh Sari seperti mendapat tekanan di ruang hampa tanpa dekompresi, aliran darahnya terpompa begitu kuat ke setiap pembuluh darah. Kepalanya terasa terhimpit beban berat. 

"Rasakan ini! Kau telah menghinaku dan melukai tubuh indahku!"

"Bagus kan untukmu jadi ekormu bisa sama dengan lidahmu yang jelek itu!" sahut Sari dengan menahan sakit.

"Kau …,"

Ekor mata Sari menangkap kehadiran empat penjaganya yang tengah bersiap menerkam siluman ular yang sedang jatuh cinta itu. Sari menatap manik mata merah yang penuh amarah padanya, lalu tersenyum mengejek.

"Waktumu habis siluman jelek, nikmati pertunjukannya!"

Bimasena dan yang lainnya segera menyerang dan menerkam siluman wanita itu tanpa ampun, membuatnya melepaskan lilitan kuat pada tubuh Sari. Mereka menyerang tanpa ampun memberikan gigitan dan cakaran mematikan.

Sari terlempar beberapa meter dari tempatnya, sementara keempat penjaganya memberinya ruang untuk memulihkan tenaga sejenak. Sari terbatuk dan mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Belitan ular tadi telah melukai organ dalamnya.

Ia mengamati pertarungan siluman ular dengan keempat penjaganya. Siluman itu mulai kehabisan tenaga, Sari melihat peluang itu dan langsung menyerang.

Ia melompat dan berpijak pada Kandra, lalu menikam tepat di kepala siluman ular itu. Membuat satu lubang besar di kepalanya. Mata wanita jejadian itu mendelik menatap Sari. Dan saat mata mereka berada dalam satu garis lurus, Sari melihat bayangan masa lalu.

Leluhur Aji telah membuat perjanjian dengannya, mereka yang berasal dari orang biasa saja ingin cepat kaya dan sukses secara instan.

Siluman ular yang penuh hasrat pada lelaki itu hanya meminta salah satu keturunannya menjadi budak pemuas nafsunya, dan sialnya itu disetujui oleh leluhur Aji.

Selama beberapa generasi anak lelaki dengan tanda tertentu di tubuhnya selamanya akan jadi pemuas nafsu sang siluman. Mereka akan mati sebelum mencapai usia tiga puluh tahun.

Tapi berbeda dengan Aji, siluman ular itu jatuh hati pada Aji, dan membiarkannya hidup sampai mencapai batasan usia yang disepakati. Namun, ia tidak rela ketika Aji menikahi Septi, itu sebabnya ia selalu menggodanya dalam mimpi ataupun pikirannya. Membuat Aji membenci Septi.

"Ada kata-kata terakhir?" tanya Sari kemudian.

"Manusia abadi telah menunggumu, dia akan mendatangimu dengan kekuatan barunya … membalas dendam kematian kakaknya padamu," katanya terbata, darah hitam keluar dari mulutnya.

Sari terkejut mendengar perkataannya, dan dengan tanpa ampun ia menusuk leher siluman yang sedang meregang nyawa itu lalu menendangnya kuat. Siluman ular itu lunglai dan mati. Tubuhnya terbakar menjadi abu tanpa sisa, meninggalkan batu mustika indah berwarna kecoklatan.

Sari memungut, dan menimangnya di telapak tangan.

"Apa ini bisa dijual?" Seringainya pada Bimasena disertai kerlingan mata.

****

Aji masih belum tersadar saat Sari kembali. Doni berada di samping Aji menunggu kesadarannya pulih.

"Berhasil?" tanya Doni menyambut Sari.

Sari mengangguk dan menyerahkan batu mustika itu pada Doni.

"Nih … oleh-oleh dari siluman itu,"

Doni mengernyit, melihat dengan seksama batu itu. "Jadi, dia tinggal disini?"

"Itu peninggalan leluhurnya, Aji disukai sama siluman itu karena dia sedikit berbeda," terang Sari.

"Berbeda?"

"Cinta Aji ke istrinya begitu besar itu bikin dia cemburu, ditambah lagi ada perjanjian pendahulunya itu bikin si wanita ular itu semakin ingin memilikinya,"

"Hhhm, aku jadi penasaran gimana sama istrinya?" sahut Doni menatap wajah tak berdaya Aji.

"Kita bisa bantu dia kalo dia sendiri meminta, tapi kalo nggak ya udah kita nggak bisa ikut campur urusan dalam negeri orang," Sari berkata seraya merebahkan tubuhnya di sofa.

Doni menatap Sari dan melihat luka di wajah dan lengan istrinya. Ia menggeleng dan segera mendekat.

"Ini muka kok lukanya begini?"

"Racun siluman itu nggak main-main, lumayan bikin melepuh," jawab Sari

"Sini mendekat," Doni duduk disebelah Sari.

"No, this time i'll cure this alone beb. Ini harus sempurna, no scratch on face!"

(Nggak, kali ini biar aku sembuhin luka.ini sendiri beb … tidak ada goresan di wajah!)

Doni tertawa, "Oke, terserah kamu aja. Tapi yang ini biar bagianku," Doni segera meletakkan tangannya di lengan Sari dan dalam sekejap mantra penyembuh Doni membantu memulihkan seperti sediakala.

Aji mulai tersadar, ia membuka matanya dan terkejut mendapati dirinya telah berada di dalam rumah.

"Astaga, apa yang terjadi? Kok saya disini?"

"Hai mas Aji … udah baikan?" sapa Sari dengan senyuman.

Aji bingung, Doni memberikan segelas air mineral yang sudah didoakan.

"Minum ini mas,"

Dengan segera Aji meminumnya, setelah sedikit tenang Aji menatap Sari dan Doni bergantian.

"Mas, mbak … tolong bantu saya!"

Terpopuler

Comments

Bintang kejora

Bintang kejora

Syukurlah Aji lgsg meminta tlg pd Doni & Sari. Akhirnya dia sadar jg dg apa yg sdg dialaminya dlm rmh tangganya.

2022-06-23

1

Santai Dyah

Santai Dyah

wah seru.....bisa di jual bisa di gadaikan dengan beras tuh

2022-06-20

3

irva 😍

irva 😍

lanjut up kak jangan digantung

2022-06-19

4

lihat semua
Episodes
1 Gerimis yang Mengundang
2 Hantu Tanpa Kepala
3 Kesabaran Doni
4 Hari yang menguras keringat.
5 Awal Hidup Baru
6 Super Blood Moon
7 Firasat dari Mimpi
8 Kemunculan Hantu Tengil
9 Lelembut Pencuri Sukma
10 Menyergap Lelembut Nakal
11 Roh yang Tak Terselamatkan
12 Kecurigaan Sang Suami
13 Hasrat Terpendam
14 Munculnya Lelembut Penggoda
15 Siluman Ular yang Jatuh Cinta
16 Akhir Cinta Siluman Ular
17 Rumah yang Menghilang
18 Lelembut Berbulu Hitam
19 Pembersihan Rumah
20 Pemuda dalam Ramalan
21 Kidung Pemanggil Roh
22 Tamu tak Diundang
23 Menjadi Official Team
24 Kunjungan ke Pakualaman
25 Garis Takdir
26 Pesta Penyambutan 1
27 Pesta Penyambutan 2
28 Energi yang Mengancam
29 Rasa Penasaran
30 Menyelidiki Hargo Baratan 1
31 Mengunjungi Gia
32 Pertemuan Tak Terduga
33 Hadiah Kecil untuk Giandra
34 Hari Pertandingan
35 Tawaran Menggiurkan
36 Pertarungan Menegangkan 1
37 Pertarungan Menegangkan 2
38 Hari yang Melelahkan
39 Anna Van de Groot
40 Anna Kabur
41 Menemukan Anna
42 Perjanjian yang sia - sia
43 Lawan Baru atau Kawan
44 Kakek Wisesa
45 Sebuah Petunjuk
46 Teror yang Meresahkan
47 Menghadang Balak
48 Teluh yang Merepotkan!
49 Pak RT Sakit?
50 Kiriman lagi?
51 Tamu tak Diundang
52 Pengantar Pesan 1
53 Akhir dari Pengantar Pesan
54 Collateral Damage
55 Untung Dobel
56 Mbah Wito
57 Memori yang Terpendam
58 Cantik yang Mematikan
59 Mika yang Ceroboh
60 Rencana untuk Saka
61 Rencana sang Kesatria
62 Rencana sang Ksatria 2
63 Antara Rindu dan Ilusi
64 Dimensi Cermin
65 Bersyukur Memilikimu
66 Bisikan Gaib
67 Sesekali Gratis
68 Munculnya Pilar Kegelapan
69 Kontak Pertama Sari vs Maroz
70 Gelang Iblis
71 Ular versus Ular?
72 Mission completed
73 Mata dalam Gelap
74 Bangkitnya Kegelapan
75 Macet yang Bikin Seram
76 Antara Mencari dan Kesiangan
77 Pak Hisyam
78 Air Mata Sang Ayah
79 Menguak Misteri 1
80 Menemukan Shinta
81 Pagi yang Menggemparkan
82 Bantuan Kecil Pak Agus
83 Tantangan untuk Doni
84 Hitam Versus Putih
85 Mika Sang Penjaga
86 Peperangan Besar
87 Mustika Penyihir
88 Bayu dan Kakek Wisesa
89 Sepupu dari Holland
90 Pembawa Pesan 2
91 Pedang Sihir
92 Seseorang di Celah Kecil
93 Kembali ke Semarang
94 Pertemuan di Pakualaman
95 Negosiasi
96 Kedatangan Mika
97 Debut Berburu Mika
98 Burong Tujoh
99 Dukun hitam yang tampan
100 Trik Jitu Sari
101 Mika Penasaran
102 Perang Besar??
103 Janji Palsu Iblis
104 Rencana dan Strategi
105 Serangan Pertama
106 Waktunya Berkenalan
107 Menjajal Kemampuan
108 Percobaan
109 Teror berlanjut
110 Obrolan Pagi
111 Masuk dalam Jebakan
112 Kopi Darat
113 Pertarungan Perdana
114 Kedatangan Airlangga
115 Pertarungan Dahsyat Sepanjang Masa
116 Pandji dan Mustika Penyihir
117 Kembali ke Masa Lalu
118 Sari vs Airlangga
119 Diambang Batas Kematian
120 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Gerimis yang Mengundang
2
Hantu Tanpa Kepala
3
Kesabaran Doni
4
Hari yang menguras keringat.
5
Awal Hidup Baru
6
Super Blood Moon
7
Firasat dari Mimpi
8
Kemunculan Hantu Tengil
9
Lelembut Pencuri Sukma
10
Menyergap Lelembut Nakal
11
Roh yang Tak Terselamatkan
12
Kecurigaan Sang Suami
13
Hasrat Terpendam
14
Munculnya Lelembut Penggoda
15
Siluman Ular yang Jatuh Cinta
16
Akhir Cinta Siluman Ular
17
Rumah yang Menghilang
18
Lelembut Berbulu Hitam
19
Pembersihan Rumah
20
Pemuda dalam Ramalan
21
Kidung Pemanggil Roh
22
Tamu tak Diundang
23
Menjadi Official Team
24
Kunjungan ke Pakualaman
25
Garis Takdir
26
Pesta Penyambutan 1
27
Pesta Penyambutan 2
28
Energi yang Mengancam
29
Rasa Penasaran
30
Menyelidiki Hargo Baratan 1
31
Mengunjungi Gia
32
Pertemuan Tak Terduga
33
Hadiah Kecil untuk Giandra
34
Hari Pertandingan
35
Tawaran Menggiurkan
36
Pertarungan Menegangkan 1
37
Pertarungan Menegangkan 2
38
Hari yang Melelahkan
39
Anna Van de Groot
40
Anna Kabur
41
Menemukan Anna
42
Perjanjian yang sia - sia
43
Lawan Baru atau Kawan
44
Kakek Wisesa
45
Sebuah Petunjuk
46
Teror yang Meresahkan
47
Menghadang Balak
48
Teluh yang Merepotkan!
49
Pak RT Sakit?
50
Kiriman lagi?
51
Tamu tak Diundang
52
Pengantar Pesan 1
53
Akhir dari Pengantar Pesan
54
Collateral Damage
55
Untung Dobel
56
Mbah Wito
57
Memori yang Terpendam
58
Cantik yang Mematikan
59
Mika yang Ceroboh
60
Rencana untuk Saka
61
Rencana sang Kesatria
62
Rencana sang Ksatria 2
63
Antara Rindu dan Ilusi
64
Dimensi Cermin
65
Bersyukur Memilikimu
66
Bisikan Gaib
67
Sesekali Gratis
68
Munculnya Pilar Kegelapan
69
Kontak Pertama Sari vs Maroz
70
Gelang Iblis
71
Ular versus Ular?
72
Mission completed
73
Mata dalam Gelap
74
Bangkitnya Kegelapan
75
Macet yang Bikin Seram
76
Antara Mencari dan Kesiangan
77
Pak Hisyam
78
Air Mata Sang Ayah
79
Menguak Misteri 1
80
Menemukan Shinta
81
Pagi yang Menggemparkan
82
Bantuan Kecil Pak Agus
83
Tantangan untuk Doni
84
Hitam Versus Putih
85
Mika Sang Penjaga
86
Peperangan Besar
87
Mustika Penyihir
88
Bayu dan Kakek Wisesa
89
Sepupu dari Holland
90
Pembawa Pesan 2
91
Pedang Sihir
92
Seseorang di Celah Kecil
93
Kembali ke Semarang
94
Pertemuan di Pakualaman
95
Negosiasi
96
Kedatangan Mika
97
Debut Berburu Mika
98
Burong Tujoh
99
Dukun hitam yang tampan
100
Trik Jitu Sari
101
Mika Penasaran
102
Perang Besar??
103
Janji Palsu Iblis
104
Rencana dan Strategi
105
Serangan Pertama
106
Waktunya Berkenalan
107
Menjajal Kemampuan
108
Percobaan
109
Teror berlanjut
110
Obrolan Pagi
111
Masuk dalam Jebakan
112
Kopi Darat
113
Pertarungan Perdana
114
Kedatangan Airlangga
115
Pertarungan Dahsyat Sepanjang Masa
116
Pandji dan Mustika Penyihir
117
Kembali ke Masa Lalu
118
Sari vs Airlangga
119
Diambang Batas Kematian
120
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!