Doni masih menunggu Sari bicara. Kemampuan Sari membaca petunjuk dari mimpi semakin meningkat, begitu juga dengan kemampuan yang lain.
Regenerasi sel? Jangan ditanya, Sari bisa memulihkan dirinya hanya dalam hitungan menit. Kemampuan yang sekaligus menjadi petaka bagi Sari. Kekuatan supranatural dan sihir Sari pun meningkat, Bayu turut memberi andil untuk hal ini.
Dalam kurun waktu lima belas tahun Bayu beberapa kali datang berkunjung ke rumah mereka. Tentu saja hanya mereka berdua yang tahu dan bisa melihat Bayu.
Doni pun tak luput dari perhatian Bayu. Beberapa pusaka ia berikan kepada Doni sebagai pendamping Sari, sang Srikandi Tanah Pasundan. Mulai dari keris, batu mustika hingga sebuah trisula.
Bayu juga memberikan Doni mantra sihir penyembuh untuk menjaga Sari dari hal yang tidak diinginkan. Bayu tidak ingin kecolongan menjaga Sari, jadi jika ada Doni pekerjaannya akan lebih mudah.
"Aku lihat dunia manusia kacau Don, semuanya hancur! Ngeri banget, manusia jadi mayat hidup saling memakan!"
Sari mulai bercerita detail tentang penglihatan tak biasanya. Dan Doni mendengarkannya dengan setia.
"Kamu yakin sama yang kamu lihat sayang? It seems like a film about the walking dead, zombies or something?"
(Itu persis seperti film, the walking dead, Zombies atau yang lainnya?)
"Hhm, iya … aku pikir juga gitu, tapi anehnya ada makhluk mirip Airlangga disana?"
"Serius, kamu nggak salah lihat?"
Sari menggeleng, lalu kembali berkata.
"Tapi penampilan fisiknya berbeda Don, itu sebabnya aku nggak yakin itu Airlangga."
"Ehm, mungkin saudaranya atau saudara jauhnya," canda Doni dengan wajah konyolnya.
"Yaaah mungkin, keluarga besar iblis kan banyak! Mungkin mereka mau berkunjung aja ke dunia manusia," sahut Sari dengan senyuman.
"Iya silaturahmi kali, kemarin nggak kebagian opor pas lebaran jadi mereka dateng deh ramean," timpal Doni tak kalah konyol.
"Ada iblis lebaran beb, ngaco kamu ah!!"
"Kan kamu yang mulai tadi, biar nggak serius amat beb. Muka kamu jadi ngegemesin kalo serius gitu bikin … pengen makan kamu!" Doni berkata dengan kerlingan nakal pada istrinya.
"Udah ah! Nanti keterusan, aku laper … makan yuk?!" Sari menarik tangan Doni agar mengikutinya ke ruang makan.
Mbak Pur dan mbak Asri sudah menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Makan malam yang sudah sangat larut tapi mereka berdua selalu menikmatinya ini adalah salah satu cara mereka memulai hidup baru dengan tidak pernah mengurangi kemesraan diantara keduanya seperti layaknya pasangan pengantin baru.
...----------------...
Anita sedang lelap tertidur saat dirinya tergelitik untuk membuka mata karena suara-suara aneh yang terdengar begitu keras. Suara itu berasal dari atas rumahnya. Suara seseorang atau sesuatu yang sedang mencakar cakar dinding dan atap rumahnya.
"Suara itu datang lagi," katanya seraya menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
Suara itu terdengar amat nyaring dan membuat ngilu Anita. Malam ini dia hanya sendirian dirumah. Suami Anita sedang dinas diluar kota, ini membuatnya semakin takut.
Selang beberapa menit suara itu menghilang, Anita lega dan membuka selimutnya. Namun itu baru sesaat, suara benda berat yang melompat dari atap terdengar sangat jelas, diiringi dengan suara langkah kaki yang diseret terdengar mengerikan di telinga Anita.
"Astaghfirullah, apalagi itu?!"
Wajah Anita pucat pasi, tubuhnya gemetar tapi rasa penasaran membuatnya menggerakkan kaki memberanikan diri mengintip dari balik jendela.
Diluar begitu gelap, tidak ada seorang pun yang ada diluar. Ini sudah lewat tengah malam jadi semua warga sudah lelap dalam tidurnya. Anita tidak melihat ada benda jatuh ataupun orang berjalan diluar rumah.
Jantungnya seperti rollercoaster berdetak kencang tak karuan, saat matanya menangkap bayangan hitam yang loncat dari atap rumah tetangga ke atap rumah lainnya. Bayangan itu begitu besar dan tinggi. Tubuh Anita semakin bergetar.
Bayangan hitam dengan mata merah menyala dan liur yang menetes merayap di atap rumah sebelah dan dengan cepat berpindah ke atap rumah Anita lagi. Makhluk itu melompat turun dan suaranya persis seperti yang tadi Anita dengar.
Dengan lidah terjulur panjang, dan tangan yang panjangnya hampir sama dengan tinggi badannya membuat tangan itu seperti terseret saat ia berjalan. Anita baru menyadari jika suara terseret itu berasal dari kuku panjang hitamnya.
Anita terkejut dan menutup mulutnya rapat, ia perlahan mundur menjauh saat tahu makhluk itu menoleh ke arahnya dan menyeringai dengan mengerikan.
"Astaghfirullah al adziiiiim …," pekik Anita tertahan.
Ia mundur perlahan dengan tubuh gemetar hebat hingga tanpa sengaja menabrak benda keras dibelakangnya. Anita menjerit lalu berbalik hendak lari.
Sial baginya karena saat ia berbalik makhluk hitam dengan lendir diseluruh tubuhnya itu sudah berdiri dihadapannya. Menyeringai dengan mulut yang lebar dan gigi tajam bersiap memangsa dirinya.
"Aaaarrgh …!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Andbie
🤔🤔🤔... 👍👍👍👍
2022-07-07
2
🌹*sekar*🌹
lngsung tak umbulke..😅 takut sya..😁
2022-06-23
4
buk e irul
lha kok malah mudok demit e 😀
2022-06-22
1