Kecurigaan Sang Suami

Sari merebahkan tubuhnya yang lelah di sofa. ia.melepaskan pakaian berburu yang selalu menjadi ciri khasnya dan menggantinya dengan pakaian santai.

Sari melirik tangan yang terkena gigitan siluman menjijikkan serupa lintah itu. Gigitannya meninggalkan luka yang cukup dalam. 

Ribuan gigi tajam itu menghujam di daging dan nyaris mengoyaknya. Andai Sari tidak melepaskan energi besar dari pedang Sengkayana bisa dipastikan lubang besar yang menganga terbentuk ditangan Sari.

Doni masuk ke ruangan kerja dan melihat Sari sedang memperhatikan luka yang baru didapatnya. Ia pun bergegas menghampiri istrinya yang cantik.

"Terluka lagi? Apa janjimu tadi siang?" 

"Mana ada berburu nggak terluka beb? Ini resiko, nanti juga sembuh,"

"Cckk, sepertinya dalam sampai gini sih bentuknya? Apa yang kamu hadapi kali ini?"

"Siluman pencuri roh, dia tinggi besar, giginya banyak bener persis kayak lintah kalo diperbesar."

Doni mendelik tak percaya dengan penggambaran Sari. "Wow, kok ngeri gitu? Kayak monster?"

Sari hanya tersenyum kecut dan meringis ketika Doni mengangkat tangannya yang terluka.

"Badanmu panas?" Doni terkejut.

"Hmmm, kata Bimasena gitu sampai terkena gigitannya bisa meriang seminggu."

Doni menghela nafas berat, kegiatan berburu lelembut yang dilakukan istrinya memang tidak bisa jauh dari terluka. Doni sebenarnya sudah meminta Sari untuk berhenti, ia tidak tega setiap kali Sari pulang pasti mendapatkan luka. Tapi keinginan Sari terlalu kuat, selama Airlangga belum ditemukan dia tidak akan berhenti.

Doni merapalkan mantra penyembuh, lalu mengusap bagian yang terluka di tangan Sari. Cahaya tipis kekuningan keluar dari tangannya. Meski Sari bisa menyembuhkan dirinya sendiri, Doni tidak mau tinggal diam. Dia akan selalu merapalkan mantra penyembuh.

"Thanks sayang," Sari mengecup lembut bibir suaminya dengan penuh cinta.

"Lain kali suruh Bimasena sama yang lain buat nyerang, kamu bagian penghabisan aja!" 

"Iyaa, besok kalo nggak lupa!" jawab Sari dengan cengiran khasnya.

"So, gimana hasilnya?"

"Hhm, gagal."

"Eeh, gagal? Jadi Anita …,"

"Iya, mbak Anita sama gadis itu terlambat buat diselamatkan. Rohnya ternyata sudah dimakan siluman itu sebagai syarat penyempurnaan dirinya," ujar Sari penuh penyesalan.

"Mungkin sudah takdir mbak Anita, kamu jangan menyalahkan diri kamu sendiri. Setidaknya kamu udah memusnahkan siluman itu kan?"

"Iya, tapi … rasanya sakit, seandainya aku tahu lebih cepat pasti mbak Anita bisa diselamatkan," 

Doni mengusap lembut punggung Sari, berusaha menghibur istrinya.

"Istirahat, udah jam dua pagi. Semoga besok perasaanmu lebih tenang," saran Doni yang diikuti anggukan Sari.

Sari memang membutuhkan istirahat, mengisi kembali energinya untuk kembali berhadapan dengan bangsa lelembut.

...----------------...

Suara benda pecah terdengar nyaring diikuti oleh teriakan dan makian tanpa jeda dari sebuah rumah. Para tetangga kanan kiri keluar sejenak lalu menggelengkan kepala menatap rumah yang ditempati pasangan suami istri muda bernama Aji dan Septi.

Hampir setiap hari mereka mendengar pertengkaran dari dalam rumah. Mereka warga baru yang pindah belum lama ke rumah itu.

Rumah yang lama tidak berpenghuni karena ditinggal pemiliknya. Konon kabarnya sang pemilik merasa selalu diikuti mata jahat yang selalu menerornya setiap malam.

"Heran, tiap hari bertengkar apa nggak capek mereka ya?" tanya salah satu ibu di suatu pagi.

"Iya, saya yang cuma sekali dua kali berantem aja sama suami capek lho! Lha ini hampir tiap hari!" sahut ibu yang lainnya.

"Jangan-jangan itu karena pengaruh rumahnya ya?! Kan itu rumah ada hantunya!" Seorang ibu dengan berdaster biru mulai berasumsi.

"Eeh, benar juga ya! Iih merinding kalo inget dulu," ibu muda yang sedang menggendong balita itu bergidik ngeri.

Mereka bergosip ria membicarakan rumah berhantu yang kini telah berganti pemilik. Tanpa mereka sadari sepasang mata mengerikan mengamati dari atas pohon yang berada persis di depan rumah yang konon berhantu itu.

Aji dan Septi, pasangan yang telah menikah selama dua tahun lamanya. Mereka belum dikaruniai anak dan baru saja pindah ke rumah yang mereka beli dari hasil penjualan sawah orangtuanya.

"Mas, aku bosan dirumah aja bisa nggak sih kita keluar jalan-jalan?" tanya Septi yang bergelayut manja di pundak Aji.

"Besok, aku masih ada urusan di kantor. Nanti kalo udah sela waktunya kita pergi jalan-jalan deh, janji!"

"Ccck, mas selalu gitu setiap aku minta pergi mas ngeles mulu! Mas ada main sama cewek lain ya diluar sana?!" Septi mulai meninggikan suaranya.

"Kamu ni curigaan melulu aku ni kerja beneran buat kita Sep!" Aji mulai terbakar emosi.

"Halah alesan aja emang aku nggak tau apa chat kamu itu ke cewek lain?"

"Chat yang mana? Cewek siapa?!" Aji berang karena merasa dia tidak pernah berhubungan dengan wanita lain, tapi Septi selalu menuduhnya dan berasumsi jika ia selingkuh.

Malam itu pertengkaran kembali terjadi, sedikit saja pemantik diantara mereka akan meledak menjadi amarah yang berkepanjangan. 

Aji sebenarnya lelah dengan pertengkaran yang selalu terjadi, ia heran Septi berubah drastis setelah mereka pindah ke rumah baru. Ini membuatnya yakin ada sesuatu yang mempengaruhi sikap istrinya.

"Udah, aku capek! Kamu tahu, aku ngerasa kamu aneh aja Sep!" Aji menatap tajam ke arah istrinya seolah ingin mencari jawaban dari netra Septi yang membayang wajahnya.

"Aneh? Kamu kali yang aneh! Udah salah masih cari pembenaran," Septi dengan ketus menjawab.

Aji menghela nafas panjang, ia menyerah dan memutuskan untuk pergi malam itu. Meninggalkan Septi dengan amarah. 

Sekelebat bayangan hitam turun dari atas pohon. Ia menyeringai pada Aji yang sedang menyalakan mesin mobilnya. Aji yang ragu untuk pergi menatap kembali ke teras rumah, Septi bahkan tidak mengejarnya.

"Dia bahkan sudah berubah," gumamnya dengan berat.

Aji melajukan mobilnya menuju ke sebuah rumah. Ia ingin bercerita banyak tentang masalahnya pada sahabatnya. Sebagai suami ia bisa merasakan ada keganjilan pada Septi. Tapi ia masih takut untuk membuat kesimpulan.

Terpopuler

Comments

vithree-rahayu

vithree-rahayu

mang wowo memantau gantiin CCTV seng rusak😂🙈

2022-07-03

1

irva 😍

irva 😍

next

2022-06-16

2

irva 😍

irva 😍

lanjut

2022-06-16

2

lihat semua
Episodes
1 Gerimis yang Mengundang
2 Hantu Tanpa Kepala
3 Kesabaran Doni
4 Hari yang menguras keringat.
5 Awal Hidup Baru
6 Super Blood Moon
7 Firasat dari Mimpi
8 Kemunculan Hantu Tengil
9 Lelembut Pencuri Sukma
10 Menyergap Lelembut Nakal
11 Roh yang Tak Terselamatkan
12 Kecurigaan Sang Suami
13 Hasrat Terpendam
14 Munculnya Lelembut Penggoda
15 Siluman Ular yang Jatuh Cinta
16 Akhir Cinta Siluman Ular
17 Rumah yang Menghilang
18 Lelembut Berbulu Hitam
19 Pembersihan Rumah
20 Pemuda dalam Ramalan
21 Kidung Pemanggil Roh
22 Tamu tak Diundang
23 Menjadi Official Team
24 Kunjungan ke Pakualaman
25 Garis Takdir
26 Pesta Penyambutan 1
27 Pesta Penyambutan 2
28 Energi yang Mengancam
29 Rasa Penasaran
30 Menyelidiki Hargo Baratan 1
31 Mengunjungi Gia
32 Pertemuan Tak Terduga
33 Hadiah Kecil untuk Giandra
34 Hari Pertandingan
35 Tawaran Menggiurkan
36 Pertarungan Menegangkan 1
37 Pertarungan Menegangkan 2
38 Hari yang Melelahkan
39 Anna Van de Groot
40 Anna Kabur
41 Menemukan Anna
42 Perjanjian yang sia - sia
43 Lawan Baru atau Kawan
44 Kakek Wisesa
45 Sebuah Petunjuk
46 Teror yang Meresahkan
47 Menghadang Balak
48 Teluh yang Merepotkan!
49 Pak RT Sakit?
50 Kiriman lagi?
51 Tamu tak Diundang
52 Pengantar Pesan 1
53 Akhir dari Pengantar Pesan
54 Collateral Damage
55 Untung Dobel
56 Mbah Wito
57 Memori yang Terpendam
58 Cantik yang Mematikan
59 Mika yang Ceroboh
60 Rencana untuk Saka
61 Rencana sang Kesatria
62 Rencana sang Ksatria 2
63 Antara Rindu dan Ilusi
64 Dimensi Cermin
65 Bersyukur Memilikimu
66 Bisikan Gaib
67 Sesekali Gratis
68 Munculnya Pilar Kegelapan
69 Kontak Pertama Sari vs Maroz
70 Gelang Iblis
71 Ular versus Ular?
72 Mission completed
73 Mata dalam Gelap
74 Bangkitnya Kegelapan
75 Macet yang Bikin Seram
76 Antara Mencari dan Kesiangan
77 Pak Hisyam
78 Air Mata Sang Ayah
79 Menguak Misteri 1
80 Menemukan Shinta
81 Pagi yang Menggemparkan
82 Bantuan Kecil Pak Agus
83 Tantangan untuk Doni
84 Hitam Versus Putih
85 Mika Sang Penjaga
86 Peperangan Besar
87 Mustika Penyihir
88 Bayu dan Kakek Wisesa
89 Sepupu dari Holland
90 Pembawa Pesan 2
91 Pedang Sihir
92 Seseorang di Celah Kecil
93 Kembali ke Semarang
94 Pertemuan di Pakualaman
95 Negosiasi
96 Kedatangan Mika
97 Debut Berburu Mika
98 Burong Tujoh
99 Dukun hitam yang tampan
100 Trik Jitu Sari
101 Mika Penasaran
102 Perang Besar??
103 Janji Palsu Iblis
104 Rencana dan Strategi
105 Serangan Pertama
106 Waktunya Berkenalan
107 Menjajal Kemampuan
108 Percobaan
109 Teror berlanjut
110 Obrolan Pagi
111 Masuk dalam Jebakan
112 Kopi Darat
113 Pertarungan Perdana
114 Kedatangan Airlangga
115 Pertarungan Dahsyat Sepanjang Masa
116 Pandji dan Mustika Penyihir
117 Kembali ke Masa Lalu
118 Sari vs Airlangga
119 Diambang Batas Kematian
120 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Gerimis yang Mengundang
2
Hantu Tanpa Kepala
3
Kesabaran Doni
4
Hari yang menguras keringat.
5
Awal Hidup Baru
6
Super Blood Moon
7
Firasat dari Mimpi
8
Kemunculan Hantu Tengil
9
Lelembut Pencuri Sukma
10
Menyergap Lelembut Nakal
11
Roh yang Tak Terselamatkan
12
Kecurigaan Sang Suami
13
Hasrat Terpendam
14
Munculnya Lelembut Penggoda
15
Siluman Ular yang Jatuh Cinta
16
Akhir Cinta Siluman Ular
17
Rumah yang Menghilang
18
Lelembut Berbulu Hitam
19
Pembersihan Rumah
20
Pemuda dalam Ramalan
21
Kidung Pemanggil Roh
22
Tamu tak Diundang
23
Menjadi Official Team
24
Kunjungan ke Pakualaman
25
Garis Takdir
26
Pesta Penyambutan 1
27
Pesta Penyambutan 2
28
Energi yang Mengancam
29
Rasa Penasaran
30
Menyelidiki Hargo Baratan 1
31
Mengunjungi Gia
32
Pertemuan Tak Terduga
33
Hadiah Kecil untuk Giandra
34
Hari Pertandingan
35
Tawaran Menggiurkan
36
Pertarungan Menegangkan 1
37
Pertarungan Menegangkan 2
38
Hari yang Melelahkan
39
Anna Van de Groot
40
Anna Kabur
41
Menemukan Anna
42
Perjanjian yang sia - sia
43
Lawan Baru atau Kawan
44
Kakek Wisesa
45
Sebuah Petunjuk
46
Teror yang Meresahkan
47
Menghadang Balak
48
Teluh yang Merepotkan!
49
Pak RT Sakit?
50
Kiriman lagi?
51
Tamu tak Diundang
52
Pengantar Pesan 1
53
Akhir dari Pengantar Pesan
54
Collateral Damage
55
Untung Dobel
56
Mbah Wito
57
Memori yang Terpendam
58
Cantik yang Mematikan
59
Mika yang Ceroboh
60
Rencana untuk Saka
61
Rencana sang Kesatria
62
Rencana sang Ksatria 2
63
Antara Rindu dan Ilusi
64
Dimensi Cermin
65
Bersyukur Memilikimu
66
Bisikan Gaib
67
Sesekali Gratis
68
Munculnya Pilar Kegelapan
69
Kontak Pertama Sari vs Maroz
70
Gelang Iblis
71
Ular versus Ular?
72
Mission completed
73
Mata dalam Gelap
74
Bangkitnya Kegelapan
75
Macet yang Bikin Seram
76
Antara Mencari dan Kesiangan
77
Pak Hisyam
78
Air Mata Sang Ayah
79
Menguak Misteri 1
80
Menemukan Shinta
81
Pagi yang Menggemparkan
82
Bantuan Kecil Pak Agus
83
Tantangan untuk Doni
84
Hitam Versus Putih
85
Mika Sang Penjaga
86
Peperangan Besar
87
Mustika Penyihir
88
Bayu dan Kakek Wisesa
89
Sepupu dari Holland
90
Pembawa Pesan 2
91
Pedang Sihir
92
Seseorang di Celah Kecil
93
Kembali ke Semarang
94
Pertemuan di Pakualaman
95
Negosiasi
96
Kedatangan Mika
97
Debut Berburu Mika
98
Burong Tujoh
99
Dukun hitam yang tampan
100
Trik Jitu Sari
101
Mika Penasaran
102
Perang Besar??
103
Janji Palsu Iblis
104
Rencana dan Strategi
105
Serangan Pertama
106
Waktunya Berkenalan
107
Menjajal Kemampuan
108
Percobaan
109
Teror berlanjut
110
Obrolan Pagi
111
Masuk dalam Jebakan
112
Kopi Darat
113
Pertarungan Perdana
114
Kedatangan Airlangga
115
Pertarungan Dahsyat Sepanjang Masa
116
Pandji dan Mustika Penyihir
117
Kembali ke Masa Lalu
118
Sari vs Airlangga
119
Diambang Batas Kematian
120
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!