Aji menepikan mobilnya di bahu jalan yang sepi. Kepalanya terasa begitu berat, begitu juga dengan tengkuknya.
"Septi, ada apa sebenarnya sama kamu sayang …," gumamnya seraya memejamkan mata.
Aji lelah menghadapi situasi rumah tangganya yang kian kacau. Septi selalu saja berulah membuat dirinya tidak ingin merindukan rumah. Tak lama ia pun terlelap dalam lelah.
Aji berjalan sendirian di dalam hutan yang gelap. Ia bingung dan tersesat tak tahu kemana arah untuk keluar dari hutan. Ia berjalan terseok-seok dan kehausan hingga akhirnya ia mendapati sebuah sungai dengan air yang jernih kemilau tertimpa cahaya rembulan.
Dengan rakusnya Aji menangkupkan kedua tangan dan minum sepuasnya, melepaskan dahaga dan kepenatan. Setelah membasuh wajahnya ia mendengar suara merdu yang menggelitik telinganya.
Suara itu membiusnya. Aji tergerak untuk mencari pemilik suara indah itu. Menyusuri tepian sungai dan akhirnya berhenti di sebuah air terjun kecil. Aji terpana menatap wajah cantik rupawan yang sedang berendam dan membersihkan tubuhnya.
Jiwa lelaki Aji terpanggil untuk mendekatinya. Jakunnya turun naik menelan ludah kasar menatap kemolekan tubuh wanita cantik dengan rambut panjang dan berkulit bersih. Ia tampak begitu berkilau di tengah temaram cahaya rembulan.
Derak air yang tersepak kaki Aji membuat wanita itu tersadar akan kehadiran orang lain selain dirinya. Ia berbalik menatap Aji dan tersenyum mengundang. Bibir merah jambunya merekah menantang Aji untuk mencicipinya. Apalagi tubuh bagian atasnya hanya tertutup oleh rambutnya yang basah.
Aji terhipnotis dengan kecantikannya dan tanpa sadar telah meraih tubuh mulus itu dalam rengkuhannya. Aji menatap dengan penuh gairah. Ia tak peduli dinginnya air yang membekukan tulang, ia tak peduli kelelahan hatinya menghadapi Septi.
Aji hanya ingin melepaskan hasratnya yang menggebu pada wanita yang tengah didekapnya erat. Wanita itu bahkan tidak menolak setiap sentuhannya. Ia justru membimbing Aji menjelajahi setiap lekuk tubuhnya hingga ke bagian sensitif.
Manik hitam Aji tertutup kabut gairah yang membara bersama wanita yang bahkan tidak ia kenal. Mereka menghabiskan malam panjang dengan erangan dan suara-suara tabu di bawah sinar rembulan yang kelam.
...----------------...
Setelah seminggu beristirahat dan memulihkan tenaga, Sari kembali melintasi dimensi saat malam menjelang. Dirinya bagaikan Dewi kematian yang berpatroli melintasi jagad lelembut dan manusia.
Dengan cadar dan jubah hitam yang menutupi tubuhnya, ia bersama keempat penjaganya menembus gelapnya malam dan dinginnya udara.
"Aura iblis begitu kuat di arah barat, apa itu Airlangga?" tanya Sari pada Bimasena.
"Belum bisa kita pastikan siapa pemiliknya tapi Kandra sudah menyelidiki sumbernya," jawab Bimasena.
"Kandra?"
"Sumbernya berasal dari arah pantai, ada portal kecil yang terbentuk di atas lautan," jawab Kandra sambil menunjukkan ke arah yang ia maksud.
"Baiklah kita coba periksa kesana, semoga ada petunjuk yang kita dapatkan."
Sari dan keempat penjaganya berburu waktu melintasi alam lelembut. Ia tidak ingin kehilangan jejak lagi. Ketika melintasi hutan gaib Sari menangkap energi manusia yang terjebak di sebuah sendang.
"Siapa itu?" gumamnya melihat ke bawah.
Mahesa dan Kandra ikut melihat kearah yang dimaksud Sari. "Sepertinya manusia yang sedang melakukan ritual Sar,"
"Ritual?"
"Pesugihan atau semacamnya," ujar Abiyaksa.
"Tapi aku rasa bukan, dia hanya terjebak oleh tipu daya setan." Sari tergerak untuk melihat lebih dekat ditemani Bimasena.
"Sar, jangan ikut campur! Biarkan dia, itu adalah pilihan dirinya untuk terlibat dengan setan," Bimasena mengingatkan.
Sari berhenti dan mengamati dari kejauhan, "Dia … sepertinya aku kenal siapa lelaki itu, tapi dimana ya?"
Sari kembali mencoba menggali ingatannya tapi ia benar-benar lupa. Lelaki yang sedang bergulat dengan wanita dalam air. Dimata Sari wanita itu memang cantik tapi bertubuh setengah ular. Dikepalanya ada dua tanduk kecil yang menghiasi dan sebuah mata vertikal terdapat diantara kedua alis.
"Hmmm siluman ular yang aneh," gumamnya lagi
"Cantik yang membahayakan."
"Kecantikan yang bisa menjadi petaka bagi manusia," ujar Bimasena menimpali.
"Sudahlah, ayo kita pergi! Kelamaan disini bisa-bisa otakku miring merindukan Doni,"
"Masih kurang?!" ledek Kandra tanpa basa basi.
"Iya kurang, apalagi hari ini Doni sibuk bener ngurusin kerjaan sampai lupa istrinya menunggu kabar dirumah," sungut Sari yang memang sedang kesal dengan Doni.
"Wah, sepertinya bakal ada perang besar abis ini," Abiyaksa menyindir.
"Diam! Atau aku hukum kamu Abi! Saya lagi mode ngambek ini!"
"Jagoan kita bisa juga ngambek,"
"Bisa diam atau aku …,"
"Ya…ya, kami diam tuan!"
Gerutuan Sari disambut tawa kecil keempat penjaganya. Majikannya tetaplah manusia biasa meski dirinya abadi sifatnya masih sama seperti dulu.
Sari dan keempat penjaganya kembali memacu dirinya menuju portal dimensi yang diduga sebagai gerbang masuknya iblis. Meninggalkan sepasang makhluk beda alam itu memadu kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
vithree-rahayu
sari perjalanan mu terhalang sponsor hotkrimy🤣🤣
2022-07-03
1
buk e irul
lha kok malah nganu"aji 🤣
2022-06-30
0
Bintang kejora
Trnyata siluman itu sengaja merubah sifat istri Aji shg scr perlahan namun pasti Aji pun berpaling dr istrinya.
Sari melihat Aji, tp dia tdk menolongnya 🙉🙉..
Lanjuuuuut Thor....
2022-06-16
3