Hari yang menguras keringat.

"I love you, my love." Doni berbisik lembut di telinga Sari.

"Masih pagi, udah cinta cintaan niih." protes Sari pada Doni yang masih memeluknya erat 

"Sama istri sendiri kan boleh Sar, jarang-jarang lho aku gini."

"Iya …iya deh, apa kata kamu aja."

"I really love you my love, now and forever." bisik Doni kembali.

"Mandi, terus sarapan … kita full acara today." Sari mengingatkan Doni.

"Hhhm, we will be very busy today … tapi biarin aku meluk kamu dulu sekarang kalo siangan bau asem nanti." Doni masih belum mau melepaskan Sari.

Sari tersenyum dan mengusap lembut kepala Doni yang berada di bahunya dan tengah asyik memberikan kecupan basah di leher jenjangnya membuat Sari geli dan mulai terbakar oleh sensasi yang terus diberikan Doni.

"Don, cukup! Kamu nggak akan bisa berhenti nanti, kita kesiangan lho!"

"Acaranya bisa nunggu kita beb, tapi yang dibawah sana udah nggak bisa nunggu lagi."

Sari tertawa kecil mendengarnya, Doni membalik tubuh Sari dan melanjutkan apa yang sudah membakar dirinya dari tadi. 

Nafas Doni menyapu wajah Sari yang merona dengan hangat, dan Sari memilih memejamkan mata setiap membalas pagutan Doni pada bibirnya. Sari mengosongkan kepalanya, lalu mengisi penuh dengan sosok Doni yang sedang menghisap bibirnya.

Sari menggigit bibir bawah ia sedikit mendongak, merespon Doni yang sudah menurunkan wajah dan mulai mencium rahangnya. 

Tak ayal, satu desah Sari lolos tak terkontrol, kalbunya berdesir merasakan Doni yang sedang menjejaki lehernya dengan basah. 

Doni membaringkan Sari di ranjang yang baru saja dirapikannya.

"Mau dilanjut?" Doni bertanya dengan hasrat yang tertahan.

"Emang bisa ditahan?" Sari mengerling menggoda Doni.

Kerlingan yang membuat Doni kembali mendekat dan mengulum bibirnya, menghisapnya dengan agak liar hingga Sari kewalahan. 

Sari tenggelam oleh ciuman dalam, panas dan menggairahkan dari Doni yang sedang menginvasi mulutnya dengan gigi dan lidah.

"Sar…!" gumam Doni serak.  

"I love you!" desah Sari mesra dan manja.

Doni mengerang di dalam mulut Sari. Tangannya mulai mengusap bahu dan turun ke dada Sari, menyentuh dan memijat lembut, Doni mulai menggila dengan ciuman basah di area dada.

 "I am on fire … I want you now Sar!"

"Ik wil jou ook schat," 

(Aku juga menginginkanmu sayang)

Sari pasrah, melenguh menikmati mulut Doni yang sibuk bermain menyapu area perut dengan lembut. Doni tidak mampu lagi menahannya dan bersiap memposisikan dirinya diantara kedua paha Sari untuk menenggelamkan gairahnya yang tegak menantang.

Pagi yang manis dengan suara-suara ajaib yang keluar dari mulut keduanya menghiasi kamar mereka dengan kenikmatan duniawi.

...----------------...

Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, terlalu siang untuk berziarah ke makam. Kegiatan panas mereka pagi tadi cukup mengulur waktu hingga acara yang sudah disusun rapi jauh-jauh hari terpaksa sedikit terlambat.

Sari dan Doni turun dari mobil, mereka masuk ke salah satu pemakaman umum tempat Ahmad dimakamkan. Beberapa tangkai bunga sedap malam selalu diletakkan Sari dalam pot di atas nisan.

Doni menyiramkan air doa yang semalam ia buat khusus untuk hari ini. Tak lupa juga menaburkan kelopak mawar dan melati yang ia beli di pasar bunga tadi. Lantunan doa mereka panjatkan untuk sahabat mereka, Ahmad.

Usai berziarah ke makam Ahmad mereka pun menuju ke makam Rara dan juga Bagas yang berada di pemakaman Bergota. 

Sari dan Doni membersihkan makam Bagas yang ditumbuhi rumput liar. Sama seperti di makam Rara dan Ahmad beberapa tangkai sedap malam tak pernah absen menghiasi makam Bagas saat kunjungan rutin mereka setiap tahunnya.

Airmata Sari masih tetap berlinang saat menyentuh nisan keramik yang bertuliskan nama Bagas. 

"Hai … kami datang lagi. Gas, makasih untuk setiap kenangan indah yang kamu kasih ke aku. Makasih sudah menitipkan aku ke Doni." Suara Sari tercekat karena isakannya.

"Dan … terimakasih atas semuanya, semoga kamu tenang disana dan melihat aku juga Doni dari atas sana dengan senyuman terindahmu." 

Doni mengusap lembut punggung dan memahami kesedihan Sari tanpa berkata apa pun. Dibalik kacamata hitamnya mata Doni basah. Meski sudah berlalu cukup lama tapi kenangan tentang Bagas masih jelas terekam di benaknya. 

Hari ini adalah hari dimana Bagas meregang nyawa saat perseteruan Sari dengan Lingga. Bagas menjadi korban ambisi Lingga. Dan untuk itu Sari sangat menyesalinya hingga hari ini.

Terpopuler

Comments

Januari Lestari

Januari Lestari

agak vulgar dikit 🤭🤭

2022-09-07

3

Dhika Ahmad

Dhika Ahmad

ternyata.............anak-anak dibawah umur gk boleh lihat..hhhh...untung bkn pertelevisian indo....kalau tidak...hmm habis kena sensor..

2022-07-11

4

Dhika Ahmad

Dhika Ahmad

cuka kaleeee aseem...kkk

2022-07-11

4

lihat semua
Episodes
1 Gerimis yang Mengundang
2 Hantu Tanpa Kepala
3 Kesabaran Doni
4 Hari yang menguras keringat.
5 Awal Hidup Baru
6 Super Blood Moon
7 Firasat dari Mimpi
8 Kemunculan Hantu Tengil
9 Lelembut Pencuri Sukma
10 Menyergap Lelembut Nakal
11 Roh yang Tak Terselamatkan
12 Kecurigaan Sang Suami
13 Hasrat Terpendam
14 Munculnya Lelembut Penggoda
15 Siluman Ular yang Jatuh Cinta
16 Akhir Cinta Siluman Ular
17 Rumah yang Menghilang
18 Lelembut Berbulu Hitam
19 Pembersihan Rumah
20 Pemuda dalam Ramalan
21 Kidung Pemanggil Roh
22 Tamu tak Diundang
23 Menjadi Official Team
24 Kunjungan ke Pakualaman
25 Garis Takdir
26 Pesta Penyambutan 1
27 Pesta Penyambutan 2
28 Energi yang Mengancam
29 Rasa Penasaran
30 Menyelidiki Hargo Baratan 1
31 Mengunjungi Gia
32 Pertemuan Tak Terduga
33 Hadiah Kecil untuk Giandra
34 Hari Pertandingan
35 Tawaran Menggiurkan
36 Pertarungan Menegangkan 1
37 Pertarungan Menegangkan 2
38 Hari yang Melelahkan
39 Anna Van de Groot
40 Anna Kabur
41 Menemukan Anna
42 Perjanjian yang sia - sia
43 Lawan Baru atau Kawan
44 Kakek Wisesa
45 Sebuah Petunjuk
46 Teror yang Meresahkan
47 Menghadang Balak
48 Teluh yang Merepotkan!
49 Pak RT Sakit?
50 Kiriman lagi?
51 Tamu tak Diundang
52 Pengantar Pesan 1
53 Akhir dari Pengantar Pesan
54 Collateral Damage
55 Untung Dobel
56 Mbah Wito
57 Memori yang Terpendam
58 Cantik yang Mematikan
59 Mika yang Ceroboh
60 Rencana untuk Saka
61 Rencana sang Kesatria
62 Rencana sang Ksatria 2
63 Antara Rindu dan Ilusi
64 Dimensi Cermin
65 Bersyukur Memilikimu
66 Bisikan Gaib
67 Sesekali Gratis
68 Munculnya Pilar Kegelapan
69 Kontak Pertama Sari vs Maroz
70 Gelang Iblis
71 Ular versus Ular?
72 Mission completed
73 Mata dalam Gelap
74 Bangkitnya Kegelapan
75 Macet yang Bikin Seram
76 Antara Mencari dan Kesiangan
77 Pak Hisyam
78 Air Mata Sang Ayah
79 Menguak Misteri 1
80 Menemukan Shinta
81 Pagi yang Menggemparkan
82 Bantuan Kecil Pak Agus
83 Tantangan untuk Doni
84 Hitam Versus Putih
85 Mika Sang Penjaga
86 Peperangan Besar
87 Mustika Penyihir
88 Bayu dan Kakek Wisesa
89 Sepupu dari Holland
90 Pembawa Pesan 2
91 Pedang Sihir
92 Seseorang di Celah Kecil
93 Kembali ke Semarang
94 Pertemuan di Pakualaman
95 Negosiasi
96 Kedatangan Mika
97 Debut Berburu Mika
98 Burong Tujoh
99 Dukun hitam yang tampan
100 Trik Jitu Sari
101 Mika Penasaran
102 Perang Besar??
103 Janji Palsu Iblis
104 Rencana dan Strategi
105 Serangan Pertama
106 Waktunya Berkenalan
107 Menjajal Kemampuan
108 Percobaan
109 Teror berlanjut
110 Obrolan Pagi
111 Masuk dalam Jebakan
112 Kopi Darat
113 Pertarungan Perdana
114 Kedatangan Airlangga
115 Pertarungan Dahsyat Sepanjang Masa
116 Pandji dan Mustika Penyihir
117 Kembali ke Masa Lalu
118 Sari vs Airlangga
119 Diambang Batas Kematian
120 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Gerimis yang Mengundang
2
Hantu Tanpa Kepala
3
Kesabaran Doni
4
Hari yang menguras keringat.
5
Awal Hidup Baru
6
Super Blood Moon
7
Firasat dari Mimpi
8
Kemunculan Hantu Tengil
9
Lelembut Pencuri Sukma
10
Menyergap Lelembut Nakal
11
Roh yang Tak Terselamatkan
12
Kecurigaan Sang Suami
13
Hasrat Terpendam
14
Munculnya Lelembut Penggoda
15
Siluman Ular yang Jatuh Cinta
16
Akhir Cinta Siluman Ular
17
Rumah yang Menghilang
18
Lelembut Berbulu Hitam
19
Pembersihan Rumah
20
Pemuda dalam Ramalan
21
Kidung Pemanggil Roh
22
Tamu tak Diundang
23
Menjadi Official Team
24
Kunjungan ke Pakualaman
25
Garis Takdir
26
Pesta Penyambutan 1
27
Pesta Penyambutan 2
28
Energi yang Mengancam
29
Rasa Penasaran
30
Menyelidiki Hargo Baratan 1
31
Mengunjungi Gia
32
Pertemuan Tak Terduga
33
Hadiah Kecil untuk Giandra
34
Hari Pertandingan
35
Tawaran Menggiurkan
36
Pertarungan Menegangkan 1
37
Pertarungan Menegangkan 2
38
Hari yang Melelahkan
39
Anna Van de Groot
40
Anna Kabur
41
Menemukan Anna
42
Perjanjian yang sia - sia
43
Lawan Baru atau Kawan
44
Kakek Wisesa
45
Sebuah Petunjuk
46
Teror yang Meresahkan
47
Menghadang Balak
48
Teluh yang Merepotkan!
49
Pak RT Sakit?
50
Kiriman lagi?
51
Tamu tak Diundang
52
Pengantar Pesan 1
53
Akhir dari Pengantar Pesan
54
Collateral Damage
55
Untung Dobel
56
Mbah Wito
57
Memori yang Terpendam
58
Cantik yang Mematikan
59
Mika yang Ceroboh
60
Rencana untuk Saka
61
Rencana sang Kesatria
62
Rencana sang Ksatria 2
63
Antara Rindu dan Ilusi
64
Dimensi Cermin
65
Bersyukur Memilikimu
66
Bisikan Gaib
67
Sesekali Gratis
68
Munculnya Pilar Kegelapan
69
Kontak Pertama Sari vs Maroz
70
Gelang Iblis
71
Ular versus Ular?
72
Mission completed
73
Mata dalam Gelap
74
Bangkitnya Kegelapan
75
Macet yang Bikin Seram
76
Antara Mencari dan Kesiangan
77
Pak Hisyam
78
Air Mata Sang Ayah
79
Menguak Misteri 1
80
Menemukan Shinta
81
Pagi yang Menggemparkan
82
Bantuan Kecil Pak Agus
83
Tantangan untuk Doni
84
Hitam Versus Putih
85
Mika Sang Penjaga
86
Peperangan Besar
87
Mustika Penyihir
88
Bayu dan Kakek Wisesa
89
Sepupu dari Holland
90
Pembawa Pesan 2
91
Pedang Sihir
92
Seseorang di Celah Kecil
93
Kembali ke Semarang
94
Pertemuan di Pakualaman
95
Negosiasi
96
Kedatangan Mika
97
Debut Berburu Mika
98
Burong Tujoh
99
Dukun hitam yang tampan
100
Trik Jitu Sari
101
Mika Penasaran
102
Perang Besar??
103
Janji Palsu Iblis
104
Rencana dan Strategi
105
Serangan Pertama
106
Waktunya Berkenalan
107
Menjajal Kemampuan
108
Percobaan
109
Teror berlanjut
110
Obrolan Pagi
111
Masuk dalam Jebakan
112
Kopi Darat
113
Pertarungan Perdana
114
Kedatangan Airlangga
115
Pertarungan Dahsyat Sepanjang Masa
116
Pandji dan Mustika Penyihir
117
Kembali ke Masa Lalu
118
Sari vs Airlangga
119
Diambang Batas Kematian
120
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!