Suara alarm berbunyi memekakkan telinga Sari yang masih enggan membuka mata. Tangannya berusaha meraba raba meja tempat ponselnya yang membunyikan alarm.
Dengan malas dan mata masih tertutup, Sari menggerakkan tangannya ke kanan dan kiri. Tangan Sari belum sempat meraih ponselnya saat bunyi alarm terhenti.
"Bangun Sar, ini dah siang banget lho!" Doni menghampiri dan duduk di tepi ranjang.
Dengan lembut, ia membelai rambut Sari berusaha membuat Sari mau membuka matanya.
"Masih ngantuk, capek," jawab Sari malas.
"Mau sampai kapan kamu begini Sar?" Doni bertanya dengan nada rendah, tangannya masih belum berpindah dari rambut hitam panjang Sari.
Sari tidak menjawab dan masih memejamkan mata, dengan posisi membelakangi Doni.
"Ini sudah hampir 15 tahun, apa kamu mau terus begini sepanjang hidupmu?"
Perlahan Sari yang membelakangi Doni mulai membuka matanya. Dia menunggu Doni kembali bicara. Hampir setiap hari Doni selalu membangunkannya dari lelapnya tidur, menemaninya sepanjang waktu tanpa lelah selama 15 tahun terakhir.
"Sar, kamu ingat kan sekarang hari apa?" tanya Doni dengan kepala menunduk, wajahnya muram dan sedih.
Sari akhirnya membalikkan tubuh dan menghadap ke arah Doni. Dan saat Doni hendak beranjak tangannya menahan Doni pergi.
"Don, maaf aku dah banyak ngerepotin kamu."
Doni tersenyum melihat Sari yang kini telah menjadi istrinya itu, "Sudah kewajiban ku juga kan buat ngelindungin kamu. Kamu istriku, jadi nggak perlu sungkan."
"Tapi … aku belum bisa jadi istri yang baik untuk kamu. Aku …,"
"Ssst, nggak perlu panjang katanya pagi-pagi. Kalo mau diterusin tolong buat seribu kata tanpa jeda," canda Doni pada Sari.
Sari tersenyum dan memukul ringan tangan Doni, "Kamu pikir novel pake bikin seribu kata?!"
"Eh novel juga cukup 500 kata selesai lho?"
Sari kembali terkekeh, "Ya … ya, apa kata kamu deh, mentang-mentang sekarang mulai aktif nulis. Kamu minat jadi penulis novel juga?"
Doni menaikkan alis nya sebelah, "Ehm, mungkin … cocok nggak kalo jadi penulis novel, ngehalu tentang dunia mistis?"
Sari tertawa lagi melihat wajah konyol Doni yang sedang menanggapi pertanyaannya.
"Cocok … cocok banget, kan kamu juga tahu dunia begitu apa lagi mukamu tuh dah kayak bangsa lelembut!" sahut Sari sambil melipat selimutnya.
"Eeh, kamu jadi istri nggak ada akhlak bener. Suami sendiri dibilang kek bangsa lelembut?!" protes Doni seraya mendekati Sari yang kini telah berdiri dan bersiap ke kamar mandi.
Sari kembali tertawa, hari - harinya terasa manis karena Doni selalu membuatnya tertawa setiap saat. Membantu Sari melupakan kesedihannya kehilangan Bagas.
Meski cinta Sari untuk Bagas belum terhapus tapi Doni dengan sabar menanti Sari membuka lagi hatinya. Pernikahan Sari dan Doni sudah memasuki 12 tahun, butuh waktu tiga tahun bagi Doni untuk bisa meyakinkan Sari agar bisa menerimanya menjadi imam pengganti Bagas.
Perjuangan yang luar biasa bagi Doni, karena Sari benar-benar mengurung dirinya sendiri dalam rumah setelah kejadian itu. Kehilangan Bagas, Ahmad, dan Rara membuatnya shock berat.
Ditambah lagi keabadian yang harus diterima Sari akibat ulah si kembar, membuat Sari semakin sulit untuk memulihkan kondisi psikologisnya.
Sari yang saat itu tidak punya pilihan selain membunuh Lingga dan Litha secara bersamaan. Membuat murka Airlangga dan hampir saja membunuh Doni.
Lingga membunuh Bagas dengan sengaja yang membuat Sari kecewa dan marah besar, apalagi Doni juga akan dijadikan umpan cadangan Lingga untuk mematik emosi Sari agar menggunakan pedang Sengkayana padanya.
Bagas yang naas harus menjemput ajal di tangan Lingga sementara Doni sedikit beruntung meski ia terluka cukup parah saat menghadapi Airlangga.
Tapi untungnya semua sudah berakhir. Sari akhirnya bisa berdamai dengan keadaan. Semua itu tak lepas dari dukungan Mom Adeline dan Dad Barend serta Doni yang selalu menemaninya selama menghadapi masa-masa sulit.
Doni memeluk Sari dari belakang, cintanya pada Sari tidak pernah berubah meski Sari masih takut dan trauma jika Doni akan mengalami hal yang sama dengan Bagas. Meninggal secara mengenaskan.
"I love you, my love." Doni berbisik lembut di telinga Sari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Mat Grobak
salut buat doni
2022-11-15
1
Dhika Ahmad
waddawww.......meleleh aqu tu...!!!
2022-07-09
5
Dhika Ahmad
wkwkwk 500kata kan satu chapter doang. #=#
2022-07-09
3