Bismillahirohmanirohim
Bintang, Bagas dan Cecep entah pergi kemana, setelah bintang selesai membayar semua makanan mereka.
Bintang merasa sangat syok ketika mbak kasir tadi menyebutkan total makanan yang mereka pesan, sampai mencapai harga hampir 3 juta.
"Siapa lagi kalau bukan Eza si biang keroknya" umpat Bintang, kala mbak kasir juga mengatakan jika tadi ada temannya yang memesan makanan untuk dibungkus.
Dengan berusaha seikhlas mungkin, walaupun tetap saja ngedumel Bintang mengeluarkan uang sejumlah 2 juta 800 ribu.
"Tang kita mau kemana?" ketiganya sedang menikmati suasana malam.
Bintang hanya berputar-putar saja di jalan taman kota menggunakan motornya diikuti oleh Bagas dan Cecep, entah apa yang kedua orang itu lakukan, padahal bisa saja mereka pulang ke markas terlebih dahulu jika sudah lelah daripada harus mengikuti Bintang yang tidak jelas akan pergi kemana.
Bintang menghentikan motornya tepat di bawah sinar matahari yang sudah hampir tenggelam, begitu juga dengan Bagas dan Cecep, lagi-lagi keduanya mengikuti apa yang Bintang lakukan.
"Gimana ceritanya kalian bisa ketemu Alvin?" tanya Bintang tiba-tiba pada mereka berdua, tanpa mengalihkan pandangannya dari matahari yang hampir tenggelam.
"Kalau gue kalian tahu sendiri, gimana gue bisa ketemu Alvin, gue bener-bener nyesel banget mau mengakhiri diri gue, cuman gara-gara cewek yang belum halal untuk gue" Bagas sangat menyesali perbuatnya dahulu.
Dulu waktu dia belum ketemu dengan Alvin, Bagas adalah seorang bajingan yang suka mempermainkan perasaan cewek, karena tidak ada satupun perempuan yang menurut Bagas tulus padanya. Sampai suatu hari Lia, satu-satunya perempuan yang mampu membuat bagas bertahan pada Lia.
Sayangnya ternyata Lia selingkuh dibelakang Bagas, ditambah lagi Lia sering kali membohongi Bagas dan selalu menuntut ini itu pada Bagas, karena masih sangat sayang dengan Lia Bagas bisa memakluminya, tapi suatu hari Bagas memergoki Lia sedang bermesraan dengan cowok lain dan Lia juga menjatuhkan harga diri Bagas di depan selingkuhannya itu.
Akhirnya Bagas memutuskan untuk bunuh diri, sayang rencananya gagal karena Alvin.
"Kalau gue ketemu Eza yang lebih dulu baru gue ketemu Alvin sama Fahmi, gue kira saat itu mereka sedang mengunjungi gedung tunanetra secara bersamaan, disitu sih awal gue ketemu mereka, tapi nggak tahu kenapa rasanya pas liat Alvin, kayak ada daya tarik sendiri untuk gue ikut sama Alvin" giliran Cecep yang menjawab pertanyaan Bintang.
Kini kedua orang itu menoleh pada Bintang. "Kalau lo gimana?" tanya keduanya serempak.
Bintang memukul kepala Cecep sedikit keras. "Lo amnesia?atau gimana, lo tau kan gue ketemu lo, Alvin, Eza sama Fahmi bareng pas di cafe, yang gue langsung di hajar abis-abisan sama Eza. Padahal gue lagi kesel sama setan" sahut Bintang enteng.
"Iya juga ya" gumun Cecep dengan santainya.
***
Eza dan Fahmi memutuskan untuk sholat magrib di masjid terdekat tempat keduanya berada. Saat sudah waktunya adzan magrib beberapa orang disana menyuruh Eza atau Fahmi untuk mengumandangkan adzan.
Karena Fahmi belum terlalu pede akhirnya Eza mengumandangkan adzan yang sangat merdu.
Selesai sholat Fahmi dan Eza segera keluar dari masjid tersebut keduanya sempat berzikir dan juga menyempatkan untuk membaca Al-quran.
"Za lo duluan keluar gih, gue mau ambil kunci motor dulu kayaknya ketinggalan di dalam" Fahmi kembali masuk ke dalam masjid. Sedangkan Eza memutuskan untuk menunggu Fahmi di luar masjid.
Eza yang tidak fokus dengan jalannya, karena terus memperhatikan tulisan yang tertera di henponnya, yang memberi notifikasi dari grup wa geng somplak jika Bintang pingsan, pesan itu dikirim oleh Bagas.
"Astagfirullah" ucap Eza secara bersama dengan seorang perempuan.
Eza sedikit berdebat dengan perempuan tadi, disaksikan oleh Fahmi yang juga sudah ikut bergabung dengan keduanya.
"Buset itu cewek keliatannya judes amat" komentar Fahmi, saat cewek yang hampir ditabrak Eza tadi sudah tidak terlihat.
"Bukan judes Fahmi, itu namanya perempuan yang menjaga pandangannya dari yang bukan mahromnya, terkadang orang menilai seorang perempuan yang bersikap cuek pada laki-laki adalah perempuan yang judes, padahal kita belum tahu sebenarnya dia melakukan itu untuk apa, ada beberapa kemungkinan bisa jadi dia selalu menjaga pandangannya. Atau juga dia sedang mencari perhatian pada laki-laki. Tapi bisa jadi memang itu sikap dan karakternya"
"Perempuan itu lebih baik bersikap cuek pada yang bukan mahramnya, ingat setan penggoda ada dimana-mana, bukan hanya berwujud jin tapi bisa juga berwujud manusia" imbuh Eza.
Sepertinya Eza sudah ketularan Alvin, menjadi ustadz dadakan.
"Sekarang kita balik ke markas Mi, atau lo mau pulang?" tanya Eza pada Fahmi setelahnya.
"Gue mau kemarkas aja, kalau lo gimana?" Fahmi bertanya balik pada Eza.
"Gue juga mau ke markas" sahut Eza.
***
Alex dan Alvin sedang duduk berhadapan di ruang tamu rumah Alvin, keduanya sedang membicarakan hal yang sangat penting sepertinya.
Saat Alex meminta Alvin untuk pergi ke rumah Alvin buka ke markas, Alex ternyata Alex ingin menceritakan semua masalahnya pada Alvin.
"Jadi gimana bokap lo udah tahu kalau lo disini sama gue?"
"Belum Vin, bokap gue kayaknya nggak peduli lagi sama gue, buktinya aja dia nggak nyari gue sekarang malah sibuk sama istri barunya"
"Yang sabar Lex, tapi menurut gue mungkin bokap lo nggak nyari lo karena ngerasa lo udah gede, udah bisa hidup mandiri"
"Ya Vin, gue emang bakal buktiin ke bokap gue kalau bisa hidup sendiri tanpa bantuannya, semenjak ada ibu tiri di rumah gue, sikap papa gue perlahan berubah-ubah sama gue, yang dulunya sayang sekarang malah jadi kayak nggak peduli gitu"
"Gue paling benci orang munafik bermuka dua"
"Orang munafik yang pasti bermuka dua Alex!"
Kenapa kedua orang ini tiba-tiba membahas orang munafik bermuka dua, yang namanya munafik yang bermuka dua, apa yang dimaksud Alex mukanya dua, entahlah hanya Alex yang tau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ilmara
Sore maksudnya
2022-08-08
0
Embun pagi
Ngakak, mungkin maksud Alex mukanya yang ada dua Vin, bukan bermuka dua🤣
2022-07-25
4