14. TBB

Bismillahirohmanirohim.

SELAMAT MEMBACA SEMUA SEMOGA SUKA🤗

Sampai di rumah sakit Alvin dan Alex langsung menuju tempat di mana teman-temannya berada. 

"Mana si bagasi?" tanya Alvin sambil celingukan mencari keberadaan Bagas. 

"Lagi angkat telepon dari Bintang" ujar Eza. 

'Kayaknya cuman gue deh yang waras disini' batin Eza sambil menahan tawa. 

"Ayo kita samperin si Bagas" ajak Fahmi mereka berlima mencari keberadaan Bagas. 

"Darr!!" 

"Sila" umpat Bagas ketika Cecep mengagetkannya.  Bagas menatap tajam Cecep sedangkan yang ditatap tidak peduli.

"Istighfar dua ribu lima ratus sekarang juga!!" suara Alvin membuat semua teman-teman Bagas menahan tawanya. 

"Ya Allah ampunilah hambamu ini pasti tadi gue salah ngomong" ujar Bagas. 

Bintang yang berada di seberang telpon hanya ketawa cekikikan.

"Lah, si tukang tidur udah bangun?" sindir Fahmi. 

Bintang melotot tidak  percaya kala Fahmi menyindir dirinya dia tau pasti setelah ini akan kena juga. 

Fami melihat raut muka Bintang hanya bisa tertawa mengejek, mereka sedang melakukan Vc pada Bintang.

"Lo ke rumah sakit sekarang kalau nggak abis lu dimakan kucing gue" ancam Alvin. 

Bintang paling takut dengan namanya kucing ada-ada saja cowok kok takut kucing. 

"Cuman gue yang waras" celetuk Eza tiba-tiba saja. 

Seketika itu juga kelima temanya menatap Eza dengan tajam. 

Eza tersenyum. " Kenapa lo pada natap gue kayak gitu? emang ada apa?" tanyanya pura-pura bodoh. 

Duk… 

Satu tabokan melayang di kepala Eza ulah Fahmi. "Astagfirullah, sakit Mie ayam" ketusnya.

"Kita bawa ke kandang serigala gimana?" usul Alex. 

Nyali Eza langsung menceitu seketika saat mendengar nama hewan paling mengerikan itu menurutnya. 

"Udah-udah lama-lama semakin gila semua " ucap Alvin padahal mereka semua gila gara-gara dirinya sendiri.

Mereka berenam akan kembali ke dalam rumah sakit tapi kaget karena Bintang sudah berada di depan mereka dengan wajah sok imutnya. Entah sejak kapan Bintang sudah berada di depan mereka.

"Assalamualaikum!!" sapa Bintang sok ramah, bukanya mendapatkan jawaban salam malah mendapatkan pelototan maut dari teman-temannya. 

"Woi!! kalau orang ngucapin sama itu jawab bukanya dipelototin" ucapnya tak mau kalah.

"Sekarang gue tanya apa hukumnya menjawab salam?" 

"Wajib" jawab mereka kompak. 

"Nah itu tau jawabannya, berarti kalau wajib tapi gak dilakuin apa hukumannya?" tanya Bintang lagi.

"Dosa" lagi-lagi keenam orang tidak waras itu menjawab dengan sangat kompak. 

"WAALAIKUMSALAM!!" ucap mereka ketika sadar. 

"Dasar Bintang kagak ada akhlak" sungut Alvin lalu pergi dari taman. 

"Bisa-bisanya gue main ngejawab aja" molong Bagas seperti orang bodoh. 

Keenam orang itu menyusul Alvin ke dalam rumah sakit untuk melihat keadaan Reza. 

Tapi bukan geng somplak namanya kalau tidak bikin ulah, di manapun tempat yang mereka jumpai pasti akan berbuat ulah. 

"Mbak suster ada kecoa!!" heboh Bagas dan Cecep secara bersama. Saat sudah berada di dalam rumah sakit.

Saat itu juga kegaduhan terjadi. 

"Woi, itu kecoa di kaki!" terika Eza. 

Semua orang yang ada di tempat itu langsung panik. 

"Kecoa mana kecoa?"

"Kecoa Aaaaa!!" heboh orang-orang.

"Orang aneh udah tau takut kecoa tapi dicari" ucap Alvin yang ternyata masih berada disitu.

Fahmi menepuk pundak Alvin dan Alex secara bersama. "Udah ayo pergi ngapain disini kan kita udah buat keributan" ucap Fahmi tanpa merasa bersalah sama sekali.. Malah dia merasa bangga. Hahaha!! 

Emang mereka benar-benar sudah gila. Hahahah!! 

"Ular!!" terika Bintang sebelum menyusul teman-temannya yang tadinya suasana sudah heboh makin heboh oleh ucapan Bintang.

"Apa gue bilang kalau udah ada Bintang semuanya makin gila" ucap Eza. 

Alvin menghentikan langkahnya lalu menatap temannya satu persatu. "Mari kita ucapkan Alhamdulillah" ucap Alvin bangga. 

Bodohnya mereka berlima ikut saja.

"Alhamdulillah!!"

"Abis ini di usir sama satpam, hahaha!!" 

"Kalau di usir satpam, lo yang kena kan yang buat masalah duluan lu" sahut Alex 

Cecep hanya pasrah.

"Gue punya tebakan-tebakan, apa yang dipanggil-paling tapi bukanya mendekat malah semakin jauh?" Bagas sangat bangga karena punya tebak-tebakan yang sulit, padahal keenam temannya tidak ada yang peduli.

"Lo mau tau jawabannya?" tanya Alex memastikan. 

"Ngapain gue harus tau kan gue udah tau jawabannya" 

"Itu lo sendiri" sungut Fahmi. 

"Ingat hukum lo istighfar  dua ribu lima ratus udah lo kerjain belum?" tanya Alex lagi. 

"Udah bohongnya"

"Kalau bohong hukumannya ditambah lima ribu" ucap mereka  kompak.

"Astagfirullah, sabar-sabar"

"Cepet istighfar sekarang juga"

Spontan Bagas beristighfar. "Istighfar!!" ucap Bagas bodohnya sudah menjalar kemana-mana. 

"Mak lo waktu hamil ngidam apa sih anaknya bentuknya begini?" 

"Mana gue tau babang Eza yang paling ganteng gue kan masih dalam perut mak gue"

"Kalau mak lo ngidam apa Za? sampek anaknya kurang satu in?" timpal Bintang.

"Seharusnya Mak lo yang harus ditanya dulu ngidam apa?" sahut Fahmi, Alvin, Alex dan Cecep secara bersama. 

"Udah malah bahas mak,  mak" sungut Bagas. 

"Jangan salahin gue ya, salahin aja authotnya" 

"Bener sih gue setuju sama Bintang, masa cowok ganteng-ganteng begini disuruh bahas pengidaman"

"Woi, kalian semua kenapa jadi bawa-bawa gue!" (Author)

"Mohon maaf ni ya thor lu kagak masuk dalam cerita jadi udah pergi aja sono" usir Alvin. 

"Awas! lo ya Vin!!" (Author) 

"Gimana nggak gila kita semua Authornya aja model begitu" 

"Skip mohon maaf iklan, hahaha!!"

Kembali pada ketujuh cecunguk yang tidak tau diri itu, hahaha!! 

"Gas tapi gue penasaran sama tebak-tebakan lo tadi!" ucap Cecep 

"Kan udah gue jawab tadi" sahut Alex tidak terima jawaban tidak meyakinkan mereka semua.

"Orang lo jawabnya Bagas, apa hubungannya sama kalau dipanggil bukanya dekat tambak jauh" 

"Tapi emang Bagasi kayak gitu sih orangnya" sahut Fahmi. 

"Jawaban yang bener itu 'MALING', tapi bener juga sih bagasi jawabnya karena mukanya ke maling, hahaha" jawab Alvin tanpa dosa. 

"Gue harus nyetok kesabarannya ekstera" ucap Bagas Asal.. 

Sementara itu di tempat keributan tadi suasana sudah sedikit terkendalikan oleh manajer rumah sakit.

"Kalian ada-ada saja mana ada di rumah sakit ini kecoa sama ular, kalian tau kan disini sangat dijaga tidak mungkin hewan semacam itu masuk" tegas manajer tersebut.

"Mungkin aja Pak kalau ada orang yang iseng bawa kecoa" sahut Bintang, ternyata cecunguk satu itu bali lagi ketempatan keributan.

"Kamu siapa?" tanya manajer tersebut dengan tatapan membunuhnya.

"Sans dong Pak, jangan galak gitu entar cepet tua loh, ralat emang bapak udah tua ding!!" Bintang benar-benar tidak ada takut-takutnya sama sekali.

"Liat keturunan lo itu Vi" ucap Alex mereka menyaksikan tingkah gila Bintang dari kejauhan.

"Sama-sama gak waras tapi pada gak mau ngaku sendiri-sendiri" ujar Eza.

"Berarti lu juga kagak waras pea!!" ucap Alvin dan yang lain kompak tak lupa mereka memberikan tabokan kecil pada kepala Eza biar sadar diri sedikit, Hahahah!!

Hai gaes minta dukungannya ya jangan lupa.

Like, komen, Vote, gift.

Aku ngucapin banyak terimakasih buat kalian semua yang sudah mau mampir ke tujuh berandal beriman.🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!