7. TBB

Perjalanan hidup seorang Alvin tidaklah mudah menurut dirinya Alvin sering kerap disapa berandal nakal, tapi mereka semua hanya menilai Alvin dari covernya saja, berbeda dengan kakek Hasan yang tau bagaimana aslinya seorang Alvin Diandra. 

"Woi cicak, di kaki lo Vin!!" terika Fahmi heboh.

Alvin sedang berada di markasnya bersama the gengnya. 

"Kalau lu bohong gue suruh lu ngumpulin cicak seratus ekor" ancam Alvin tanpa melihat ke arah kakinya. 

"Serah lu mau percaya atau nggak, tapi gue geli liat cicaknya" ucap Fahmi lagi sambil bergidik ngeri. 

Tak berselang lama samar-samar Alvin merasakan ada sesuatu yang merangkak di kakinya, Alvi melihat ke bawah dengan sangat hati-hati dia berharap itu cuman perasannya saja. "Agrrr!" Alvin setetika mematung di tempat, beneran ada cicak di kakinya. 

"Haha!! makanya jangan suudzon terusss! sama temen" 

"Mi pils tolong gue" pintanya.

Hari ini Alvin terpaksa harus memelas pada Fahmi. "Mi cepet dong entar cicaknya ngerembet kemana-mana" kesel Alvin.

"Minta maaf dulu sama Fahmi" ucap Fahmi santai. 

Hari ini sepertinya Fahmi yang akan menjadi bosnya bukan Alvin. Haha!! 

Padahal Alvin bisa saja mengibaskan kakinya tapi yang namanya Alvin kalau ketemu cicak tidak akan bisa berkutik. 

"Fahim! cepetan, oke Fahmi gue minta maaf, udah cepetan usir cicaknya!" heboh Alvin. Setelah mendengar Alvin meminta maaf padanya Fahmi langsung mengambil cicak itu, yang ternyata cicak mainan. 

"Haha! cicak mainan aja takut lu Vin, lemah!" ejek Fahmi.

Alvin yang masih mengatur nafasnya sepertinya tidak mendengar ucapan Fahmi.

"Sialan lo Fahmi" ucap Alvin reflex.

Fahmi dan Eza menjawab Alvin dengan kompak. " Istighfar seribu kali Alvin!!, lo ngomong apa barusan?" keduanya berbicara penuh penekanan.

"Astagfirullah salah lagi gue"

"Sekali kali bos kita kerjain bos, ya gak Mi?" 

"Yups benar sekali Za" Fahmi menjawab dengan santai. 

Alvin menyadari satu hal ternyata cicak yang Fahmi bilang tadi hanya cicak mainan. "Fahmi!!"

"Apaan sih Vi teriak-teriak gue kagak tuli ya" sungut Fahmi. 

"Lo istighfar dua ribu kali sekarang juga" suruh Alvin. 

"Lah kok, gue juga"

"Lu ketahuan boong Mi! bisik Eza"

"Bener juga gue lupa kalau ini cicak mainan!" ucapnya tanpa merasa bersalah. "Padahal tadi gue juga ngomong langsung kalau ini cicak mainan" molong Fahmi sambil menggelengkan kepalanya.

Dalam geng Alvin memang tidak boleh ada yang berbohong atau mengucapkan kata-kata yang tidak baik, jika mereka tidak sengaja mengatakan hal itu atau melakukan kebohongan maka mereka akan mendapatkan hukuman, ya hukuman yang mendatangkan pahala contohnya seperti beristighfar sebanyak-banyaknya. 

"Memang geng somplak" Cecep yang sedari tadi hanya menyaksikan kelakuan Alvin, Fahmi, dan Eza dari luar hanya bisa pasrah.

"Kenapa nama gue bagus-bagus harus dipanggil cecep sih" tanya Cecep pada diri sendiri, seakan dia merenungi nasibnya. 

Alvin menepuk pundah cecep. "Harusnya lo seneng Cep, karena panggilan Cecep itu panggilan sayang dari kita buat lu"

"Iya Alvin, gue sangat bersyukur"

'Walaupun ngenes' batin Cecep. 

'Masa nama Candra Azga, bagus gini dipanggil Cecep' batinnya lagi.

Alvin the geng sedang berkumpul di ruang rapat markas mereka. 

"Vin lo kenapa ngajak kita kumpul?" tanya Bintang. 

"Gue pengen nambah anggota Tang, kitakan baru berlima nah gue mau nambah dua orang lagi" ucapnya santai

"What siapa yang mau lu angkat jadi anggota geng somplak kita?" 

"Belum tau gue juga Za"

"Ngomong-ngomong tentang nama geng kita kenapa namanya geng somplak?" tanya Bintang karena dia merupakan orang baru diantara mereka berlima. 

Tapi yang membuat Bintang senang geng somplak tidak pernah membeda-bedakan mana yang senior mana yang junior, Alvin kata mereka semua sama. 

"Jelas lah geng somplak bosnya aja somplak" jawab asal Eza. 

Alvin langsung memelototi Eza seperti harimau yang akan memakan mangsanya sekarang juga. "Ampun bang jago, gue keceplosan" lagi-lagi Eza mulutnya itu tidak bisa difilter. 

'Mulut kurang ajar, kenapa lo kagak bisa difilter dikit sih? apa perlu gue kasih Vivo atau oppo buat militer mulut gue sendiri ya' batin Eza. 

Bodohnya sudah tidak tertolong, haha! 

"Mohon untuk kalian harus tertawa, kalau gak saya maksa" (Cecep sih tukang paksa) 

"Geng somplak itu bukan hanya asal kita membuat nama geng tapi ada makna tersendiri dari nama geng kita, ingat semua tidak hanya bisa dilihat dari covernya saja" jelas Fahmi.

'Emang gue yang paling waras lah disini' gumun Fahmi juga. 

"Jadi apa arti dari geng somplak?" Bintang masih penasaran apa arti dari geng yang baru ditemui ini, hahaha! mungut di tong sampah dong Tang! 

"Arti dari geng somplak adalah, sopan, mantap dan berakhlak" jawab Alvin dengan yakin. "Bagus juga itu arti tapi emang isinya orang-orang somplak semua sih" 

"LU JUGA LEBIH SOMPLAK, BINTANG!!"

Keempat temannya meneriaki Bintang dengan emosi sebentar. "Santai babang maklum saya masih muda" kata Bintang asal. 

"Udah gue cabut dulu ya" pamit Alvin. 

"Cepet banget Vin biasanya juga lu minep disin" sahut Eza. 

"Gue mau tobat dulu sekali-kali pulang ke rumah, kali aja rumah kangen sama gue" canda Alvin. Tidak ada yang tidak tahu bagaimana keadaan Alvin saat ini diantara mereka semua, karena memang tidak ada rahasia diantara kelimanya.

Alvin mengendarai motornya dengan santai hingga sampai di rumahnya yang terdapat banyak kenangan pahit dan manis.  Rumah itu masih sama seperti dulu dimana terakhir kalinya dia melihat kedua orang tuanya bertengkar hebat dan akhirnya tidak ada kabar sampai saat ini. Seakan mereka lupa jika masih mempunyai Alvin.

Sampai di dalam kamarnya Alvin segera merebahkan diri di kasurnya. "Capek banget gue hari ini" ucap Alvin.

Alvin melihat sekitar kamarnya dengan pandangan mata yang tak henti. Dulu sewaktu kedua orang tuanya masih rukun Alvin sering berbagi cerita dengan mereka. 

"Ma Alvin besok ada acara lomba di sekolah, mama sama papa datang oke" ucap Alvin. 

"Siap anak mama"

"Papa juga siap dong masa papa kalah sama mama" tambah papa Alvin. 

"Iya Ma,Pa kemarin Alvin dipilih jadi ketua osis" 

"Mama papa bangga sama kamu nak!" ucap keduanya bersama. 

"Kita foto bareng Pa, buat kenang kalau anak kita pernah jadi ketua osis"

"Siap Ma" 

Mereka bertiga foro bersama layaknya keluarga harmonis pada umumnya.

"Alvin mau papa bikin acara atau gimana?"

"Gak usah bikin acara pa biar Alvin ajak temen-temen main ke rumah aja, boleh ya?" pintanya 

"Tentu boleh sayang"

Alvin dulu memang sangat manja pada kedua orang tuanya, karena dia anak satu-satunya, mungkin orang yang melihat Alvin sangat berlebihan tapi memang begitulah Alvin.  Jadi pertengkaran kedua orang tuanya sangat berefek berat terhadap Alvin. 

Setiap hari jika pulang ke rumahnya hanya itu yang Alvin lakukan melihat fotonya dengan mama papa dan mengingat kenangan masa lalu mereka, dia tidak akan beranjak dari kamar jika belum puas mengingat masa lalunya dengan kedua orangtuanya. 

Setiap manusia yang terlihat kuat tetap saja dia akan memiliki sisi lemahnya, yang kadang kala kita tidak tau dimana letak sisi lemah manusia itu, tapi Allah tau, tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah subhana wata'ala. 

Terpopuler

Comments

Anak orang

Anak orang

Aszga

2022-06-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!