akhirnya makan malam siap, virnie sudah mandi dan berganti baju dengan gaun selutut berkerah tinggi.
dia juga mengenakan sweater cukup tebal, karena hawa dingin yang menusuk tulang.
sedang Vita datang dengan baju sweater yang juga berleher tinggi dan yang paling penting dia nampak begitu cantik.
"silahkan di cicipi," kata Vita yang akan pergi.
"mau kemana, kamu duduk di sini,ikut makan bersama kami," tahan Bu Elva.
"baik ibu," jawab Vita yang duduk di antara Jefry dan Jimmy.
tapi dia mengurungkan niatnya, dan langsung berdiri untuk membantu semuanya mengambil makanan.
"wah... kamu cekatan sekali ya," puji pak Syam.
"ini sudah jadi salah satu tugas saya tuan," jawab Vita.
semuanya mengangguk, dan mulai makan, pak Syam begitu kaget merasakan masakan itu.
dia seakan kembali merasakan masakan ibunya saat dia kecil, rasa masakan itu begitu otentik.
"wah... ini sangat enak, dan rasanya persis seperti mama ku dulu memasaknya, benarkan sayang," kata pak Syam pada istrinya.
"terima kasih tuan,ini juga berkat bantuan ibu," kata Vita.
mereka pun makan malam dengan sangat tenang, setelah itu mereka semua berkumpul sambil duduk mengitari api unggun.
"kita seperti waktu kecil ya bang, sat Oma ada dulu, beliau akan minta kita duduk seperti ini dan mulai bercerita, kalau tidak kita akan di minta bertarung untuk melihat kekuatan siapa yang paling besar," kata Jefry.
"permainan masa lalu, dan aku selalu menang darimu," jawab Jimmy.
"ya, karena kamu lebih tua dan juga ikut taekwondo dari kecil," jawab Jefry.
"kalau sekarang, aku ingin menantang Vita untuk bertarung, jika dia kalah dua harus jadi istriku, jika dua menang aku rela di jadikan suami olehnya," kata Jefry.
"yey... itu dih enak di kamu gak enak di dia, jika dia menang kasih dia satu milyar untuk tabungannya," kata Jimmy.
"oke, aku akan memberinya satu setengah milyar saat dia bisa mengalahkan ku," jawab Jefry yang meremehkan gadis itu.
pasalnya dia saja bisa menumbangkan dua pengawal berbadan besar saat menjemput Jimmy.
Jefry benar-benar tertarik pada wanita itu, terlebih semua yang ada di tubuh Vita begitu menggoda.
mulai dari lekuk tubuhnya yang sempurna dan berukuran besar di bagian tertentu, membuat pria menekan ludah.
bahkan wajah kalem itu bisa sangat menggoda setiap mata lelaki yang melihatnya.
Vita berdiri nampak malu di depan Jefry, "aku akan menang dengan mudah,"
"buktikan, jangan banyak bicara!" teriak Jimmy.
Jefry menyentuh leher Vita, dan dia kaget saat melihat tatapan mata Vita.
Jefry langsung di banting dengan keras, karena itu adalah area yang tak sembarang orang bisa menyentuhnya, bahkan Vita membuat tangan Jefry terkunci.
"kau kalah Jefry, dia adalah lulusan terbaik dari pelatihan pertahanan diri, karena dia itu profesional," kata Jimmy menghina adiknya.
"cih sial, kalau begitu berikan rekeningnya, aku akan mentransfer uang itu," kata Jefry yang malu
"maaf tuan, bagaimana jika aku menemani anda berjalan santai sambil berbincang, sebagai permohonan maaf karena sudah membanting anda," kata Vita.
"tentu boleh, mari ..." kata Jefry tersenyum lebar.
Jimmy pun tak suka tapi harus menyembunyikan perasaannya, Vita dan Jefry mulai berjalan ke area peternakan.
mereka ingin melihat kuda karena sepertinya tadi saat bersama Jimmy, Vita sempat melihat Jefry berkuda.
"aish... bocah itu selalu seperti itu saat ada wanita cantik, mintalah dia menikah ma," kata pak Syam.
"bagaimana bisa, papa seperti tak tau bagaimana sikapnya yang bebas, seperti siapa," kata Bu Elva kesal.
mereka pun tertawa bersama, "virnie,Jimmy apa kalian tak ingin menambah anak?" tanya pak Syam.
"tidak pa, kami terlalu sibuk, Virnie juga selalu pulang malam dan akan repot jika harus hamil di usianya, terlebih setelah hamil si kembar, akan sangat berisiko untuknya," jawab Jimmy tegas.
"tapi satu anak lagi aku mau kok," jawab Virnie yang memeluk lengan Jimmy.
"tapi aku tak mau, itu keputusan final, karena Kris dan Tian sudah cukup," jawab Jimmy.
"baiklah-baiklah, aku mengerti, jangan marah begitu dong," kata Virnie mencubit pipi Jimmy.
Tian dan Kris bias melihat hal seperti itu, tapi otak Jimmy memang tak ada di tempatnya saat ini.
dia malah takut jika sekarang adiknya itu sedang melakukan hubungan dengan Vita, pasalnya Jefry itu adalah playboy cap kapak.
banyak wanita yang sudah di tidurinya hanya bermodal mulut manis dan rayuan.
Vita sedang melihat beberapa kuda, sedang Jefry menyiapkan arena pacu yang di terangi oleh lampu.
"seharusnya lebih baik besok berkuda, tapi karena aku sibuk besok, kita lakukan saat ini tak apa-apa," kata Jefry.
"tentu, boleh aku menunggangi kuda hitam gagah ini, dia terlihat begitu tenang tapi aku merasa tatapannya begitu tajam," kata Vita mengelus kuda itu.
"kalau itu, besok izin kak Jimmy karena itu kuda miliknya, dan jarang max mau ditunggangi oleh orang yang tak dia kenal," kata Jefry.
"baiklah, kalau kuda milik anda?" tanya Vita.
"kuda cantik ini milikku, dia bernama rose, coba baik saja dia begitu tenang," kata Jefry.
akhirnya Vita berkuda dalam pengawasan Jefry, dia terlihat begitu senang.
bahkan dia tertawa lepas, setelah puas, Jefry membantu Vita turun dan tak sengaja kaki Vita tersangkut pelana kuda hingga membuatnya hampir terjungkal.
beruntung Jefry menangkap tubuh wanita itu, "kamu tidak apa-apa,"
"iya tuan terima kasih, kalau begitu lebih baik kita kembali untuk beristirahat," kata Vita.
Keduanya akan kembali, tapi dari kejauhan, mereka dapat melihat Jimmy di teras sedang minum di temani Virnie.
Vita langsung bergegas masuk dan segera tidur bersama Tian, gadis itu memeluk tubuh Vita dengan erat.
sedang Jefry menertawakan sikap Jimmy, tapi berbeda Jimmy tak suka melihat adiknya itu terlalu dekat dengan Vita, karena wanita itu hanya miliknya.
"sudah pa, kamu sudah minum terlalu banyak," kata Virnie.
"sudah jangan mengangguku, lebih baik tidurlah dan tak perlu sok baik," kata Jimmy yang pergi dan tidur di sofa.
Virnie mendekat, tapi Jimmy mendorongnya, "ku bilang tidur jangan menggangguku," bentak Jimmy.
dia harus sabar demi kedua anaknya, sedang Virnie percaya jika suatu saat Jimmy pasti bisa memaafkan dirinya.
toh hubungan satu malam itu sudah biasa di negara ini, meski menjunjung tinggi adat ketimuran, tapi tak sedikit orang yang melakukannya.
malam pun terlewati begitu saja tanpa ada kejadian yang aneh, toh Jimmy memang belum mau di sentuh olehnya, tapi besok Virnie harus kembali ke kota karena ada jadwal di rumah sakit.
tapi dia akan membicarakan semuanya bersama dengan Jimmy, jadi dia bisa santai untuk saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Apriyanti
lanjut thor
2022-06-08
0
🎎 Lestari Handayani
virnie g tau malu ya. JD greget deh sama dia wkwkwkwk
2022-06-07
0